Gampang, kan?
Malah jadi tambah repot ... hehehe
.
Coba lihat di KK (Kartu Keluarga) nya, siapa yang tertulis sebagai kepala keluarga.
oleh karena itulah snip, (imo) dalam lingkup secara keKristenan ... kan sebenernya gak perlu repot2 ampe ngliat ngliat KK lagi --- Paulus sudah mengemukakan "argumen"nya : Laki2 yang pertama - Perempuan yang kedua
(bukan suami yang pertama, istri kedua)Mohon dimengertikan, saya disini tidak sedang ngerujuk pada pendapat bhw perempuan dibawah laki2
dalam konotasi negatif ---> saya tidak sedang berpendapat ibu kita Kartini itu menyalahi kodratnya ataupun
sok sokan mau nyaingi laki2
.
Secara general, laki2 adalah kepala perempuan
(be a gentleman ) --- dilain sisi, perempuanPUN kodratnya submit ke laki2.
Semisal ada suatu sikon dimana ada beberapa laki2 dan beberapa perempuan (tanpa memandang siapa2 yg sudah kawin, namun setidaknya sudah dewasa) ---ban mobil pecah, misalnya--- maka para lelaki itulah yang sebagai kepala mengambil inisiatif harus berbuat apa --- sekalipun yang nytir mobilnya adalah perempuan.
That's what I mean, kepala dari perempuan adalah laki2 --- dan s/d jaman sekarang itu "argumen" Paulus tsb berlaku terus ... nggak cuma di jaman Korintus ajah ..
.
salam.