Gak pernah dengar ada mandat budaya, terdapat pada ayat berapa dalam Alkitab, bro?
Di dalam Kejadian 2:15 ini, Tuhan menciptakan dan menempatkan manusia di Taman Eden untuk dua hal yaitu mengusahakan dan memelihara taman itu.
Kata “mengusahakan” dalam bahasa Ibrani ‛âbad (abad) bisa berarti melayani (serve) dan kata “memelihara” dalam bahasa Ibrani shâmar (shamar) yang bisa berarti melindungi (protect), meneliti (observe), memelihara (preserve), dll. Di dalam Taman Eden ini, Allah tidak membiarkan manusia tidak bekerja, tetapi manusia diperintahkan Tuhan untuk melayani dan melindungi/memelihara. Ini berarti ada campur tangan manusia di dalam dunia ciptaan Allah. Di dalam dunia ciptaan Allah, Allah menginginkan manusia bertindak pertama, yaitu melayani. Menjadi pelayan berarti menjadi budak (Yunani : doulos) yang tidak memiliki hak apa kecuali taat mutlak kepada perintah tuannya.
Begitu juga setiap kita, selain disebut anak-anak Allah, kita juga disebut hamba Allah yang berarti pelayan-pelayan Allah yang tidak bertanya apapun kecuali taat mutlak kepada perintah Allah. Selain sebagai hamba, kita juga diperintahkan oleh Allah untuk memelihara atau melindungi atau mengawasi. Hamba memang taat mutlak, tetapi bukan berarti taat dalam fanatisme sempit. Taat yang Allah maksudkan adalah taat yang bertanggungjawab. Kita diperintahkan untuk taat sambil melihat, melindungi dan memelihara dunia ciptaan Allah. Ketaatan kita dalam melihat, melindungi dan memelihara dunia ini harus dilakukan dari kacamata kedaulatan Allah sebagai Pencipta alam semesta ini. Inilah yang disebut mandat budaya di dalam theologia Reformed.
Theologia Reformed membagi dua macam mandat orang Kristen yaitu mandat budaya, dalam arti orang-orang Kristen yang mengembalikan fungsi sebagai raja, imam dan nabi (di dalam perspektif theologia Reformed) harus mengintegrasikan iman Kristen di dalam setiap aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, hukum, pendidikan, dll sebagai reaksi untuk memuliakan Allah, dan mandat Injil, artinya orang-orang Kristen dipanggil untuk memberitakan Injil Kristus di tengah dunia berdosa. Banyak orang Kristen sibuk menggarap penginjilan dan melupakan mandat budaya. Oleh karena itu kita perlu mengerti apakah mandat budaya itu.
Mandat budaya dapat dibagi menjadi dua kata yaitu mandat yang berarti suatu perintah dan tuntutan yang harus dipatuhi dengan sikap ketaatan mutlak dan kata budaya yang berarti peradaban manusia.
Shalom