Saya tetap berpendapat, sedikit atau banyak tetap faktor manusia ada perannya dalam hal jodoh.
GBU
Saya sependapat.
Karena (imo, setidaknya bagi saya) ... terasa "gak masuk" pada term
jodoh ditangan Tuhan.
Manusia sepertinya jadi "se-enak"nya meng-aplikasikan suatu peristiwa dgn menghubungkan ke Tuhan.
Beberapa yang jadi pertimbangan saya :
A. Kalo jodoh ditangan Tuhan, bagaimana dengan yang kalau "tidak jodoh" ? ada di tangan siapa ? --->kalo kita konsisten, akan merujuk ke jawaban :
ada di tangan Tuhan.B. Spt ilustrasi saya pada post sebelumnya, jadi : Tuhan yang menjodohkan - Tuhan pula yang tidak-menjodohkan (nyere-in).
C. Berdasarkan A dan B, memberi kesan Tuhan berubah-rubah.
salam.