Author Topic: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru  (Read 6888 times)

0 Members and 7 Guests are viewing this topic.

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #45 on: August 14, 2013, 09:27:27 AM »
aku punya saudara atheist, dia pernah menanyakan ku kenapa Allah di pl berbeda dengan Allah di pb.
Allah di pl sering murka, tetapi Allah di pb tidak gampang murka..  :think1: :think1:
gimna para senior ??

Itu seorang Atheist dan soal murka-murka an

Saya ambilkan contohnya satu dari KS [walaupun ini bukan soal 'marah-marah'] tetapi ada hubungannya dengan bagaimana manusia mengenal Allah secara berbeda dalam hal keberpihakan kepada Jews Vs Gentiles.

Bahkan St. Petrus sendiri baru menyadarinya setelah  dia diliputi kuasa ilahi dan mendapatkan suatu penglihatan mengenai makanan haram dan tidak tahir ketika dia menginap di rumah seorang penyamak kulit bernama Simon di kota Yope.

Dalam pertemuannya kemudian dengan Kornelius dan para kerabatnya di kota Kaisarea, St. Petrus berkata:

Kis 10:34-36

"... Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang."

====

Salam,

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #46 on: August 14, 2013, 01:11:31 PM »
Itu seorang Atheist dan soal murka-murka an

Saya ambilkan contohnya satu dari KS [walaupun ini bukan soal 'marah-marah'] tetapi ada hubungannya dengan bagaimana manusia mengenal Allah secara berbeda dalam hal keberpihakan kepada Jews Vs Gentiles.

Bahkan St. Petrus sendiri baru menyadarinya setelah  dia diliputi kuasa ilahi dan mendapatkan suatu penglihatan mengenai makanan haram dan tidak tahir ketika dia menginap di rumah seorang penyamak kulit bernama Simon di kota Yope.

Dalam pertemuannya kemudian dengan Kornelius dan para kerabatnya di kota Kaisarea, St. Petrus berkata:

Kis 10:34-36

"... Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang."

====

Salam,


Agak susah jelasinnya, namun pendalaman saya membawa kpd pengertian bahwa kedatangan Yesus benar2 menandakan pergantian kekuasaan dari Lord yg lama ke Lord yg baru (dgn penumpahan darah), dimana Lord yg baru ini sebelumnya belum berkiprah di bumi. Jadi Lord yg berinteraksi dgn musa itu bukanlah Lord yg sejati, melainkan hanyalah penggarap (Mat 21:33), atau kuasa perwalian sebelum sang ahli waris genap waktunya :

Gal 4:
1 ¶  Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;
2  tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
3  Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
4  Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
5  Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.


Sebelum kedatangan Yesus, maka dunia ini berada dlm kuasa perwalian yg di jalankan oleh roh2 dunia (termasuk yahweh). Ada sesuatu yg di lakukan roh2 dunia itu sehingga ketika ahli waris sesungguhnya datang harus dgn tebusan untuk memperoleh haknya.


Kenali sifat2nya, Allah yg benar bisa terlihat dalam Yesus, yg bukan Allah yg suka sesajen/korban2an, bukan Allah yg kejam . Jika setan menyamar sbg malaikat terang tetap saja dpt di kenali dari sifat2nya. Terus terang saja, saya hampir setuju dgn pandangan di bawah ini :

http://www.theforbiddenreligion.com/matter-is-evil.htm#.UgqVpcXhCoY   :think:

Matter is evil, and if matter is evil it follows that its creator must also be evil. For Gnostics, the material world, this world, was created not by a good or just god but by a creator satan. Matter is something satanic, therefore whoever created it must also be a satanic being.

Ini sesuai sekali dgn penekanan ajaran Yesus yg bernuansa "anti materi".
Menganggap bahwa yahweh adalah Bapa kok menurut saya kurang cocok ya, kurang "besar/Maha" deh kayaknya.....kalau melihat dari sepak terjangnya dan juga sifat2nya kok ga sesuai dgn gambarnya yg nyata dlm Yesus.

Coba bro baca kitab imamat atau tulisan musa lainnya, bgmn kesannya setelah baca itu?





Jadi bingung habis membaca 2 postingan diatas   :what:


Kalo menurut saya ........... setelah merenung2.

Perbedaan Allah di PL dan PB, Allah nya sama tetapi cara mengajarnya yang beda.

Pedagogi Ilahi, cara Allah mengajar manusia disesuaikan dengan jamannya


 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #47 on: August 14, 2013, 01:20:19 PM »
Bisa diperjelas maksud anda itu, bro?

Tentu saja Jesus sebagai manusia terikat dalam waktu, tetapi tidak dengan KeAllahanNya.

Syalom

Keallahan Yesus memang tidak diikat oleh waktu tetapi kemanusiaan-Nya sudah pasti terikat oleh waktu selama Dia masih hidup didunia ini karena tubuh-Nya sama dengan tubuh semua manusia umumnya yang tunduk kepada hukum alam yaitu ruang dan waktu.

« Last Edit: August 14, 2013, 01:21:54 PM by solideogloria »
BACK TO BIBLE

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #48 on: August 14, 2013, 01:49:36 PM »
Keallahan Yesus memang tidak diikat oleh waktu tetapi kemanusiaan-Nya sudah pasti terikat oleh waktu selama Dia masih hidup didunia ini karena tubuh-Nya sama dengan tubuh semua manusia umumnya yang tunduk kepada hukum alam yaitu ruang dan waktu.

ada ayatnya mas?

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #49 on: August 14, 2013, 01:57:51 PM »
ada ayatnya mas?

Percuma mas kalau tidak percaya Alkitab !

BACK TO BIBLE

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #50 on: August 14, 2013, 05:01:52 PM »
http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/judaica/ejud_0002_0012_0_11033.html

Kenite hypothesis

The Kenites were enumerated among the early peoples of Canaan, together with the Kenizzites and the Kadmonites (Gen. 15:19). Relations between the Israelites and the Kenites were good, but B. Stade and others argued for Kenite influence on Moses and the religion of Israel. This "Kenite hypothesis" (updated by Halpern and by van der Toorn) holds that YHWH was not originally the God of the Hebrews and was not even known to the Hebrews. He was originally a Kenite tribal god who became known to Moses through his Kenite father-in-law, Jethro. Moses then made YHWH known to the Hebrews, who accepted Him as their God.

Yahweh adalah sesembahan dari Yitro, mertuanya musa. Yitro adalah Pendeta kaum midian yg menyembah dewa gunung berapi bernama jahveh. Musa hidup bersama mertuanya selama 40 tahun,  Musa mengadopsi allahnya Yitro.


Banyak hipotesa dan teori mengenai asal usul kata/nama Jahveh (Yahweh) ==> http://www.newadvent.org/cathen/08329a.htm;

Yang jelas, hipotesa tetaplah hipotesa.

Dan menurut saya, Hipotesa dan teori siapa pun yg benar tidak ada hubungannya dengan benar tidaknya hukum/taurat Musa.

Quote

Tentang Bapa, Yesus dgn tegas berkata :

1Yoh 4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah.

Yoh 1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah;

1Tim 6:16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia.

Yoh 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,

Tidak seorangpun! termasuk Musa!

Jika kita percaya bahwa God is a spirit [John 4:24], maka jangankan Musa, bahkan Yesus Kristus pun tidak pernah melihat rupa dan mendengar suara Allah secara inderawi. Sebab semua hal (mendengar, melihat, mencium, meraba, marah, gembira, etc) tidak ada pada 'spirit'.

sebagai Spirit, Allah tidak memiliki mata untuk melihat; mulut dan lidah untuk berbicara; telinga untuk mendengar; tangan untuk memegang; etc.


"... hence the eye attributed to God signifies His power of seeing intellectually, not sensibly; and so on with the other parts ===> St. Thomas Aquinas, Summa; Prima Pars; Q3; Art 1; reply to objection 3

Quote
Makanya banyak hukum Musa yg di koreksi oleh Yesus, karena tidak semuanya adalah firman Allah.
Yahweh adalah penggarap"" kebun anggur, bukan pemilik.
"

Afaik, Yesus tidak megoreksi apa pun dari Hukum Musa, melainkan menunjukkan makna sebenarnya dan seutuhnya yg dimaksudkan dari Hukum tersebut.

Tentang menceraikan isteri dan memberi surat cerai; Yesus mengatakan bahwa dari semula tidaklah demikian


Mat 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

=====

Salam,

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #51 on: August 14, 2013, 05:19:23 PM »
Tentu saja Allah yg sejati bro, Bapa, dan bukan yahweh, Mountain God

Hmm... jadi kalau "BAPA"  itu berarti Allah sejati; sedangkan kalau "YAHWEH" bukan Allah yang sejati.

Perlu kiranya ditelusuri juga hipotesa-hipotesa mengenai asal-usul kata "BAPA". :)

===

Suatu kata dan berasal dari apa pun suatu kata yg digunakan utk menyebut "sang Maha Pecipta" tidak ada hubungannya dengan 'kesejatian' dari Allah itu sendiri.

Sekiranya pun Kenite Hypotesa itu adalah kebenaran... tidak menjadikan Allah yg disebut oleh Musa dan orang2 Yahudi dengan YHW itu sebagai Allah yg tidak sejati. Karena yg diadopsi Musa adalah 'nama/sebutan' dan bukan Allah/SESEMBAHAN itu sendiri.

Dengan kata lain entah nama yg diadopsi Musa adalah YAHWEH, DEWATA, XYZ, MR. X, BUDI, TONO, SMITH, HITLER, BAAL, MUHAMMADIYAH, NU, RCTI, SCTV, GANESHA, DIVA, SERENA WILLIAMS, SAMOSIR, GURU TATEA BULAN, etc tidak menjadikan Allah yg disebut/dipanggil/dinamai dengan nama-nama tersebut menjadi tidak sejati.

====

Salam,


Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #52 on: August 15, 2013, 10:02:58 AM »
Bukankah Musa memang tidak melihat Allah? Sebab, yg melihat Allah tidak dapat tinggal hidup (kel 33:20) --> Musa tetep hidup setelah berjumpa dng Allah --> berarti Musa tidak melihat Allah



Barangkali musa lupa sama definisinya sendiri ttg Allah.

Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #53 on: August 15, 2013, 10:22:15 AM »


Jadi bingung habis membaca 2 postingan diatas   :what:


Kalo menurut saya ........... setelah merenung2.

Perbedaan Allah di PL dan PB, Allah nya sama tetapi cara mengajarnya yang beda.

Pedagogi Ilahi, cara Allah mengajar manusia disesuaikan dengan jamannya


 :D

Belum tentu Allahnya sama, karena Dalam PL Sosok Ghaib sering disangka Allah oleh musa
misalnya Allah yang ber Ichtiar membunuh musa (Padahal Allah yang di PB adalah Allah yang Kasih)

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #54 on: August 15, 2013, 11:18:45 AM »
Belum tentu Allahnya sama, karena Dalam PL Sosok Ghaib sering disangka Allah oleh musa
misalnya Allah yang ber Ichtiar membunuh musa (Padahal Allah yang di PB adalah Allah yang Kasih)

Tuhan Yesus memberkati

Han

Beruntung Musa hidup di zaman PL, kalau di zaman PB barangkali hukuman yang diterima Musa karena tidak mentaati perjanjiannya dengan Allah perihal Sunat akan lebih parah/sadis.

Ini salah satu contoh jenis penghukuman Allah ala PB

Matius  18
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

===

Salam,

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #55 on: August 15, 2013, 11:57:20 AM »
Percuma mas kalau tidak percaya Alkitab !

ooo ternyata ENGGAK ADA ayatnya ya mas?

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #56 on: August 15, 2013, 12:54:56 PM »
Belum tentu Allahnya sama, karena Dalam PL Sosok Ghaib sering disangka Allah oleh musa
misalnya Allah yang ber Ichtiar membunuh musa (Padahal Allah yang di PB adalah Allah yang Kasih)

Tuhan Yesus memberkati

Han



Jadi bingung habis membaca 2 postingan diatas   :what:


Kalo menurut saya ........... setelah merenung2.

Perbedaan Allah di PL dan PB, Allah nya sama tetapi cara mengajarnya yang beda.

Pedagogi Ilahi, cara Allah mengajar manusia disesuaikan dengan jamannya


 :D

Berlaku yang biru Om Han.    :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Simon Says

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 151
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Free man
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #57 on: August 15, 2013, 04:20:54 PM »

Banyak hipotesa dan teori mengenai asal usul kata/nama Jahveh (Yahweh) ==> http://www.newadvent.org/cathen/08329a.htm;

Yang jelas, hipotesa tetaplah hipotesa.

Dan menurut saya, Hipotesa dan teori siapa pun yg benar tidak ada hubungannya dengan benar tidaknya hukum/taurat Musa.

Jika kita percaya bahwa God is a spirit [John 4:24], maka jangankan Musa, bahkan Yesus Kristus pun tidak pernah melihat rupa dan mendengar suara Allah secara inderawi. Sebab semua hal (mendengar, melihat, mencium, meraba, marah, gembira, etc) tidak ada pada 'spirit'.

sebagai Spirit, Allah tidak memiliki mata untuk melihat; mulut dan lidah untuk berbicara; telinga untuk mendengar; tangan untuk memegang; etc.
"... hence the eye attributed to God signifies His power of seeing intellectually, not sensibly; and so on with the other parts ===> St. Thomas Aquinas, Summa; Prima Pars; Q3; Art 1; reply to objection 3
"


Harus di sepakati dulu makna "melihat" dan "mendengar" yg di gunakan Yesus di atas, saya memahaminya sbg makana literal, artinya dgn indera mata dan telinga.

Yg di katakan Yesus dlm ayat tsb  adalah :" tidak seorangpun yg PERNAH melihat....", BUKAN tidak seorangpun DAPAT melihat/mendengar".

Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat


Quote
Afaik, Yesus tidak megoreksi apa pun dari Hukum Musa, melainkan menunjukkan makna sebenarnya dan seutuhnya yg dimaksudkan dari Hukum tersebut.

Tentang menceraikan isteri dan memberi surat cerai; Yesus mengatakan bahwa dari semula tidaklah demikian


Mat 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

=====

Salam,

Itu karena sdr berusaha "mendamaikan" PL dan PB.

Jika yg satu bilang "lempar batu sampai mati", dan yg satu bilang "jgn berbuat lagi",  =>koreksi.

Yang satu bilang " boleh cerai" , yg satunya bilang "seharusnya tdk boleh" => yg lama salah => di koreksi.
Yang satu bilang "Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu!", yang satunya bilang :" Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." => koreksi.


 

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #58 on: August 16, 2013, 08:40:38 AM »
Harus di sepakati dulu makna "melihat" dan "mendengar" yg di gunakan Yesus di atas, saya memahaminya sbg makana literal, artinya dgn indera mata dan telinga.

Yg di katakan Yesus dlm ayat tsb  adalah :" tidak seorangpun yg PERNAH melihat....", BUKAN tidak seorangpun DAPAT melihat/mendengar".

Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat
Justru karena maksud Yesus literal maka tak seorang pun yg pernah melihat rupa dan mendengar suara Allah.

Quote
Itu karena sdr berusaha "mendamaikan" PL dan PB.

PL dan PB adalah berdamai dari semula. Tidak ada yang perlu diperdamaikan. Yang perlu diperdamaikan adalah orang-orangnya. [Eph 2:14-15]

Quote
Jika yg satu bilang "lempar batu sampai mati", dan yg satu bilang "jgn berbuat lagi",  =>koreksi.

Yang satu bilang " boleh cerai" , yg satunya bilang "seharusnya tdk boleh" => yg lama salah => di koreksi.
Yang satu bilang "Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu!", yang satunya bilang :" Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." => koreksi.

Mata ganti mata; gigi ganti gigi adalah berlaku selamanya. Baik di PL maupun di PB.

Rev 2:23

Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Si A mencungkil mata si B ==> Si A akan mendapat balasan seturut perbuatannya, yaitu: matanya juga akan dicungkil Allah.
====

Bahwa di PB pembalasan tersebut adalah hak Allah dan bukan manusia, tidak lantas menjadikan bahwa mata ganti mata dan gigi ganti gigi menjadi tidak berlaku di PB.

Rom 12:19
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Ibrani  10:30
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

====

Salam,

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Allah di perjanjian lama dan Allah di perjanjian baru
« Reply #59 on: August 16, 2013, 10:44:25 AM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Memaknai ini:
Bahwa di PB pembalasan tersebut adalah hak Allah dan bukan manusia, tidak lantas menjadikan bahwa mata ganti mata dan gigi ganti gigi menjadi tidak berlaku di PB.

Rom 12:19
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

Ibrani  10:30
Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

====

Salam,
Setelah saya renungkan, saya maknai:

Bahwa Medice ingin menyampaikan, bila dikatakan dengan perkataan lain:

Ayat-ayat yang dikutip di atas menegaskan bahwa:
Pada zaman PL, cenderung terjadi penyalahartian kewenangan membalas yang sebenarnya ada di pihak Allah, tetapi diambil alih oleh pihak yang merasa diri berwenang,
kemudian di zaman PB, melalui amanat Kasihilah Tuhanmu dan kasihilah sesamamu, Tuhan Jesus Kristus menjelaskan bahwa kewenangan membalas adalah hak Tuhan, jangan ada manusia yang merasa berwenang membalas.

Begitukah?

Damai, damai, damai. 
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA