Jadi semakin merepotan Tuhan malah makin mendekatkan diri kita kepada Tuhan.
IMO, nggak begitu juga phooey
.
Ke-tidak-sepakat-an saya ini, saya gunakan utk menghindari pengertian yang bisa menjadi rancu --- dan sepertinya di ayat yg phooey sajikan - ditegaskan juga :
18 Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaanIMO, ada menyangkut bbrp "kondisi" di ayat situ.
Kondisi A : Tuhan dekat pada setiap orang
Kondisi B : orang yang berseru kepada-NYA
Kondisi C : dalam kesetiaan.
Kondisi A terpenuhi hanya apabila Kondisi B & C = True
.
Yang menjadi kesulitan adalah interpretasi dari kondisi A itu sepertinya cenderung dimengertikan secara "instant karma" (duniawi) ---> Sehingga semisal dikala kondisi B = True, namun kondisi A (instant-karma-nya) tidak terpenuhi --- penilaian dari orang-lain mengambil asumsi : itu dikarenakan kondisi C tidak terpenuhi (=notTrue).
"semakin merepotan Tuhan malah makin mendekatkan diri kita kepada Tuhan"
---> setidaknya bagi saya, (imo) hal tsb menunjukan ibarat sso yang tidak pernah tumbuh dewasa
.
salam.