Maaf...maaf.....
Nanya ke semua teman2 kog
Saya berandai2.....
Bila Yudas saat bunuh diri menyesal, apakah ia masih mendapat kesempatan pengampunan dosa ?
Atau siapapun saat bunuh diri, anggap saja sesaat sebelum menarik napas terakhir dan ia menyesal dan bertobat.
Masih adakah kesempatan untuknya ?
Barangkali ada ayat rujukannya ?
GBU
Bunuh diri ada dua jenis, ada yang sungguh sungguh sudah putus harapan, ada yang meakukannya untuk minta perhatian (crying for help).
Bahwa ternyata hampir semua pelaku bunuh diri sesaat setelah melakukan tindakannya (sebelum tidak sadar), ia akan menyesal dan cenderung membatalkannya. Entah karena takut, atau karena sakit tak tertahankan. Maka ia akan berusaha mati-matian untuk membatalkan tindakannya.
Justru itu, kebanyakan pelaku tindakan bunuh diri ini, menyiakan kondisi, agar saat menyesal sekalipun, ia tidak dapat membatalkan tindakannya. Contoh, untuk pelaku gantung diri, ia menyepak kursi tempatnya berpijak. Begitu pula saat memotong nadi, ia akan berusaha memotong sedalam mungkin, atau bahkan lompat dari gedung bertingkat tinggi tanpa kemungkinan berpegangan lagi.
Nah, disini justru saya lihat sebagai seperti ini. Apakah seseorang yang mempersiapkan diri untuk melakukan tindakan yang tidak dapat dibatalkan, telah dipersiapkan sebelumnya, dapat dikatakan menyesal? Bukankah penyesalannya telah dipersiapkannya sendiri untuk dianulir?
Jadi, tanpa bermaksud mendahului apa yang Tuhan putuskan terhadap pelaku bunuh diri ini, saya sungguh berkata, tindakan bunuh diri tidak bisa dibenarkan baik secara moral maupun iman. Bunuh diri menyiratkan keputus-asaan yang total, setotal ketidak percayaan bahwa Tuhan masih memiliki jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi.
Maka, jangan pernah melakukan, mencoba, atau bahkan terpikir, untuk bunuh diri.
Syalom