Author Topic: TULIP  (Read 28691 times)

0 Members and 39 Guests are viewing this topic.

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: TULIP
« Reply #300 on: January 25, 2013, 06:04:47 AM »

Disatu sisi Bro menekankan penafsiran literal.....tetapi IMHO tidak memiliki kekonsistenan terhadap penafsiran yang lain.


Bisa dijelaskan dan dibuktikan yang mana yang tidak konsisten ?
 
Quote
Tentu kasih karunia berasal dari Allah. Tidak ada manusia yang dapat menyelamatkan dirinya. Allahlah yang mendatangi manusia dengan lemah lembut. Silahkan chek bold hitam.
Tetapi kasih karunia tetap mengikut-sertakan tanggapan manusia. Silahkan chek yang bold biru.
@ Bro Alithea....Sorry sebelumnya, krn saya tidak sependapat dengan tafsiran Bro untuk ayat ini.

Allah adalah kasih tetapi Allah juga adalah Adil yang harus menghukum dosa dosa manusia.

Kasih karunia adalah pemberian kepada orang yang tidak berlayak,kalau Tuhan mengasihi karena perbuatan / tanggapan manusia yang dianggap layak maka bukan kasih karunia lagi namanya :

Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
 
Manusia hanya mampu menanggapi dengan benar kalau sudah lahir baru bukan sebelumnya karena rohaninya yang dalam keadaan mati.

Sebelum lahir baru semua manusia tidak seorangpun yang mencari Allah dimata Allah.


Quote
Alkitab membuktikan bahwa keselamatan tidak ditetapkan.

Alkitab mengatakan ditentukan :

Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya


Quote
Adanya manusia tidak percaya menolak uluran kasih karunia Allah.   :nod:


Semua manusia sebelum lahir baru memang didalam keadaan mati secara rohani sehingga tidak mungkin mampu percaya kalau bukan dianugerahkan.

Quote
IMHO, karena itu saya mempunyai gambaran bahwa Bro menggunakan ayat2 ketetapan saja tetapi tidak mengikut-sertakan ayat2 Alkitab secara keseluruhan. "Half Truth"   :nod:

Justru saya selalu melengkapi ayat ayat anda yang half-truth itu karena hanya menggambarkan kebenaran secara separoh yaitu kacamata manusia belaka tetapi tidak menyadari bagaimana Allah bekerja didalam diri manusia yang bersifat mendahului.

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: TULIP
« Reply #301 on: January 25, 2013, 06:19:27 AM »

Ahhh  ...........  itu kan perasaan Bro2 saja ...    :swt: :swt: :swt:
Bahwa segala sesuatu tidak melibatkan "tanggapan manusia".
Seperti robot saja.   :nod:


Sebelum lahir baru rohani manusia dalam keadaan mati akibat dosa asal dan dosa perbuatannya semasa hidup,jadi lebih gawat dari robot karena sesuatu yang mati tidak mungkin bereaksi sebelum dihidupkan kembali.


Quote
Menurut Bro.....bahwa dengan "menetapkan tanpa tanggapan" maka Bro seolah2 menempatkan kemuliaan disisi Allah.
Dan bersikeras tidak melihat sisi yang lain.


Saya tidak pernah menyangkal tanggapan atau respon manusia,melainkan menekankan bahwa kemampuan manusia untuk menanggapi itu setelah Allah bekerja terlebih dahulu didalam dirinya yaitu memberikan dia hidup baru/hati yg baru/menciptakan baru sehingga kemampuan yang dikaruniakan itu menyebabkan manusia bisa menanggapi dengan benar.

Jadi saya hanya meletakkan tanggapan manusia pada proporsi yang benar.

Respon manusia adalah manifestasi dari tanggungjawabnya terhadap ‘apa yang sudah’ diterimanya dari anugerah keselamatan Allah bagi dirinya.


Quote
Coba deh Bro2 sekalian pelajari sejarah penciptaan dan kejatuhan manusia di kitab kejadian.  Perlahan2 saja. Bandingkan proses kejatuhan dan proses keselamatan.
Seperti membandingkan karya Musa dan karya Tuhan Yesus. 

Karya Musa adalah membawa bangsa Israel dari perhambaan di Mesir sebagaimana Yesus juga menyelamatkan manusia dari perhambaan dosa didunia.

Roma 6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Musa adalah salah satu typelogi dari Kristus.

Quote
Semoga anda mendapatkan pencerahan.

Demikian juga kiranya dengan anda.

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: TULIP
« Reply #302 on: January 25, 2013, 06:29:54 AM »
Salam Damai,

Ditinjau dari segi bahasa .....

Iman berkonotasi kata benda  .... sedangkan ....
Percaya bersifat kata kerja .........  secara aktif dilakukan oleh personal   :nod:

Asal tahu saja, di Injil Johanes tidak tercantum kata "Iman".
Semuanya menggunakan kata "Percaya"
Tentu hal ini bukan kebetulan semata.
   :nod:

Alkitab Versi BIS
Kata "Percaya" = ditemukan 606 kali.
Kata "Iman" = ditemukan 42 kali.
Kata "Beriman" = ditemukan 27 kali.
Tentu hal ini bukan kebetulan semata.
:nod:

Alkitab Versi ITB
Kata "Percaya" = ditemukan 369 kali.
Kata "Iman" = ditemukan 170 kali.
Kata "Beriman" = ditemukan 18 kali.
Tentu hal ini bukan kebetulan semata.
:nod:

CMIIW
GBU
 :)

Iman selalu berkaitan dengan percaya karena keduanya merupakan satu rangkaian kesatuan sebagaimana dengan koin yang bermuka dua.

Matius 17:20   Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Yohanes 20:31   tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Roma 3:22   yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.

Roma 4:5   Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

Roma 11:20   Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!

2 Korintus 4:13   Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

Jadi jelas iman adalah kepercayaan kepada Kristus.

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: TULIP
« Reply #303 on: January 25, 2013, 06:35:57 AM »
Salam Damai.

IMHO Bro kurang tepat menafsirkan (bahasa Arab: اصطلاح, iṣṭilāḥ)  "sejak semula+dipilih dst".
Seolah2 pada saat ini......orang terpilih......sudah ditetapkan sejak semula tanpa mengikut-sertakan tanggapan manusia.   :frantic:

Bagaimana mengikutsertakan orangnya kalau mereka memang belum diciptakan ?

Makanya tanggapan manusia itu baru ada setelah mereka diciptakan baru :

II Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.


Quote
Sehingga ketidak-selamatan manusia dibebankan kepada Allah semua 

Yang membebankan kan anda sedangkan Alkitab mengajarkan bahwa manusia dihukum karena dosa dosanya bukan karena tidak dipilih Allah.

Bukan Allah yang harus mempertanggungjawabkan dosa manusia melainkan manusianya yang harus dihakimi berdasarkan keadilan Allah.

Shalom

« Last Edit: January 25, 2013, 06:38:35 AM by solideogloria »
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: TULIP
« Reply #304 on: January 25, 2013, 06:49:27 AM »
Salah satu keberatan saya pada Tulip adalah meniadakan Kasih....yang justru merupakan hakekat dari Allah.
Kasih ibarat Terang..... Bagi saya, mengabaikan Kasih sama saja meniadakan Terang.

TULIP juga mengajarkan kasih Allah tetapi kita harus taat kepada ajaran Alkitab bahwa kasih Allah adalah kasih yang memilih siapa yang akan selamat dari semua yang akan binasa karena dosa dosa mereka sendiri.

Konsep kasih anda bersifat 'obralan' sehingga tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.

Terang tidak mungkin mampu dilihat oleh manusia yang pikirannya sudah dibutakan oleh dosa / Iblis :

II Korintus 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Yohanes 3:19   Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

Makanya kudu harus dicelikkan lagi mata hatinya dengan memberikan dia hati dan roh yang baru didalam proses kelahiran baru oleh Roh dan Firman.

Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.

Inilah inti pokok dari ajaran kasih karunia itu,yaitu Allah yang berinisiatif didalam keselamatan, barulah manusia mampu menanggapinya.

1 Yoh.4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita


Shalom

« Last Edit: January 25, 2013, 06:57:14 AM by solideogloria »
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: TULIP
« Reply #305 on: January 25, 2013, 07:12:52 AM »
Salam Damai.

16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Joh 3:16 ITB)

Induk Kalimat :
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
Jelas sekali bahwa kasih Allah adalah pada dunia.   :nod:


TULIP juga mengajarkan kasih Allah tetapi kita harus taat kepada ajaran Alkitab bahwa kasih Allah adalah kasih yang memilih siapa yang akan selamat dari semua yang akan binasa karena dosa dosa mereka sendiri.
 
Konsep kasih anda bersifat 'obralan' (universal) sehingga tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.

Istilah “dunia” tidak berarti bahwa Allah mengasihi semua manusia karena banyak yang dihakimi dan dibinasakan oleh Allah didalam air bah,Sodom dan Gomorah dan ribuan bangsa Israel sendiri dipadang gurun.


Quote
Anak Kalimat :
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jelas sekali bahwa dari dunia....hanya yang percaya yang tidak binasa.   


Tentu tetapi “percaya” itupun pemberian dari Allah :

Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,


Jadi manusia tidak mungkin bisa percaya dari dirinya sendiri yang dalam keadaan mati secara rohani tsb.


Quote
Kasih Allah = Universal (Allah menyediakan Jalan).
Yang selamat = Tidak universal/yang percaya saja (Manusia yang menanggapi dengan memikul salib Kristus melalui jalan yang disediakan).

Kasih Allah tidak universal karena berjuta-juta manusia yang sudah mati dihakimi oleh Allah.

Kalau kasih Allah universal mengapa pula Allah tidak memberikan kesempatan bagi semua orang secara universal untuk mendengar Injil bagi keselamatan mereka ???

Makanya argumentasi anda tidak ada dasar Alkitabnya dan sampai sekarang anda tidak bisa membantah argumentasi saya ini.

Tidak ada konsep keselamatan "disediakan" didalam Alkitab melainkan "dianugerahkan / pemberian "

Shalom


BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: TULIP
« Reply #306 on: January 25, 2013, 07:20:40 AM »
Salam Damai Bro.


IMHO tidak ada satu manusia pun yang dapat mengklaim dirinya dapat melihat dari sudut pandang Allah.
Karena Allah sendiri sudah menyatakan bahwa jalan2Nya tidak terselami.   :nod:


GBU
 :)

Kalau hanya berdasarkan kemampuan manusianya yang dalam keadaan mati rohani akibat dosanya memang demikian,tetapi berbeda kalau mendapat pengajaran dan pencerahan dari Roh Kudus :

I Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Lukas 8:17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.


Inilah ajaran yang full truth.

Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: TULIP
« Reply #307 on: January 25, 2013, 07:26:09 AM »
Salam Damai Bro.


IMHO tidak ada satu manusia pun yang dapat mengklaim dirinya dapat melihat dari sudut pandang Allah.
Karena Allah sendiri sudah menyatakan bahwa jalan2Nya tidak terselami.   :nod:


GBU
 :)


1 Kor.2:9,10 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

Anda tidak bisa membedakan kondisi mereka yang belum selamat dengan yang sudah selamat bro.

Makanya menafsirkan ayat Alkitab jangan sepotong sepotong tetapi periksa ayat lainnya yang berkaitan dan saking menjelaskan secara full truth.

Shalom


BACK TO BIBLE

Offline alithea

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 60
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Reformed
Re: TULIP
« Reply #308 on: January 25, 2013, 12:03:20 PM »

Salam damai Bro Phooey..

Jujur saya pribadi tidak berani beranalogi khususnya yang berhubungan dengan Kedaulatan Allah. Saat saya berusaha memahami Kedaulatan Allah, saya tahu pikiran saya terlalu terbatas untuk mengerti seluruhnya.
Begitu banyak pertanyaan 'mengapa' yang timbul, yang pada akhirnya hanya melalui suatu kesadaran bahwa keberdosaan saya berakibat pada kebinasaan kekal yang tanpa pertolongan Bapa tidak mungkin saya luput daripadanya. Mengapa Allah memberikan kesadaran itu? Atau Bagaimana jika Allah tidak memberikan kesadaran itu? Saya yakin itulah Kedaulatan Allah.

Maaf, saya tidak sepaham dgn analogi Bro Phooey tentang Donald dan 3 anak yang jatuh. Karena saya yakin tidak ada analogi yang begitu sederhana dan dangkal yang mampu menggambarkan begitu besar dan mulianya Kedaulatan Allah yang Maha Tinggi apalagi dari sudut pandang dan pemikiran manusia yang sangat terbatas.

Kalau Bro Phooey suka beranalogi atau lebih mengerti melalui mock-up, saya kira Bro bisa melihat dari orang banyak yang mengikuti Yesus saat DIA melayani dan memberitakan Kebenaran. Berapa dari mereka yang ikut mendengar pengajaran Kristus? Berapa dari mereka yang melihat langsung perbuatan2 ajaib yang Yesus buat untuk menunjukkan Ke-Ilahi-annya? Berapa dari mereka yang percaya apalagi beriman? Dari 9000 orang lebih yang diberi makan, adakah mereka semua percaya apalagi beriman? Ironisnya, berapa dari mereka yang ikut juga berteriak 'salibkan Dia'? Apakah semua orang yang melihat langsung mujizat2 yang telah Yesus perbuat ikut menangisi kematian Kristus? Kristus ditolak dan mati ditengah2 umat dan bangsa pilihan BapaNya sendiri.  Bagaimana mungkin? Itulah Kedaulatan Allah. Dan Kristus tunduk dan taat sampai mati dibawah Kedaulatan Bapa.
Analogi, logika dan alasan yang bagaimana yang bisa menjelaskan dari pikiran yang begitu terbatas?
Itulah Kedaulatan dan Otoritas Allah.

Bro Solideogloria sudah begitu detail dan banyak memberikan penjelasan yang menunjukkan doktrin pilihan sebagai salah satu unsur kecil Kedaulatan Allah dalam proses keselamatan manusia.

Kalau kita masuk lebih dalam, kita bisa melihat bahwa seberapa kecil/besar atau benar/salah 'tanggapan/respon manusia' tidak berarti apapun jika manusia tidak 'dibenarkan' oleh Allah sendiri.

Yakobus mengajarkan bahwa iman yang juga adalah anugerah Allah harus disertai dengan perbuatan-perbuatan yang menghasilkan buah-buah.
Disinilah peran setiap kita yang telah 'dipilih dan dibenarkan' Allah lewat karya salib Kristus melalui tuntunan Roh Kudus, bukan saja dimulai tapi dituntut untuk 'berbuah banyak' yang tentu saja melalui perbuatan kasih kita kepada sesama terutama kepada Allah.

Saya kira sangat jelas, kalau kita bisa mengerti terlebih memaknai arti setiap karya keselamatan, dari kedatangan, pengorbanan hingga kebangkitan dan kenaikan Kristus secara utuh. Anugerah yang begitu berharga dan mulia buat kita yang selayaknya binasa.

Kalau Bro Phooey mengikuti bbrp berita tragis di Amerika bbrp waktu lalu, mgkn bisa menjadi bahan perenungan yang baik.
Seorang narapidana kasus pembunuhan telah menjalani 20 thn masa tahanan dan melakukan kejahatan yang sama bbrp hari setelah bebas sebelum kemudian mati ditembak. Kasus pembunuhan lain, bebas setelah masa tahanan lalu membakar seisi rumahnya sendiri dan menembak bbrp petugas pemadam kebakaran dan pula mati ditembak.

Adakah manusia yang mampu membangkitkan kesadarannya sendiri akan dosa utk merespon 'tawaran keeselamatan' tanpa karya Allah sendiri lewat RohNya?

Kalau Bro Phooey menganggap konsep Tulip membuat kita seperti robot, saya berpendapat justru bukan hanya robot tapi karena memang kita sudah mati sehingga tidak mampu merespon kebenaran apapun. Mati rohani dalam tubuh yang fana (Rom 8:10-13). Dan hanya oleh kuasa kebangkitan Kristus dan oleh RohNYA, roh kita dihidupkan bukan supaya kita bisa menikmati hidup tapi supaya roh kita mematikan perbuatan tubuh yang menghasilkan dosa. Robot tidak memiliki roh, tapi kita bersyukur oleh RohNya, roh kita dihidupkan kembali.

Jauh dari sekadar perasaan Bro, jika kita mau tunduk dan menyerahkan kepada Kedaulatan Allah sepenuhnya. Penting utk kita ingat, seperti para ahli Taurat, Farisi dan Saduki, saat kita mulai mengandalkan rasio kita, saat itu juga kita mulai meragukan Kedaulatan Allah.

Menjadi anak-anak Bapa, tentu tidak hanya mengenal Kasih dan KebaikanNya. Karakter Bapa yang Suci, Kudus, Agung, Mulia dan Berdaulat menuntun kita mengerjakan keselamatan yang sudah kita peroleh dengan hati2, takut dan gentar dalam sikap tunduk dan taat sepenuh (Fil 2:12).

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: TULIP
« Reply #309 on: January 26, 2013, 01:50:42 PM »
Salam damai Bro Phooey..

---cut---
Kalau Bro Phooey suka beranalogi atau lebih mengerti melalui mock-up, saya kira Bro bisa melihat dari orang banyak yang mengikuti Yesus saat DIA melayani dan memberitakan Kebenaran. Berapa dari mereka yang ikut mendengar pengajaran Kristus? Berapa dari mereka yang melihat langsung perbuatan2 ajaib yang Yesus buat untuk menunjukkan Ke-Ilahi-annya? Berapa dari mereka yang percaya apalagi beriman? Dari 9000 orang lebih yang diberi makan, adakah mereka semua percaya apalagi beriman? Ironisnya, berapa dari mereka yang ikut juga berteriak 'salibkan Dia'? Apakah semua orang yang melihat langsung mujizat2 yang telah Yesus perbuat ikut menangisi kematian Kristus? Kristus ditolak dan mati ditengah2 umat dan bangsa pilihan BapaNya sendiri.  Bagaimana mungkin? Itulah Kedaulatan Allah. Dan Kristus tunduk dan taat sampai mati dibawah Kedaulatan Bapa.
Analogi, logika dan alasan yang bagaimana yang bisa menjelaskan dari pikiran yang begitu terbatas?
Itulah Kedaulatan dan Otoritas Allah.

Bro Solideogloria sudah begitu detail dan banyak memberikan penjelasan yang menunjukkan doktrin pilihan sebagai salah satu unsur kecil Kedaulatan Allah dalam proses keselamatan manusia.

Kalau kita masuk lebih dalam, kita bisa melihat bahwa seberapa kecil/besar atau benar/salah 'tanggapan/respon manusia' tidak berarti apapun jika manusia tidak 'dibenarkan' oleh Allah sendiri.

Salam Damai Bro Alithea.


Mungkin untuk kesekian kalinya saya perlu menegaskan bahwa proses keselamatan dimulai dari Kasih Karunia Allah.
Yang mana Kasih Karunia Allah tersebut mengikut-sertakan tanggapan manusia.   :nod:

Dilain sisi, Bro Alithea juga menegaskan bahwa proses keselamatan dimulai dari Kasih Karunia Allah.
Tetapi pemberian kasih karunia Allah tersebut melulu hanya diberikan kepada orang2 yang ditetapkan Allah sebelum dunia dijadikan, tanpa mengikut-sertakan tanggapan manusia didalamnya.    :think:

Kemudian kita implementasikan contoh Bro diatas....
Apakah saat Kristus berkarya, yang percaya kepadaNya, semuanya telah ditetapkan tanpa mengikut-sertakan tanggapan mereka?

Misal :
Quote
Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. 2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
 4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, 5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." 6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; 7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" 10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali. (Luk 7:1-10 ITB)
Apakah Bro Alithea masih bersikukuh bahwa Kasih Karunia Tuhan Yesus tidak mengikut-sertakan tanggapan manusia seperti kalimat yang bold biru?


Quote
Yakobus mengajarkan bahwa iman yang juga adalah anugerah Allah harus disertai dengan perbuatan-perbuatan yang menghasilkan buah-buah.
Disinilah peran setiap kita yang telah 'dipilih dan dibenarkan' Allah lewat karya salib Kristus melalui tuntunan Roh Kudus, bukan saja dimulai tapi dituntut untuk 'berbuah banyak' yang tentu saja melalui perbuatan kasih kita kepada sesama terutama kepada Allah.
Quote
22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
 23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."(Jam 2:22-23 ITB)

Ada sedikit perbedaan persepsi. Bro berprinsip dibenarkan dahulu, sedangkan perbuatan bersifat tuntutan yang tidak memiliki efek terhadap pembenaran.   :think:
Sedangkan Surat Yakobus menegaskan, iman menjadi sempurna oleh perbuatan. Dan oleh Allah yang iman yang menjadi sempurna karena perbuatan itu diperhitungkan sebagai kebenaran.   :nod:
Jelas kan bedanya Bro ....   :nod:

Quote
Saya kira sangat jelas, kalau kita bisa mengerti terlebih memaknai arti setiap karya keselamatan, dari kedatangan, pengorbanan hingga kebangkitan dan kenaikan Kristus secara utuh. Anugerah yang begitu berharga dan mulia buat kita yang selayaknya binasa.

Kalau Bro Phooey mengikuti bbrp berita tragis di Amerika bbrp waktu lalu, mgkn bisa menjadi bahan perenungan yang baik.
Seorang narapidana kasus pembunuhan telah menjalani 20 thn masa tahanan dan melakukan kejahatan yang sama bbrp hari setelah bebas sebelum kemudian mati ditembak. Kasus pembunuhan lain, bebas setelah masa tahanan lalu membakar seisi rumahnya sendiri dan menembak bbrp petugas pemadam kebakaran dan pula mati ditembak.

Adakah manusia yang mampu membangkitkan kesadarannya sendiri akan dosa utk merespon 'tawaran keeselamatan' tanpa karya Allah sendiri lewat RohNya?

Dalam contoh diatas, jalan keselamatan telah diberikan oleh Allah, manusianya yang tidak menanggapi jalan keselamatan tersebut.

Quote
Kalau Bro Phooey menganggap konsep Tulip membuat kita seperti robot, saya berpendapat justru bukan hanya robot tapi karena memang kita sudah mati sehingga tidak mampu merespon kebenaran apapun. Mati rohani dalam tubuh yang fana (Rom 8:10-13). Dan hanya oleh kuasa kebangkitan Kristus dan oleh RohNYA, roh kita dihidupkan bukan supaya kita bisa menikmati hidup tapi supaya roh kita mematikan perbuatan tubuh yang menghasilkan dosa. Robot tidak memiliki roh, tapi kita bersyukur oleh RohNya, roh kita dihidupkan kembali.

Jauh dari sekadar perasaan Bro, jika kita mau tunduk dan menyerahkan kepada Kedaulatan Allah sepenuhnya. Penting utk kita ingat, seperti para ahli Taurat, Farisi dan Saduki, saat kita mulai mengandalkan rasio kita, saat itu juga kita mulai meragukan Kedaulatan Allah.

Menjadi anak-anak Bapa, tentu tidak hanya mengenal Kasih dan KebaikanNya. Karakter Bapa yang Suci, Kudus, Agung, Mulia dan Berdaulat menuntun kita mengerjakan keselamatan yang sudah kita peroleh dengan hati2, takut dan gentar dalam sikap tunduk dan taat sepenuh (Fil 2:12).

Karena itu ijinkan saya sampaikan, bawah konsep Tulip tidak dapat diimplementasikan dalam bentuk analogi kehidupan sehari2, karena contoh tersebut akan banyak sekali bertentangan dengan Alkitab sendiri. Kasih Allah tidak mungkin dapat bertentangan dengan Kedaulatan Allah. Dan contoh non Tulip dapat menyelaraskan Kasih Allah berikut Kedaulatan Allah.

GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: TULIP
« Reply #310 on: January 26, 2013, 01:58:31 PM »
Silahkan tunjukkan apanya yang gagal bro,karena semua komentar anda sudah saya buktikan kesalahannya !

Terlalu luas kalau dibeberkan semua,sebaiknya anda yang mengkritik TULIP silahkan dibahas apanya yang salah dan mengapa demikian berdasarkan kebenaran Alkitab,dan saya akan menanggapinya.

Shalom

Quote
Anggap seorang bapak memiliki 3 anak, kwik, kwak dan kwek.
Sejak semula mereka diberi kebebasan untuk bermain dimanapun asal jangan didekat sumur.
Ternyata kemudian mereka menyalah gunakan kebebasan tersebut dan bermain disekitar sumur.
Akhir kata mereka bertiga jatuh kedalam lubang, dimana mereka pingsan, lumpuh, tidak dapat berbicara.
Sang bapak .... yang juga seorang dokter ... tahu kalau anaknya melanggar larangannya sehingga mereka jatuh kedalam sumur.
Dan dalam hal ini sang bapak tahu bahwa para anaknya pingsan.....tidak dapat mencari sang bapak.
Maka sang bapak telah menetapkan sebelum bertindak.....ia menyelamatkan satu anak saja yang dipilihnya yaitu kwek.
Dan ia turun ke sumur, menggendong kwek (anak yang dipilih sebelum ia bertindak) membawanya ke rumah sakit dan memastikan si kwek sembuh total dan dididik secara keras agar tidak melanggar larangan sang bapak lagi dan diawasi 24 jam terus menerus.
Sedangkan kwik dan kwak dibiarkan didalam sumur dan meninggal.

Menurut saya, contoh diatas sudah merangkum konsep TULIP dan OSAS.
Total Depravaty : kwik kwak kwek rusak total....tidak respons...pingsan.
Unconditional Election : sang bapak menolong berdasarkan kemurahan hatinya tanpa memperhatikan sang anak.
Limited Atonement : sang bapak hanya menolong yang ingin ditolongnya saja yaitu kwek.
Irresistable Grace : sang bapak menolong kwek ... kwek dalam kondisi pingsan ... tidak dapat menolak.
Perservation of the Saints : kwek dididik secara keras.

OSAS : setelah diselamatkan maka kwek diawasi 24 jam terus menerus. Enggak mungkin enggak selamat.

Salam Damai.

Silahkan Bro telaah contoh keselamatan versi Tulip yang saya gambarkan diatas.
Baru melangkah ke standard kasih manusia saja sudah mengalami banyak sekali kejanggalan.
Apalagi hendak disandingkan dengan Kasih Allah.

Apalagi Allah telah menyatakan bahwa hakekatnya adalah Kasih, dan Kasih Allah jauh lebih besar dari kasih manusia.

Quote
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37-39 ITB)

8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)

11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11 ITB)


GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: TULIP
« Reply #311 on: January 26, 2013, 02:26:11 PM »
Bisa dijelaskan dan dibuktikan yang mana yang tidak konsisten ?

IMHO, terkadang literal....terkadang non literal...terkadang literal.....dst. Subyektif tergantung manusianya.

Quote

Allah adalah kasih tetapi Allah juga adalah Adil yang harus menghukum dosa dosa manusia.

Kasih karunia adalah pemberian kepada orang yang tidak berlayak,kalau Tuhan mengasihi karena perbuatan / tanggapan manusia yang dianggap layak maka bukan kasih karunia lagi namanya :

Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.

IMHO Bro kurang tepat menafsirkan ayat tersebut.
Ayat tersebut ditujukan kepada orang Israel yang merasa dapat mencapai keselamatan dengan hanya melalui perbuatan saja.
 
Quote
Manusia hanya mampu menanggapi dengan benar kalau sudah lahir baru bukan sebelumnya karena rohaninya yang dalam keadaan mati.

Sebelum lahir baru semua manusia tidak seorangpun yang mencari Allah dimata Allah.
Quote
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
•   Menolak Roh Kudus.


20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
•   Menolak uluran tangan Allah.

Mereka menolak Roh Kudus dan menolak uluran tangan Allah.
Bro masih mengatakan bahwa mereka menolak Roh Kudus dan menolak uluran tangan Allah karena belum lahir baru.
Saya menjadi bingung sekarang, lahir baru diberikan oleh siapa ???? Bukan oleh Allah ?? Bukan oleh Roh Kudus ??

Quote

Alkitab mengatakan ditentukan :

Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya

Semua manusia sebelum lahir baru memang didalam keadaan mati secara rohani sehingga tidak mungkin mampu percaya kalau bukan dianugerahkan.

Justru saya selalu melengkapi ayat ayat anda yang half-truth itu karena hanya menggambarkan kebenaran secara separoh yaitu kacamata manusia belaka tetapi tidak menyadari bagaimana Allah bekerja didalam diri manusia yang bersifat mendahului.

Shalom
Quote
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
•   Menolak Roh Kudus.

20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
•   Menolak uluran tangan Allah.

31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Act 16:31 ITB)
•   Tanggapan manusia terhadap Kasih Karunia Allah.


Sudah jelas kan Bro..... Ada yang menolak...ada yang menanggapi.  :nod:
Tidak mengambil ayat2 Pilihan saja. (half truth).


GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: TULIP
« Reply #312 on: January 26, 2013, 02:53:18 PM »

Demikian juga kiranya dengan anda.

Shalom

Salam Damai.

Hehehehee....
Semoga kita sama2 dicerahkan   :afro:

GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: TULIP
« Reply #313 on: January 26, 2013, 03:07:41 PM »

Roma 4:5   Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

Shalom

Salam Damai.

IMHO saya mencoba menelaah ayat diatas.   :nod:

Roma 4:5
Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.


Kesimpulan :
Setiap orang mempunyai Iman, baik yang percaya maupun tidak percaya.
Allah telah memberikan jalan keselamatan berupa Iman kepada semua orang.
Tetapi orang yang percaya kepada Allah saja, maka Iman yang dipunyai orang tersebut diperhitungkan menjadi kebenaran.
Dan tentunya juga harus merujuk juga pada Surat Yakobus dimana Iman yang diperhitungkan menjadi kebenaran adalah Iman yang menjadi sempurna oleh perbuatan.

CMIIW

GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: TULIP
« Reply #314 on: January 26, 2013, 03:38:21 PM »
Quote
Anggap seorang bapak memiliki 3 anak, kwik, kwak dan kwek.
Sejak semula mereka diberi kebebasan untuk bermain dimanapun asal jangan didekat sumur.
Ternyata kemudian mereka menyalah gunakan kebebasan tersebut dan bermain disekitar sumur.
Akhir kata mereka bertiga jatuh kedalam lubang, dimana mereka pingsan, lumpuh, tidak dapat berbicara.
Sang bapak .... yang juga seorang dokter ... tahu kalau anaknya melanggar larangannya sehingga mereka jatuh kedalam sumur.
Dan dalam hal ini sang bapak tahu bahwa para anaknya pingsan.....tidak dapat mencari sang bapak.
Maka sang bapak telah menetapkan sebelum bertindak.....ia menyelamatkan satu anak saja yang dipilihnya yaitu kwek.
Dan ia turun ke sumur, menggendong kwek (anak yang dipilih sebelum ia bertindak) membawanya ke rumah sakit dan memastikan si kwek sembuh total dan dididik secara keras agar tidak melanggar larangan sang bapak lagi dan diawasi 24 jam terus menerus.
Sedangkan kwik dan kwak dibiarkan didalam sumur dan meninggal.

Menurut saya, contoh diatas sudah merangkum konsep TULIP dan OSAS.
Total Depravaty : kwik kwak kwek rusak total....tidak respons...pingsan.
Unconditional Election : sang bapak menolong berdasarkan kemurahan hatinya tanpa memperhatikan sang anak.
Limited Atonement : sang bapak hanya menolong yang ingin ditolongnya saja yaitu kwek.
Irresistable Grace : sang bapak menolong kwek ... kwek dalam kondisi pingsan ... tidak dapat menolak.
Perservation of the Saints : kwek dididik secara keras.

OSAS : setelah diselamatkan maka kwek diawasi 24 jam terus menerus. Enggak mungkin enggak selamat.


Yang membebankan kan anda sedangkan Alkitab mengajarkan bahwa manusia dihukum karena dosa dosanya bukan karena tidak dipilih Allah.

Bukan Allah yang harus mempertanggungjawabkan dosa manusia melainkan manusianya yang harus dihakimi berdasarkan keadilan Allah.

Shalom

Salam Damai.

Coba deh....kita telaah contoh Tulip memakai standard kasih manusia.

Memang bener, kwik, kwak, kwek nakal.
Mereka jatuh ke sumur karena kenakalan mereka sendiri.
Bukan tanggung-jawab sang bapak, bila anaknya jatuh ke sumur.

Tetapi apakah benar, dengan standard kasih manusia.....sang bapak memilih kwek saja yang diselamatkan.
Kalo saya (phooey), bila ke 3 anak saya jatuh kedalam sumur, walaupun karena mereka nakal....pasti saya berusaha menolong mereka semua.
Bagaimana kalo anda (SDG) ?? Saya kog jadi kepingin tahu ??  :nod:

Quote
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37-39 ITB)

8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)

11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11 ITB)



GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)