Jwb:
Kej3:22 Berfirmanlah Tuhan Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita
Lah ?
perkataan yang benar dari Allah yang mana nih ? Allah yg berkata warna biru diatas ?
kita (manusia2) memang sudah jd anakbuahnya penipu
atokah Allah yg berkata warna orange diatas ? --- hehehe ... becanda loh
Seriusnya,
jadi pernyataan mana yg benar ? Yang biru ato yg orange ?Jwb:Bisa dibayangkan tidak ada kamus tipuan dalam hidup mrk, semua baik.
oke-lah ... saya nurut adhi :
AdamHawa tau mana yg baik (krn
dlm hidup mrk semua baik).
omongan iblis baik, omongan Allah juga baik.
Pertanyaannya :
Dalam kondisi yg AdamHawa ketahui saat itu
semua baik ---
Kenapa AdamHawa memilih utk patuh pada omongan iblis ketimbang omongan Allah ? Apalagi mereka tau, bahwa Allah itu penciptanya. Mereka tau bhw Allah itu Kasih kepada mereka, dan merekapun berIman dan Percaya apa kata Allah.
(tolong jangan dijawab muter lagi : "karena mereka ditipu iblis" yaaa
).
===========================
ini saya kasih analogi seorang anak kecil yg polos, tidak tau apa arti tipu-menipu ...
yang dia tau semua baik.
Ibu : jangan makan permen, gigimu rusak nanti.
Orang Laen : ini permen... makan aja, gpp kok - gigimu gak akan rusak... Malahan kalo kamu makan permen, nanti gigimu akan sebagus ibumu loh. Makanya ibumu takut disaingi giginya.
Anak :
mari kita perhatikan benak anak tsb (permen itu terlihat baik dan sedap utk dimakan, lagipula menjadikan giginya bagus) - maka dimakannyalah permen tsb.
apa yg kita bisa konklusikan ?
Anak itu sudah berpikir apa yg baik bagi dirinya ! Bukan ?
Dia tidak memikirkan apa yg baik bagi ibunya.Si orang laen yg nawarin permen itu cuma katalis --- faktor eksternal.
Tidak akan berpengaruh apabila si anak seperti sbb :
Anak :
mari kita perhatikan benak anak tsb (permen itu terlihat baik dan sedap utk dimakan, lagipula menjadikan giginya bagus) --- TETAPI, anak itu berkata : "Nggak ah... ibu bilang nanti gigi saya jadi rusak".
apa yg kita bisa konklusikan ?
si anak memikirkan apa yg baik bagi ibunya.permen enak baik, omongan orang laen baek, giginya jadi bagus baek, si orang laen itupun baek --- TETAPI Kasihnya kepada sang ibu JAUH lebih baik dalam benak si anak, dikarenakan si anak Percaya bhw nasehat ibu JAUH lebih baik drpd permen, omongan orang laen, dirinya sendiri dan giginya.
===========================
Berdasarkan analogi diatas, saya mau tanya ke adhi :
AdamHawa yg mulia, Hidup secara Rohani, berIman dan tentu percaya kata2 Allah, tidak mungkinkah utk bertindak seperti anak yg menolak makan permen ?catatan : saya tentu tidak mengharapkan jawaban
"oh itu beda, AdamHawa saat itu kan tidak berdosa, sedangkan si anak dalam analogi tsb sudah berdosa".
Jwb: Akan Bertentangan antara : diciptakannya Adam dan Hawa yg segambar dan serupa Allah >< mao dia mulia kek, kotor kayak kaen topo kek, berImanPercaya atopun gak punya Iman kek, kenal penciptanya kek - gak kenal penciptanya kek.... pokok intinya yang coklat
Nah, kalo segambar dan serupa Allah --->
contoh anak yang manakah yg tepat utk dikatakan segambar dan serupa Allah ? yg makan permen ? atokah yg menolak utk makan permen ? (jawabannya singkat aja yaaa...
: yg makan permen atau yg menolak makan permen)
pertanyaan2 saya yg warna ijo.
salam.