Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.
nah apakah nip bruce setuju jika kloningan bukan manusia utuh tapi bagian organ saja , misalnya organ telinga manusia pada tikus (seperti dalam gambar)
bukankah tidak ada yang terbuang , jika telinganya dipakai buat orang yang butuh ,dan sisa tikusnya dimakan ?
Tuhan Yesus memberkati
Han
Jadi, nanti ada 'toko' penjual onderdil manusia ya? Iklannya,
"Mari, mari, yang membutuhkan otak brillian, kami memasok yang masih bugar", gitu?
Kalau pembahasan kembali ke judul, kelihatannya masih ada yang belum benar-benar klop. Judul menyebut 3 macam pengadaan, yaitu mencipta dari yang mati (tiada) menjadi hidup (ada), kemudian mengambil sebagian dari yang sudah ada yang dikembangkan menjadi individu baru, serta 'dikocok-kocok'.
Yang pertama, TS memberi contoh penciptaan Adam. Untuk sementara ini, baiklah, disepakati. Manusia belum mampu mencontoh yang begitu itu.
Yang kedua, TS memberi contoh penciptaan Hawa. Menurut saya, hingga saat ini contoh yang diberikan Tuhan (jika itu layak disebut sebagai contoh) belum dapat dilakukan manusia. Pun kalau TS mengajukan pembentukan individu baru secara kloning, pada kasus pembentukan Hawa, itu kurang pas. Sebab, Hawa diambil dari bagian tubuh Adam (laki-laki) kemudian menjadi Hawa (perempuan), sementara dari kloning yang sudah ada dewasa ini, dari kelamin jantan dihasilkan kloningan jantan juga.
Yang ketiga, menurut TS, 'dikocok-kocok'. Menurut saya, Tuhan tidak memberi contoh berbiak dengan meng-'kocok-kocok'. Tuhan hanya bersabda, "Beranak cuculah, penuhilah bumi", gitu kira-kira, dan Tuhan tidak mendemonstrasikan contoh berbiak itu.
Jadi, dari segi judul trit dikaitkan dengan pembahasan, terjadi kemelencegan. Meski demikian, bila partisipan sepakat untuk melanjutkan trit ini, saya kira, tidak ada yang menghalangi kita membahasnya meski tidak sesuai dengan judul. Agar sinkron dengan judul, ada baiknya kalau judul dirubah, disesuaikan dengan topik bahasan.
Tentang hendak mendirikan 'toko onderdil manusia', perlu mempertimbangkan, bila ingin mempertahankan 'kesempurnaan' dari sosok yang sudah ada, lalu bagaimana dengan sosok vendor, atau donor, atau pemasok onderdil tersebut. Apakah dimungkinkan 'memproduksi' hanya onderdil tertentu saja tanpa sosok lengkap dari seorang manusia? Apakah manusia normal, berpikir normal, berperasaan normal, mau mengorbankan 'sosok hasil kloning' demi kepuasannya mempertahankan 'kesempurnaan' yang hendak dipertahankannya? Si pengguna onderdil itu, mungkin karena terdorong oleh egoismenya, tidak perduli dengan vendor, atau donor, atau pemasoknya. Tetapi kita, yang sebagian besar mengaku percaya pada Tuhan, apakah kita setuju dengan mencincang vendor, atau donor, atau pemasok demi mempertahankan yang sudah ada?
Ahh... ribet deh.
Damai, damai, damai.