Jadi yang dimaksud oleh Yesus dengan kursi Musa itu adalah pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga Yahudi seperti yang pernah dilakukan Yesus pada masa kecilnya di Yerusalem.
Kursi Musa =
pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga. Dengan menggunakan terminologi itu, maka seharusnya, ini,
Matius 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
dapat dibaca sebagai berikut:
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki
pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, dan bukan
Jelas bahwa Ahli Taurat menduduki kursi Musa karena merekalah ahli Hukum Taurat itu yang ditulis oleh Musa.
Merekalah representative Musa didalam Hukum Taurat.
Dan didalam Sinagoga kebaktian Yahudi (Yudaisme) sudah jelas yang dikumandangkan adalah Hukum Taurat bukan Injil Kristus.
Kedua
postingan Anda itu menimbulkan pertanyaan di benak saya, apakah Matius 23:2 diartikan sebagai:
Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki
kursi Musa,
atau
Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki
pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga?
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki
kursi Musa, ini masih memerlukan penjelasan lain, yaitu harus mencari terminologi atau definisi atau arti dari
kursi Musa.
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki
pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, justru menjadi agak janggal di pemahaman saya. Apa artinya? Apakah
hanya Ahli Taurat dan Orang Farisi yang dapat membacakan Taurat dalam kebaktian Yahudi? Atau ada pengertian lain? Jika memang demikian, apa pengaruhnya kepada bangsa-bangsa Non Yahudi? Saya kira, siapa saja yang membacakan Taurat pada kebaktian Yahudi, tidak masalah bagi Non Yahudi. Lalu, untuk apa ayat itu dituliskan oleh Matius?
Di benak saya justru tersimpul begini,
Ooo... karena saya masih manusia biasa, maka saya akan sulit dan takkan dapat memahami kalimat solideogloria yang sudah sama dengan Allah, karena solideogloria itu mampu mengerti secara komprehensif rncana Allah hanya dengan membaca Alkitab.