Author Topic: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus  (Read 4599 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #30 on: June 22, 2012, 05:13:10 PM »
Damai sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus menyertaimu Phooey.
Saya posisi sudah menikah.
Nanti kalau sudah tua.....ya kira2 umur 70 tahunan, apa boleh bergabung dengan salah satu ordo tidak ya ??
Angan2 menghabiskan hari tua dengan mendekatkan diri ke Tuhan  :hello2:
Hehhehheee... Melihat sabuk avatar-mu, setelah umur 70-an, cocoknya Phooey jadi guru karate khusus tenaga dalam.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #31 on: June 23, 2012, 07:44:27 AM »
Damai sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus menyertaimu Phooey.Hehhehheee... Melihat sabuk avatar-mu, setelah umur 70-an, cocoknya Phooey jadi guru karate khusus tenaga dalam.

Bro Husada
Waahhhh, berarti tidak boleh ya  :laughing7:

Ordo tertua apakah betul Agustinian ??

Ordo CSE dan Putri Karmel didirikan oleh Romo Johanes.
Sedang Romo Johanes sendiri dari Ordo Carmel.
Apakah Ordo CSE dan Putri Karmel secara otomatis dibawah Ordo Carmel ??


Mau request Topik Liturgi dongg. Barangkali ada yang bisa bantu  :hello2:
« Last Edit: June 23, 2012, 07:54:00 AM by Phooey »
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #32 on: June 23, 2012, 01:38:53 PM »
Bro Husada
Waahhhh, berarti tidak boleh ya  :laughing7:
=))Wow, saya tidak punya kompetensi mengiyakan atau menolak pembentukan kongregasi, atau tarekat, atau ordo. Apalagi kompetensi melarang. Menganjurkan, mungkin dengan berbagai pertimbangan empiris atau non empiris, masih mungkin. :icon_tongue:

Damai sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline leoerk

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 4
  • Reputation Power:
  • Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Excersi Tuum
  • Denominasi: Katolik
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #33 on: September 02, 2012, 12:02:54 PM »
Iseng ah kebetulan saya tahu dari teman, Ordo awam itu kebanyakan tujuannya adalah "mencari" dan "menumbuhkan" bibit-bibit panggilan dari anggotanya. (beberapa ada komitmen untuk menjadi Selibat awam)

Untuk kegiatan saya tidak paham karena tidak pernah ikutan (maybe one day?)

Anyway contoh dari Ordo awam ini ada beberapa yang saya tahu ada Ordo ketiga (awam) dari Fransiskan, Dominikan dan Karmelit, tapi walaupun namanya Ordo tapi kalau saya tidak salah ingat dari cerita teman saya ini hanya se-kelas kongregasi. (kalau salah koreksi ya)

Selain itu ada juga Opus Dei ini juga awam tetapi bukan Ordo (kongregasi?), sepengetahuan saya Opus Dei ini hanyalah gerakan spiritual.

Kalau KTM (Tritunggal Maha Kudus, Rm Yohanes) itu kan hanya sebuah komunitas dan kesannya informal. Dalam arti kita tidak perlu mendaftar secara formal, kita ikut beberapa kali ya sudah, anggap saja kita sudah bagian dari KTM, sepertinya beda dengan keanggotaan Ordo ketiga.

Saya menemukan link ini dan akhirnya tertarik ikt bergabung.. salam kenal dulu ya :)
Sedikit sharing ttg KTM (saya jg baru bergabung 2,5bulan yg lalu kok :), makanya saya bilang sharing krn hny yg sepengetahuan saya hingga saat ini) ...
KTM itu juga ada masa di mana kita menjadi full member...
Secara kekeluargaan, ya ,orang yang ikut KTM beberapa kali sudah dianggap bagian dari keluarga dari KTM.. Namun, belum dapat mengucapkan komitmen..
Saat ini, saya sedang dalam masa "peninjau" di mana dibutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan s/d 1tahun untuk melihat apakah saya dapat disebut sebagai calon anggota.. setiap pertemuan ada absensi nya..
Selama periode peninjau, saya diharapkan untuk mengikuti retret awal terlebih dahulu (to-be nih.. minggu depan :D) ..
Menurut penjelasan pelayan sel nya, bahwa saya belum berhak untuk mengikuti pembinaan anggota lebih lanjut (untuk kemudian disebut calon anggota) apabila saya belum mengikuti retret awal di Cikanyere ataupun camping rohani di Tumpang :)
Tahap setelah calon anggota pun, masih ada pembinaan lanjut terus dengan masa yang disebut anggota setengah penuh (+/- 2 tahun) ... hingga anggota penuh KTM (+/- 3 hingga 4 tahun)...
Spiritualitas yang dianut adalah spiritualitas Karmelit yang Katolik dan Karismatik sepenuhnya.. sebagai bagian dari KTM, ada 8komitmen yang saya harus mulai belajar untuk menjadikannya sebagai gaya hidup.. dan ini berlaku dari saat peninjau hingga anggota penuh KTM :)

Secara organisasi, KTM ini disebut saudara ketiga dari P.Karm dan CSE .. :) dimana CSE pun merupakan kongregasi yang baru diakui oleh Paus.

Ya bagi saya pribadi memang belum menjadi suatu perhatian khusus ordo ketiga ataupun bukan.. Karena yang saya cari adalah komunitas2 yang mempunyai cara hidup yang dapat diteladani demi tujuan memuji, memuliakan,dan mengabdi kepada Allah :) niat murni saya ingin mengabdikan diri ke pelayanan awam, namun merasa belum sanggup untuk selibat karena beberapa faktor.
(di luar KTM pun, saya telah lama mengikuti komunitas yang dimoderatori oleh Jesuit)

Satu hal yang saya pastikan apakah komunitas tersebut benar tunduk kepada Paus atau tidak, serta harus berafiliasi kepada spiritualitas Katolik.. dan so far KTM memang telah diakui (full member sejak 2009) oleh Catholic Fraternity http://www.catholicfraternity.net/wordpress/communities/ serta bagian dari persaudaraan Karmelit ... :)

Sekian info yang sejauh ini saya dapat serta dapat saya sharingkan.. :) CMIIW
Ad Maiorem Dei Gloriam , Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Excersi Tuum :)

bruce

  • Guest
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #34 on: September 02, 2012, 03:55:07 PM »
@leoerk

Syalom bro, salam kenal. Thanks atas sharing nya, sehingga menambah pngetahuan kami kami ini. Oya yang disebut dengan 'cara hidup' yang anda maksud itu yang seperti apa, bro. Mungkin perbedaannya dengan gaya hidup umat Kristen pada umumnya atau umat Katolik lebih khususnya. Thanks

Syalom

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #35 on: September 02, 2012, 04:29:23 PM »
Saya menemukan link ini dan akhirnya tertarik ikt bergabung.. salam kenal dulu ya :)
Sedikit sharing ttg KTM (saya jg baru bergabung 2,5bulan yg lalu kok :), makanya saya bilang sharing krn hny yg sepengetahuan saya hingga saat ini) ...
KTM itu juga ada masa di mana kita menjadi full member...

Cut  .........................................cut;

 kepada Allah :) niat murni saya ingin mengabdikan diri ke pelayanan awam, namun merasa belum sanggup untuk selibat karena beberapa faktor.
(di luar KTM pun, saya telah lama mengikuti komunitas yang dimoderatori oleh Jesuit)

Sekian info yang sejauh ini saya dapat serta dapat saya sharingkan.. :) CMIIW
[/quote

mengenai KTM
memang Absensi ketat buat jadi anggauta .
Tapi itulah salah satu sebabnya om melarang si tante buat ikutan KTM karena " om bilang kita ini katolik biasa biasa biasa sajalah, yang juga punya kewajiban keluarga, lainhalnya kalau sejak semula u terpanggil untuk jadi biarawan. yang engapunya tanggungan kewajiban keluarga
meskipun  kata sitante ikut KTM tidak harus selibat.

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline leoerk

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 4
  • Reputation Power:
  • Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Excersi Tuum
  • Denominasi: Katolik
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #36 on: September 02, 2012, 08:06:26 PM »
@leoerk

Syalom bro, salam kenal. Thanks atas sharing nya, sehingga menambah pngetahuan kami kami ini. Oya yang disebut dengan 'cara hidup' yang anda maksud itu yang seperti apa, bro. Mungkin perbedaannya dengan gaya hidup umat Kristen pada umumnya atau umat Katolik lebih khususnya. Thanks

Syalom

'Cara hidup' yang saya maksudkan adalah bagaimana saya menghayati iman Katolik tidak hanya sebatas apa yang diajarkan semasa sekolah atau masa katekumen atau masa krisma.

Saya utarakan dalam konteks berkomunitas in general ya..tidak hanya KTM..
Contoh spiritualitas Ignatius Loyola (teladan para Jesuit) yang telah saya ikut sebelum KTM.. mengajarkan saya untuk menemukan Tuhan dalam segala hal, tidak hanya di komunitas maupun Gereja. Saya belajar untuk menyadari apa sih tujuan saya sebagai manusia diciptakan yaitu untuk memuji, menghormati, dan mengabdi kepada Allah.. terlalu teologis mungkin bahasanya ya..
Contoh sederhana adalah examen consience (pemeriksaan batin) .. Di mana setiap orang yang meneladani spiritualitas Ignatian dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan batin pada awal, siang, dan malam hari dengan cara berdoa dan metode yang kontemplatif. Metode yang dianjurkan bukanlah metode yang membuat orang lain melihat saya "Wah, ini orang lagi berdoa ya...Wuih, ni orang taat banget" ... Berdoa dengan cara kontemplatif dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.. :) Cara hidup yang seperti ini amat sangat berdampak dalam hidup saya dalam hal penguasaan diri.. sehingga saya dapat menularkan cara hidup yang positif bagi sekitar saya..

Contoh lainnya adalah tentang pengambilan keputusan/discernment.. Dengan berkomunitas, saya belajar bagaimana seandainya bila saya mengambil keputusan ketika dihadapkan pada pilihan2 yang sama2 baik ? Tentunya secara pribadi adalah hal mudah untuk mengambil keputusan ketika salah satu keputusan tersebut jelas baik atau buruk kan ? :)

Yang perlu diingat bahwa cara hidup yang saya maksud bukanlah menjadi seorang yang membawa Alkitab ke mana2, berbicara Firman Tuhan dengan memaksakan kepada oranglain, ataupun cara2 yang mungkin dapat membuat orang lain kurang berkenan sehingga akhirnya malah menjadi batu sandungan... Namun bagaimana saya dapat menjadi dampak positif bagi sekitar saya sehingga orang lain penasaran siapa sih yang saya teladani ?

Bukan bermaksud menyombongkan diri, namun seringkali ada kasus orang bertanya kepada saya (di lingkup pekerjaan) "kok kamu masih gembira di saat orang lain terengah-engah lelah karena deadline? kok kamu bisa tersenyum di saat orang memfitnah/marahin kamu? kok orang tersebut mau mendengarkan kamu? " dsb dsb.. Di saat itulah, saya sharing tentang apa yang membuat saya seperti itu.. Bukan karena kekuatan saya, namun karena saya belajar berserah dari hari ke hari.. dan menemukan sukacita di dalam Tuhan :)

Doa, meditasi, kontemplasi, dan cara2 hidup lainnya bagi saya pribadi memang selain berdampak ke diri saya sendiri, secara tidak langsung membawa dampak bagi orang lain juga dengan cara membuat saya fokus bahwa segala sesuatu yang saya lakukan/putuskan haruslah untuk memuji, menghormati, dan mengabdi kepada Allah.

Terkait dengan absesnsi bro hanhalim2,
Tenang bro.. Absensi itu tidak hanya di KTM saja.
Di salah satu komunitas Jesuit bahkan ada yang lebih ketat lagi... Pertemuan sebulan sekali.. bila dalam 1 tahun bolong 2x absensi, maka di drop out.
Saya melihat maknanya kenapa pentingnya absensi.. Lebih kepada bener ga sih saya mengikuti kegiatan dengan komitmen yang penuh dan murni ? Atau, hanya sekedar ikut2an saja diajak teman ?
Dan bisa dibayangkan seandainya dalam komunitas anggota keluar dan masuk seperti turnover di sebuah perusahaan, bagaimana cara memelihara persaudaraan ? Toh berkomunitas itu tidak dibayar, bahkan malah kita harus berkorban dalam melayani orang lain.. korban materi, korban waktu, korban tenaga, dsb dsb...

Absensi hanya membantu saya untuk bertumbuh karena tentunya dalam sebuah komunitas yang sehat ada materi/sharing di mana saya dapat belajar how to be a good Jesus follower dalam konteks iman Katolik.

Terkait dengan KTM, absensi itu tidak strictly harus wajib hukumnya ga boleh bolong.. Dan tidak akan mengeluarkan seseorang dari persaudaraan komunitas dalam artian tidak boleh datang lagi bila bolong... (seperti yang saya jelaskan di atas bahwa ada komunitas yang jauh lebih strict daripada KTM)...
Kuncinya terletak pada komitmen.

Komitmen ini diharapkan sejalan dengan pengertian akan  bagaimana discernment (pembedaan roh) seperti yang saya singgung di atas.. terutama bila dihadapkan pada pilihan sama-sama baik.. ikut KTM baik, kewajiban dalam keluarga itu juga baik... tergantung pada saat saya mungkin dituntut untuk mengambil keputusan, mana yang prioritas dan sesuai kehendakNya pada saat itu? ini yang sekali lagi saya katakan sebagai suatu cara hidup. Toh kegiatan pelayanan yang sejati  seharusnya tidak boleh menjadi sebuah batu sandungan.. Kasus tante bro hanhalim2 sebaiknya ditilik sebagai kasus per kasus dan kurang dapat digeneralisir (ini hanya pendapat saya, mohon maaf bila kurang berkenan ya bro hanhalim2)

 :)





Ad Maiorem Dei Gloriam , Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Excersi Tuum :)

Offline leoerk

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 4
  • Reputation Power:
  • Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Excersi Tuum
  • Denominasi: Katolik
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #37 on: September 02, 2012, 08:30:09 PM »
ini cara ngedit postingan gimana ya? haha, maklum saya agak gaptek n msh baru :)

...mo nambain ini :
Karena menurut buku panduan anggota bahwa sel diadakan maksimal 2 minggu sekali (pertemuan sel inti, di luar itu masih ada libur pertemuan sel karena hari raya ataupun pelayanan ke Lembah Karmel) dan batas absensi per tahunnya untuk dipertimbangkan ke tahap selanjutnya adalah 75%dalam setahun harus hadir.. (bisa dihitung sendiri dan saya rasa jumlah saya diijinkan untuk bolong itu sudah termasuk cukup untuk menyeimbangkan kehidupan keluarga inti dan pelayanan).. :)
Ad Maiorem Dei Gloriam , Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Excersi Tuum :)

bruce

  • Guest
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #38 on: September 02, 2012, 08:39:24 PM »
@leoerk

Oke, bro, thanks for the reply

Syalom

Offline 4L3X

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 37
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik Ritus Latin
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #39 on: September 03, 2012, 02:28:56 PM »
Sekedar tambahan:

Gereja Katolik sebenarnya adalah persekutuan dari 23 Gereja Partikular yang otonom yang mengakui keutamaan Uskup Roma sebagai Gembala Universal penerus St. Petrus. Ke-23 Gereja Partikular tersebut terdiri dari 1 Gereja Katolik Ritus Latin dan 22 Gereja Katolik Ritus Timur. Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur umumnya memiliki counterpart dari Gereja-Gereja Timur yang terpisah dari Uskup Roma, baik Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, maupun Gereja Asiria Timur, karena Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur tersebut memang berasal dari Gereja-Gereja Timur dimaksud, kecuali Gereja Katolik Maronit dan Gereja Katolik Italo-Albania.

Berikut ke-22 Gereja Katolik Ritus Timur tersebut beserta lokasi tempat mereka berpusat, sebagaimana yang tercantum dalam Annuario Pontificio dari Tahta Suci (tanggal persatuan atau pendirian di dalam tanda kurung):

+ Tradisi liturgi Aleksandria:
1. Gereja Katolik Koptik : Kairo Mesir (1741)
2. Gereja Katolik Ethiopia : Addis Ababa, Ethiopia, Eritrea (1846)

+ Ritus liturgi Antiokhia atau Siria-Barat:
1. Gereja Maronit : Bkerke Libanon (persatuan dikukuhkan kembali pada 1182)
2. Gereja Katolik Suryani : Beirut (1781)
3. Gereja Katolik Siro-Malankara : Trivandrum, India (1930)

+ Tradisi liturgi Armenia:
1. Gereja Katolik Armenia : Beirut, Libanon(1742)

+ Tradisi liturgi Kaldea atau Siria-Timur:
1. Gereja Katolik Kaldea : Baghdad, Irak (1692)
2. Gereja Siro-Malabar : Ernakulam, India (tanggal persatuan masih diperdebatkan)
 
+ Tradisi liturgi Bizantium atau Konstantinopolitan:
1. Gereja Katolik Yunani Albania : Albania (1628)
2. Gereja Katolik Yunani Belarusia : Belarusia (1596)
3. Gereja Katolik Yunani Bulgaria : Sofia, Bulgaria (1861)
4. Gereja Bizantium Eparki Križevci : Križevci, Ruski Krstur Kroasia (1611)
5. Gereja Katolik Bizantium Yunani : Athena, Yunani, Turki (1829)
6. Gereja Katolik Yunani Hungaria : Nyiregyháza, Hungaria (1646)
7. Gereja Katolik Italo-Albania : Italia (Tidak pernah berpisah dari Gereja Katolik)
8. Gereja Katolik Yunani Makedonia : Skopje, Republik Makedonia (1918)
9. Gereja Katolik Yunani Melkit : Damaskus, Siria (1726)
10. Gereja Rumania Bersatu dengan Roma, Katolik-Yunani : Blaj Rumania (1697)
11. Gereja Katolik Rusia : Rusia (1905)
12. Gereja Katolik Ruthenia : Uzhhorod (1646)
13. Gereja Katolik Yunani Slowakia : Prešov Republik Slowakia (1646)
14. Gereja Katolik Yunani Ukraina : Kiev Ukraina (1595)

Catatan: Umat Katolik Bizantium-Georgia belum diakui sebagai sebuah Gereja partikular (sesuai dengan kanon 27 dari Hukum Kanon Gereja-Gereja Timur). Mayoritas umat Kristen Katolik Timur di Republik Georgia beribadat dengan menggunakan ritus liturgi Armenia.

(dari: http://www.facebook.com/notes/katolik-roma/gereja-katolik-bukanlah-katolik-roma-saja-penjelasan-singkat-mengenai-gereja-kat/273284106079529)

Ke-22 Gereja Ritus Timur tersebut memiliki tradisi, liturgi dan Kitab Hukum Kanonik sendiri yang berbeda dengan Gereja Katolik Ritus Latin. Mereka pun memilih Uskup-Uskup mereka sendiri.

Di samping itu, Gereja Katolik juga mempunyai Personal Ordinariate, seperti Personal Ordinariate bagi Komunitas Anglikan Tradisional (berbeda dengan Anglikan yang primatnya di Inggris, Anglikan Tradisional primatnya di Australia) yang kembali dalam persekutuan dengan Uskup Roma.
In the Name of the Father, and the Son, and the Holy Spirit, One God. Amen.



Arabic Transliteration: Bisimil-Aabi wal-Ibni war-Roohil-Qudos, al-Ilaahil-waahid. Ameen.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #40 on: September 03, 2012, 02:41:17 PM »
Selamat datang 4L3X, selamat bergabung.

Posting pertama 4L3X langsung memberi warna. Terima kasih banyak. Memang muatan posting 4L3X ini sungguh sangat pas dengan maksud saya ketika membuka trit ini. Saya didorong rasa ingin tahu, terkait dengan bunyi creedo yang ada sedikit variasi antara Katolik dan Protestan. Dan 4L3X seolah membaca hati saya, Puji Tuhan Jesus Kristus, Haleluya. :afro: :) :grining: :D :giggle: :giggle: :drool: :pray3: :signofcross:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #41 on: September 04, 2012, 11:05:13 AM »

Saya utarakan konteks berkomunitas in general ya..tidak hanya KTM..




CUT....................................

Kuncinya terletak pada komitmen.

Komitmen ini diharapkan sejalan dengan pengertian akan  bagaimana discernment (pembedaan roh) seperti yang saya singgung di atas.. terutama bila dihadapkan pada pilihan sama-sama baik.. ikut KTM baik, kewajiban dalam keluarga itu juga baik... tergantung pada saat saya mungkin dituntut untuk mengambil keputusan, mana yang prioritas dan sesuai kehendakNya pada saat itu? ini yang sekali lagi saya katakan sebagai suatu cara hidup. Toh kegiatan pelayanan yang sejati  seharusnya tidak boleh menjadi sebuah batu sandungan.. Kasus tante bro hanhalim2 sebaiknya ditilik sebagai kasus per kasus dan kurang dapat digeneralisir (ini hanya pendapat saya, mohon maaf bila kurang berkenan ya bro hanhalim2)

 :)
memang segala peraturan manusia yang bagaiman sempurnanya sekalipun , akan mempunyai sisi positif dan sisi negatifnya,  punya nilai plus dan punya nilai minusnya , dan itu semua juga sangat relatif tergantaung dari sudut mana menilainya atau kepada mana pandangan seseorang berpihak.

Contoh tentang "Selibat" mungkin baik untuk melayani Tuhan dan perlayanan
karena akan terfokus kesitu tanpa harus memikirkan bagaimana makan anak -istri dan kasih perhatian keluarga.
tapi bagaimana pandangan dari keluarganya sendiri ???

dan kalau saja semua orang melakukan Selibat maka akan punahlah manusia dan akan punahlah umat katholik, akan punahlah orang yang dilayani dan yang melayani dan berahirlah perlayanan itu sendiri.

Tuhan Yesus Memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline leoerk

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 4
  • Reputation Power:
  • Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Excersi Tuum
  • Denominasi: Katolik
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #42 on: September 05, 2012, 12:48:36 AM »
memang segala peraturan manusia yang bagaiman sempurnanya sekalipun , akan mempunyai sisi positif dan sisi negatifnya,  punya nilai plus dan punya nilai minusnya , dan itu semua juga sangat relatif tergantaung dari sudut mana menilainya atau kepada mana pandangan seseorang berpihak.

Contoh tentang "Selibat" mungkin baik untuk melayani Tuhan dan perlayanan
karena akan terfokus kesitu tanpa harus memikirkan bagaimana makan anak -istri dan kasih perhatian keluarga.
tapi bagaimana pandangan dari keluarganya sendiri ???

dan kalau saja semua orang melakukan Selibat maka akan punahlah manusia dan akan punahlah umat katholik, akan punahlah orang yang dilayani dan yang melayani dan berahirlah perlayanan itu sendiri.

Tuhan Yesus Memberkati

Han

Dear om Han,
Setuju dengan poin selibat untuk biarawan dan perbedaannya dengan keluarga..
Adapun sebenarnya berkeluarga adalah salah satu bentuk panggilan...
Membiara selibat, Awam yang membiara, Volunteer (biasanya tinggal seperti di suatu 'center'.. mereka jadi seperti tinggal di komunitas rohani dengan keluarganya dan melakukan pelayanan full-time), Awam sekuler yang berkeluarga dan melayani maupun yang sebagai umat biasa.. semuanya itu adalah panggilan dan pilihan...
dan semuanya tentu saling melengkapi apabila dilihat dari gambaran besarnya...

Konteks "pelayan" dalam Gereja Katolik itu dan kaitannya dengan panggilan hidup sungguh lebih kaya daripada hanya membiara selibat (yang sering terlihat)...

Pelayanan kepada Gereja dan komunitasnya diharapkan tidak berarti mengesampingkan keluarga dan peran utama di masyarakat...
karena bekerja dan berkeluarga termasuk sebagai pelayanan juga..semua untuk kemuliaan Tuhan..

Jujur saya pastinya tidak memahami apa sih sebenarnya inti masalah kenapa pelayanan di sisi tante itu seakan lebih diberatkan yang terlihat dari sisi om Han :) Itu another thing yang perlu dikontemplasikan lebih lanjut oleh om dan tante.. :)

Saya sharing apa yang saya alami saja ya.. Biar lebih fair dalam hal penilaian :)
Pada awal2 saya kenal pelayanan pun juga menggebu-gebu... Hal lain di luar pelayanan itu seakan kalah prioritas lah...
Dan itu terjadi ketika saya di masa SMA dulu. Mari bayangkan di posisi tersebut. Seorang anak SMA yang seharusnya tugas utamanya belajar malah "kecanduan" pelayanan. Anak SMA yang seharusnya mulai menunjukkan bakti kepada keluarga sebagai pribadi yang mulai belajar dewasa, malah ya "kecanduan" tadi itu om.. Untung nilai termasuk ya amanlah untuk menggapai predikat lulus.. namun sempat turun karena kecanduan itu.. hubungan dengan keluarga juga ya dibilang so far so good... alias kalau acara keluarga yang saya nilai kurang penting/ ga asik untuk anak SMA, akan kalah prioritas dengan pelayanan... Dan pelayanan jaman SMA itu sudah mulai ada komitmen yang harus saya ucapkan dan diperbaharui setiap tahunnya (selalu diawali dengan rekoleksi dan konseling dgn pelayan senior yang biasanya volunteer; sebelum pengucapan komitmen)... Dan nilai rapot itu juga dipantau terus, bisa dikatakan mereka berperan seperti kakak dalam rohani..

Di tahun kedua tepat ketika nilai saya turun, seorang pelayan senior yang membimbing saya memberikan konseling sebelum tanggal pengucapan pembaharuan komitmen..
Intinya dia bertanya bagaimana sekolah dan keluarga ? Kenapa nilai saya menurun ? Bagaimana dengan keharmonisan di rumah ?
Selanjutnya dia bertanya apa sih motivasi saya melayani ? Apa karena saya lebih mencari perhatian/pujian/pengakuan di pelayanan (waktu itu saya melayani di multimedia) ? Apa karena saya bete dengan kondisi keluarga ?
Setelah itu saya diberi waktu 3 hari sebelum pembaharuan janji.. Untuk berpikir apakah motivasi saya melayani sudah murni sehingga saya lanjut atau tidak memperbaharui komitmen..

Waktu itu,saya hampir berhenti dan berkeinginan mundur sebagai pelayan siswa.
Setelah doa dan merenung, ternyata ada loh motivasi tidak murni dalam diri saya.. Ya saya senang diperhatikan,dipuji, diakui keahlian saya selama saya melayani.. Dulu,saya senang dipandang orang...Di sisi lainnya, yang namanya anak remaja ya mostly harusnya merasakan bete ya ketika orangtua mulai menasehati poin A sampai Z yang sebetulnya untuk kebaikan saya sendiri.. motivasi saya belum sepenuhnya karena saya mau melayani Tuhan..

Di hari ketika saya janjian dengan pelayan senior tersebut untuk konseling ulang... Saya utarakan apa yang saya kontemplasikan dan refleksikan.. Pelayan senior tsb memberikan 2 saran sbb :
1. Tidak memperbaharui komitmen, totally stop
2. Saya lanjut perbaharui komitmen TAPI harus mau memurnikan motivasi saya melayani ;dengan cara mencoba memperbaiki arah pelayanan ya untuk Tuhan, bukan untuk saya (bila untuk saya, itu namanya saya mencuri kemuliaan Tuhan)...di lain pihak, saya harus mau belajar dan berusaha memperbaiki hubungan yang agak jauh dengan keluarga.. Pelayan senior tsb sampai memberikan urutan prioritas : 1. Tuhan (doa pribadi + misa) , 2.Keluarga, 3.Sekolah, 4.Pelayanan

...dan saya mengambil pilihan ke 2.. apa yang terjadi ?secara frekuensi pelayanan di komunitas memang berkurang.. saya balik.. saya pasti datang ke acara pelayanan di mana memang ada tanggungjawab yang berani saya ambil (contoh : panitia event) ... dan saya mulai membatasi tanggungjawab itu..
Saya mulai serius belajar.. dan memperbaiki hubungan di keluarga.. ke Gereja mulai bareng keluarga... Pertemuan keluarga besar mulai sering saya ikuti..
Secara tidak sadar, pelan-pelan memang orang lain memuliakan Tuhan secara tidak langsung.. orang melihat cara hidup yang saya lakukan... ya ga perfect2 banget sih om.. ga langsung jadi ada lingkaran suci gitu di atas kepala :D

Dalam 2 tahun berikutnya, saya mendapatkan berkat melimpah dari sisi hardskill , kehidupan sekolah, maupun keluarga.. orangtua mulai rela membiarkan saya pergi pelayanan, bahkan di tahun terakhir mulai mendukung..

...Sejak saat itu, dalam setiap pelayanan di komunitas yang Tuhan utus.. motivasi saya hanya satu.. biarkan orang lain memuliakan dan memuji Tuhan dengan mulut, pikiran, dan hati mereka. Jangan sampai yang dipuji ketika melayani adalah saya..

Itu om Han.. yang saya maksud... komitmen membutuhkan prioritas seperti halnya pelayanan pasti membutuhkan pengorbanan... Pengorbanan yang dimaksud adalah pengorbanan diri sendiri, bukan mengorbankan pihak lain.
Contoh kaitan komitmen, prioritas, pelayanan, dan pengorbanan :
Ketika Sabtu saya mempunyai waktu kosong untuk berleha-leha di dalam kamar dan saya dalam kondisi fit (tidak sakit).. Saya lebih memilih untuk datang ke pertemuan doa..
Akan beda ceritanya bila pada Sabtu tertentu tiba-tiba ada acara keluarga besar atau fisik saya drop... Pertemuan doa akan turun prioritasnya (saya akan datang ke acara keluarga besar atau beristirahat di rumah untuk pemulihan kesehatan)... :)


Tuhan memberkati juga :)















Ad Maiorem Dei Gloriam , Zelo Zelatus Sum Pro Domino Deo Excersi Tuum :)

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #43 on: September 05, 2012, 10:20:57 AM »
hanhalim2 dan loerk yang dikasihi Tuhan, jika topik yang Anda berdua diskusikan masih sesuai judul trit, monggo dilanjut, tetapi jika sudah tidak berkaitan lagi dengan Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus, betapa bijaknya jika dibicarakan di trit yang sesuai. Mohon jangan diartikan sebagai permintaan yang semena-mena. Terima kasih.

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Kerabat Sefamili, Seordo, Segenus
« Reply #44 on: September 08, 2012, 11:39:41 AM »

Jujur saya pastinya tidak memahami apa sih sebenarnya inti masalah kenapa pelayanan di sisi tante itu seakan lebih diberatkan yang terlihat dari sisi om Han :) Itu another thing yang perlu dikontemplasikan lebih lanjut oleh om dan tante.. :)

Tuhan memberkati juga :)
Giliran om klarifikasi :
menurut om , kita harus komit pada pilihan semula (panggilan)
ketika si Tante memutuskan untuk berkeluarga maka pilihannya adalah komit pada keluarga.
lain halnya jika semula tante memilih untuk membiara dan telah memilih kaul kekal.
jadi om tidak setuju kalau misalnya keperluan anak di-abaikan demi memenuhi Absensi yang ketat itu.
jadi om membatasi tante untuk tidak ikut terjun kedalam organisasi yang mementingkan absensi,
kalu mau brpartisipasi okelah tapi dalam organisasi yang tidak mengikat dengan mementingkan absensi.

om sudah melihat (maaf) ada keluarga yang om nilai jadi berantakan karena mementingkan Absensi.

Tuhan Yesus Memberkati

han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )