Dalam kisah anak yang hilang, kita harus mengerti bahwa anak bungsu ini melakukan hal-hal yang sangat tidak pantas dan menyakitkan hati bapanya. Dia minta warisan Bapanya sebelum waktunya.Dia menjual semua warisan Bapanya (tanahnya, rumahnya, kambing dombanya, dan barang-barang berharga yang diberikan Bapanya).
Setelah itu dia pergi jauh meninggalkan Bapanya.Di sana, dia berfoya-foya, memboroskan harta kekayaan itu, melakukan banyak hal yang tidak baik, sampai akhirnya seluruh warisannya itu habis semua.Dengan kata lain, anak bungsu itu sudah menghabiskan dan menghamburkan harta kekayaan bapanya dalam jumlah yang sangat besar. Akan tetapi yang luar biasa, sekalipun sudah dirugikan... sekalipun sudah disakiti..., bapa ini tetap bisa mengasihi anaknya yang terhilang itu.
Buktinya ketika anak bungsu itu hendak kembali kepada Bapanya, walaupun jaraknya masih jauh, bapa itu sudah melihatnya, dan hatinya tergerak oleh belas kasihan. Artinya selama sekian waktu dia ditinggal oleh anaknya itu, setiap hari dia selalu merindukan anaknya pulang, itu sebabnya dia terus memperhatikan kalau ada orang yang mendekat ke rumahnya, jangan-jangan itu adalah anaknya yang hilang mau pulang ke rumah.
Itu sebabnya begitu anak tersebut pulang, dia langsung mengenali, sekalipun jaraknya masih jauh. Bahkan hatinya tergerak oleh belas kasihan! Dia berlari mendapatkan anaknya itu, lalu merangkul dan mencium dia. Inilah jenis kasih yang bisa menyelamatkan anak yang hilang:
Tetap Mengasihi Sekalipun Disakiti!
Bapa itu tidak berhenti mengasihi sekalipun dikecewakan! Dia mengampuni semua dosa dan kesalahan anaknya! Dia komit mengasihi sekalipun diperlakukan dengan tidak baik! Inilah hati Bapa! Inilah kasih yang dia miliki! Dan inilah yang mampu memulihkan dan menyelamatkan anaknya yang hilang itu.
Demikian pula halnya dengan kita: Kalau kita ingin dipakai Tuhan untuk memulihkan dan menyelamatkan jiwa-jiwa di sekeliling kita, maka kita perlu untuk belajar tetap mengasihi sekalipun disakiti!Yang namanya anak terhilang, biasanya pasti punya masalah.Kalau anak baik-baik, seharusnya tidak akan terhilang.
Jadi kalau kita mau dipakai Tuhan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, sadarlah bahwa kita akan berurusan dengan anak-anak Bapa di Surga, beserta dengan segala macam masalah dan pergumulannya. Ada yang bermasalah dalam keuangannya, bermasalah dalam keluarganya, dan bermasalah dalam kesehatannya, dst.
Ada juga yang bermasalah dengan karakternya, perkataannya, sikapnya, dst sehingga kalau kita mau melayani dan menyelamatkan mereka, seringkali yang kita alami malah kita dikatai yang tidak-tidak, disalahmengerti, diperlakukan tidak baik, dikecewakan, dan disakiti.
Kalau kita hanya bisa mengasihi orang yang menyenangkan, perkataannya baik, responnya ramah, hatinya langsung terbuka terhadap perkataan kita, maka sukar bagi kita dipakai Tuhanuntuk menyelamatkan anak-anakNya yang terhilang.
Hanya ketika kita belajar untuk tetap mengasihi sekalipun disakiti, mengampuni sekalipun keterlaluan, dan terus komit membagikan kasih Tuhan dalam hidup orang-orang itu, maka cepat atau lambat hati mereka akan disentuh dan dijamah oleh kasih Tuhan, dan akhirnya melalui hidup kita, banyak anak yang terhilang bisa dipulihkan dan diselamatkan.
Kalau kita memiliki jenis kasih yang seperti ini, saya yakin orang-orang di sekeliling anda akan bisa merasakannya:
Dulunya hanya bisa mengasihi pada orang yang baik dan menyenangkan buat kita, tapi sekarang kasih kita naik level:
bisa tetap mengasihi sekalipun disakiti.Kalau sudah seperti itu, pasti yang pertama dipulihkan dan diselamatkan adalah keluarga anda terlebih dahulu, kemudian orang-orang di sekeliling anda, dan akhirnya semakin luas, semakin banyak orang.
sumber : Perayaan Ulang Tahun ke 23 GBI Keluarga Allah Solo