Author Topic: Cerdik seperti ular  (Read 908 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Pecinta Ibadah

  • Guest
Cerdik seperti ular
« on: October 13, 2012, 11:28:59 AM »
Iblis disimbolkan sebagai ular, bahkan oleh sebab iblis binatang ular dikutuk berjalan dgn perut dan memakan tanah.

Yesus mengajarkan ...cerdik seperti ular... sedangkan sbg Tuhan yang pernah mengutuk ular maka Seharusnya Yesus tahu bhwa ular adalah simbol Iblis.

apakah ini berarti Yesus mengajarkan bhwa manusia harus mengikuti kecerdikan iblis?

lalu bagaimana kecerdikan tersebut diaplikasikan dgn kenyataan bhwa cerdiknya iblis adalah hal negatif seperti menyesatkan dan menipu hawa? Lalu mengajak manusia2 setelahnya kepada kemungkaran dan pembangkangan?

mari berdiskusi sehat, dan tanpa permusuhan.

bruce

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #1 on: October 13, 2012, 11:39:35 AM »
Mat 10:16 mengatakan: “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

Ayat ini tidak bermaksud agar kita meniru setan. Sebab ‘cerdik/ bijaksana seperti ular dan tulus seperti merpati’ (be wise as serpents and innocent as doves) merupakan sebuah peribahasa, yang mengacu kepada sifat- sifat positif yang dapat disimbolkan oleh kedua binatang tersebut.

Menurut keterangan dari A Catholic Commentary on Holy Scripture, Dom Orchard, ed., maksud ayat ini adalah:

Cerdik (wise= bijaksana) seperti ular dan tulus seperti merpati… adalah peribahasa dan anjuran agar kita berhati- hati, dan dengan tenang dan bijaksana, namun tidak membahayakan, polos, dan tulus di dalam bertindak dan berhubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, sederhana apa adanya, tak berbahaya, terus terang, tulus dan tanpa kelicikan. … di tengah- tengah serigala. Meskipun Kristus mengutus para murid-Nya tidak hanya ke tengah- tengah serigala, tetapi bahkan di tengah- tengah serigala, tetap Ia memerintahkan agar mereka bertindak dengan kelembutan seperti domba dan kesederhanaan seperti merpati. Dengan demikian Ia memperlihatkan dengan jelas kebesaran kuasa-Nya, dengan mengalahkan serigala dengan domba yang terus menerus terancam dimangsa dan dicabik- cabik oleh mereka [serigala-serigala itu], …. untuk mengubah kodrat serigala yang buas, di dalam kelembutan dan kepolosan (innocence). Asalkan kita mempertahankan kodrat sebagai domba, kita akan dengan mudah mengatasi para penentang kita; tetapi jika kita berubah menjadi serigala, maka kita menjadi cemoohan dari para musuh kita….  Penyelamat kita, di dalam kebijaksanaan-Nya yang sempurna, mengetahui dengan sungguh kodrat segalanya; nafsu bukan untuk dikalahkan dengan nafsu, tetapi hanya dengan kelemahlembutan. Oleh karena itu, inilah yang dilakukan oleh para Rasul, ketika orang- orang Yahudi itu menegur mereka dengan berkata, Tidakkah sudah kita perintahkan kepadamu berkali- kali agar tidak mengajar di dalam nama ini [nama Yesus]? (lih. Kis 4). Meskipun para Rasul mempunyai kuasa untuk melakukan mukjizat- mukjizat yang besar, namun mereka tidak berlaku kasar, tidak ekstrim, baik di dalam perkataan maupun perbuatan. Dengan kesederhanaan mereka menjawab, Silakan kamu putuskan sendiri, manakah yang benar di hadapan Tuhan: taat kepadamu atau taat kepada Allah. Dan pada saat yang sama, mereka menujukkan kebijaksanaan mereka dengan berkata, Kami tidak mungkin untuk tidak berkata- kata tentang apa yang telah kami dengar dan kami lihat. (St. Yohanes Krisostomus, hom. xxxiv.)

Sebagai domba…. Ia [Kristus] membandingkan mereka dengan domba, tidak saja karena kepolosan mereka, tetapi juga karena mereka diutus tanpa senjata dan berkekurangan dari semua dukungan manusia -dalam hal makanan, pakaian dan tempat tinggal…. Bijaksana… Agar kamu dapat berhati- hati terhadap jebakan para musuhmu. Kebijaksanaan ular di sini dipuji, karena ketika ia tidak dapat melarikan diri [dari jebakan musuhnya], ular itu akan setidak- tidaknya mempertahankan kepalanya bebas dari kesakitan, sementara merelakan sisa tubuhnya menderita. Oleh karena itu, para murid Kristus, yang mempunyai Kristus sebagai kepala mereka, harus mempertahankan iman mereka, meskipun kehilangan apapun yang lain.”

Maka memang di sini Yesus ingin mengambil sifat positif dari ular dan merpati yaitu kebijaksanan/ kecerdikan dan ketulusan, dan mengajarkan sifat- sifat tersebut kepada para murid-Nya untuk mewartakan Kabar Gembira. Dunia mungkin tidak menerima kita, atau bahkan menyerang kita sebagaimana serigala menyerang domba- domba, namun dengan mengandalkan kuasa Tuhan, maka kebijaksanaan dalam tutur kata maupun tingkah laku, ketulusan dan kelemahlembutan kita akan menang dan mengatasi keberingasan mereka yang melawan kita.

http://katolisitas.org/7572/mat-1016-secerdik-ular-setulus-merpati

Pecinta Ibadah

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #2 on: October 13, 2012, 11:40:29 AM »
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." Matius 10:16

dan siapakah ular ini??

Kejadian 3:1, "Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"


bruce

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #3 on: October 13, 2012, 11:46:02 AM »
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." Matius 10:16

dan siapakah ular ini??

Kejadian 3:1, "Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Baca lagi reply di atas !

Quote
Cerdik (wise= bijaksana) seperti ular dan tulus seperti merpati… adalah peribahasa dan anjuran agar kita berhati- hati, dan dengan tenang dan bijaksana, namun tidak membahayakan, polos, dan tulus di dalam bertindak dan berhubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, sederhana apa adanya, tak berbahaya, terus terang, tulus dan tanpa kelicikan. … di tengah- tengah serigala. Meskipun Kristus mengutus para murid-Nya tidak hanya ke tengah- tengah serigala, tetapi bahkan di tengah- tengah serigala, tetap Ia memerintahkan agar mereka bertindak dengan kelembutan seperti domba dan kesederhanaan seperti merpati. Dengan demikian Ia memperlihatkan dengan jelas kebesaran kuasa-Nya, dengan mengalahkan serigala dengan domba yang terus menerus terancam dimangsa dan dicabik- cabik oleh mereka [serigala-serigala itu], …. untuk mengubah kodrat serigala yang buas, di dalam kelembutan dan kepolosan (innocence). Asalkan kita mempertahankan kodrat sebagai domba, kita akan dengan mudah mengatasi para penentang kita; tetapi jika kita berubah menjadi serigala, maka kita menjadi cemoohan dari para musuh kita….  Penyelamat kita, di dalam kebijaksanaan-Nya yang sempurna, mengetahui dengan sungguh kodrat segalanya; nafsu bukan untuk dikalahkan dengan nafsu, tetapi hanya dengan kelemahlembutan. Oleh karena itu, inilah yang dilakukan oleh para Rasul, ketika orang- orang Yahudi itu menegur mereka dengan berkata, Tidakkah sudah kita perintahkan kepadamu berkali- kali agar tidak mengajar di dalam nama ini [nama Yesus]? (lih. Kis 4). Meskipun para Rasul mempunyai kuasa untuk melakukan mukjizat- mukjizat yang besar, namun mereka tidak berlaku kasar, tidak ekstrim, baik di dalam perkataan maupun perbuatan. Dengan kesederhanaan mereka menjawab, Silakan kamu putuskan sendiri, manakah yang benar di hadapan Tuhan: taat kepadamu atau taat kepada Allah. Dan pada saat yang sama, mereka menujukkan kebijaksanaan mereka dengan berkata, Kami tidak mungkin untuk tidak berkata- kata tentang apa yang telah kami dengar dan kami lihat. (St. Yohanes Krisostomus, hom. xxxiv.)


Pecinta Ibadah

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #4 on: October 13, 2012, 11:55:00 AM »
Mat 10:16 mengatakan: “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

Ayat ini tidak bermaksud agar kita meniru setan. Sebab ‘cerdik/ bijaksana seperti ular dan tulus seperti merpati’ (be wise as serpents and innocent as doves) merupakan sebuah peribahasa, yang mengacu kepada sifat- sifat positif yang dapat disimbolkan oleh kedua binatang tersebut.
Menurut keterangan dari A Catholic Commentary on Holy Scripture, Dom Orchard, ed., maksud ayat ini adalah:

Cerdik (wise= bijaksana) seperti ular dan tulus seperti merpati… adalah peribahasa dan anjuran agar kita berhati- hati, dan dengan tenang dan bijaksana, namun tidak membahayakan, polos, dan tulus di dalam bertindak dan berhubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, sederhana apa adanya, tak berbahaya, terus terang, tulus dan tanpa kelicikan. … di tengah- tengah serigala. Meskipun Kristus mengutus para murid-Nya tidak hanya ke tengah- tengah serigala, tetapi bahkan di tengah- tengah serigala, tetap Ia memerintahkan agar mereka bertindak dengan kelembutan seperti domba dan kesederhanaan seperti merpati. Dengan demikian Ia memperlihatkan dengan jelas kebesaran kuasa-Nya, dengan mengalahkan serigala dengan domba yang terus menerus terancam dimangsa dan dicabik- cabik oleh mereka [serigala-serigala itu], …. untuk mengubah kodrat serigala yang buas, di dalam kelembutan dan kepolosan (innocence). Asalkan kita mempertahankan kodrat sebagai domba, kita akan dengan mudah mengatasi para penentang kita; tetapi jika kita berubah menjadi serigala, maka kita menjadi cemoohan dari para musuh kita….  Penyelamat kita, di dalam kebijaksanaan-Nya yang sempurna, mengetahui dengan sungguh kodrat segalanya; nafsu bukan untuk dikalahkan dengan nafsu, tetapi hanya dengan kelemahlembutan. Oleh karena itu, inilah yang dilakukan oleh para Rasul, ketika orang- orang Yahudi itu menegur mereka dengan berkata, Tidakkah sudah kita perintahkan kepadamu berkali- kali agar tidak mengajar di dalam nama ini [nama Yesus]? (lih. Kis 4). Meskipun para Rasul mempunyai kuasa untuk melakukan mukjizat- mukjizat yang besar, namun mereka tidak berlaku kasar, tidak ekstrim, baik di dalam perkataan maupun perbuatan. Dengan kesederhanaan mereka menjawab, Silakan kamu putuskan sendiri, manakah yang benar di hadapan Tuhan: taat kepadamu atau taat kepada Allah. Dan pada saat yang sama, mereka menujukkan kebijaksanaan mereka dengan berkata, Kami tidak mungkin untuk tidak berkata- kata tentang apa yang telah kami dengar dan kami lihat. (St. Yohanes Krisostomus, hom. xxxiv.)

Sebagai domba…. Ia [Kristus] membandingkan mereka dengan domba, tidak saja karena kepolosan mereka, tetapi juga karena mereka diutus tanpa senjata dan berkekurangan dari semua dukungan manusia -dalam hal makanan, pakaian dan tempat tinggal…. Bijaksana… Agar kamu dapat berhati- hati terhadap jebakan para musuhmu. Kebijaksanaan ular di sini dipuji, karena ketika ia tidak dapat melarikan diri [dari jebakan musuhnya], ular itu akan setidak- tidaknya mempertahankan kepalanya bebas dari kesakitan, sementara merelakan sisa tubuhnya menderita. Oleh karena itu, para murid Kristus, yang mempunyai Kristus sebagai kepala mereka, harus mempertahankan iman mereka, meskipun kehilangan apapun yang lain.”

Maka memang di sini Yesus ingin mengambil sifat positif dari ular dan merpati yaitu kebijaksanan/ kecerdikan dan ketulusan, dan mengajarkan sifat- sifat tersebut kepada para murid-Nya untuk mewartakan Kabar Gembira. Dunia mungkin tidak menerima kita, atau bahkan menyerang kita sebagaimana serigala menyerang domba- domba, namun dengan mengandalkan kuasa Tuhan, maka kebijaksanaan dalam tutur kata maupun tingkah laku, ketulusan dan kelemahlembutan kita akan menang dan mengatasi keberingasan mereka yang melawan kita.

http://katolisitas.org/7572/mat-1016-secerdik-ular-setulus-merpati
[/quote]

cerdik SEPERTI ular tidak sama dengan KEBIJKSANAAN bro, karena dengan perumpamaan SEPERTI ULAR maka sebuah sifat yang positif DIGUNAKAN untuk berbuat kejahatan. lain hal jika perumpamaan tersebut tidak melambangkan kejahatan ular=Iblis.

cerdik hal yang positif namun oleh ular dijadikan alat untuk melakukan kejahatan, seperti halnya anda pintar namun digunakan untuk korupsi itu namanya BUKAN bijaksana.

Pecinta Ibadah

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #5 on: October 13, 2012, 11:57:53 AM »
Mat 10:16 mengatakan: “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.”

Ayat ini tidak bermaksud agar kita meniru setan. Sebab ‘cerdik/ bijaksana seperti ular dan tulus seperti merpati’ (be wise as serpents and innocent as doves) merupakan sebuah peribahasa, yang mengacu kepada sifat- sifat positif yang dapat disimbolkan oleh kedua binatang tersebut.


Yesus lupa telah mengutuk ular karena KECERDIKANYA, jadi apakah perumpamaan ini adalah sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukanya dahulu dan BAHKAN membuat dirinya turun kebumi untuk menebus dosa??

bruce

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #6 on: October 13, 2012, 12:01:21 PM »
Quote
cerdik SEPERTI ular tidak sama dengan KEBIJKSANAAN bro, karena dengan perumpamaan SEPERTI ULAR maka sebuah sifat yang positif DIGUNAKAN untuk berbuat kejahatan. lain hal jika perumpamaan tersebut tidak melambangkan kejahatan ular=Iblis.

cerdik hal yang positif namun oleh ular dijadikan alat untuk melakukan kejahatan, seperti halnya anda pintar namun digunakan untuk korupsi itu namanya BUKAN bijaksana.

Siapa anda bisa menentukan yang mana harus begini dan yang mana harus begitu?

Apa anda anggap Tuhan menciptakan ular tanpa maksud? Apa anda menganggap Tuhan mengutuk ciptaanNya sendiri, sehingga tidak ada kebaikan sedikitpun dari ciptaanNya?
Coba pikirkan ulang cara anda bernalar.

Quote
Yesus lupa telah mengutuk ular karena KECERDIKANYA, jadi apakah perumpamaan ini adalah sesuatu yang bertolak belakang dengan apa yang telah dilakukanya dahulu dan BAHKAN membuat dirinya turun kebumi untuk menebus dosa??

Anda bertanya atau mau mengkhayal? Anda mau diskusi atau mau mengacau?
Ingin saya LOCK lagi thread ini?


Pecinta Ibadah

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #7 on: October 13, 2012, 12:05:49 PM »
Siapa anda bisa menentukan yang mana harus begini dan yang mana harus begitu?

Apa anda anggap Tuhan menciptakan ular tanpa maksud? Apa anda menganggap Tuhan mengutuk ciptaanNya sendiri, sehingga tidak ada kebaikan sedikitpun dari ciptaanNya?
Coba pikirkan ulang cara anda bernalar.

Anda bertanya atau mau mengkhayal? Anda mau diskusi atau mau mengacau?
Ingin saya LOCK lagi thread ini?

bisakah saya berdiskusi dengan member yang BIJAKSANA??

maaf bro, anda ga perlu ngancam2 segala. kalau memang tidak mau berdiskusi tidak perlu menanggapi. biarkan saya mencari TEMAN diskusi dari Kristen yang memang mau berdialog tanpa adanya penekanan macam2.

 :hug: :hug:

bruce

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #8 on: October 13, 2012, 12:08:45 PM »
bisakah saya berdiskusi dengan member yang BIJAKSANA??

maaf bro, anda ga perlu ngancam2 segala. kalau memang tidak mau berdiskusi tidak perlu menanggapi. biarkan saya mencari TEMAN diskusi dari Kristen yang memang mau berdialog tanpa adanya penekanan macam2.

 :hug: :hug:

Memangnya anda siapa, bisa MENGUSIR saya?
Jika anda berdialog dengan nalar yang baik, pasti kita bisa berdiskusi dengan baik.
Kalau anda berdiskusi dengan mau anda sendiri, dengan siapapun anda diskusi, pasti berujung saya LOCK.

Paham?

Pecinta Ibadah

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #9 on: October 13, 2012, 12:15:55 PM »
Memangnya anda siapa, bisa MENGUSIR saya?
Jika anda berdialog dengan nalar yang baik, pasti kita bisa berdiskusi dengan baik.
Kalau anda berdiskusi dengan mau anda sendiri, dengan siapapun anda diskusi, pasti berujung saya LOCK.

Paham?

ga perlu menghakimi kalau memang tidakmau dihakimi. NALAR BAIK tidak dimiliki oleh individu tertentu saja. ini dialog bukan warta. kalau anda berwarta maka bukan disini toh tempatnya??

bagaimana bisa terjadi diskusi ketika lawan diskusi merasa bahwa dialah yang mempunyai nalar yang paling baik?? dasarnya apa?? JABATAN??

kalau mau di lock sertakan alasanya??

punya dendam PRIBADI dengan Akun PECINTA IBADAH??

dilock ataupun tidak, toh saya juga tidak bisa berbuat apa2. mengajukan keluhan malah di TANTANG balik..


bruce

  • Guest
Re: Cerdik seperti ular
« Reply #10 on: October 13, 2012, 12:19:08 PM »
ga perlu menghakimi kalau memang tidakmau dihakimi. NALAR BAIK tidak dimiliki oleh individu tertentu saja. ini dialog bukan warta. kalau anda berwarta maka bukan disini toh tempatnya??

bagaimana bisa terjadi diskusi ketika lawan diskusi merasa bahwa dialah yang mempunyai nalar yang paling baik?? dasarnya apa?? JABATAN??

kalau mau di lock sertakan alasanya??

punya dendam PRIBADI dengan Akun PECINTA IBADAH??

dilock ataupun tidak, toh saya juga tidak bisa berbuat apa2. mengajukan keluhan malah di TANTANG balik..

Baiklah.

Maka dengan ini thread ini di LOCK.

Alasan, karena TS membawa diskusi ke arah yang tidak sesuai dengan judul thread.

Selesai.