Re-write :
Kembali ke ayat2 yg digunakan oleh Yudas Makabe, disini Qt membahas hal2 yg berkaitan dengan Hukum Taurat dalam Perjanjian Lama.
Ini ayat yg digunakan
untuk mendukung pengajaran "..Mendoakan orang mati..: oleh umat Katholik Roma.
"Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah
mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka."
2 Makabe 12:44-45
Apakah korban penebus salah yg diajarkan dalam Hukum Taurat, juga ditujukan untuk orang mati....?
Anda perhatikan ayat2 dibawah ini
YANG BERKAITAN DENGAN korban penebus salahApabila
seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada Tuhan, maka
haruslah ia mempersembahkan kepada Tuhan sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus,
menjadi korban penebus salah.Hal kudus yang menyebabkan orang itu berdosa, haruslah dibayar gantinya dengan menambah seperlima, lalu menyerahkannya kepada imam.
Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah itu, sehingga ia menerima pengampunan.
Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang Tuhan tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri.
Haruslah ia membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai,
sebagai korban penebus salah. Imam itu haruslah mengadakan pendamaian bagi orang itu karena perbuatan yang tidak disengajanya dan yang tidak diketahuinya itu, sehingga ia menerima pengampunan.
Itulah korban penebus salah; orang itu sungguh bersalah terhadap Tuhan.
Imamat 5:15-19
Dalam ayat diatas diceritakan bahwa
yg menerima dan melakukan prosesi korban penebusan salah itu adalah imam dan pelaku dan tentu saja, pelaku ini masih hidup.But...
Yang dilakukan Yudas Makabe adalah
sesuatu yg melanggar pengajaran dalam Hukum Taurat berkaitan dengan hal itu.Bagi kebanyakan orang, yg dilakukan oleh Yudas Makabe mungkin benar tetapi ketika kembali ke pengajaran Hukum Taurat, ternyata dia melakukan sesuatu yg bertentangan dengan Hukum Taurat itu sendiri.Bagaimana tanggapan anda tentang ini...?
Dimana letak pengajaran dalam Hukum Taurat dimana seseorang yg masih hidup BISA MEMBANTU orang yg sudah mati dengan memberikan Korban Penebusan Salah kepada mereka...?
Apa yg dilakukan oleh Yudas Makabe sesuai dengan bunyi kalimat ini
"..Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh..." MEMANG DIANGGAP BAIK pada saat itu, alasannya juga dituliskan dalam ayat2 dr Makabe itu, tp ketika apa yg dilakukannya
BERTENTANGAN dengan apa yg diajarkan dalam Hukum Taurat, tentunya
Hukum Taurat harus menjadi hakim atas apa yg dilakukan oleh Yudas Makabe.Disini Sy mau mengatakan sekali lagi bahwa,
Sy tidak keberatan ketika anda mendoakan orang mati karena itu ajaran gereja anda, tapi ketika ada ayat2 yg dicatut untuk menguatkan pengajaran itu, tentunya ayat2 itu yg harus dikaji.Ignas wrote
sekarang saya jawab pertanyaan kamu,
Duke : "Apakah korban penebus salah yg diajarkan dalam Hukum Taurat, juga ditujukan untuk orang mati....?"
Jawab : Dapat digunakan utk mendoakan org mati..
Dimana letak pengajaran dalam Hukum Taurat dimana seseorang yg masih hidup BISA MEMBANTU orang yg sudah mati dengan memberikan Korban Penebusan Salah kepada mereka...?