Bro oda, saya tertarik sama yg di atas nih hehehe...
Apakah kalimat "perbuatlah demikian" pasti selalu berfungsi sbg perintah positif (intruktif) yg dibaliknya ada asumsi "kamu bisa melakukannya"? (contoh: seorang guru tk mengajari anak didiknya membuat huruf "A" guru itu bilang "perbuatlah demikian")
IMO, tidak selalu. Kembali kepada konteks...hehehe
Ya... saya mengakuinya juga bud... tidak selalu .. hehehe
.
"perbuatlah demikian" bisa juga terbuka kemungkinannya :
"hayooo... bisa gak luh ?" Saya sendiri memilih untuk memaknainya dng cara yg berbeda. IMO, fungsi kalimat Yesus "perbuatlah demikian!" dalam event komunikasi tsb adalah sindiran. Yesus semacam bilang "In your face, mister." hahaha... (http://www.urbandictionary.com/define.php?term=in%20your%20face)
Barusan tak baca link-nya, tapi saya masih gak nangkep ungkapan "in your face" tsb, bud ... apa ini semacem
"muke lu !" or "muke lu gile!" or "muke lu jauh !" ??
Ada beberapa hal (konteks) yg membuat saya memilih untuk memaknainya begitu, antara lain: Lukas menyampaikan kepada pembaca bahwa event komunikasi tsb terjadi "untuk mencobai Yesus" (ayat 25)dan "untuk membenarkan dirinya" (ayat 29).
Yang bold, ya bold ... dan (tebakan saya) orang tsb salah karena perbuatan dia adalah (imo)
"membenci musuh, melakukan perbuatan baik ke yg kenal2 aja".
"membenarkan dirinya" = coklat adalah yang benar --->
padahal dia tau, sebenernya itu salah.Ya, saya mengerti dari penjelasan budi mengapa budi cenderung mengartikannya "in your face" ...
--- namun barusan tak liat2 versi inggrisnya, saya masih cenderung utk mengertikan bhw Yesus sedang bermaksud menyatakan :
"nah tuh lu tau ... lakukan donk ...""Go and do likewise."
"Yes, now go and do the same."
"Go and do what he did."
"Go and imitate his example!"
"Go," said Jesus, "and act in the same way."
Namun point saya sebenernya adalah : ayat ini mengenai hal perbuatan, DAN Yesus tidak menambahkan embel2 "
beriman Kristen dan perbuatlah demikian" dikalimatnya itu
.
Tidak ada kalimat2 dari blok ayat tsb yg bisa menuntun saya utk menyimpulkan ibarat : Yesus bertanya :
"eh ... iman elu iman apa dulu nih ? iman Allah Tritunggal ? kalo ya iman Allah Tritunggal, perbuatlah demikian" - karena tidak ada kata "iman" satupun pada blok ayat tsb.
Sehingga menjadi pertanyaan saya :
Kenapa
imanKristen dan perbuatan2 baik kepada sesama oleh keKristenan dimengertikan secara menjadi satu ?
Dalam pengertian saya,
"menjadi satu" itu seperti yg quovadis katakan :
"imanKristen yg benar/sempurna/sejati SUDAH mengandung Kasih yg benar/sempurna/sejati""menjadi satu" itu ibarat mr.X dan mr.Y kembar gentet.
Mr.X naek tangga - mr.Y ikut naek tangga
Mr.X turun tangga - mr.Y ikut turun tangga
Mr.Y naek tangga - mr.X ikut naek tangga
Mr.Y turun tangga - mr.X ikut turun tangga
(dua mata koin kalo gak salah istilah budi, ya ?)
Secara ayat yg saya post-kan
---dan ini kalo memang ayat tsb begitulah adanya berbunyi, sederhana - plain & simple tanpa ada tambahan embel2 interpretasi lain---, saya tidak/belum menemukan bhw : iman = mr.X, perbuatan baik kepada sesama = mr.Y --- oleh karena itulah saya masih belon sependapat dgn ungu diatas
.
salam.