Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus In nomine Patris et Filii et Spiritus Sancti Bismil-Abb, wal-ibn, war-Rohil Quddus, Al-Ilahu-Ahad Amin
0 Members and 6 Guests are viewing this topic.
PNS eselon satu layak mentraktir saya toch.Ha ha ha ha.Nah, kita musti balik ke topik, daripada dijewer sang empunya thread, he he he he.
Rata2 yang pro berasal dari pihak yang 'jago/hobi kuliner"
Rata-rata tidak berarti semua, to? Phooey, iconmu itu sedang batuk atau merokok, sih?
boleh ngak seh makan makanan bekas sembayang ?binun saya..
Mengingat ST yang diangkat TS adalah:Sudah terjawabkah?
jawabnya: TIDAK BOLEH kalau nyolong punya orang lain....hehe..
ajaran budha tidak menyuruh pengikutnya membuat patung dirinya, lalu di sembah di beri makanan sesajen, itu sudah bercampur dengan adat masyarakat china, kong hu chu, toa isme, mousan dll, itu perlu dipahami.
Berarti Bro Natvanlee enggak masalah ya makan makanan bekas sembahyang orang Budha.
Mari kita clear khan dulu:1.Yang sembahyang patung di beri sesajen makanan ( buah, daging, sayuran dll ), itu bukan ajaran budha murni.2. Yang melakukannya itu tidak mengerti, biasanya ikut ajaran tradisi nenek moyang yakni: toa isme, kong hucu, mou-san dll.3. Biasanya saya akan meng hindari makanan yang bekas sembahyang altar, untuk menghindari menjadi batu sandungan bagi yang belum mengerti.
Sekedar meluruskan, bro.Antara Toaisme dan Taoisme itu beda aliran lho.
Wk wk wk wk, salah ketik bro, btw apakabar neh??
Kabar baik baik aja bro. Gimana di sebelah? Masih banyak SSY nyasar?
Puji Tuhan, udah lama nga buka forum sebelah, tapi terakhir sudah jarang sekali mereka ada di sana. Sekarang saja mau buka forum sebelah saya nga bisa, nga tau kenapa??