Mengerjakan iman itu adalah tanggungjawab manusia tetapi mengerjakan disini bukan dalam arti memperoleh iman melainkan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai orang pilihan Allah yang telah menerima karunia iman.
Ya... itulah maksud saya ttg "kolaborasi" tsb, solideo
.
Setelah seseorang mendapat anugerah iman maka ia menjadi "kawan sekerja Allah" didalam membawa jiwa jiwa kepada Kristus.
Yah... mau dibilang "kawan sekerja" juga bisa --- namun ---apapun itu istilahnya--- :
manusia adalah yang diperintah, dan Allah yang berfirman. Allah tidak akan perlu berfirman "berjaga-jagalah" kalo literally memang benar di "benak" Dia = SEMUA rencanaNYA pada sso - Dia sendiri (sendirian) yang akan mengerjakan.
Memang kedalaman iman setiap orang berbeda
IMO - yg mengukur "kedalaman" adalah Allah
.
“reward” bagi setiap orang kelak di Surga juga tidak sama walaupun sama sama selamat di Surga.
Maksudnya, statement saya pada post sebelumnya bhw sso berIman itu
dalam rangka mengejar "reward" adalah memang benar ??
---pada parabel talenta--- IMO, semua pegawai dikasih talenta.
Saya tidak tau bagi solideo pada kata "talenta" adalah perumpamaan utk kata apa --- namun IMO, kata "talenta" adalah perumpamaan dari Iman.
Dari pengertian saya, fokus ayat adalah
tanggung-jawab para penerima talenta ... berapa besarnya talenta yg diberikan bukanlah fokusnya.
Jadi IMO, entah siapapun jua dia --- baik yg mendapat 5, 2, 1 talenta --- apabila salah satu dari mereka tidak mengerjakan talenta yg diberikan maka Allah akan berkata :
siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (30) Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."Sudah saya jelaskan makna kawan sekerja Allah diatas.
dimana bagi yg tidak mau mengerjakan, ya tetep aja selamat cuma reward-nya "diluar pintu" ??
Demikian juga Menghujat Roh Kudus adalah sebagai peringatan bagi orang untuk membedakan mereka yang tidak percaya kepada Kristus seperti Ahli Taurat dijaman Yesus dengan mereka yang sudah beriman kepada-Nya.
Jadi statement saya pada post sebelumnya, orang Kristen yg membaca ayat tsb cuma sekedar manggut2 : "
ooh... begitu toh bedanya ..." adalah memang benar ?
Jadi selama ada dimensi “waktu yang akan datang” maka pengharapan tidak mungkin tidak ada. Istilah penantian adalah konsekwensi dari adanya sesuatu yang akan datang.
Dengan demikian kan artinya ayat tsb bermaksud menyatakan bhw OP-pun (solideo) dalam berkehidupan di bumi terbungkus jasmani
state-nya adalah
hidup berpengharapan dalam penantian untuk menerima suatu bagian yang tersimpan di sorga.
Perumpamaan 10 Gadis menunjukkan bahwa tidak semua orang beriman itu memiliki iman yang sejati
Jadi parabel 10 gadis itu memang benar maksudnya utk sekedar pemberitahuan ? Tidak mengandung ajaran sama sekali bagi OP ?
Demikian juga Yesus sudah memperingatkan
Yesus memperingatkan "berjaga-jagalah" itu ke (untuk) siapa ?
pada kesempatan lain
maksud saya pada parabel 10 gadis ini, solideo --- bukan pada "kesempatan lain"
.
Peringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti bahwa iman yang sejati bukan apa yang diklaim manusia melainkan apa yang sudah dikerjakan oleh Allah didalam diri manusia.
Iman yg ingin diliat Allah adalah
Iman yang bertumbuhPeringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti
"merupakan bukti" ??? --- sungguh saya tidak mengerti .... peringatan2 Yesus itu cuma sekedar utk bukti-buktian ? BUKAN SEBAGAI AJARAN yg utk ditaati ????
IMO -- FT (larangan, peringatan, dlsb) adalah ajaran/perintah yg utk ditaati agar sso Iman-nya semakin bertumbuh, bukan sekedar utk pemberitahuan perbedaan antara OP dgn nonOP atopun sebagai bukti-buktian
.
Hanya mereka yang sudah mendapat anugerah dilahirbarukan – dicipta ulang – diberi hidup baru – diberi hati yg baru….maka memampukan mereka tetap bertahan menanti kedatangan Yesus kedua kali seperti sebagian dari gadis didalam perumpamaan tsb
saya disini nggak sedang berpendapat bhw Allah
tidak memampukan manusia utk bertahan menanti kedatangan Yesus loh
--- yang saya fokuskan : kalo
SEMUAnya sudah Allah yang kerjakan sendiri (sendirian) : mengapa OP masih disuruh "berjaga-jagalah" ??
IMO,
respond manusia selalu juga terlibat.
Sso percaya kalimat "berjaga-jagalah" dan dengan Iman dia tulus ingin mematuhinya dan secara simultan memohon pertolongan Allah sepanjang jalan kehidupannya di bumi --- maka Allah "melihat" Iman tsb dan Dia bantu memampukan manusia berIman tsb.
Saya jadi bertanya-tanya : apakah OSAS
memohon pertolongan Allah itu tujuan utamanya adalah sekedar agar "reward"nya
(mendapat bagian yg tersimpan di surga) tambah moantep ? atau jangan2 memohon pertolongan Allah agar hidup duniawinya senang ? ataukah jangan2 memang
nggak pernah memohon pertolongan Allah karena SUDAH SELAMAT ? Please CMIIW
.
salam.