Author Topic: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura  (Read 75975 times)

0 Members and 6 Guests are viewing this topic.

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #90 on: October 30, 2012, 09:14:04 AM »

Sebenarnya tidak sesederhana itu mas shakes_peare  :)

Mungkin saja karena kita telah terbiasa dengan Tradisi Kristen kita melihat Yesus seperti itu...untuk sampai pada Yesus adalah Guru yang bijak...dsb,dsb...ini mungkin bisa dicerna dengan membandingkan ajaran2 Beliau...tetapi kalau sudah masalah Inkarnasi...misteri 2 kodrat dalam 1 pribadi...atau Allah Tritunggal...tidak sesederhana itu...
Dan judgement kita terhadap mereka dapat juga berbalik kepada kita dalam artian kita pun mengikut pada para pimpinan kita dalam menapsirkan Alkitab...

Kita tidak mengikut pada cara para bidat : Arius atau Marcion atau yang lain ...
Kita mengikut tapsiran otoritas..bapa Gereja Nicea...dalam hal ini St Athanasius dkk...


Bisa jadi begitu Mas, tapi meskipun pada akhirnya kita mengikuti doktrin pimpinan kita, kita masih diberikan nalar, logika, pengetahuan untuk mengukur apakah doktrin tersebut bisa dipercaya.

Sebagai contoh, kalau saja orang Yahudi mau mempelajari Yesus sejarah, membandingkan dengan nubuat2 PL (yang mereka percayai juga), kesaksian2 orang di jaman Yesus, maka mereka akan menemukan Yesus secara lebih utuh.
Begitu juga jika orang Muslim mau membanding2kan Yesus versi Quran dan Yesus versi Injil, bandingkan dengan kesaksian2 sejarah mengenai Yesus, mereka bisa memilih mana yang lebih benar. Tapi kalau sudah terpenjara doktrin bahwa kesaksian Kitabku yang pasti benar tidak mungkin salah, ya bisa ngomong apa...???

Satu contoh fakta sejarah Indonesia tahun 1965 ada peristiwa G 30 S. Ini adalah fakta sejarah. Tetapi selama masa Orba kita terpenjara dalam doktrin bahwa pelaku G 30 S adalah PKI dan bahwa orang2 PKI memang layak dihukum bahkan dibunuh. Tetapi sekarang setelah kita dibukakan berbagai versi kebenaran, (asal pikiran kita mau terbuka) kita akan lebih mampu melihat peristiwa tersebut secara lebih objektif.


Kira2 seperti itu saya melihatnya mas...
hehe...berarti memakai otoritas konsili juga yah dalam menentukan suatu tapsiran Kitab Suci...

sebenarnya banyak juga yang merupakan case lama...seperti apakah Yesus mempunyai saudara kandung?
Ini adalah case lama yang dikutip dari perbincangan bapa Gereja Hironemus dan Helvidus...bahkan para bapa reformasi protestan pun mengklaim tapsiran Helvidus adalah kebodohan...

Kembali lagi sepertinya kepada masalah pilihan ...dimana di satu titik kita tunduk kepada otoritas konsili, atau di satu sisi kita menempatkan diri kita sendiri untuk menjadi otoritas menapsir Kitab Suci...

salam damai  :)

Hehehe....saya akui bahwa sejak Protestan menolak kuasa Paus atas gereja, dan lebih percaya bahwa Yesus sendiri adalah Kepala Gereja, dan bahwa Roh Kudus yang bekerja dalam memberikan pemahaman akan kebenaran......maka memang pilihan orang Kristen (Protestan) tidak mutlak pada pimpinan/orang/lembaga apapun.
Secara iman kami percaya otoritas kami adalah Roh Kudus, secara faktual kami percaya bahwa otoritas tersebut bekerja melalui hati nurani, nalar, pengetahuan yang kami miliki. Jadi jujur saja....kami bisa saja percaya doktrin hasil suatu konsili (karena pertimbangan nalar dan hati nurani kami mengakui kebenarannya), dan sebaliknya menolak doktrin yang lain (karena pertimbangan nalar dan hati nurani menolaknya).

Kalau dari sudut pandang Injili, oleh karena kita sudah dipilih sejak sebelum dunia dijadikan, maka Roh Kudus akan terus-menerus membawa kita kepada pengenalan akan Kristus. Hanya saja karena manusia itu terbatas, maka pemahaman kita juga terbatas sampai akhirnya nanti Roh Kudus akan membawa kita kepada pengenalan yang sempurna. [tapi kalau saya ngomong ini, nanti perdebatannya jadi panjang deh....  :giggle:]
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #91 on: October 30, 2012, 02:43:40 PM »
Bisa jadi begitu Mas, tapi meskipun pada akhirnya kita mengikuti doktrin pimpinan kita, kita masih diberikan nalar, logika, pengetahuan untuk mengukur apakah doktrin tersebut bisa dipercaya.
Nggak ada masalah mas : akal budi, logika dll...itu kan anugrah Tuhan pun disamping itu semua kita juga punya free will...jangankan doktrin pimpinan ...wong kata2 Yesus sendiri saja bebas untuk ditaati atau tidak ditaati jika semuanya itu dikembalikan kepada free will... :)

Quote
Sebagai contoh, kalau saja orang Yahudi mau mempelajari Yesus sejarah, membandingkan dengan nubuat2 PL (yang mereka percayai juga), kesaksian2 orang di jaman Yesus, maka mereka akan menemukan Yesus secara lebih utuh.
Begitu juga jika orang Muslim mau membanding2kan Yesus versi Quran dan Yesus versi Injil, bandingkan dengan kesaksian2 sejarah mengenai Yesus, mereka bisa memilih mana yang lebih benar. Tapi kalau sudah terpenjara doktrin bahwa kesaksian Kitabku yang pasti benar tidak mungkin salah, ya bisa ngomong apa...???
as far as I know...ada juga kitab2 gnostik bertebaran dengan Tradisi Kristen tentu saja kita bisa serta merta mencap kitab2 tersebut tidak sesuai dengan iman Kristen...tetapi dari kaca mata yang lain bisa saja sebaliknya... :D

Quote

Satu contoh fakta sejarah Indonesia tahun 1965 ada peristiwa G 30 S. Ini adalah fakta sejarah. Tetapi selama masa Orba kita terpenjara dalam doktrin bahwa pelaku G 30 S adalah PKI dan bahwa orang2 PKI memang layak dihukum bahkan dibunuh. Tetapi sekarang setelah kita dibukakan berbagai versi kebenaran, (asal pikiran kita mau terbuka) kita akan lebih mampu melihat peristiwa tersebut secara lebih objektif.
Nah itu dia...masalahnya karena tradisi Kristen kita telah mencap kanon Kitab Suci PB adalah Matius sampai Wahyu..bukan kitab2 apokripa atau malah kitab2 gnostik... :D


Quote
Hehehe....saya akui bahwa sejak Protestan menolak kuasa Paus atas gereja, dan lebih percaya bahwa Yesus sendiri adalah Kepala Gereja, dan bahwa Roh Kudus yang bekerja dalam memberikan pemahaman akan kebenaran......maka memang pilihan orang Kristen (Protestan) tidak mutlak pada pimpinan/orang/lembaga apapun.
Secara iman kami percaya otoritas kami adalah Roh Kudus, secara faktual kami percaya bahwa otoritas tersebut bekerja melalui hati nurani, nalar, pengetahuan yang kami miliki. Jadi jujur saja....kami bisa saja percaya doktrin hasil suatu konsili (karena pertimbangan nalar dan hati nurani kami mengakui kebenarannya), dan sebaliknya menolak doktrin yang lain (karena pertimbangan nalar dan hati nurani menolaknya).

Kalau dari sudut pandang Injili, oleh karena kita sudah dipilih sejak sebelum dunia dijadikan, maka Roh Kudus akan terus-menerus membawa kita kepada pengenalan akan Kristus. Hanya saja karena manusia itu terbatas, maka pemahaman kita juga terbatas sampai akhirnya nanti Roh Kudus akan membawa kita kepada pengenalan yang sempurna. [tapi kalau saya ngomong ini, nanti perdebatannya jadi panjang deh....  :giggle:]

Pertanyaan kritisnya apakah memang demikian yang diajarkan Kitab Suci...bahwa dengan Roh Kudus menyertai kita semua maka kita tidak perlu lagi otoritas?

kalau kita cek ke PB sidang konsili Yerusalem membuktikan bahwa keputusan2 tentang doktrin..sekali lagi dipercayakan pada otoritas waktu itu.

salam damai :)
In Omnibus Caritas

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #92 on: October 30, 2012, 04:07:29 PM »
Anda yang salah menangkap kalimat saya (tidak memahami secara utuh).
kalau ngomong relativitas tidak ada yang salah  ====> benar, memang demikian adanya

Tetapi anda kemudian bicara mengenai Roh Kudus, bahwa semua yang menghasilkan buah pertobatan (termasuk islam) anda simpulkan sebagai buah Roh Kudus juga ====> ini yang tidak sesuai dengan pernyataan saya, karena dalam konteks Roh Kudus, saya jelas mengatakan bahwa Roh Kudus concernnya menghasilkan pertobatan dalam iman melalui Yesus Kristus, sedangkan doktrin2 yang lain (tafsiran) hanyalah relatif pemikiran manusia.

Jadi dimana gugurnya......????

Alkitab/Firman Allah   =  Kebenaran Mutlak/Absolut, standar dan pengukur semua kebenaran
Doktrin/Tafsiran         =  Kebenaran relatif (tergantung iman, pengetahuan, rasio, hati nurani, dll)

Kebenaran relatif diukur dengan standar kebenaran absolut, jika bertentangan jelas-jelas kebenaran tersebut gugur dengan sendirinya. Tetapi kadang2 ada kebenaran relatif yang ketika diukur dengan kebenaran absolut masih samar-samar sehingga menimbulkan perbedaan penafsiran, dan ini semata2 akibat ketidaksempurnaan manusia (bukan kesalahan Roh Kudus yang sempurna). Bukan Roh Kudusnya yang berbeda, melainkan manusianya yang salah menanggapi. Sama2 anak dari satu Bapak saja bisa beda pendapat kok, tapi toh mereka tetap anak2 dari Bapak-nya.

Tetapi beberapa kebenaran begitu jelas diukur melalui kebenaran absolut, misalnya keselamatan dalam Yesus Kristus, serta keberadaan Allah Tritunggal. Dari sini kebenaran relatifnya SSY jelas menjadi gugur karena bertentangan dengan kebenaran absolut tersebut.

Yaaa ya ya.. oke..

Kembali ke laptop.



Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.

Akhirnya,... sampai pada guru besar dari guru-guru.. yaitu bapa gereja injili. (yang mengeluarkan doktrin).

Apakah anda sebagai jemaat injili akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?

silahkan.





--satu lagi yg ini : --



Tetapi beberapa kebenaran begitu jelas diukur melalui kebenaran absolut, misalnya keselamatan dalam Yesus Kristus, serta keberadaan Allah Tritunggal. Dari sini kebenaran relatifnya SSY jelas menjadi gugur karena bertentangan dengan kebenaran absolut tersebut.

==> bertentangan dengan kebenaran absolut HASIL TAFSIRAN GEREJA INJILI.   :afro:
Back to TOPIC!

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #93 on: October 31, 2012, 08:35:09 AM »

as far as I know...ada juga kitab2 gnostik bertebaran dengan Tradisi Kristen tentu saja kita bisa serta merta mencap kitab2 tersebut tidak sesuai dengan iman Kristen...tetapi dari kaca mata yang lain bisa saja sebaliknya... :D
Nah itu dia...masalahnya karena tradisi Kristen kita telah mencap kanon Kitab Suci PB adalah Matius sampai Wahyu..bukan kitab2 apokripa atau malah kitab2 gnostik... :D


Benar. Tetapi ada proses sejarah, dimana kitab2 tersebut telah diuji dan kemudian dinyatakan tidak lolos uji sebagai kitab berwibawa (Firman Tuhan). Dari segi iman, kita percaya bahwa Roh Kudus berkarya melalui "orang2 pilihan" sehingga dengan segala bekal yang diberikan Roh Kudus (baik nalar, pengetahuan, hati nurani, ketaatan, dsb) mereka mampu memilih kitab2 mana yang benar2 Firman Tuhan.
Dan kita yang hidup di jaman modern ini sebenarnya bisa kok kalau mau ikut menguji kitab2 tsb (tentu saja kalau memiliki aksesnya), apakah benar2 Firman Tuhan atau bukan. Termasuk kita bisa menguji Quran, Weda, Tripitaka, dsb (dengan pengetahuan, nalar, hati nurani, dll).  :grining:


Pertanyaan kritisnya apakah memang demikian yang diajarkan Kitab Suci...bahwa dengan Roh Kudus menyertai kita semua maka kita tidak perlu lagi otoritas?


Setahu saya yang diajarkan di Kitab Suci, yang menjadi otoritas kita adalah:
1. Roh Kudus
2. Gembala dan Pemimpin2 Jemaat sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Kitab Suci.
    Problemnya kan cuma masalah Gembala/pemimpin mana yang mau kita percaya.


kalau kita cek ke PB sidang konsili Yerusalem membuktikan bahwa keputusan2 tentang doktrin..sekali lagi dipercayakan pada otoritas waktu itu.


Gimana ya Mas, kalau sesuatu itu masih dekat ke sumbernya, maka dia semakin bisa dipercayai. Semakin jauh dari sumbernya kadang2 ada kontaminasi2 sosial budaya, politik, kekuasaan, bahkan religi...  :shrug:

Saya percaya bahwa otoritas itu ada, apalagi di jaman para Rasul. Tetapi semakin jauh kok otoritas itu semakin membingungkan apakah masih bisa dipercaya. Jadi, ya wajar kalau kadang2 orang memilih otoritas lain...  :rofl:

πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #94 on: October 31, 2012, 08:55:00 AM »
Yaaa ya ya.. oke..

Kembali ke laptop.



Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.

Akhirnya,... sampai pada guru besar dari guru-guru.. yaitu bapa gereja injili. (yang mengeluarkan doktrin).

Apakah anda sebagai jemaat injili akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?

silahkan.

--satu lagi yg ini : --


==> bertentangan dengan kebenaran absolut HASIL TAFSIRAN GEREJA INJILI.   :afro:

Begini saja deh, daripada terus2an bolak-balik ke situ2 juga, saya berikan sebuah analogi. Kalau tidak paham atau tidak mau mengerti juga ya sudah lah.... wassalam...

Analogi ini untuk menjelaskan tentang "kebenaran absolut dan relatif", jadi bukan untuk menjelaskan tentang "Keselamatan"

Ada sebuah wilayah yang kacau balau, dimana binatang2 buas bebas berkeliaran dan siap memangsa manusia yang tinggal di sana. Sebaliknya, di dekatnya ada wilayah yang makmur, aman, damai dan tenteram yang dikuasai seorang Penguasa yang baik hati.
Sayangnya kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh sebuah sungai yang lebar, dalam dan arusnya deras, juga dipenuhi binatang berbahaya seperti buaya dan ikan piranha.

Tetapi Sang Penguasa yang baik hati ingin menolong orang2, sehingga dia terus memanggil-manggil untuk datang ke wilayahnya. Melalui utusannya Dia terus menyerukan,"Datanglah kemari maka kalian akan damai sejahtera. Tetapi kalian memerlukan sarana untuk menyeberang"

Dua orang menanggapi dengan gembira, dan bukan hanya itu, mereka juga ingin menolong orang2 untuk menyeberang. Yang satu tukang perahu dan satunya pembuat jembatan. Keduanya sama2 mentaati (atau dipimpin oleh seruan/sabda) sang Penguasa. Tetapi keduanya menafsirkan "sarana" dengan cara yang berbeda. Tidak salah, karena semuanya menunjukkan ketaatan, hanya saja karena informasi tentang sarana tersebut kurang jelas, maka tafsiran mereka jadi berbeda.

Ada orang2 yang tidak percaya seruan utusan Sang Penguasa, dan tetap mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup.

Ada orang2 yang percaya bahwa tempat di seberang sungai adalah tempat yang aman, tetapi dia mengandalkan diri sendiri untuk berenang menyeberangi sungai.

Ada yang percaya semua yang dikatakan utusan Sang Penguasa, masalahnya hanya ada satu kesempatan untuk menyeberang sehingga dia harus memilih. Dia tidak tahu mana yang lebih benar, apakah si tukang perahu atau si tukang jembatan. Tetapi dia juga mendengar seruan tentang tempat yang aman dan sarana yang diperlukan untuk menyeberang.
Maka dia harus membuat pilihan mana yang menurut keyakinannya PALING BENAR. Dalam memilih tentu saja dia mempertimbangkan beberapa aspek dengan menggunakan nalar, pengetahuan, hati nurani, dsb:
- Kalau perahunya penuh tambal2an akibat kebocoran, tentu dia layak untuk ragu mengikuti si tukang perahu
- Kalau jembatannya kelihatan lapuk dan rapuh, dia juga akan ragu lewat jembatan
- Kalaupun keduanya nampak aman, integritas orangnya juga akan dipertimbangkan: apakah orangnya jujur, tidak mata duitan, benar2 ahli di bidangnya (kalau tukang perahu ya ngerti soal perahu, misalnya)..
- Atau kalau dia tidak percaya akan keduanya, dia boleh saja (kalau punya kemampuan) untuk mencoba cara lain, misalnya membuat pesawat terbang  :giggle:

Intinya, ketika dia mengambil keputusan, maka dia harus melangkah dengan yakin bahwa pilihan yang dia ambil adalah BENAR.
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #95 on: October 31, 2012, 09:00:31 AM »
Benar. Tetapi ada proses sejarah, dimana kitab2 tersebut telah diuji dan kemudian dinyatakan tidak lolos uji sebagai kitab berwibawa (Firman Tuhan). Dari segi iman, kita percaya bahwa Roh Kudus berkarya melalui "orang2 pilihan" sehingga dengan segala bekal yang diberikan Roh Kudus (baik nalar, pengetahuan, hati nurani, ketaatan, dsb) mereka mampu memilih kitab2 mana yang benar2 Firman Tuhan.
Dan kita yang hidup di jaman modern ini sebenarnya bisa kok kalau mau ikut menguji kitab2 tsb (tentu saja kalau memiliki aksesnya), apakah benar2 Firman Tuhan atau bukan. Termasuk kita bisa menguji Quran, Weda, Tripitaka, dsb (dengan pengetahuan, nalar, hati nurani, dll).  :grining:
Imho yang bisa kita uji adalah apakah Yesus historis itu pernah ada atau ajaran2nya...tapi kalau sudah apakah Dia pernah bangkit lagi , dll...
Jangankan mengenai hal bangkit mengenai apakah Dia punya adik kandung aja...menurut Gereja satu begini yang lain begitu... :D

Akhirnya terpulang kembali pada iman pada Tradisi/ otoritas mana yang menyatakan ini dan itu...termasuk ke dalam misteri2 iman...Trinitas, 2 kodrat..dll... :)

Quote

Setahu saya yang diajarkan di Kitab Suci, yang menjadi otoritas kita adalah:
1. Roh Kudus
2. Gembala dan Pemimpin2 Jemaat sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Kitab Suci.
    Problemnya kan cuma masalah Gembala/pemimpin mana yang mau kita percaya.
Setau saya jemaat2 kristen pada zaman kristen perdana itu semuanya disertai Roh Kudus...tetapi pada saat ada masalah ..jemaat2 yang disertai Roh Kudus itu tidak memutuskan sendiri...
akan tetapi mereka menyerahkan pada otoritas mereka waktu itu.  :)

Quote
Gimana ya Mas, kalau sesuatu itu masih dekat ke sumbernya, maka dia semakin bisa dipercayai. Semakin jauh dari sumbernya kadang2 ada kontaminasi2 sosial budaya, politik, kekuasaan, bahkan religi...  :shrug:

Saya percaya bahwa otoritas itu ada, apalagi di jaman para Rasul. Tetapi semakin jauh kok otoritas itu semakin membingungkan apakah masih bisa dipercaya. Jadi, ya wajar kalau kadang2 orang memilih otoritas lain...  :rofl:
Menurut saya jauh dekatnya itu tidak menjadi pembenaran bagi kita untuk mengangkat diri kita sendiri sebagai pengganti otoritas penapsir Kitab Suci.

At least belum saya juga belum menemukan ayat yang mengatakan bahwa otoritas hanya berhenti sampai para rasul dan setelah ribuan tahun kemudian otoritas diserahkan kepada masing2 umat... :D

In Omnibus Caritas

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #96 on: October 31, 2012, 09:29:58 AM »
Imho yang bisa kita uji adalah apakah Yesus historis itu pernah ada atau ajaran2nya...tapi kalau sudah apakah Dia pernah bangkit lagi , dll...
Jangankan mengenai hal bangkit mengenai apakah Dia punya adik kandung aja...menurut Gereja satu begini yang lain begitu... :D


Saya tanggapi soal bangkit ya Mas. Itupun masih bisa kita uji dengan kesaksian2 orang2 sejamannya. Kita mengujinya tinggal mempelajari dan menyimpulkan apakah kesaksian2 tersebut layak dan bisa dipercaya..??  :grining:


Akhirnya terpulang kembali pada iman pada Tradisi/ otoritas mana yang menyatakan ini dan itu...termasuk ke dalam misteri2 iman...Trinitas, 2 kodrat..dll... :)
Setau saya jemaat2 kristen pada zaman kristen perdana itu semuanya disertai Roh Kudus...tetapi pada saat ada masalah ..jemaat2 yang disertai Roh Kudus itu tidak memutuskan sendiri...
akan tetapi mereka menyerahkan pada otoritas mereka waktu itu.  :)
Menurut saya jauh dekatnya itu tidak menjadi pembenaran bagi kita untuk mengangkat diri kita sendiri sebagai pengganti otoritas penapsir Kitab Suci.


Begini lho Mas Leo, maksud saya bukan menjadikan pembenaran bagi diri kita sendiri untuk menjadi otoritas sebagai penafsir Kitab Suci. Tapi, misalnya, suatu otoritas ternyata tidak lagi bisa dipercaya, apakah kita akan terus tunduk pada otoritas tersebut..?? Otoritas tentu perlu, tetapi apakah benar bahwa "otoritas" tersebut datangnya harus selalu diwariskan..??

Contoh saja: Ketika Salomo meninggal, otoritas penggantinya adalah Rehabeam putranya. Tetapi karena ternyata Rehabeam korup dan jahat, Tuhan menunjuk otoritas lain (Yerubeam, yang ternyata sama korupnya). Atau kalau mau contoh di bidang agama, Eli dan putra2nya atau Samuel dan putra2nya...Apakah Tuhan keliru..??

Bagaimanapun manusia punya kehendak bebas untuk memilih langsung taat kepada Allah, tanpa melalui otoritas2 tsb, jika dirasa otoritas tersebut korup...atau memilih otoritas lain yang dipandang lebih bersih..  :grining:


At least belum saya juga belum menemukan ayat yang mengatakan bahwa otoritas hanya berhenti sampai para rasul dan setelah ribuan tahun kemudian otoritas diserahkan kepada masing2 umat... :D


sama....  :grining:


πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #97 on: October 31, 2012, 10:28:19 AM »
Saya tanggapi soal bangkit ya Mas. Itupun masih bisa kita uji dengan kesaksian2 orang2 sejamannya. Kita mengujinya tinggal mempelajari dan menyimpulkan apakah kesaksian2 tersebut layak dan bisa dipercaya..??  :grining:
Mas Shakespeare benar... :afro:
Tetapi perlu kita ingat mas...Yesus tidak menampakkan diri ke semua orang tetapi kepada para pengikut-Nya.
Dia tidak menampakkan diri ke kaisar romawi, atau semua imam Yahudi atau sejarahwan Yahudi seperti Josephus tetapi kepada para rasul dan pengikut-Nya saja.

Jadi kalau rasul sekelas Thomas saja baru percaya ketika dia melihat Yesus maka kita tidak bisa mengharapkan orang2 yang tidak mendapatkan penampakkan Yesus juga menjadi percaya bahwa Yesus telah bangkit.  :D

Quote

Begini lho Mas Leo, maksud saya bukan menjadikan pembenaran bagi diri kita sendiri untuk menjadi otoritas sebagai penafsir Kitab Suci. Tapi, misalnya, suatu otoritas ternyata tidak lagi bisa dipercaya, apakah kita akan terus tunduk pada otoritas tersebut..?? Otoritas tentu perlu, tetapi apakah benar bahwa "otoritas" tersebut datangnya harus selalu diwariskan..??

Contoh saja: Ketika Salomo meninggal, otoritas penggantinya adalah Rehabeam putranya. Tetapi karena ternyata Rehabeam korup dan jahat, Tuhan menunjuk otoritas lain (Yerubeam, yang ternyata sama korupnya). Atau kalau mau contoh di bidang agama, Eli dan putra2nya atau Samuel dan putra2nya...Apakah Tuhan keliru..??
Mas Shakespeare berarti ...tinggal ditelusuri tidak layak dipercayanya karena Tuhan sudah menggantinya atau karena kita sendiri yang tidak yakin...hehe...
Kalau yang pertama sih ok2...aja ...tapi kalau yang kedua bisa jadi kita yang ke PD an...untuk menahbiskan diri kita sebagai otoritas baru... :D
Quote
Bagaimanapun manusia punya kehendak bebas untuk memilih langsung taat kepada Allah, tanpa melalui otoritas2 tsb, jika dirasa otoritas tersebut korup...atau memilih otoritas lain yang dipandang lebih bersih..  :grining:

sama....  :grining:

Ada ayat menarik mas bagus untuk kita renungkan bersama...
Mat 23 :2-3
23:2 "Ahli-ahli Taurat   dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya

hope that helps  :)

salam damai :)
In Omnibus Caritas

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #98 on: October 31, 2012, 10:53:23 AM »
Begini saja deh, daripada terus2an bolak-balik ke situ2 juga, saya berikan sebuah analogi. Kalau tidak paham atau tidak mau mengerti juga ya sudah lah.... wassalam...

Analogi ini untuk menjelaskan tentang "kebenaran absolut dan relatif", jadi bukan untuk menjelaskan tentang "Keselamatan"

Ada sebuah wilayah yang kacau balau, dimana binatang2 buas bebas berkeliaran dan siap memangsa manusia yang tinggal di sana. Sebaliknya, di dekatnya ada wilayah yang makmur, aman, damai dan tenteram yang dikuasai seorang Penguasa yang baik hati.
Sayangnya kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh sebuah sungai yang lebar, dalam dan arusnya deras, juga dipenuhi binatang berbahaya seperti buaya dan ikan piranha.

Tetapi Sang Penguasa yang baik hati ingin menolong orang2, sehingga dia terus memanggil-manggil untuk datang ke wilayahnya. Melalui utusannya Dia terus menyerukan,"Datanglah kemari maka kalian akan damai sejahtera. Tetapi kalian memerlukan sarana untuk menyeberang"

Dua orang menanggapi dengan gembira, dan bukan hanya itu, mereka juga ingin menolong orang2 untuk menyeberang. Yang satu tukang perahu dan satunya pembuat jembatan. Keduanya sama2 mentaati (atau dipimpin oleh seruan/sabda) sang Penguasa. Tetapi keduanya menafsirkan "sarana" dengan cara yang berbeda. Tidak salah, karena semuanya menunjukkan ketaatan, hanya saja karena informasi tentang sarana tersebut kurang jelas, maka tafsiran mereka jadi berbeda.

Ada orang2 yang tidak percaya seruan utusan Sang Penguasa, dan tetap mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup.

Ada orang2 yang percaya bahwa tempat di seberang sungai adalah tempat yang aman, tetapi dia mengandalkan diri sendiri untuk berenang menyeberangi sungai.

Ada yang percaya semua yang dikatakan utusan Sang Penguasa, masalahnya hanya ada satu kesempatan untuk menyeberang sehingga dia harus memilih. Dia tidak tahu mana yang lebih benar, apakah si tukang perahu atau si tukang jembatan. Tetapi dia juga mendengar seruan tentang tempat yang aman dan sarana yang diperlukan untuk menyeberang.
Maka dia harus membuat pilihan mana yang menurut keyakinannya PALING BENAR. Dalam memilih tentu saja dia mempertimbangkan beberapa aspek dengan menggunakan nalar, pengetahuan, hati nurani, dsb:
- Kalau perahunya penuh tambal2an akibat kebocoran, tentu dia layak untuk ragu mengikuti si tukang perahu
- Kalau jembatannya kelihatan lapuk dan rapuh, dia juga akan ragu lewat jembatan
- Kalaupun keduanya nampak aman, integritas orangnya juga akan dipertimbangkan: apakah orangnya jujur, tidak mata duitan, benar2 ahli di bidangnya (kalau tukang perahu ya ngerti soal perahu, misalnya)..
- Atau kalau dia tidak percaya akan keduanya, dia boleh saja (kalau punya kemampuan) untuk mencoba cara lain, misalnya membuat pesawat terbang  :giggle:

Intinya, ketika dia mengambil keputusan, maka dia harus melangkah dengan yakin bahwa pilihan yang dia ambil adalah BENAR.

Sebenarnya ceritanya kurang tepat sebab ada satu hal yg terlupa dituliskan di situ:

Cuma satu orang yg ditugasi / diangkat oleh penguasa itu untuk membuat sarana.
Entah dia buat jembatan atau perahu ngga tau lah.
Entah dia itu tukang jembatan atau tukang perahu.. nggatau lah.


Orang yg satu lagi adalah orang yg ngga ditugasi secara resmi oleh si penguasa untuk membuat atau menafsir sarana.
Karena tidak diberikan mandat oleh sipenguasa, maka, orang ini tidak pernah PD gitu loh..

Nah, orang-orang yg sedang bingung memilih mana yg paling benar,.. itu termasuk orang yg kedua ini.

Jadi sampai sekarang orang-orang ini memang masih bingung,.. memilih,.. mana yang paling benar.

Kesimpulannya orang-orang ini engga nyebrang-nyebrang...

Kata si mandra : "Mikir mulu kagak jalan-jalan,.. kapan nyampenyeeeeee!!"




Intinya, ketika dia mengambil keputusan, maka dia harus melangkah dengan yakin bahwa pilihan yang dia ambil adalah BENAR.

BENAR menurut siapa...? diri sendiri ...?

Menurut sarana hasil terjemahan dari si tukang jembatan yg masih bingung... ?


 :think:
Back to TOPIC!

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #99 on: October 31, 2012, 11:57:22 AM »
Sebenarnya ceritanya kurang tepat sebab ada satu hal yg terlupa dituliskan di situ:

Cuma satu orang yg ditugasi / diangkat oleh penguasa itu untuk membuat sarana.
Entah dia buat jembatan atau perahu ngga tau lah.
Entah dia itu tukang jembatan atau tukang perahu.. nggatau lah.


Orang yg satu lagi adalah orang yg ngga ditugasi secara resmi oleh si penguasa untuk membuat atau menafsir sarana.
Karena tidak diberikan mandat oleh sipenguasa, maka, orang ini tidak pernah PD gitu loh..

Nah, orang-orang yg sedang bingung memilih mana yg paling benar,.. itu termasuk orang yg kedua ini.

Jadi sampai sekarang orang-orang ini memang masih bingung,.. memilih,.. mana yang paling benar.

Kesimpulannya orang-orang ini engga nyebrang-nyebrang...

Kata si mandra : "Mikir mulu kagak jalan-jalan,.. kapan nyampenyeeeeee!!"



BENAR menurut siapa...? diri sendiri ...?

Menurut sarana hasil terjemahan dari si tukang jembatan yg masih bingung... ?


 :think:

Ya suka-suka anda lah.... "Father always right..!!!" kata istrinya.....   :rofl:   :rofl:
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #100 on: November 01, 2012, 04:31:09 AM »
Ya suka-suka anda lah.... "Father always right..!!!" kata istrinya.....   :rofl:   :rofl:

Kembali ke laptop.


Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.
Dengan demikian para perumus DOKTRIN gereja juga bisa salah.


Apakah anda sebagai jemaat injili (atau juga jemaat reformed yg lain)akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili/reformed (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?


silahkan.  :think:


Menghitung hariiiii.... (krisdayanti's song)
Back to TOPIC!

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #101 on: November 01, 2012, 06:45:33 AM »
Alkitab tidak dapat salah disetujui oleh katolik maupun protestan.

namun kenyataannya Alkitab itu merupakan "bahan baku" pembentuk ajaran. kenapa disebut bahan baku? ya karena Alkitab perlu di telaah, dicerna, ditapsir dengan berbagai instrumen. oleh karenanya Alkitab disebut sebagai deposit iman.

dan hasil "olahan" FT kitabsuci itu kita sebut ajaran.

Nah, Ajaran inilah yang menjadi pegangan hidup kita. kalau ajaran itu sekarang dipegang, besok dilepas itu urusan lain. yang jelas ajaran a akan di anulir oleh ajaran B.

jadi, secara konseptual sebenernya tidak pernah ada yang namanya berpegang pada kitabsuci saja. pernyataan seperti itu adalah pernyataan pengunci dari berbagai kritikan, tameng dipersalahkan, dan pembenaran secara praktis akan ajaran tertentu,

lalu mungkin ada yang akan bilang maksud dari solascriptura adalah bahwa dalam menyusun ajaran hanya menggunakan Kitab Suci saja sebagai dasar.

iya, namun faktor penapsir, pencerna, penelaah ini sungguh sangat menentukan rupa, dan suara dari kitabsuci itu.
buktinya adalah, adanya perbedaan diantara pengguna kitab yang sama.

masalah yang kedua, katolik mengimani ada magisterium yang tidak dapat salah, sementara protestan tidak mengimani ada magisterium yg tidak dapat salah. semua bisa salah kecuali Alkitab.

protestan dan katolik secara konseptual sama-sama punya magisterium.
orang katolik percaya magisteriumnya tidak dapat salah, sementara orang protestan percaya bahwa magisteriumnya dapat salah.

namun orang protestan percaya bahwa magisterium gereja bahwa magisterium katolik adalah magisterium yang salah (maka protestan) sementara orang protestan percaya bahwa magisteriumnya saat ini masih benar (entah besok, entah lusa) jika kelak didapatinya magisterium gereja yg dianutnya sekarang salah, maka orang protestan ini akan pindah gereja memilih magisterium yg dianggapnya benar.

iman adalah keyakinan..

setidaknya dengan kombinasi kitabsuci infaliblle + magisterium infallible = menghasilkan ajaran infallible.
dengan berpegang pada ajaran yang infallible maka iman seseorang dimungkinkan bisa 100%

namun,

kombinasi: Alkitab tidak dapat salah + magisterium yang dapat salah = menghasilkan ajaran yang dapat salah.
dengan berpegang pada ajaran yang dapat salah maka iman seseorang tidak dimungkinkan bisa 100%

karena disatu sisi dia yakin namun dalam keyakinannya itu ada pula keyakinan akan ke dapat salahan.

jadi didalam keyakinan akan kebenaran ajaran, ada juga keyakinan akan kedapat salahan ajaran yg diimaninya tersebut.

itu konsepnya, namun pada prakteknya, penganut ajaran yang dapat salah ini dapat lebih yakin akan kebenaran ajarannya dari yang penganut ajaran yg tidak dapat salah. ironis ya.. hehehe....


salam...

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #102 on: November 01, 2012, 07:35:51 AM »
Terserah bagaimana penilaian Katolik, saya tambahkan satu hal saja (yang sudah berkali-kali disampaikan tapi nampaknya selalu diabaikan):

Terlalu banyak kebenaran di Alkitab yang begitu gamblang, lugas, mudah ditafsirkan, yang mampu membawa dan menuntun orang kepada Keselamatan, menghasilkan buah-buah pertobatan dan buah-buah Roh. Firman Tuhan tidaklah sulit bagi orang yang mau menundukkan diri di bawah kuasa Firman Tuhan.

Tidak perlu doktrin2 yang rumit, belibet, bikin ribut, untuk seorang awam sekalipun diselamatkan Tuhan. Apakah Tuhan begitu bodoh sehingga tidak mampu menyelamatkan. Sebenarnya apa sih yang diributkan? Ajaran remeh-temeh soal siapa yang diselamatkan, soal perantara, soal keimaman....bla...bla...bla.

Entah ya, kalau buat Katolik semua itu penting bagi keselamatan...   :shrug:   

Bagi Protestan keselamatan hanya iman kepada Yesus KRISTUS (saja) sebagai Tuhan dan Juruselamat. Iman disini bukan cuma percaya, tetapi juga taat, bertumbuh dan menghasilkan buah. That's it....!!!! Selesai.....

Kebenaran seperti di atas (begitu gamblang di Alkitab) kok masih mau diributkan bisa salah, pasti benar....bla...bla...bla... Silakan sajalah yang mau ribut mana infalible mana bukan....  Cuma Tuhan satu-satunya yang infalible. Manusia yang merasa dirinya infalible hanyalah manusia angkuh, sombong, yang ingin menyamakan dirinya sama dengan Allah.

Dan, saya rasa sudah cukup bagi saya, karena saya enggan terus-terusan berbantah-bantah hal yang bodoh. Silakan kalau yang lain mau terus melanjutkan...

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #103 on: November 01, 2012, 08:02:12 AM »
Terserah bagaimana penilaian Katolik, saya tambahkan satu hal saja (yang sudah berkali-kali disampaikan tapi nampaknya selalu diabaikan):

Terlalu banyak kebenaran di Alkitab yang begitu gamblang, lugas, mudah ditafsirkan, yang mampu membawa dan menuntun orang kepada Keselamatan, menghasilkan buah-buah pertobatan dan buah-buah Roh. Firman Tuhan tidaklah sulit bagi orang yang mau menundukkan diri di bawah kuasa Firman Tuhan.

Tidak perlu doktrin2 yang rumit, belibet, bikin ribut, untuk seorang awam sekalipun diselamatkan Tuhan. Apakah Tuhan begitu bodoh sehingga tidak mampu menyelamatkan. Sebenarnya apa sih yang diributkan? Ajaran remeh-temeh soal siapa yang diselamatkan, soal perantara, soal keimaman....bla...bla...bla.

Entah ya, kalau buat Katolik semua itu penting bagi keselamatan...   :shrug:   

Bagi Protestan keselamatan hanya iman kepada Yesus KRISTUS (saja) sebagai Tuhan dan Juruselamat. Iman disini bukan cuma percaya, tetapi juga taat, bertumbuh dan menghasilkan buah. That's it....!!!! Selesai.....

Kebenaran seperti di atas (begitu gamblang di Alkitab) kok masih mau diributkan bisa salah, pasti benar....bla...bla...bla... Silakan sajalah yang mau ribut mana infalible mana bukan....  Cuma Tuhan satu-satunya yang infalible. Manusia yang merasa dirinya infalible hanyalah manusia angkuh, sombong, yang ingin menyamakan dirinya sama dengan Allah.

Dan, saya rasa sudah cukup bagi saya, karena saya enggan terus-terusan berbantah-bantah hal yang bodoh. Silakan kalau yang lain mau terus melanjutkan...

Salam
nah lo mas shakes_peare ngambek   :swt:

btw...karena saya, mas shakes_peare juga sebagai member diskusi disini...mohon moderator / global moderator yang lain...memonitor thread ini ...

Di sini kita hanya sharing dilarang merendahkan iman orang lain... :afro:

Mas shakses-peare  :peace:

salam damai  :)
In Omnibus Caritas

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
« Reply #104 on: November 01, 2012, 08:07:06 AM »
nah lo mas shakes_peare ngambek   :swt:

btw...karena saya, mas shakes_peare juga sebagai member diskusi disini...mohon moderator / global moderator yang lain...memonitor thread ini ...

Di sini kita hanya sharing dilarang merendahkan iman orang lain... :afro:

Mas shakses-peare  :peace:

salam damai  :)

Enggak kok Mas Leo.

Anda sendiri tahu, saya paling tidak suka melecehkan atau merendahkan iman orang lain seberapapun ketidaksetujuan saya terhadap ajaran tersebut dan sebesar apapun alasan yang saya miliki untuk mengejek/merendahkan.

Karena itu, saya memilih mundur dari diskusi ini daripada terpancing untuk melakukan hal yang sama.

Terima kasih Mas.

Salam damai juga...  :)
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ