menyambung cerita

[Djo]

Lalu DjoAzeem meminta bantuan FBI utk mendeportasi Sang Lurah Detik dgn berbagai alasan utk kembali ke Indonesia.

Singkat cerita, sang Lurah pun kembali ke surabaya.

[detik]

tidak bisa !!!!

dia sekarang sudah jadi warga negara amerika dan tidak pulang lagi, tidak berhubungan lagi dengan phooey, katty dan lyla..

[Husada]

Gagal mendeportasi mantan lurah, Poy dengan pertemanan mafia Amerika mencoba kekerasan. Karena Amreika sangat anti pada aksi teror, upaya kekerasan oleh mafiapun gagal total. Poy mengupayakan trik bujukan, dengan dalih demi kesehatan, maka mantan lurah itu berhasil didatangkan ke Surabaya.

[Lily]

  aman gw..

siapa bilang elo ud di amanzone, nantikan detik demi detik siksaan berikutnya

[detik]

siapa bilang elo ud di amanzone, nantikan detik demi detik siksaan berikutnya

    

[Husada]

Sampai di Surabaya, mantan lurah Detik melihat Poy yang meliuk-liuk, melintir, melingkar sambil menjerit-jerik kesakitan. Umpatan tidak jelas, seperti meracau berhamburan dari mulutnya. Patahan-patahan nama penjual jamu terdengar dari mulut Poy.

Detik si mantan lurah mengucurkan air mata melihat Poy. Dia mengingat betapa sakitnya terminum jamu Kit&Lil. Dia menyesal minum jamu hanya karena kecantikan si penjual jamu. Dulu, Detik hanya meminum segelas sudah tidak ketulungan rasa nyeri keracunan. Detik makin tersedu mengetahui Poy minum tiga gelas.

[Phooey]

Kungpoy meminta DjoAzzem  menempatkan Detik disalah satu rumah sakit di Surabaya.

Setelah diperiksa dengan teliti oleh anak buah kungpoy yang bernama Husade    yang memiliki latar belakang perang Vietnam  ..... ternyata Detik memiliki darah imun kebal racun dari jamu yang diberikan oleh mbok Katty. 

Ternyata dahulu Lurah Detik bila membeli jamu...memiliki kebiasaan buruk tidak mau membayar. Rupanya ia hendak menggunakan kedudukan sebagai Lurah  dan ketampanan nya seperti Ariel PeterPan  untuk memikat bakul jamu mbok Katty.

Karena jengkel, jamu beracun galian kabel (seperti yang terminum kungpoy) dicampur dengan jamu beracun galian singset. Campuran dua jamu palsu ini malah membuat darah Detik memiliki kekebalan terhadap aneka macam racun 

Mod Husade sudah siap dengan suntik tinta printer segede gajah untuk menguras darah Bro Detik, supaya bisa ditukar dengan darah kungpoy.

Bro Detik menghiba2 didepan Mod Husade....mengingatkan kalo :

dia sekarang sudah jadi warga negara amerika dan tidak pulang lagi, tidak berhubungan lagi dengan phooey, katty dan lyla..

Dengan santai, Mod Husade yang sudah malang melintang bertempur sebagai Rambo berhati Rinto di hutan rimba Vietnam menjawab ...

Betul...enggak ada yang salah...tetapi sekarang anda berhubungan dengan kungphooey, mbok katty dan mbok lyla..

Ternyata secara legal formal sesuai dengan kebiasaan hukum di Indonesia, tidak mencantumkan gelar tetap mempunyai implikasi hukum sebagaimana adanya      (rasainnnnn)

maka ..............

[hello kitty]

dengan penuh semangat, Husade pun menyedot habis darah Detik yang sangat berharga itu. wajah Detik yang tampan pun sirna, diganti raut wajah pucat-pasi karena semua darahnya diambil untuk menolong Mafia Pho.

sebagai gantinya, Husade mengganti darah Detik dengan tinta printer warna ungu sembur biru..
jadilah Detik sekarang bersemu ungu dan biru..

kemudian Husade menghampiri Pho, dan bersiap memasukkan darah imun tersebut ke dalam tubuh Pho.

lanjut...

[Husada]

Bagaikan diatur oleh mesin otomatis, rona biru dan ungu berganti sesuai irama dangdut kegemaran Detik. Dang dang dut, dang dang dut, menyiratkan biru biru ungu, biru biru ungu... secara ritmik. Perhatian kembali ke Detik.

Poy yang belum sembuh total ditinggal oleh semua orang, termasuk oleh anak buahnya. Yang paling semangat mengikuti ritme pergantian warna Detik ialah Husade. Gerakan dangdut Husade cukup luwes, seperti gerakan Elvy Sukaesih, tidak segencar gerakan Anisa Bahar. Suntikan sebesar gajah sudah ditaruh entah di mana. Husade penuh semangat mengikuti irama perubahan warna Detik.

[Phooey]

[Huahahahahaaa..... Bro Detik muntah darah lagi nih........ hahahaahahaha]   


Disaat2 genting tersebut....
Teringatlah Bro Detik akan lagu lama ................... Nina Bobok....
Lalu dengan suara syahdu dan merdu......Bro Detik menyanyikan lagunya :

G                    C
Nina bobo...  Oo.. Nina bobo..
D                   C
kalau tidak bobo digigit... Kungphooey....

 


Maka tertidur pulaslah Mod Husade............
Dengan perlahan2 Bro Detik merayap ke arah pintu ....
Kemudian detik melarikan diri keluar....

Gambar dibawah ini adalah Bro Detik setelah disuntik tinta printer warna ungu sembur biru .   
Chek it out




Makaa............................

[Phooey]

Bro Detik-taar langsung ke bandara Juanda memesan tiket Mandala Airlines menuju Amerika.
Dipesawat ia bersebelahan dengan Produser film kenamaan amerika yang bernama James Cameroon.

Betapa terpesonanya James Cameroon melihat wajah Bro Detik-taar.... yang berwarna biru itu  maka ia menawari Bro Detik untuk menjadi aktor utama dari Film "Avataar".     

Bro Detik tanpa berpikir panjang (memang biasanya sih Bro Detik selalu berpikir pendek2)    ia menyetujuinya...

Bro Detik tinggal di Hollywood untuk menuntaskan film Avataar tersebut .....   

Sementara itu kita kembali menengok Mod Husade yang tertidur pulas akibat lagu nina bobo.....

Maka ...........................

[Husada]

Kecoa, kalajengking, kelabang dan macam-macam serangga seram yang selama ini bersarang di rambut gimbal Husade merayap keluar. Pada mau piknik kaleee... Heran, begitu banyak serangga di rambutnya, dia terbius oleh Nina Bobo yang dilantunkan Detik.

"Hus, Hus, Husss... bangun!" bentak Phooey.

"Apaan siii, Bos," Husade mengucek mata. Dia seolah-olah baru datang dari negeri antah berantah.

"Mana tawananmu?" Phooey menanyakan Detik yang sudah merayap kabur, mungkin Phooey tiba-tiba kangen pada Detik yang sudah biru ungu. (entah mo kemana nih cerite)

[Lily]

... Husade gelagepan, bengong tak bisa menjawab dan terbata2 meratap gelisah bagai cacing kepanasan; takut akan hukuman yg ditimpakan bos Poy atas kelalaian dirinya.
"Ampun Bos" "mati aku" " bagaimana ini" gumannya setengah menangis.

"Apa kerjamu sampai tawananmu bisa lolos?!" Geram Poy sambil melotot seperti ikan koi tersedak puding lumut [aji mumpung ada kesempatan menindas Momod ya Kung]

"Err... Tidak tahu bos, hamba seperti kena sihir tertidur pulas dan tawanan kabur" jawab Husade dng pandangan memelas.

"Apaaa?!" Hardik Poy, "aku tidak mau tahu, pokoknya cari Lurah Detik dan bawa kemari. Aku sudah berjanji pada bos DjoAzeem untuk menyerahkan Detik untuk proyek R&D tinta printer bunglon, kerajaan bisnisnya bos Djo. Sekarang kau bilang tawanan itu lolos, apa kau sudah bosan berdangdut ria hah?!"

Dengan gemetar Husade menyanggupi untuk mencari Detik, "baik bos, beri saya waktu 1 minggu untuk menyeret Detik ke mari" sambil menyingkir cepat2 menghindari sorot mata Poy yg seakan hendak menerkam dirinya.

Berbekal pengalamannya menjadi Rambo berhati Rinto, Husade mengerahkan seluruh relasinya di berbagai belahan dunia, mantan teman seperjuangannya dulu. 2 hari kemudian, teman Husade yg bernama LeonarDoremi yg kini tinggal di Amerika mengabarkan jejak Detik-taar sebagai aktor ternama di Hollywood.

Husade tersenyum puas dan tertawa terbahak2, " hah, kena kau Detik, mau lari ke mana lagi kau, aku akan membuat perhitungan denganmu huahaahahaa..."

Lalu...

[Phooey]

[ memang sudah nasibnya Bro Detik seperti Donald Bebek ...... dimana2 ketimpa masalah terus ]   

[detik]

@ moderator

di kunci saja ini topic..