ini tandanya anda tdk pernah baca kitab anda sendiri: bukankah dlm kitab anda tertulis bahwa tdk seorangpun bisa melihat Allah?
Memang sebelum Anak Allah dinyatakan, tidak ada yang bisa melihat Allah.
Jadi apa masalahnya?
mengapa Allah harus bertanggung jawab dan mengorbankan dirinya (anaknya) hanya utk menebus kesalahan/dosa Adam?
Allah melakukannya karena kasih, bukan sekedar tanggung jawab, karena UMAT MANUSIA adalah anak-Nya juga. Jadi jangan membatasi kata anak Allah dengan "Yesus Kristus" saja. MANUSIA Yesus Kristus adalah wujud manusiawi dari Allah sendiri, dan gambar ideal dari manusia. Kalo saya bandingkan "manusia ideal" ini dengan Muhammad, ya mohon maaf, agak kurang pas ya...
Sekali lagi, ini bagi saya pribadi ya.
analogi sederhananya:
jika tetangga anda mencuri buah mangga anda, apakah anda akan menyerahkan anak anda utk dibantai tetangga yg mencuri buah mangga anda tsb hanya utk mengampuni dosa tetangga anda tersebut?
Ya supaya si Anak itu mati, sehingga Ia bisa hidup kembali. Gimana caranya bisa hidup kembali kalo tidak mati, hayo?
Analogi anda itu gak pas sih, karena kalo anda samakan diri dengan Bapa, maka anak anda harusnya bisa hidup kembali. Jika anak anda ternyata tidak bisa hidup kembali, ya kenapa anda analogikan diri anda dengan sang Bapa?
Mungkin selama ini anda tidak tahu menahu tentang kekristenan, taunya tentang anak yang mati dikorbankan itu tidak adil.
Tapi kematian Kristus itu mungkin jauh dari yang anda ketahui.
Kematian dan Kebangkitan Kristus itu:
1. Mengalahkan dosa.
Kenapa disebut mengalahkan dosa? Karena inti dosa adalah KETIDAKTAATAN. Jadi kalo Kristus melakukan KETAATAN, yaitu negasi dari KETIDAKTAATAN, otomatis KETIDAKTAATAN itu dinetralisir, alias dihilangkan kuasanya bukan?
2. Mengalahkan Iblis.
Bagaimana bisa mengalahkan Iblis yang bertahta di alam maut, kalo tidak turun sendiri ke alam maut lewat kematian? Anda bisa mengalahkan Iblis tanpa mendekati kerajaannya?
3. Mengalahkan Maut.
Apakah anda bisa memberikan alternatif mengalahkan Maut selain daripada HIDUP KEMBALI dari kematian dan TIDAK MATI LAGI? Kalo cuman hidup kembali atau mati suri, toh belakangan mati lagi bukan?
(Yah, paling tidak di Quran dikisahkan bahwa Isa tidak pernah mati bukan? Kecuali kalo anda seorang penganut Ahmadiyah.)
Masalah dasar manusia (entah itu dalam kekristenan atu bukan) itu hanya satu. Manusia bisa MATI. Itu aja. Kalo manusia tidak bisa mati, gak ada masalah kan?
Semoga paham.