Weits, mantaps ini mas! Hehehe... Gereja yg institusional ternyata bisa jadi seperti partai politik ya mas. Selubungnya "demi memajukan bangsa", aslinya "biar gampang dapat duit".
Ini membuat saya semakin yakin bahwa gereja/jemaat yg disebutkan di surat-surat para rasul tidak sama dengan gereja institusional yg ada sekarang (both catholic or protestant).
"Kata kunci" itu apa, mas? (kalo bisa sama rujukannya)
keywords nya bisa mas baca misalnya di 95 theses dan sebagainya..
bisa tampak bahwa yang di-uraikan disitu adalah PERLAWANAN TERHADAP AJARAN yang dianggap MENYIMPANG...
which imho, dengan kondisi sosial politik di situ tahun segitu, was probably the most objective possible..
Oh, tadinya saya kira Luther semacam "dikeluarkan" dari gereja katolik. Ternyata dia sendiri yg milih keluar toh..
wah... persisnya gimana mungkin harus tanya luther langsung ya...
as we all know.. sejarah tidak pernah bisa objektif 100%.
Menurut sejarah resmi katolik: luther dikeluarkan karena membelot
menurut sejarah resmi protestan: luther melepaskan diri dari roma khatolik..
well... what is certain adalah: ML KELUAR dari roma katolik.. hehe..
Jadi, Martin Luther mementingkan kuantitas/size/massa ketimbang kualitas/truth, ya mas? Kalo gitu ngapain dia keluar dari gereja katolik yg udah besar itu yak?
sejauh pemahaman saya, ML pada th 1500 an itu, mungkin TIDAK SEPENUHNYA DEMIKIAN mas...
tapi amat mungkin dia menginginkan impact yg sebesar-besar-nya yg bisa sbg fuel gerakannya agar semakin berpengaruh..
dan, sekali lagi, dalam kondisi sospol tahun itu disitu, hal tersebut bisa jadi sesuatu yg positif lho mas...
karena yg dilawan adalah Praksis yg negatif, tentu maksud ML adalah positif kan...
yang jadi masalah adalah:
ketika ilusi dan bayangan 500 tahun yang lalu itu masih dibawa-bawa dalam landscape waktu & kondisi masy yg udah jauh beda..
dan terus masih dihembuskan seolah-olah kondisi roma katolik masih SAMA DENGAN 500 TAHUN LALU...
kan jadi dagelan banget kan? ehehe....
ibarat masih dalam alam mimpi & bellum bangun dari tidurnya.. hehe....
Jadi, organisasi2 protestan itu sebenarnya cuma mau bilang "pokoknya tampil beda" dan bukan "karena yg bener nih begini", ya mas? Kira2 kenapa mereka hanya ingin tampil beda, mas?
tahun 1500 an di eropa, rasanya tindakan "pokoknya beda"itu justifiable, karena inginnya tampil BEDA terhadap suatu Praksis negatif..
cuma sekali lagi mas...
semangat asal beda itu kalo terus dibawa-bawa selama 500 tahun, dengan masih berada dalam ilusi seolah-olah keadaan kompetitor pengen dipelihara masih seperti 500 tahun yg lalu ---> kan jadi lucu banget....
bisa dibayangkan, bahwa lembaga katolik roma yang sudah bertransformasi secara signifikan, dan secara praksis harian sudah dapat dinilai objektif sebagai praksis yang layak & tidak negatif...
nah kalo "PENGEN TAMPIL BEDA" atau "SEBAGAI PROTEST" atas lembaga yg sdh transformed itu --> lah kan malah memprotes sesuatu yang udah baik??? ---> hehehehe... kan jadi anti-baik.....
oleh karenanya.. sebagian BEBERAPA GELINTIR OKNUM ini terus mati-matian berusaha MENJAGA ILUSI 500 TH YG LALU itu seakan-akan masih nyata hari ini....
yaitu dengan memasang kacamata kuda...
GAK BOLEH ke GEREJA KATOLIK... kenapa coba.... soalnya takut ketahuan kalo ternyata ILUSI yg di-INDOKTRINASI-kan itu ternyata YA CUMA ILUSI doang.. ehehe...
Bukannya Martin Luther juga memaksakan interpretasinya sendiri, mas? DIa kan melawan interpretasi Alkitab yg dipopulerkan oleh gereja katolik pada saat itu. Jadi, dia nggak bisa dibilang sebagai penentang forced interpretation dong...
(Tapi....sebenarnya ketika dia menerjemahkan Alkitab ke bahasa rakyat Jerman, dia telah "membuka jalan" bagi timbulnya interpretasi-interpretasi yg beragam ya... Jadi bingung saya. Di satu sisi, dia memaksakan interpretasinya, di sisi lain dia sendiri buka jalan bagi interpretasi2 yg beda dengan interpretasinya.... )
mungkin kalau kita meninjau dari kacamata tahun 1500an di eropa, tindakan tersebut sekali lagi JUSTIFIABLE mas..
oleh krn itu, saya lebih MERASA PAS bahwa Gerakan PROTESTANTISM itu adalah REVOLUSI SOSIAL POLITIK kok mas...
dan BUKAN REFORMASI AGAMA kok...
Jadi, menurut mas cadang hendaknya orang Kristen tidak kutip-kutip Alkitab ketika berinterpretasi, ya mas?
Terus bolehnya kutip siapa/apa, mas?
Ataukah, nggak boleh kutip2 sama sekali?
Ataukah mungkin, nggak boleh berinterpretasi sama sekali?
Ataukah bahkan Alkitab nggak boleh dibaca?
waduh.... saya sih tidak bisa mengharuskan apa-apa....
cuma sederhananya...
kalo orang yg lancar bhs inggrisnya...
kemudian dia lagi berdiskusi dgn orang Inggris atau Amerika & sedang berbeda pendapat tentang sesuatu...
maka Dia akan menjelaskan PENDAPAT-nya itu DGN BAHASA INGGRIS dengan REPHRASE atau SYNONIM yang dapat dimengerti oleh orang yang diajak bicara juga kan...
BUKANNYA terus ngotot:
"Lho istilah ini kan ada di Kamus Oxford halaman xxx yg artinya blablalbla..... kalau anda tidak setuju dengan itu, berarti anda Orang Inggris PALSU karena Sudah MENENTANG KAMUS OXFORD" ehehehhee....
Mantaps, mas! Ini membuat saya teringat perkataan rekan kerja saya yg bilang .... saya lupa dia bilang apa karena dia pakai ungkapan dalam bahasa latin....yang artinya reformasi adalah fenomena yang kontinyu. Gereja selalu dalam kondisi bereformasi.
setuju mas... oleh karenanya, cukup kasihan juga teman-teman kita yang DI PASANGI KACAMATA KUDA agar tetap TERKUNGKUNG dalam TEMPURUNG ILUSI bahwa dikiranya Roma Katolik, Islam, Atheisme, dan -isme-isme lainnya DI_KIRA kondisinya adalah SEPERTI yang DI-BRAINWASH kan oleh pemimpin komunitas-nya itu...
dan PASTI MATI-MATIAN dilarang untuk mengenal lebih dalam agama/aliran lainya itu, dgn alesan:
- Sesat, najis, kafir, dan teman-teman
- Takut terjerumus dalam dosa ---> padahal takut mereka jadi sadar kalo ketipu
- dan sbgnya.... ehehehe....
dmkian imho mas...