Jadi, kalo saya bohong berarti hati saya yang berbohong, bukan ucapan saya. Begitu ya? CMIIW
Iya.
Kan ucapan asalnya dari hati.
Ucapan belum tentu sama dengan yang di dalam hati. Begitu ya? CMIIW
Dan, kalo ucapan saya beda dengan yang di hati saya, berarti hati saya yang bohong, bukan ucapan saya. Begitu?
Betul.
Contoh kasus:
si A bilang dengan mulutnya "Aku percaya Yesus" tapi di hatinya dia bilang "Sebenarnya aku tidak percaya Yesus" --> artinya hati si A yang bohong. Jadi, sebenarnya si A percaya Yesus. Begitu?
Hati si A yang bohong.
Jadi si A tidak percaya Yesus.
(yg dilihat hatinya, bukan mulutnya)
si B bilang dengan mulutnya "Aku nggak percaya Yesus" tapi di hatinya dia bilang "Sebenarnya aku percaya Yesus" --> artinya hati si B yang bohong. Jadi, sebenarnya si B tidak percaya Yesus. Begitu?
CMIIW
si B tidak berbohong. Karena mulut bukan cerminan hati.
(yg dilihat hatinya, bukan mulutnya)
Si B percaya Yesus dalam hati.
He he he.. agak susah ya bro.. ha ha.
Saya juga jadi binun sendiri nih..
Wow, jangan terlalu naif lah, bro. Hati-hati ntar jadi target empuk kampanye politisi busuk, lho. Hehehe...
Maksud saya bukan seperti itu, bro Pinoq.
Maksud saya itu begini:
Jika anda menolong orang, itu tentu dari hati, bukan ?
Hati anda tergerak oleh belas kasihan, lalu ditunjukkan dalam perbuatan.
Jadi perbuatan baik itu tentu hasil dari hati yg baik.
Orang farisi kan (menurut Alkitab) diceritakan sebagai orang yg melakukan perbuatan baik BUKAN karena kehendak hati, melainkan karena kehendak agar ingin dipuji.
Wah, hati-hati lho bro ntar dimarahin Tuhan. Orang nonKristen itu adalah orang yang tidak percaya Yesus. Apakah dia mau memberitakan injil Kristus ke semua bangsa (ini perintah Yesus lho)?
Kembali lagi ke arti dari kata "PERCAYA".
Menurut saya, PERCAYA itu mereka yg melakukan perintah Yesus.
Jadi kalau ada non-K yg (tanpa mengaku Yesus), tetapi secara tidak sadar telah MELAKUKAN semua perintah Yesus, maka orang tsb. telah PERCAYA pada Yesus (disebut sebagai orang percaya/ the righteous ).
Karya salib Yesus lah yg bekerja untuk menyelamatkan orang ini.
Lagipula Yesus itu kan Tuhan bro,.....
Sama saja lah mengaku Yesus atau mengaku Tuhan.
Jika orang ini mengaku Tuhan, dan Yesus = Tuhan, bukankah sama saja orang ini mengaku Yesus = Tuhan.
Kan cuma beda cara pandang.
Kita melihat Yesus adalah Tuhan, sedangkan yg non-K tidak melihat Yesus adalah Tuhan, tetapi melihat Tuhan dalam bentuk 'asli'.
Kan objek yg dilihat sama ya ??
Lah, kalo sudah eksplisit kenapa masih di"menurut saya"kan lagi? Paulus jelas bilang, ngaku dengan hati dan dengan mulut. Bukan dng hati saja atau dng mulut saja. Dua-duanya (hati dan mulut) harus mengakui.
Kan ini lagi diskusi, ya saya taruh kata "kalau menurut saya".
Hehehe...bukan melafalkan, bro, tapi mengaku. "Mengaku dengan mulut" itu berarti mengaku secara terbuka kepada semua orang, tidak disembunyikan dari orang-orang.
Apakah orang bisu tidak bisa mengaku secara terbuka? Ya bisa aja dong. Coba bayangkan: kalo bro JP bisu terus ada orang tanya "Elu Kristen ya!!", kira-kira bagaimana cara bro JP menjawab orang tsb? (Masa sih ngga tau... )
Salam.
pertama,
Bagaimana kalau si JP ini sejak lahir sudah bisu dan terkena penyakit "gagal leher", artinya lehernya ngga bisa dipakai buat menganggukkan kepala.
hayo..??
Ntar kamu bilang : wah si JP ngga selamat tuh... ngga bisa ngaku.
ha ha ha..
kedua,
Kan Rasul Paulus menulis dengan jelas "mengaku dengan mulut"..... mengapa kamu sekarang ikut-ikut-an dengan saya yg mengartikan "mengaku dengan mulut" menjadi arti yg lain : "mengaku secara terbuka kepada semua orang, tidak disembunyikan dari orang-orang."
Berarti sekarang kita sudah sama-sama setuju bahwa frasa "mengaku dengan mulut" TIDAK BISA diartikan secara literal.
Salam.