Majalah yang pertama kali saya baca adalah Majalah Si Kuntjung, majalah khas Indonesia, baru berwarna dua warna, kemudian majalah Kawanku, setelah itu Bobo, dan dengan Bobo yang lain saya hentikan. Kemudian setelah Bobo menjadi Hai. Hai yang dulu berbeda jauh dengan Hai versi sekarang, yang dulu lebih banyak komik nya, terutama Trigan, kadang sampai kehabisan dari tukang koran. Setelah Hai berubah format, saya sudah tidak pernah membacanya lagi.
Ada lagi majalah yang sering dibaca, yakni Window Of the World, majalah bahasa Inggris yang dijual di sekolahan. Selain itu majalah yang rutin dibeli dulu adalah Intisari, ketika formatnya masih seperti Reader digest. Isinya banyak yang aneh aneh, kalau saya pikir ulang, kemungkinan banyak juga yang hoax tuh.
Setelah itu majalah yang rutin di baca adalah Reader's Digest, Byte, Chips, PC Magazine, dan tentu saja National Geographic Magazine. Selain Tempo tentunya.
Sekarang semua majalah sudah ditinggalkan, berganti dengan majalah yang tinggal lihat di internet.