bisa lebih diperjelas bro ?
Waduh... bingung saya, begimana yah caranya utk lebih diperjelas lagi ? Soalnya saya sendiri sebetulnya
kupluk banget merangkai kalimat utk menjelaskan maksud saya ... hehehe
Justru kalo apa yg kita imani itu adalah sesuatu yg masuk akal (terbukti melalui iptek), maka sesuatu yg kita imani itu bukan menjadi iman lagi.
Djo,
maap OOT.
Saya coba jelaskan pengertian saya dulu pada IMAN dan iman.
Menurut saya, yg disebut IMAN itu BUKAN ttg percaya/yakin adanya
suatu peristiwa yg telah terjadi yg tidak masuk akal (peristiwa supra-natural). Seperti yg pernah saya diskusikan dgn bruce, IMAN itu (sesuai definisi wiki) adalah
percaya adanya entitas yg nggak keliatan sbg higher being dan bisa pula percaya/meyakini suatu peristiwa yg belum terjadi. Jadi sso yg mempunyai iman spt yg ungu, saya istilahkan IMAN.
Di internet pernah saya baca bhw 10 tulah Tuhan dijelaskan secara iptek adalah sebuah peristiwa alam (natural). Sebelum adanya penelitian iptek, 10 tulah ini dipendapati adalah sebuah peristiwa supra-natural.
Oleh karena itu saya jadi bertanya : yang di-imani itu
karena peristiwa tsb supra-natural ? atokah Sang higher being tsb yg dipercayai yg melakukan suatu peristiwa --->jadi tidak menjadi penting, apakah itu natural atokah supra-natural ---> pokok,
Dialah yg melakukannya.
Nah berdasarkan penelitian iptek ttg 10 tulah tsb = natural, sementara sso tadinya ber-iman (huruf kecil) bhw 10 tulah = supra-natural --- maka ini bisa terbuka kemungkinan sso menjadi "hilang" iman-nya, dimana dia tidak lagi percaya bhw 10 tulah = supra-natural ---> Namun BELUM TENTU serta merta orang ini menjadi tidak lagi berIMAN (huruf besar) yaitu dgn membenaki "ternyata bukan Sang Adikuasa yg melakukannya, tuh iptek udah menjelaskan itu adalah peristiwa natural/alam". Dan...
hal2 apa yg harus saya terima dgn iman saya, dan hal2 apa yg harus saya terima dgn otak dan pikiran saya.
Dan 10 tulah yg sebelum penemuan iptek = supra-natural --->tadinya
diterima dgn iman, maka kan setelah penemuan iptek akhirnya menjadi
diterima dgn otak dan pikiran...
.
Oleh karena itu bagi saya
(sependpt dgn cadangdata), bahwa :
"mempercayai suatu peristiwa yg belum/tidak bisa dijelaskan iptek (jadi dianggap peristiwa supra-natural) = IMAN" --->bukan landasan pengertian saya.
.
ih... saya jadi pusing sendiri baca pemaparan saya dgn kalimat2 yg membingungkan... hahahaha
.
salam.