Author Topic: Diskusi: Alkitab dalam pandangan Gereja Orthodox dan berbagai denominasi  (Read 957 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Quote from: Medice
Oh... ya, saya juga tertarik dengan pertanyaan Pak Jenova ini:

"bolehkah ada GOT yg bisa memiliki kanon PB yg berbeda dengan 27 kitab itu?"

[Pertanyaan yg sama sebenarnya pernah juga terpikirkan utk Roma atau Yunani; apakah Kanon itu sudah final?

Misal.... jika suatu saat ada 'manuscript' temuan baru... yg autentik, PB, dan dipercaya diinspirasi ... adakah nanti jumlah 27 Kitab PB tsb tetap 27?

Sudah saya kutipkan diatas,

Oke, saya perjelas maksud postingan saya.

Kalau buat Barat==> no problemo.

Tapi kalau buat Timur, apakah juga demikian???

Mengingat bahwa:The eastern churches had, in general, a weaker feeling than those in the west for the necessity of making a sharp delineation with regard to the canon.

====

Salam,

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Diskusi: Alkitab dalam pandangan Gereja Orthodox dan berbagai denominasi
« Reply #1 on: September 07, 2012, 09:02:27 AM »
Quote
Bahkan jika ditemukan suatu dokumen lain dari hasil penggalian sejarah yang disepakati oleh seluruh sarjana Alkitab sebagai berasal dari tangan Paulus atau Musa, dokumen tersebut tidak akan ditambahkan kedalam kanon. Demikian juga sebaliknya, jika seandainya kitab yang sudah ada dari kanon itu secara tak dapat disangkal terbukti tidak berasal dari penulis yang secara tradisional dianggap telah menuliskannya, kitab tersebut tidak akan dihapus dari kanon.

Kalo kanon Alkitab masih bisa diamandemen (seperti UUD 45), maka sepertinya Gereja bakalan bubar...
Oke... demikian juga kata Raymond E. Brown, S.S. [http://media.isnet.org/kristen/101/008.html]

Quote
Gereja katolik  mempunyai  autoritas  yang  diakui  dapat bertindak seperti  itu,  akan  tetapi  prinsip  pengakuan  Kitab  Suci Katolik  tidak  memungkinkannya. Pada Konsili Trente pedoman dasar untuk  mengakui  Kitab  Suci  sebagai  kanonik  adalah pemakaian   yang  lama  dan  universal  dalam  Gereja  untuk pembacaan dalam liturgi umat. Karena itu, bahkan  seandainya ada  suatu kitab kuno ditemukan dan ditulis oleh Paulus, pun tetap tidak akan diterima sebagai Kitab Suci,  karena  tidak terdapat dalam daftar Kanon yang diterima Gereja. Kalau kita mengerti Kitab Suci sebagai suatu kumpulan kitab-kitab  yang di    dalamnya    Gereja    menemukan    sabda-sabda    yang diinspirasikan,  maka  kitab  baru  yang  ditemukan   tetapi sebelumnya   tidak   pernah  dipakai,  tidak  sesuai  dengan kriteria tersebut. Artinya tidak bisa menjadi Kitab Suci.

Afaik, kriteria di atas tentunya meliputi yg PL juga...

Oleh karenanya menyinggung statement berikut mengenai Yahudi hitam: "bisakah orang Yunani atau Roma, misalnya, mengutak-atik kanon Etiophia jika kenyataannya Yahudi hitam itu jauh lebih tua dari kekristenan?"

Sesuai pedoman dasar seturut Konsili Trente.... maka dapat ditarik kesimpulan, sbb:

Etiophia ==> mengkanonkan manuscript2 yang tidak jelas dan tidak pernah dipakai dalam perayaan Liturgis Gereja, sebagai Kitab Suci.

Yunani & Roma ==> tidak benar mengkanonkan manuscript2 berdasarkan pemakaian   yang  lama  dan  universal  dalam  Gereja  untuk pembacaan dalam liturgi umat.
=====

Siapakah yang benar dari dua kemungkinan di atas??  [Dalam hal inilah utak-atik bisa diterapkan.]

====

Salam,

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
Re: Diskusi: Alkitab dalam pandangan Gereja Orthodox dan berbagai denominasi
« Reply #2 on: September 07, 2012, 03:05:01 PM »
Menurut sudut pandang Roma, nampaknya Ethiopia salah, karena mengkanonkan kitab yang tidak universal (diluar Ethiopia tentunya).
CMIIW.
 Masalahnya, bagaimana menyalahkan Ethiopia jika ternyata kitab-kitab tersebut sudah dipakai lama sebelum kanonisasi di Roma dan Yunani?

Sepertinya nanti akan bergeser ke masalah kultural, ujungnya politik, mengingat sudah sering terjadi hal semacam itu baik di Barat maupun Timur.

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Diskusi: Alkitab dalam pandangan Gereja Orthodox dan berbagai denominasi
« Reply #3 on: September 08, 2012, 12:14:15 AM »
Menurut sudut pandang Roma, nampaknya Ethiopia salah, karena mengkanonkan kitab yang tidak universal (diluar Ethiopia tentunya). CMIIW.
Ini sebenarnya sudut pandang saya pribadi saja.

Quote
Masalahnya, bagaimana menyalahkan Ethiopia jika ternyata kitab-kitab tersebut sudah dipakai lama sebelum kanonisasi di Roma dan Yunani?
Lha, kenapa patokannya  saat/tanggal kanonisasi dilakukan oleh Roma atau Yunani?

Semua manuscipt  ya sudah pasti ada lebih dahulu daripada pengkanonan. Bukankah Proses Kononisasi sendiri adalah menentukan dari yang sudah ada dan bukan memunculkan suatu yg sebelumnya tidak ada?

Jika benar Kitab2 di Ethiopia sudah ada dan digunakan ===> Apakah berarti ada yang terlewatkan oleh Roma atau Yunani saat melakukan pengkanonan/kanonisai?

Atau

Saat pengkonanan dilakukan kitab-kitab Ethipia tersebut sebenarnya sudah 'diketahui' keberadaannya namun diyakini sebagai yg tidak diinspirasi...> sehingga tidak dimasukkan dalam Kanon.
===

Salam,