Bahasa Kasih

[agustinus]

Bacaan: Kolose 3:14
"Dan di atas semuanya itu, kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang memersatukan dan menyempurnakan."

Renungan:
  Brownie dan Spotty adalah 2 anjing bertetangga yang setiap hari bermain bersama. Suatu malam majikan Brownie merasa heran karena Brownie tidak pulang ke rumah. Satu minggu pun berlalu. Spotty selalu mengelilingi rumah Brownie sambil menggonggong dan mengeluarkan suara aneh seolah-olah sengaja menarik perhatian keluarga majikan Brownie. Tapi keluarga tersebut tidak peduli dengan tingkah laku Spotty. Sampai akhirnya mereka merasa curiga dan kemudian mulai peduli dengan tingkah Brownie dan mereka mengikuti Brownie ke suatu tempat di sebuah ladang kosong. Akhirnya mereka menemukan Brownie di sebuah pagar yang ditutupi pohon dengan satu kaki belakangnya yang terjepit perangkap baja. Di sekeliling anjing yang terperangkap itu ditemukan sisa-sisa makanan. Makanan tersebut sama persis dengan makanan yang diberikan kepada Spotty dalam minggu ini. Rupanya Spotty dengan dengan setia selama satu minggu mengunjungi sahabatnya yang terperangkap dan membawa makanan untuknya. Ia mempertahankan hidup sahabatnya yang terperangkap meskipun harus mengorbankan kenyamanannya sendiri.
  Kisah di atas merupakan pelajaran yang sangat penting bagi kita dalam memelihara sebuah hubungan. Bukan hanya hubungan persahabatan, tetapi juga hubungan antara suami dan istri, anak dan orang tua, atasan dan bawahan ataupun sesama rekan kerja. Sangat memprihatinkan jika murid-murid Yesus yang sudah mengenal kasihNya, tetapi hidup dalam perseteruan, kedengkian dan dendam. Kasih menuntut pengorbanan, bukan kasih namanya jika kita tetap mengutamakan kepentingan diri sendiri. Kepentingan diri sendiri inilah yang seringkali menyebabkan retaknya sebuah hubungan. Ketika kasih sudah tidak ada lagi di antara manusia, maka Tuhan memberi kuasa kepada binantang untuk mempraktekkan kasih itu agar manusia sang citra Allah terbuka matanya. Marilah kita menjadi sahabat sejati bagi sesama.

Doa:
Yesus, jangan biarkan kasih hilang dari dalam hatiku. Ampuni aku kalau selama ini hubunganku dengan pasanganku, saudaraku, anakku, orang tuaku dan sahabatku tidak seperti yang Kau inginkan. Hancurkan kesombongan dan keegoisanku, dan berilah kerendahan hatiMu masuk dalam diriku hingga aku dapat menjadi pembawa kasih dan damai bagi sesamaku. Amin.

[agustinus]

Bacaan: Amsal 28:14
"Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan Tuhan, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka."

Renungan:
  Renungkanlah kalimat ini, "Tuhan berbisik melalui kebahagiaanmu, tetapi seringkali engkau tidak mendengar bisikanNya. Tuhan berbicara lewat hati nuranimu, tetapi engkau terlalu sibuk dengan dirimu sendiri, sehingga tidak mendengar suaraNya, karena itu Dia akan berteriak lewat sebuah masalah." Mungkin ketika kebahagiaan menghampiri, kita kurang peka mendengar bisikan lembutNya yang memanggil kita untuk bersekutu denganNya. Ketika hidup berjalan seperti biasanya, kita disibukkan oleh berbagai aktifitas hingga tidak punya waktu untuk bercengkerama dengan Tuhan. Kita tidak mendengar suaraNya yang memanggil untuk bersekutu denganNya. Ketika hidup tidak seperti biasanya, saat penderitaan datang, berbagai masalah memengaruhi keadaan kita, saat kita merasa terjepit dan membutuhkan pertolongan, barulah kita membuka telinga dan mendengar teriakan Tuhan.
  Apakah saat ini anda sedang diterpa badai kehidupan? Mungkin masalah pekerjaan, rumah tangga, keuangan, atau sakita penyakit. Mungkin itu teriakan Tuhan, dengarkanlah dan kembalilah bersekutu denganNya. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, beri kepekaan pada diriku terhadap kerinduanMu untuk bersekutu denganku. Buka hatiku agar aku mampu menyediakan waktu walau di tengah kesibukanku untuk bersekutu denganMu. Jangan biarkan aktifitasku sehari-hari membuat aku lupa dengan Engkau. Jangan biarkan keluar kata-kata tidak ada waktu atau sibuk untuk duduk diam di hadiratMu dalam doa, pembacaan firman, penyembahan dan ibadah. Jangan biarkan saat masalah datang baru aku terbirit-birit mencari Engkau. Yesus, aku rindu bersekutu denganMu. Amin.

[Phooey]

Bacaan: Amsal 28:14
"Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan Tuhan, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka."

Renungan:
  Renungkanlah kalimat ini, "Tuhan berbisik melalui kebahagiaanmu, tetapi seringkali engkau tidak mendengar bisikanNya. Tuhan berbicara lewat hati nuranimu, tetapi engkau terlalu sibuk dengan dirimu sendiri, sehingga tidak mendengar suaraNya, karena itu Dia akan berteriak lewat sebuah masalah." Mungkin ketika kebahagiaan menghampiri, kita kurang peka mendengar bisikan lembutNya yang memanggil kita untuk bersekutu denganNya. Ketika hidup berjalan seperti biasanya, kita disibukkan oleh berbagai aktifitas hingga tidak punya waktu untuk bercengkerama dengan Tuhan. Kita tidak mendengar suaraNya yang memanggil untuk bersekutu denganNya. Ketika hidup tidak seperti biasanya, saat penderitaan datang, berbagai masalah memengaruhi keadaan kita, saat kita merasa terjepit dan membutuhkan pertolongan, barulah kita membuka telinga dan mendengar teriakan Tuhan.
  Apakah saat ini anda sedang diterpa badai kehidupan? Mungkin masalah pekerjaan, rumah tangga, keuangan, atau sakita penyakit. Mungkin itu teriakan Tuhan, dengarkanlah dan kembalilah bersekutu denganNya. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, beri kepekaan pada diriku terhadap kerinduanMu untuk bersekutu denganku. Buka hatiku agar aku mampu menyediakan waktu walau di tengah kesibukanku untuk bersekutu denganMu. Jangan biarkan aktifitasku sehari-hari membuat aku lupa dengan Engkau. Jangan biarkan keluar kata-kata tidak ada waktu atau sibuk untuk duduk diam di hadiratMu dalam doa, pembacaan firman, penyembahan dan ibadah. Jangan biarkan saat masalah datang baru aku terbirit-birit mencari Engkau. Yesus, aku rindu bersekutu denganMu. Amin.

Thanks renungannya Bro

Sebagai manusia yang lemah, baru inget Tuhan setelah ketimpa masalah

 

[agustinus]

Thanks renungannya Bro

Sebagai manusia yang lemah, baru inget Tuhan setelah ketimpa masalah

 

Sama2 mas..

[agustinus]

Bacaan: Mzm 118:13
"Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi Tuhan menolong aku."

Renungan:
  Pernahkah anda merasakan penolakan? Penolakan bisa membuat seseorang sakit hati, yang bisa berkembang pada tindakan-tindakan bodoh. Seseorang yang tidak siap ditolak biasanya akan menyakiti orang yang menolaknya atau menyakiti diri sendiri.
  Yesus pun pernah mengalami penolakan. Penolakan yang dialami Yesus lebih menyakitkan karena Yesus bukan saja ditolak manusia, tetapi seolah-olah Allah juga menolakNya. Tentu saja Yesus sedih, tetapi Yesus tetap menerima keadaan itu sampai akhirnya segala tugas yang dibebankan kepadaNya terselesaikan. Dan pada akhirnya semua itu membawa kemenangan bagi Yesus.
  Mungkin saat ini anda sedang mengalami penolakan. Lamaran kerja anda ditolak oleh perusahaan, hasil kerja dan usul anda ditolak oleh pimpinan, karya anda ditolak oleh masyarakat, cinta anda ditolak oleh seseorang yang anda cintai, pelayanan anda ditolak oleh pengurus gereja, kehadiran anda ditolak oleh anak, orang tua, guru, dosen dan masyarakat. Ingat, jangan sakit hati. Mintalah kekuatan dari Tuhan dan terimalah keadaan itu sambil berharap pada Tuhan. Siapa tahu justru dengan penolakan tersebut, anda akan dipakai Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasaNya lebih lagi. Oleh sebab itu, jangan bertindak bodoh, jangan berusaha menyakiti diri sendiri dan menyakiti mereka yang menolak anda. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, ajarilah aku untuk memaafkan siapa saja yang saat ini menolak seluruh keberadaanku. Jangan biarkan roh sakit hati menguasaiku agar tidak menjadi penghalang bagi berkatMu masuk dalam diriku. Aku percaya dibalik semua penolakan yang aku alami, ada rencanaMu yang begitu indah untuk membentuk mental dan kepribadianku menjadi lebih baik lagi untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Amin

[agustinus]

Bacaan: Mzm 37:24
"Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya."

Renungan:
  Dua orang murid telah mengkhianati Yesus. Yang pertama adalah Yudas. Ia menjual Yesus dengan 30 keping uang perak. Kemudian menyusul lagi Petrus, ia menyangkal Yesus dengan berkata bahwa ia sama sekali tidak mengenal Yesus. Kedua orang ini sama-sama melakukan kesalahan besar. Tetapi tindakan mereka selanjutnya setelah melakukan kesalahan, itulah yang membedakan jalan hidup dan masa depan mereka. Yudas memilih untuk bunuh diri, tetapi Petrus memilih untuk memperbaiki hidupnya. Belakangan kita mengenal Petrus sebagai orang yang begitu gigih di dalam melayani Tuhan dan jemaatNya. Orang bijak berkata, "Tidaklah penting berapa kali seseorang jatuh, yang penting adalah berapa kali ia bangkit."
  Kegagalan yang pernah dilakukan Petrus sebagai pengikut Yesus dan penyesalannya yang diwujudkan dalam bentuk pertobatan. Yang sungguh-sungguh kiranya menjadi pelajaran penting bagi kita, bahwa Yesus tidak pernah membuang kita karena kegagalan kita. Yang penting bagi Dia adalah tekad kita untuk kembali memperbaiki jalan hidup kita. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, aku menyadari bahwa dalam hidupku aku sering jatuh dalam dosa. Jangan biarkan kejatuhanku justru menjauhkan aku dariMu. Tapi yakinkan aku bahwa tanganMu senantiasa terulur untuk mengangkat aku kembali. Yesus, hancurkan kekerasan hatiku, agar aku mampu menjangkau tanganMu kembali. Amin.

[agustinus]

Bacaan: Mazmur 55:23
"Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkannya orang benar itu goyah."

Renungan:
  Menyerahkan kesusahan kepada Tuhan bukanlah tindakan seenaknya, juga bukan tindakan yang memosisikan Tuhan sebagai pembantu. Menyerahkan kesusahan kepada Tuhan adalah tindakan yang menunjukkan kesadaran bahwa seseorang tidak sanggup untuk mengatasi kesusahannya tersebut. Juga menunjukkan sebuah harapan seseorang bahwa Tuhan akan menolongnya. Menyerahkan kesusahan kepada Tuhan adalah wujud kebergantungan seseorang kepada Tuhan, bukan kepada kekuatannya sendiri.
  Mungkin saat ini anda sedang mengalami kesusahan. Mungkin karena ditinggal oleh orang terdekat anda, mungkin dijauhi teman-teman, mungkin juga karena masalah ekonomi-keuangan, mungkin juga masalah pekerjaan atau sakit penyakit. Atau juga ada yang memusuhi dan menekan anda. Apapun yang membuat anda susah, Tuhan sanggup mengatasinya. Yang terpenting di sini adalah janganlah kesusahan itu anda pegang kuat-kuat dan rasakan sendiri. Mari serahkan kesusahan itu kepada Tuhan. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menangkap semua kesusahan anda. Hati Tuhan rindu memelihara anda dan membuat anda tetap teguh dalam menjalani kehidupan yang sesulit ini. Percayakah anda pada pemeliharaan Tuhan? Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, dalam iman dan pengharapanku, kuserahkan semua permasalahan dalam hidupku kepadaMu. Bersegeralah menolong dan dan luputkanlah aku dari setiap malapetaka yang hendak menghadang aku. Yesus, kupercayakan seluruh hidupku dan keluargaku ke dalam tangan kasih pemeliharaanMu. Amin.

[agustinus]

Bacaan: Pengkhotbah 3:1
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya."

Renungan:
  Suatu kali seorang anak laki-laki menonton konser simfoni. Ia begitu kagum suara orkes yang keras dan penuh semangat. Di antara alat musik yang banyak itu, ada satu alat musik yang menarik hatinya, yaitu simbal. Sepanjang pengamatannya selama konser, hanya sesekali saja simbal itu dibunyikan, sementara alat musik lainnya selalu dimainkan.
  Setelah konser selesai, anak laki-laki tersebut menemui pemain simbal itu dan bertanya kepadanya, "Pak, mengapa bapak jarang sekali membunyikan alat musik ini, sementara pemain musik yang lain selalu memainkan alat musiknya?" Pemain alat musik simbal itu menjawab, "Nak, aku sama sekali tidak perlu banyak memainkannya. Yang diperlukan hanyalah tahu kapan waktu memainkannya dengan tepat."
  Jika kita tahu kapan waktunya yang paling tepat, maka semuanya akan berjalan dengan baik. Jika tahu kapan harus menahan diri untuk berbicara, kita tidak akan menemui masalah, jika tahu kapan harus menyampaikan kritik dan memberi semangat kepada karyawan, tentu orang-orang yang bekerja pada kitapun akan senang. Jika tahu kapan waktunya mengajak pasangan bertukar pikiran, kita akan mendapatkan hasil yang baik. Jika tahu kapan waktunya bercanda bersama teman, kita tidak akan menyakiti orang lain.
  Mari mulai saat ini, kita belajar peka terhadap situasi di sekitar kita, sehingga kita tahu kapan harus bertindak, berbicara dan diam. Karena orang yang berkata-kata lebih cepat daripada ia berpikir akan seringkali menemukan masalah. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, kuasailah pikiran, perkataan, perasaan dan perbuatanku, agar aku tahu kapan saat yang tepat berkata-kata dan bertindak terhadap orang lain. Jangan biarkan emosiku meledak-ledak sehingga banyak orang yang merasa kecewa dan sakit hati dengan kehadiranku. Yesus, jadikanlah seluruh keberadaanku menjadi keberadaanMu sendiri. Amin

[salt]

Nice post, bro

 

[agustinus]

Bacaan: Matius 6:34
"Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Renungan:
  Suatu hari sepasukan tentara Amerika yang bertugas di Iran tertangkap dan disandera. Thomas Schaefer adalah orang yang paling senior di antara ke 52 orang tentara itu. Mereka di tahan selama 444 hari, dan selama 100 hari Thomas ditahan sendirian di dalam sel khusus. Ketika mereka berhasil dilepaskan, seorang bertanya kepada Thomas bagaimana ia dapat bertahan dikurung sendirian di sel khusus itu. Thomas menjawab, "Ketika dilatih sebagai seorang tentara, saya belajar taktik dasar untuk mempertahankan hidup dan antiteroris, yaitu bertahan hidup dengan makanan yang sangat minim dan menjaga kesehatan. Itu adalah 2 hal yang sangat prinsip. Saya membaca dan mentaati jadwal setiap hari. Tetapi prinsip paling kuat yang membuat saya dapat bertahan adalah saya akan melewati hari dengan menangani apa yang terjadi hari ini saja."
  Jika kita hidup berserah dan berharap kepada Tuhan, maka kita akan merasakan betapa indahnya berjalan bersama Yesus. Kita tidak perlu kuatir untuk apa yang akan kita makan, minum dan pakai hari esok, karena kita pribadi yang berharga di mata Tuhan dan Tuhan akan memelihara kita. Harta yang melimpah atau kedudukan yang tinggi tidak menjamin seseorang dapat menikmati hidup dengan hati yang tenang dan penuh sukacita. Ketenangan dan sukacita yang sejati hanya dinikmati dan dimiliki oleh orang-orang yang berharap dan memercayakan hidupnya kepada Tuhan Yesus. Hari ini adalah milik anda, berkaryalah hari ini karena hari esok belum tentu ada untuk anda. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus aku bersyukur untuk pengharapan dan rasa tenang yang Kau berikan melalui firmanMu. Hal ini mampu mengingatkan aku agar aku tidak hidup dalam kekuatiran. Aku adalah pribadi yang berharga di mataMu, maka aku percaya bahwa Engkau akan memelihara aku. Amin.

[Phooey]

Aminn Bro.

Tuhan memberkati   

[agustinus]

Bacaan: 2 Raja 4:6
"Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya, "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya, "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir."

Renungan:
  Kuasa Tuhan bekerja sesuai bejana iman yang kita sediakan. Dalam bacaan di atas, minyak itu berhenti mengalir dengan sendirinya, ketika tidak ada lagi bejana yang tersedia. Elisa hanya sebagai perantara di mana melalui dia Tuhan menyatakan mujizatNya. Tetapi seberapa besar mujizat yang akan diterima, tergantung pada janda itu. Jika ia menyediakan banyak bejana kosong, banyak pula minyak yang akan diperolehnya. Jika bejana yang ia sediakan sedikit, sedikit pula minyak yang diperoleh.
  "Jadilah sesuai imanmu."
Kita sangat mengenal pernyataan Tuhan Yesus yang satu ini. Tetapi tidak semua orang berani menyediakan bejana iman yang cukup besar di mana mujizat Tuhan yang cukup besar bisa dinyatakan. Padahal setiap orang selalu berharap untuk mendapatkan mujizat yang besar, seperti pemulihan ekonomi, kesembuhan dari penyakit, pertobatan dan sebagainya. Martin Luther mengatakan, "Tuhan telah membuat segala sesuatunya bergantung pada iman, jadi, siapa yang memiliki iman akan memiliki segalanya, dan siapa yang tidak memiliki iman tidak akan memiliki apa-apa."
  Mujizat apa yang anda butuhkan saat ini? Sediakan bejana iman yang sesuai untuk itu dan berikan kesempatan kepada Tuhan untuk menyatakan kuasaNya. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, aku membutuhkan mujizatMu untuk ...... Tambahkan imanku agar aku memiliki keyakinan yang kuat untuk mendapatkannya. Yesus, Engkaulah andalanku. Amin.

[agustinus]

Bacaan: Yeremia 29:13-14
"Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku."

Renungan:
  Tuhan tertarik kepada orang-orang yang rindu mencari kebenaran dan rindu menemukan Dia. Asalkan kita mempunyai kerinduan, maka Tuhan akan memakai berbagai cara agar kita menemukan Dia. Apakah dengan jalan mengutus seseorang untuk menjelaskan firmanNya, melalui bacaan, atau melalui Roh Kudus yang akan memberikan pencerahan bagi kita.
  Banyak orang yang menjadi pengikut Yesus tetapi tidak mengerti apa yang seharusnya ia imani. Tidak ada kerinduan untuk mengetahui kebenaran firmanNya, tidak ada kerinduan untuk beribadah padaNya, tidak akan kerinduan untuk memujiNya. Jika kita sedang mengalami kondisi demikian, mungkin kesalahan terletak pada kerinduan kita yang kurang unruk lebih mengenalNya. Mari, ingatlah semua kebaikan yang telah Tuhan berikan untuk kita, dan mintalah agar Dia membuka kembali hati kita dan menyalakan cinta kita yang mula-mula padaNya. Terus kobarkan cinta itu dengan senantiasa mengingat kebaikanNya yang sudah Dia berikan untuk kita. Carilah Tuhan dan kita akan menemukanNya. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, berilah kerinduan yang mendalam di hatiku padaMu agar aku mau semakin hari semakin mencari Engkau. Jangan biarkan godaan dunia membuat iman ku kering dan mulai meninggalkan Engkau. Suburkanlah benih imanku melalui kasihMu sehingga aku kembali dibawa masuk dalam hatiMu yang kudus. Hati Yesus yang Mahakudus, ubahlah hatiku agar semakin mencintai Engkau. Amin

[agustinus]

Bacaan: Markus 10:50
"Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus."

Renungan:
  Bartimeus adalah seorang pengemis yang buta. Entah dia masih berharap untuk kesembuhan dari cacatnya itu atau sudah putus harapan, kita tidak tahu. Tapi saat ia mendengar tentang Yesus, pengharapannya muncul kembali. Ini terlihat dari teriakan-teriakannya. Setelah diijinkan untuk bertemu Yesus, Bartimeuspun menanggalkan jubahnya, berdiri dan mendapatkan Yesus. Bartimeus tidak membutuhkan jubah yang setia menemaninya meminta-minta selama ini karena dia yakin akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Dia yakin bahwa Yesus akan membawanya ke status yang baru, bukan lagi sebagai pengemis, yang hidupnya bergantung pada belas kasihan orang lain. Bartimeus telah meninggalkan statusnya yang lama, dan bersama Yesus ia mendapat status yang baru.
  Mungkin saat ini orang lain sudah memberikan label kepada anda karena jubah yang selalu anda pakai. Anda memakai jubah kesombongan, sehingga orang menyebut anda sebagai orang sombong. Anda memakai jubah ketakutan dan kekuatiran; anda memakai jubah kemalasan; anda memakai jubah pemarah dan sebagainya. Mari kita tanggalkan jubah-jubah itu dan segera bangkit dan berlari mendapatkan Yesus. Yesus akan membawa anda menemukan status yang baru, yaitu sebagai seorang pemenang. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus, bantu aku untuk melepaskan jubah-jubah negatif yang selama ini aku pakai untuk menutup kekuranganku. Masuklah dalam hatiku dan berkuasalah, sehingga Engkau memperbaharui hatiku untuk siap menjadi seorang pemenang yang menjadi kebanggaanMu dan menjadi berkat bagi sesamaku. Amin.

[Phooey]

Thanks renungannya Bro