Itulah bedanya pandanganmu dg saya.
Seorang Kristen harus mlakukan apa yg Bro sebut dg 'penginjilan substansial' pd sesamanya.
Tp slain itu, manusia juga mbutuhkan khadiran Pribadi Yesus Kristus dalam hidupnya.
Saya ngga bicara tentang mbritakan agama, mbritakan gedung gereja, mbritakan doktrin, mrubah rutinitas dari (sebut saja) shalat ke nyanyi gospel.
Bukan itu.
Mlainkan pengenalan dan persekutuan dg Pribadi Yesus Kristus.
---------
Spt yg pernah saya katakan tentang mouth-to-mouth marketing, jika sso mngalami sendiri persekutuan dg Pribadi Yesus Kristus, maka ia tidak akan tahan utk mbritakan tentang Yesus dan tentang namaNya.
Saya hanya bharap Bro Cadang tidak mnggeneralisir dan bsikap terlalu sinis bhw semua orang yg mbritakan keselamatan dalam nama Yesus brarti melakukan apa yg Anda sebut sbg 'Penginjilan Superfisial'.
Jikalau Yesus Kristus memang adalah satu-satunya jalan keselamatan dan segala moralitas di luar Kristus tidak ada gunanya, maka Anda bisa nilai sendiri konsekuensi dari manusia yg tidak menerima Yesus Kristus sbg Tuhannya.
Tp jika Bro bpendapat bhw tidak ada kepastian kebinasaan di luar Kristus dan moralitas mungkin saja bisa jadi tolak ukur kselamatan, maka saya tidak heran Bro bpendapat sbgmn yg Bro sudah tuliskan.
---------
Saya sih tidak akan mmaksakan argumen lebih lanjut kpd Bro (krn memang kita brasal dari denominasi yg bbeda).
saya jg spendapat bahwa memang saya & anda meng-INTERPRETASI-kan "keselamatan via Yesus" secara berbeda..
dan tentu kita-lah sendiri yang akan mempertanggung jawabkan Sikap Iman & PERBUATAN itu kelak.
Insyaalah mas, saya siap mempertanggung jawabkan sikap saya ini dengan lapang dada
dan bilapun dinilai salah oleh Tuhan (tapi afaik Tuhan gak punya id disini kan ya... hehe..),
maka saya akan siap menyatakan bahwa itu adalah INTERPRETASI SAYA sendiri mas...
dan mohon di doakan semoga Roh Kudus tetap membimbing saya untuk JANGAN SAMPAI ketika dibilang salah,
terus saya membela diri dgn mengatakan: "LHO KOK SALAH? SAYA KAN UDAH mem-PERSIS-PERSIS-kan dgn TUlisan di Alkitab lho..."
wah... AMIT-AMIT mas... jangan sampai demikian... (ketok pala 3 x hehe...)
Dan, spt mas siip juga sudah tahu,
bahwa interpretasi saya akan: "Kebenaran Hanya Melalui Yesus" adalah BELUM TENTU HANYA bisa di-INTERPRETASI-kan dengan "Berjualan Yesus" (atau apalah istilahnya)...
melainkan, ketika melakukan KARYA NYATA bagi manusia & lingkungan (spt alm Romo Mangun misalnya)..
menurut interpretasi saya: "TELAH MEWARTAKAN KEBENARAN menurut Yesus KRISTUS, tanpa harus JUALAN Yesus"
dan terus terang mas...
saya gak terlalu yakin, bahwa Yesus itu se-NARSIS kemampuan INTERPRETASI kita. lho....
masa Yesus akan ngambeg & BT kalo "diseminasi Cintakasih" itu beneficial bagi sesama tapi tanpa EMBEL-EMBEL BRAND Yesus ??
itu kan KITA MANUSIA aja mas.. yang NARSIS & pengen DIANGGAP KEREN...
belum tentu lho.. Tuhan juga se-NARSIS kita sih mas...
karena sejauh pemahaman saya...
Pengorbanan Yesus di Kayu salib itu memang MURNI & TULUS adalah DEMI UMAT MANUSIA sih mas...
dan BUKANNYA SUPAYA Yesus dianggap BERJASA, sehingga dgn BANGGA bisa TERUS DISEBUT-SEBUT sebagai SATU-SATUnya Jalan Keselamatan (dalam ARTI SEMPIT & HARAFIAH)..
wah.. masa sih kita MERAGUKAN KETULUSAN MOTIVASI pengorbanan Yesus??
saya terus terang enggak berani mikir suudzon gitu mas..
takut...