Damai bagimu solideogloria.
Anda posting ini,membuat ingatan saya kembali kepada ayat Perjanjian Baru yang pernah saya kutipkan bagi Anda, yaitu: Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Ketika ayat tersebut saya kutipkan bagi Anda, justru Anda katakan bahwa itu berlaku sekitar 2.000 tahun yang lalu.
Dimana konsistensi Anda? Di satu sisi, Anda mengatakan bahwa seluruh sikap hidup dan kehidupan Kristen harus selaras dengan ayat-ayat Alkitab, sementara di sisi lain, ketika diajukan kepada Anda ayat Alkitab, Anda malah mengatakan ayat itu berlaku pada masa 2.000 tahun lalu. Apakah guru-guru Anda mengajarkan yang sedemikian itu, bahwa hanya pemikiran Anda saja yang benar? Bagaimana tingkat kebenaran orang yang tidak konsisten?
Meski selalu saya hindari penggunaan ayat dari Perjanjian Lama yang sudah lalu masa berlakunya itu, menurut saya, kali ini, ayat yang Anda kutip ini perlu Anda perhatikan: Yer.17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan.
Cobalah merenungi kepribadian Anda.
Damai bagimu.
Ok mari kita bahas lebih fokus apa yang saya maksud,supaya salah persepsi anda menjadi jelas.
Firman Tuhan adalah kekal selamanya :
1 Pet.1:25 tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu.Apa yang saya maksud bahwa ayat yang anda kutip tsb berlaku pada 2000 tahun yang lalu adalah “
perbedaan bentuk” antara ajaran lisan maupun yang tertulis.
Jadi menafsirkan suatu ayat harus kita lhat konteks dan waktu dimana ayat tsb dinyatakan.
Kalau misalnya sekarang Paulus berkata maka dia cukup hanya akan mengatakan
“Sebab itu,berdirilah teguh dan berpegang pada ajaran ajaran yang kamu terima dari kami secara tertulis “ sebab semua ajaran para Rasul sekarang sudah dalam bentuk tertulis,bahkan semua tradisi lisan gereja modern berangkat dari semua Firman Tuhan yang sudah tertulis bukan sebaliknya.
Dijaman Nabi memang ada Firman Tuhan :
1.Langsung ditulis atas perintah Tuhan sendiri
2.Melalui tradisi lisan lalu ditulis
Tetapi dijaman sekarang ini tentunya semua tradisi hanya berasal dari yang sudah selesai ditulis,makanya Paulus pada jaman yang sama juga pernah mengatakan :
1 Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "
Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Kalau ajaran lisan memang mudah dimanipulasi sebab tidak ada bukti otentik,tetapi kalau sudah tertulis tidak bisa dimanipulasi lagi karena sudah otentik dengan bukti manuscriptnya,tidak bisa dirubah rubah lagi.
Mudah mudahan jelas bagi anda.
Shalom