Kecoak Dikembangkan sebagai Hewan Penyelamat
Penulis : Anmaria Redi Pinta Dasyanti | Senin, 10 September 2012 | 18:12 WIB
Kecoa dimanfaatkan sebagai biobotik untuk membantu misi penyelamatan.
KOMPAS.com — Kecoak yang sering dianggap hama dan menjijikkan akhirnya berhasil diubah menjadi sesuatu yang berguna. Dengan menggunakan sistem antarmuka elektronik, sekelompok peneliti yang berasal dari North Carolina State University mengembangkan metode untuk mengarahkan dan mengontrol kecoak menggunakan remote control.
"Tujuan kami adalah menguji coba apakah kita bisa membuat antarmuka biologis nirkabel dengan kecoak yang kuat dan mampu menyusup ke ruang-ruang kecil," kata Alper Bozkurt seperti dikutip Discovery, Jumat (7/9/2012).
Bozkurt ialah asisten profesor teknik listrik di North Carolina State University, yang juga merupakan asisten penulis makalah yang dipresentasikan di Konferensi Internasional Teknik IEEE bidang Kedokteran dan Biologi Kemasyarakatan di San Diego, California.
"Pada akhirnya, kami berpikir bahwa memungkinkan bagi kita untuk membuat web censor mobile pintar yang bisa menggunakan kecoak sebagai alat untuk mengumpulkan dan mengirimkan informasi, misalnya untuk menemukan korban di sebuah bangunan yang telah hancur oleh gempa bumi," kata Bozkurt.
Bozkurt mengungkapkan, "Membuat robot skala kecil yang dapat melakukan kegiatan yang sedemikian rupa dengan kondisi yang dinamis sangatlah sulit. Kami memutuskan untuk mengembangkan biobotik, sebab merancang robot sangat menantang, dan kecoak hidup di lingkungan yang kurang bersahabat."
Untuk melakukannya, para peneliti menggunakan sebuah chip komputer yang murah dan ringan serta penerima nirkabel untuk mengirimkan sinyal ke kecoak. Bayangkan saja seperti kecoak yang menggendong dengan ransel kecil. Perangkat ini beratnya hanya 0,7 gram, sudah termasuk mikrokontroler yang memonitor perangkat antarmuka antara elektroda yang ditanamkan dan jaringan sehingga sistem saraf kecoak tidak terganggu.
Perangkat ini juga memiliki kabel yang tersambung dengan bagian antena dan cerci, organ sensoris di perut kecoak. Cerci akan mendeteksi gerakan di udara untuk mengetahui adanya predator serta memacu kecoak bergerak. Dengan menggunakan kabel untuk merangsang cerci, peneliti mengelabui kecoak, membuatnya berpikir ada sesuatu yang menyelinap di atas tubuhnya sehingga ia bergerak.
Kabel yang melekat di antena memberikan muatan listrik ke sistem saraf sehingga kecoak berpikir ada sesuatu yang harus diawasi. Ini memungkinkan kecoak bergerak di jalur melengkung.
Sumber :DISCOVERY
Editor :yunan
Ada yang mau mulai research di Indonesia? Kecoa kita lebih gesit dibanding kecoa sono lho.