Author Topic: renungan harian BOM  (Read 6565 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline agustinus

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 43
  • Reputation Power:
  • Denominasi: katolik
Re: renungan harian BOM
« Reply #60 on: October 16, 2012, 03:02:47 PM »
Gal 4:22-24,26-27,31 – 5:1
Mzm 113:1-7
Luk 11:29-32 

SAYA SUDAH MERDEKA! 

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita.
Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
- Gal 5:1

Santa Theresia dan Rodrigo, kakaknya, suka sekali membaca riwayat hidup para kudus dan martir. Namun, ketika Theresia tumbuh menjadi gadis remaja, ia berubah. Ia banyak membaca novel dan kisah roman picisan hingga ia tidak punya banyak waktu lagi untuk berdoa.

Tapi, setelah sembuh dari suatu penyakit parah, ia bertekad untuk menjadi pengantin Kristus. Ia mulai hidup hanya bagi Yesus, tidak peduli betapa pun besarnya pengorbanan yang harus dilakukannya. Sebagai balasan atas cintanya, Yesus memberinya karunia untuk mendengarNya berbicara kepadanya.

Salah satu tulisannya adalah ”seseorang yang memiliki Tuhan, tidak kekurangan suatu apapun, Tuhan saja sudah cukup.”
(Sumber: www.yesaya.indocell.net)

Dulu saya suka sekali membaca komik, sampai bisa lupa waktu karena rasa penasaran untuk segera tahu akhir dari cerita itu. Akibatnya, waktu doa saya kacau. Ketika berdoa, yang terbayang dalam pikiran saya adalah gambar komik dan alur ceritanya. Membaca komik menjadi suatu keterikatan bagi saya.
Butuh perjuangan untuk melepaskan hal ini. Akhirnya saya mengambil tindakan untuk tidak membaca komik sama sekali.
Karena jika sudah mulai, sulit bagi saya untuk menghentikan. Awalnya cukup sulit, tapi lambat laun mulai terbiasa dan sekarang saya tidak lagi terikat dengan komik. Sekarang saya memiliki waktu yang lebih banyak untuk berelasi dengan Tuhan. (Dn) 

Adakah keterikatan saya yang membuat relasi saya dengan Tuhan menjadi jauh ? 

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #61 on: October 17, 2012, 08:30:59 AM »
Sarjana vs Sarjono

1 Korintus 5:9a
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul


Sebuah fakta unik dikeluarkan oleh Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Negara kita, bahwa lulusan SD memiliki minat yang paling tinggi untk mendirikan usaha kecil menengah. Lulusan SD yang memiliki minat menjadi pengusaha sebanyak 32,64%, lulusdan SMA sebanyak 22,63%, sedangkan lulusan perguruan tinggi dan sarjana hanya 6,14% saja. Dari data ini, ternyata keinginan untuk maju dengan tantangan yang lebih besar di dunia bisnis, mayoritas dimiliki oleh tamatan SD. Lalu di mana para lulusan perguruan tinggi dan sarjana? Kebanyakan sarjana lebih memilih bekerja di perusahan dengan mencari posisi kerja dan gaji yang baik. Padahal usaha kecil menengah bila dikelola dengan baik, sangat membantu masyarakat dengan menyerap banyak tenaga kerja.

Tidak sedikit mereka yang lulusan SD sukses dengan perusahaan yang kemudian menjadi besar. Buah kerja keras dan ketekunan mereka begitu manis, bahkan beberapa dari mereka akhirnya melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi.

Pro & Biz, tidak ada yang salah dengan pendidikan seinggi-tingginya, namun fakta mengatakan, ide kreatif memulai usaha sendiri, dimulai dari orang yang mau bekerja keras tanpa pendidikan yang tinggi. Seorang bernama Sarjono yang hanya lulusan SD bisa saja lebh makmur dari saudaranya bergelar sarjana. Yang membedakan mereka hanya ide dan kemauan keras. Jangan kuatir bila pendidikan Anda hanya SLTA atau bahkan SD, jika Anda telah lelah melamar kerja ke perusahaan namun belum ada hasil, Berdoa dan gunakan sumber daya yang ada. Jangan boros tapi mulailah menabung dan mengumpulkan modal usaha, kebanyakan orang berfoya-foya tidak memikirkan masa depan, sehingga ketika musim kering datang, putus kontrak kerja, mereka bingung mau bekerja apa. Tuhan menetapkan kita jadi berkat, professional mengelola sumber daya-Nya, mesti tanpa title, tanpa gelar pendidikan kuasaNya yang ajaib akan mengangkat dan mempromosikan kita!(BM)

If you can dream it
You can do it
(walt Disney)


Sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #62 on: October 18, 2012, 08:30:00 AM »
Inisiatif

2 Raja-raja 9:3
Kemudian ambillah buli-buli berisi minyak itu, lalu tuangkan isinya ke atas kepalanya dan katakan: Beginilah firman Tuhan: Telah Kuurapi engkau menjadi raja atas Israel! Sesudah itu bukalah pintu, larilah dan jangan berlambat-lambat."


jangan menunggu contoh, baru bergerak mengikuti. Tapi bergeraklah, maka kita akan menjadi contoh yang diikuti. Jangan menunggu sukses, baru bersyukur.

Tapi bersyukurlah, maka akan bertambahlah kesuksesanmu. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kita peduli. Tapi pedulilah dengan orang lain, maka kita pasti akan dipedulikan.

Inisiatif, inilah salah satu kunci sukses yang perlu kita terapkan dalam karir kita. Mengapa? Karena terlalu banyak orang yang hanya bisa menunggu dan menunggu. Bila tidak disuruh tidak mau jalan, bila tidak diperintahkan tidak mau bergerak. Hasilnya, mereka pun menjadi pribadi yang tidak mampu menelurkan prestasi yang signifikan. Bila kita memperhatikan perusahaan atau orang-orang yang berhasil mereka selalu mempunyai suatu kesamaan, yaitu selangkah lebih maju dari yang lain. Ketika organisasi lain masih menunggu konsumen datang, organisasi hebat sudah menerapkan prinsip menjemput bola. Saat karyawan rata-rata menggunakan waktu luang untuk bersenang-senang, karyawan yang unggul memanfaatkannya untuk membenahi diri. Alhasil mereka inilah yang dicari oleh para pemimpinnya.

Pro & Biz, karena itu, berhentilah menjadi orang yang pasif, malas. Sebaliklnya proaktiflah! Jadilah pribadi yang penuh inisiatif, yang mau bertindak tanpa disuruh dulu, dan yakinlah kita akan berada satu langkah di depan dari orang-orang. (IS)

Jangan ikut-ikutan orang
Orang-oranglah yang harus mengikuti kita
(Margaret Thatcher)


Sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #63 on: October 19, 2012, 08:24:31 AM »
Orang yang berguna

Kisah Para Rasul 18:27
Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.


Lembu atau sapi adalah hewan yang sangat bermanfaat, dan mungkin adalah hewan paling bermanfaat di dunia ini. Seluruh bagian tubuh sapi bermanfaat bagi kehidupan manusia. Susu sapi dapat diminum, karena bermanfaat untuk kalsium di tubuh, sebab bila kita kurang kalsium maka akan terjadi osteoporosis atau keropos tulang. Dan setelah dimasak, daging sapi enak dimakan, dan isi perutnya bisa dibuat untuk soto. Sedangkan kulitnya dapat digunakan untuk tas, dompet, dan ikat pinggang. Di samping itu, sapi juga dapat dipakai sebagai tenaga untuk membantu manusia membajak sawah. Juga sebagai objek wisata, misalnya karapan sapi yang terkenal di daerah Madura. Hidup mati sapi adalah berkat yang sangat berharga bagi umat manusia. Tidak heran, banyak orang yang menyembah sapi adalah dewa, seperti di India misalnya. Orang Israel pun sendiri pernah jatuh pada penyembahan berhala dengan membuat patung lembu emas dan sujud menyembahnya.

Kehidupan kita manusia sudah seharusnya menjadi kehidupan yang berguna bagi sesama kita. Jika hewan saja sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia, terlebih lagi kita adalah anak-anak Tuhan, yang harus menjadi garam dan terang bagi orang lain. Dalam bacaan naas kita hari ini, kita bisa melihat kehidupan Apolos. Dia tadinya seorang pengajar agama Yahudi. Namun, ketika ia percaya kepada Tuhan Yesus, ia memberi diri diajat oleh orang lain menjadi seorang Kristen yang baik. Dan ketika ia pergi ke tempat lain, Akhaya, maka ia menjadi berkat bagi banyak orang di sana, terutama bagi saudara seiman.

Bagaiaman dengan kita saat ini? Sudahkah hidup kita bermanfaat bagi orang lain? Di tempat kerja misalnya, apakah kita sudah memberi manfaat positif bagi rekan kerja dan atasan kita, ataukah kita melah menjadi batu sandungan bagi mereka? Ini patut kita renungkan. (HJO)

Semakin kita berguna bagi orang lain
Semakin merasa hidup kita berarti


Sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #64 on: October 22, 2012, 08:51:50 AM »
Bekerja adalah ibadah

1 Korintus 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

Franz Peter Schubert (1797-1828), pencipta lebih dari 600 lagu, 9 simfoni klasik termasuk lagu-lagu liturgi, lahir dalam keluarga guru sekolah dasar yang miskin. Untuk  mengarang lagu ia tidak mampu membeli kertas, sehingga ia menulis di kertas bekas. Schubert meninggal dalam usia 32 tahun karena di kota Wina tempat ia tinggal. Dalam catatannya ia menulis, “Ketika saya menciptakan musik, saya beribadah kepada Tuhan.” Franz Peter Schubert benar-benar menganggap bahwa lewat pekerjaannya ia bisa mengekspresikan penyembahannya kepada Tuhan, yang dengan kata lain ia ingin mengatakan bahwa mimbarnya adalah pekerjaannya itu sendiri.

Pro & Biz, berapa banyak diantara kita yang menilai bahwa pekerjaan kita adalah bentuk lain dari ibadah kita kepada Allah? Atau mungkin selama ini kita menganggap bahwa ibadah dan bekerja adalah dua hal yang berbeda, yang tidak bisa disatukan? Sebenarnya apapun yang kita lakukan, termasuk bekerja itu semua adalah cara lain untuk menyembah kepada Allah. Bila kita mengerti akan hal itu, maka sikap kita dalam bekerja pun akan berbeda. Kita tidak aka asal-asalan, mengerjakan tugas setengah hati, atau malas. Sebaliknya kita akan bekerja dengan giat, jujur, melakukan semuanya bukan untuk manusi tapi untuk Tuhan.

Karena itu, mari kita ubah pandangan kita yang mungkin telah keliru. Bekerja bukan lagi hanya sebuah alat untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, tapi bekerja adalah mimbar kita dalam melayani Allah sehingga saat dunia melihat cara kerja kita yang excellent, dengan sendiri kita sudah membawa nilai-nilai kerajaan Allah di tempat kita bekerja. (IS)

Jika Dia adalah Tuhan bagi Anda
Dia layak menerima yang terbaik



sumber BOM

Offline agustinus

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 43
  • Reputation Power:
  • Denominasi: katolik
Re: renungan harian BOM
« Reply #65 on: October 22, 2012, 02:05:08 PM »
Yes 53:10-11
Mzm 33:4-5,18-20,22
Ibr 4:14-16
Mrk 10:35-45

THE SERVANT LEADER

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,... - Mrk 10:43-44
 
Dulu, raja-raja memimpin dengan tangan besi. Lihatlah kemegahan dinasti China di jaman dahulu yang dibangun oleh raja-raja, tapi pada akhirnya rakyat China menuntut revolusi dan berdirilah Republik Rakyat China. Lihatlah Amerika yang dulunya adalah penduduk Inggris yang berkelana untuk mencari tanah yang baru, ketika mereka lelah menghadapi rajanya yang egois, mereka berkumpul dan membentuk United States of America dan sekarang malah lebih berjaya daripada Kerajaan Inggris.

Memang benar apa yang dikatakan Yesus, mungkin dulu satu-satunya cara yang diketahui manusia untuk memimpin adalah de-ngan menetapkan aturan yang keras. Namun bagi pengikut Yesus, untuk menjadi yang terbesar seseorang harus menjadi pelayan. Dan untuk menjadi yang terkemuka, seseorang harus menjadi hamba. Dengan konsep inilah pemerintahan republik dicetuskan.
Sebuah sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.

Bahkan sistem kepemimpinan seperti ini pun telah diterapkan dalam banyak perusahaan. Dan terbukti, perusahaan dengan sistem seperti ini, karyawannya akan jauh lebih setia kepada perusahaan dan memberikan kontribusi yang jauh lebih baik. Sistem kepemim-pinan ini juga dapat kita terapkan dalam keluarga, lingkungan, bahkan dalam komunitas kita.

Menjadi pemimpin sekaligus pelayan memiliki tantangan tersendiri dan memang tidak mudah, tapi terbukti ampuh. Apalagi Yesus sendiri yang mencetuskannya, maka tidak perlu lagi kita ragukan keampuhannya.
Pertanyaannya, sanggupkah kita menjadi seorang pemimpin sekaligus pelayan? (Hd) 

Tuhan, berikanlah saya kerendahan hati untuk mau melayani orang-orang di sekitar sekalipun saya adalah seorang pemimpin. Amin.

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #66 on: October 23, 2012, 08:11:27 AM »
Bertekun

Yakobus 5:11
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.


William Barclay, seorang pengajar Alkitab, bercerita tentang seseorang yang bernama Coleridge, yang tidak pernah bertekun dalam mengerjakan sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang tercapai tanpa ketekunan. Banyak orang tidak menjadi seperti yang seharusnya karena mereka mengabaikan ketekunan dan membiarkan dirinya ogah-ogahan. Coleridge adalah contoh seorang yang tidak tekun. Saying sekali, otak brilian seperti itu hanya sedikit menghasilkan karya sastra. Dia berhenti kuliah di Cambridge Unviersity untuk masuk dinas militer. Tetapi kemudian dia keluar dari dinas militer karena tidak bisa merawat kuda. Dia lalu melanjutkan kuliahnya di Oxford University, tetapi kemudian berhenti lagi dan keluar tanpa meraih gelar. Dia lalu menerbitkan majalah the Watchman, tetapi umur majalah itu hanya mencapai sepuluh kali edisi.

Tentang Coleridge orang-orang berkata: “Dia mempunyai banyak visi tentang apa yang hendak dikerjakannya, tetapi tidak pernah merampungkannya”. Coleridge mempunyai bakat menjadi penyair, tetapi tidak mempunyai daya juang yang tangguh. Di dalam benaknya ia mempunyai berbagai gagasan dan ide cemerlang, tetapi sebagaimana yang dikatakannya “hanya belum dituangkan ke atas kertas”. “Saya  merencanakan”, katanya, “untuk mengirim naskah-naskah ke penerbit”. Tetapi hal itu tidak pernah menjadi kenyataan karena dia tidak mau bertekun untuk duduk dan menulis. Tanpa ketekunan, seseorang tidak akan mencapai keberhasilan. Orang yang sudah mencapai keberhasilan pun tidak akan dapat mempertahankan keberhasilannya tanpa ketekunan.

Pro & Biz, tidak bisa dipungkiri, ketekunan memegang peranan yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang. Yang terpenting bukanlah bidang apa yang kita kerjakan, tetapi apakah kita mengerjakan hal itu dengan tekun atau tidak. Itulah yang menentukan keberhasilan atau kegagalan kita. (HJO)

Ketekunan adalah jembatan yang menghubungkan start kemauan dan garis finish keberhasilan.

Sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #67 on: October 24, 2012, 08:21:26 AM »
Take action

Yakobus 2:26
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.


Henry Brown, seorang penjual mobil yang luar biasa, ia pernah mengisahkan satu cerita tentang putranya, seorang pegulat SMA. Anaknya selama itu hanya meraih prestasi yang biasa-biasa saja dan ketika Henry menanyakannya, ia menjadi tahu alasannya. Anak Henry memasuki pertandingan gulat lebih dari siap mengatasi setiap gerakan lawannya. Namun betapa pun hebatnya anak Henry dalam mengatasi gerakan lawannya, gerakannya tetap saja suatu balasan, jadi pegulat lain selalu mendikte tempo permainan. Akhirnya, Henry menyarankan anaknya mencoba memasuki pertandingan gulat dengan rencana penyerangannya sendiri – suatu seri gerakan yang ia mulai dari dirinya, tidak peduli apa yang dilakukan lawannya. Anaknya setuju, dan hasilnya sangat luar biasa. Ia memenangkan pertandingan demi pertandingan, mengunci lawan demi lawan.

Dalam olahraga, sebagaimana dalam hidup, cita-cita saja tidak cukup. Sebagaimana Nathaniel Branden katakan, “Cita-cita tanpa rencana aksi adalah mimpi di siang bolong”. Ada banyak kegagalan terjadi dalam hidup kita bukan karena kita kurang pandai, kurang mahir dalam melihat dan memanfaatkan peluang, tidak punya modal atau tidak memiliki koneksi, namun karena kita tidak mengambil tindakan yang nyata. Renungkanlah, bila Anda melihat ke belakang tentang kehidupan yang telah Anda jalani, apa yang Anda katakana? Apakah Anda akan berkata, “Ah, seandainya saja hal itu sudah aku lakukan.” Ataukah “Untung hal itu sudah aku lakukan.”

Pro & Biz, semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mengedepankan tindakan, karena orang yang melakukan sesuatu biasanya lebih bernilai ketimbang orang yang hanya diam saja. Bukankah demikian? (IS)

Jika seseorang bersemangat melakukan sesuatu
Maka Tuhan akan bersedia bergabung dan membantu


sumber BOM

Offline agustinus

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 43
  • Reputation Power:
  • Denominasi: katolik
Re: renungan harian BOM
« Reply #68 on: October 31, 2012, 09:59:46 AM »
Rabu, 31 Oktober 2012
 
Ef 6:1-9
Mzm 145:10-14
Luk 13:22-30 

PINTU YANG SESAK 

Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!... Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. - Luk 13:24

Sekalipun Tuhan sudah memberikan jaminan keselamatan kepada kita semua melalui salib Yesus, namun Ia tetap meminta, mungkin lebih tepatnya memberikan seruan agar kita berjuang, supaya jika saatnya tiba, kita dapat masuk ke pintu KerajaanNya.

Mungkin tidak semua orang suka dengan kata “berjuang”. Bagi saya, arti kata itu adalah suatu tindakan yang saya lakukan terus-menerus sampai tujuan saya tercapai, bahkan kalau diperlukan, dengan meninggalkan semua kenyamanan dalam hidup saya. Pintu yang sesak adalah hambatan/kesulitan yang saya alami dalam hidup yang berpotensi menjadi penghalang hubungan saya dengan Tuhan.
Kesulitan hidup memang sering membuat kita justru menjauh dari Tuhan.

Hal Kerajaan Surga tidak bisa kita dapatkan hanya dengan beriman, tetapi harus kita usahakan melalui tindakan yang benar dalam hidup kita, sebagai bentuk penyembahan kepada Tuhan.
Oleh karena itu harus ada perjuangan dan bahkan pengorbanan yang terus-menerus untuk mencapai hubungan yang baik dan benar dengan Tuhan.
Kapan pun dan dalam kondisi apapun, Tuhan selalu menunggu kedatangan kita.

Marilah jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang masih kita miliki sebelum hari penghakiman tiba dan terus-meneruslah berdoa agar dimampukan untuk bisa masuk melalui pintu yang sesak itu, agar kita dapat berkumpul dengan Sang Tritunggal Maha Kudus. (In) 

Hambatan apa yang saat ini saya alami
yang mengganggu relasi  saya dengan Tuhan ?

Offline agustinus

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 43
  • Reputation Power:
  • Denominasi: katolik
Re: renungan harian BOM
« Reply #69 on: November 01, 2012, 02:01:12 PM »
PEMBAWA DAMAI

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. - Mat 5::9

Menjadi pembawa damai di mana pun saya berada adalah kerinduan saya.
Namun kenyataannya sulit sekali dilakukan. Saya merasa lebih sering menjadi batu sandungan daripada pembawa damai. Contoh yang paling sederhana, saya lebih suka bergosip daripada membungkam mulut ini.
Rasanya lebih cepat ”nyambung” dengan teman lain jika saya update mengenai gosip. Ada keasikan tersendiri jika sudah bergosip dan tak jarang sampai lupa waktu, karena sibuk membicarakan orang lain.

Ayat hari ini mengingatkan saya kembali, jika saya mengaku sebagai anak Allah, seharusnya saya menjadi pembawa damai dan bukan kebalikannya.  Sekarang saya belajar untuk mengontrol mulut ini, seringkali jika saya mendengar suatu gosip, rasanya sudah tidak sabar untuk menyebarkannya.  Tapi Roh Kudus mengingatkan saya, apakah orang tersebut akan diberkati jika saya menyebarkan gosip tersebut.  Jika berita itu tidak memberkati orang tersebut, lebih baik saya menutup mulut ini dan tidak meneruskan gosip tersebut.  Berat buat saya, kadang masih sering keceplosan, tapi saya terus berusaha untuk mengontrol mulut ini.  (Dn)  

Apakah hidup saya sudah membawa damai bagi orang lain ?

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #70 on: November 05, 2012, 08:11:34 AM »
The only way up is down


Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Yakobus 4:10


Usain Bolt  adalah atlet lari jarak pendek asal Jamaika. Bolt adalah pemegang rekor dunia lari 100m dan 200m putra, masing-masing dengan catatan waktu 9,58 detik dan 19,19 detik pada kejuaraan atletik dunia 2009. Di ajang Olimpiade 2012, London, ia memecahkan rekor Olimpiade dengan catatan waktu 9,63 detik di nomor 100m. ia memiliki juliukan manusia tercepat di dunia di usianya yang sangat muda, Bolt sudah berprestasi gemilang. Selain terkenal sebagai atlet muda yang sukses, ia juga dikenal sebagai atlet yang rileks dan santai di kalangan teman-temannya, selain itu ia rendah hati dan selalu menghargai rekan sesama atlet, ia bahkan pernah memberi tips berlari kepada Cristiano Ronaldo, pemain bola terkenal asal Portugal.

Rendah hati dan sifat rileks merupakan sebab dan akibat. Ketika kita rendah hati dan menghargai orang lain, maka akibatnya adlaah rileks dan santai dalam menghadapi persoalan. Mungkin ada orang lain yang lebih sukses dari kita, berprestasi lebih gemilang dari kita, tidak menjadi persoalan. Karena ada istilah: Selalu ada langit di atas langit. Tak perlu sombong. Kesombongan sering membawa seseorang bersikap oragan

Pro & Biz, hari ini, sekiranya kita memiliki keadaan yang baik. Perusahaan atau bisnis lancar, karir kita sedang berada pada akselerasi puncak, cobalah untuk makin rendah hati. Usaha terbesar yang harusnya kita lakukan bukan menjaga nama baik, tetapi menjadi rendah hati. Kitab Amsal menasihatkan bahwa kerendahan hati mendahului kehormatan, sebaliknya, tinggi hati mendahului kehancuran. Jalan satu-satunya untuk mencapai prestasi ke puncak adalah dengan menuju ke bawah, semakin rendah hati. Ketika keputusan rendah hati kita ambil, Tuhan akan memberikan pada kita keuletan yang akhirnya membawa kita sukses di ujung perjuangan dan tetap berkata: Semua karena anugerah Tuhan semata. (BM)

When you are as great as I am
It is hard to be humble
(Muhammad Ali)


sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #71 on: November 07, 2012, 08:00:28 AM »
Menyukai yang Allah suka

Lukas 15:32
Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."



Suatu hari, Dale Carnegie mencari seorang pegawai untuk kedudukan direktur di sebuah perusahaannya. Dia mewawancarai banyak orang muda dan setiap kali wawancara, dia mengajak para pemuda itu mengobrol. Akhirnya dia menemukan seorang pemuda yang bisa ‘nyambung’ dengan obrolannya. Pemuda tersebut ternyata juga mempunyai hobi yang sama seperti sang pengusaha, dan gila-gilaan menyukai hobi itu, yaitu memancing. Pada akhir interview, pemuda inilah yang dipilih untuk menduduki posisi direktur. Dengan berani anak muda itu bertanya mengapa ia begitu percaya kepadanya, padahal ia belum menguji kemampuannya secara keseluruhan. Dale Carnegie menjawab, “Kalau engkau suka dengan hal yang aku sukai, menggilai yang aku gilai, engkau pasti dapat mengerjakan pekerjaan yang aku kerjakan.”

Sebagai anak-Nya bisakah kita memiliki kemurahan hati, belas kasihan seperti yang Bapa miliki? Bisakah kita menyukai apa yang Dia sukai? Atau mempukah kita mengingini apa yang atasan kita ingini? Harus kita akui, kadang kita justru melakukan sebaliknya. Ketika Allah suka memberi pengampunan, kita malah tidak suka memberi maaf, suka menyimpan kesalahan orang lain. Waktu Allah suka akan kemurahan hati, suka memberi, kita malah senang menyimpan untuk diri sendiri. Atau saat atasan kita senang akan kerja keras, kita malah senang untuk bersantai-santai.

Pro & Biz, mari belajar menyukai apa yang Dia suka. Jika Allah suka memberi, suka mengampuni, suka berbelas kasih, bahkan suka bekerja keras, maka mulai hari ini, sukalah juga dengan hal-hal itu. Dengan begitu, Dia akan mempercayakan kita lebih, karena selera kita dengan-Nya sama. Amin? (IS)

Semakin kita serupa dengan Allah
Semakin mudah Dia memberkati kita


Sumber BOM

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: renungan harian BOM
« Reply #72 on: November 07, 2012, 08:37:26 AM »
selalu menyimak, like this, thank u brother steav...  :)
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #73 on: November 08, 2012, 08:35:02 AM »
Self Control

Amsal 25: 28
Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.


Saat ini kita hidup dijaman modern, yakni serba terkontrol dengan sebuah alat kendali yaakni remote control. Hal ini bisa kita jumpai disemua rumah yang memiliki TV, DVD Player, dan juga AC semuanya sudah serba be-remote control sehingga apa yang ada dapat dikendalikan ada oleh para pemegang remote control, ternyata ada yang belum tentu dapat ia kendalikan, yakni dirinya sendiri. Karena ternyata belum semua anak Tuhan mampu mengendalikan dirinya sendiri.


Penguasaan diri tidak datang dengan sendirinya namun perlu adanya displin self control yang harus terus dilatih. Adalah seorang komandan perang angkatan laut di Inggris tahun 1750. Pada saat itu Inggris sedang melawan Perancis di Kanada. Ketika hendak berperang, ada sebuah perintah bahwasanya pasukan angkatan laut Inggris harus menunggu pasukan angkatan darat baru menyerang Perancis bersama-sama. Karena pasukan angkatan darat tidak kunjung datang, ternyata komandan angkatan laut tergoda untuk latihan menembaki patung yang ada di katedral saat itu. Akhirnya pasukan angkatan darat yang dinanti-nanti datang dan akhirnya mereka menyerang bersama-sama, namun pada saat pasukan angkatan laut diharapkan untuk maju menyerang, mereka justru memusnahkan harapan karena ternyata amunisi pasukan angkatan laut telah habis, itu semua disebabkan oleh latihan menembak yang ternyata penggunaan amunisinya sama sekali tidak terkontrol.

Pro & Biz, orang yang belum mampu mengontrol kehidupannya itu tanda kurangnya kedewasaan dalam dirinya. Karena setiap manusia tidak ada yang lahir dilengkapi dengan sistem pengendalian diri. Seperti halnya anak bayi tentu tidak otomatis dapat mengendalikan pipisnya sendiri sehingga ia tidak memerlukan pampers. Jadi mengapa anak bayi butuh pampers? Itu jelas karena anak bayi belum mampu mengendalikan dirinya sendiri dan ini membuktikan bahwa manusia tidak lahir dengan dilengkapi sistem pengendalian diri. Karena pengendalian diri merupakan buah keberhasilan seseorang dan bukan bawaan lahir. (SP)

Kendalikan dirimu
Sebelum keadaan mengendalikanmu



Sumber BOM

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: renungan harian BOM
« Reply #74 on: November 09, 2012, 08:05:49 AM »
Now or never

Kejadian 43:10
Jika kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami sekarang sudah dua kali pulang."


Seekor serigala tengah menguntit sekawanan domba namun tidak berhasil  menangkap seekor pun di antaranya karena seorang gembala dengan setia mengawasi hewan-hewan gembalaannya itu. Setelah menemukan selembar kulit bulu domba yang tergeletak di tanah, serigala tersebut memakai bulu tersebut menutupi bulu-bulunya sendiri dan perlahan-lahan mengendap ke tengah kawanan domba tanpa diketahui oleh gembala. Bukannya menerkam domba terdekat dan melarikan diri, serigala tersebut memutuskan untuk menunggu hingga malam hari saat kawanan domba tersebut dimasukkan ke kandang dan gembala menyantap makan malamnya. Namun malam itu, gembala memutuskan untuk menyantap hidangan makan malam yang besar sebelum tidur. Ia masuk ke kandang domba di tengah kegelapan, menjulurkan tangannya dan mencengkram domba pertama yang tersentuh olehnya, yang ternyata merupakan serigala dan membunuhnya.

Jenderal S. Patton mengatakan, “Rencana yang baik dijalankan saat ini dengen cara yang buruk lebih baik daripada rencana sempurna yang baru dijalankan pekan depan.” Sayangnya, banyak manager yang lebih memfokuskan diri pada rencana yang sempurna dan matang. Tidak salah jika kita membuat persiapan yang perfect, namun persoalannya kita juga perlu mengingat bahwa dalam berbisnis segalanya bisa saja terjadi. Masalah besar bisa muncul, yang membuat orang tidak bisa menunggu hingga semua informasi diterima atau semua kekurangan sudah dibereskan. Tapi kita harus mengambil tindakan saat itu juga.

Pro & Biz, ketahuilah tidak ada strategi yang aman, namun aksi yang dilakukan pada waktu yang tepat biasanya lebih baik ketimbang berlambat-lambat. (IS)

Keadaan tidak selalu baik
Orang yang menunda bertindak sampai semua faktor
Mendukung sebenarnya tidak mengerjakan apa pun
(William Feather)


sumber BOM