menjunjung bukan dlm artian menjadikan pemimpin
menjunjung yg saya maksudkan adalah memuji/menganggap hebat Nabi melebihi kami, karena kami sendiri tdk pernah memuji Nabi dengan mengatakan bahwa Al Qur'an adalah ciptaan beliau.
Dan beliau sendiri tdk berani mengakui bahwa Al qur'an adalah ciptaannya.
Tapi anda malah berfikir itu adalah ciptaan beliau, bukankah itu memuji/menganggap hebat beliau jadinya.
kalau ada lagu populer yg tdk diketahui penciptanya dan bukan ciptaan saya, tapi anda memaksakan dengan mengatakan bahwa itu adalah ciptaan saya, bukankah itu namanya terlalu memuji/menganggap hebat saya berlebihan malah.
O begitu. Tentang itu, begini pikiran saya strik. Mungkin tadinya saya kurang pas mengungkapkannya, dan yang inipun tidak bisa saya jamin sudah pas, sehingga apa yang striker tangkap identik dengan apa yang ingin saya sampaikan.
Dari berbagai pendengaran, baik berita media massa, ato khotbah jumat yang diperdengarkan melalui pengeras suara, dan membaca, dll, saya tangkap, bahwa Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang diimlakan oleh Malaikat Jibril (di benak saya, karena kemiripan kisah, ini yang dikenal sebagai Malaikat Gabriel di Alkitab) kepada Muhammad di berbagai tempat, tetapi diawali di Gua Hira'. Tidak ada orang lain yang mendengar, selain Muhammad sendiri.
Kemudian ayat-ayat itu disampaikan kepada pengikutnya untuk dihafalkan, dan sebagian ditulis di berbagai media, mungkin tulang, daun, kayu, dan media lainnya. Selanjutnya, ayat-ayat itu dikumpul dan diuji kesahihannya, dibukukan, maka jadilah Al Qur'an.
Ingat, bahwa yang tahu kebenaran atau ketidakbenaran penurunan (baca: pengimlaan) ayat-ayat itu dari Malaikat Jibril kepada Muhammad, hanya Muhammad seorang. Yang mengetahui apakah benar yang mengimlakan itu adalah Malaikat Jibril atau bukan, hanya Muhammad seorang. Artinya, kebenaran tentang ayat-ayat itu berasal dari Tuhan yang disampaikan kepada Muhammad melalui Malaikat Jibril, hanya ada tiga pihak, yaitu Tuhan, Malaikat Jibril, dan Muhammad sendiri. Karena menurut pengetahuan dan pengalaman saya, Tuhan itu belum pernah saya temui secara fisik (
face to face), juga dengan malaikat saya belum pernah bertemu secara fisik, sementara Muhammad yang adalah manusia, maka benak saya menyimpulkan, Al Qur'an itu adalah karya Muhammad.
Kalau striker dan Muslim lainnya menjelaskan bahwa Al Qur'an bukanlah buah karya Muhammad, yang artinya kesimpulan saya itu salah, dan bahwa yang benar ialah bahwa Muhammad hanya perantara Tuhan menyampaikan ayat-ayat Al Qur'an itu, baiklah itu saya terima. Al Qur'an bukanlah buah karya Muhammad.
Jadi, kitab biasanya mempunyai pengarang, atau penulis, maka untuk Al Qur'an adalah kitab berisikan ayat-ayat yang diimlakan Tuhan kepada Muhammad,
nggeh?
Tentang pandangan saya kepada Muhammad, seperti saya ungkapkan sebelumnya, saya memang menghargai, mengapresiasi, menghormati Muhammad. Dari berbagai kisah yang pernah saya dengar mengenai dia, menghantar saya untuk menyimpulkan bahwa dia bukan seperti orang kebanyakan. Dia mempunyai kharisma tersendiri yang menjadikan dia dihormati banyak orang, diikuti banyak orang, djunjung banyak orang. Itu tidak saya pungkiri.
Tetapi untuk mengikuti dia yang berdoa harus ke suatu arah mata angin tertentu, dimungkinkan beristri lebih dari satu orang, menenteng pedang untuk menebas leher orang (Maaf, benar-tidaknya pedang ini saya simpulkan dari suatu khotbah jumat yang menyatakan adanya pedang Muhammad bertatahkan berlian), dll, dll, itu semua tidak akan saya lakukan.
orang tua anda Muslim? dan anda menjadi murtad umur 8 tahun maksudnya?
Tidak strik. Di suatu forum, itu sudah pernah saya
post. Di sini akan OOT. Nanti kalau ketemu trit yang pas, akan saya
post. Ngomong-ngomong, kenapa striker sempat berpikir bahwa orang tua saya Muslim?
Damai, damai, damai.