Konsepnya adalah sama, baik katolik maupun protestan sebenernya sangat tergantung dari penafsiran.
Kalau mau jujur sebenernya bukan katolik vs Kitab Suci. Tapi pentafsir katolik vs penafsiran protestan.
lha iya bro.. saya sepakat..
oleh karenanya memang ujung-ujugnya adalah MARKETING alias JUALAN kok mas..
intinya adalah STRATEGI untuk AKUISISI CUSTOMER dari LEADING BRAND agar berpindah kepada FOLLOWER BRANDS...
yang Akhirnya LEADING BRAND juga mau gak mau membuat COUNTER CLAIM agar jangan sampai terjadi Perpindahan Customer Massal, pada BRAND LAIN yg sebener-nya JUALANNYA SAMA, CUMA BEDA BUNGKUS dan ISTILAH doang...
Sebab, ketika semua orang menempatkan Tuhan, Agama, KitabSuci, dll secara PROPORSIONAL dan PADA TEMPAT-nya..
maka Hubungan Manusia dgn Tuhan & Firman-Nya itu adalah amat PRIVAT dan TRANSENDENTAL...
sedemikian privat-nya sehingga Sudah BEYOND dari sekedar REBUTAN MASSA (eh salah... menyelamatkan jiwa baru.. ehehe...)