Author Topic: body, mind and soul ?  (Read 6936 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: body, mind and soul ?
« Reply #75 on: August 11, 2013, 07:50:59 PM »
Antara merah dan bold pada quote budi diatas, yang mana duluan yah ?

Kita membuat kesepakatan dulu dgn menentukan kata "Anu" = bla3x, barulah kita anggap bhw bla3x adalah definisi berdasarkan (definisi yang didasarkan) kesepakatan kita utk kata "Anu" ?

ataukah

kata "Anu" sudah ada duluan definisinya berdasarkan EntahlahItuSiapaOrangnya yakni bla3x - barulah kita kompromi utk sepakat/tidak bhw bla3x adalah definisi berdasarkan EntahlahItuSiapaOrangnya utk kata "Anu" ?

Saya rasa dua-duanya bisa jadi yg duluan. Saya lihat yg ijo itu umumnya terjadi dalam event komunikasi yg formal, atau yg bernuansa akademis atau resmi atau legal (skripsi, seminar, essay, lecture, sidang, dll). Sementara yg biru kayaknya lebih ke event komunikasi yg spontan, informal (percakapn sehari-hari, surat, text messaging, chatting, dll).

Quote
Taruh kata, saya nggak menggunakan "imo", melainkan saya membuat statement : makna/pengertian kata "baju" adalah sesuatu yang dikenakan utk menutupi tubuh. dan definisi ini berdasarkan EntahItuSiapaOrangnya

Budi sebagai orang lain, odading tidak tahumenahu seperti apa pengertian kata "baju" semenurut budi.

Terdapat text di sebuah kitab : "orang itu memakai baju putih", baik odading maupun budi membaca text/kalimat tsb.

Apakah maksud budi :
di antara kita berdua akan berbeda dalam mengertikan kata "baju" dikarenakan kita belum bersepakat dulu ?

Ya bisa beda dan bisa sama, tergantung bagaimana kita masing-masing men-kontekstualisasi-kan teks tsb (note ttg kontekstualisasi bisa dilihat lagi di post saya di atas)

Quote
saya kurang mengerti pada bold. Apakah maksud budi, bold itu adalah --misal-- jepang / skotland ?

makna kata "baju" = ungu yg odading statementkan diatas, menjadi berbeda karena networks of context jepang dan akan berbeda pula karena networks of context skotland ?

Yg saya maksud dng " definisi kata berada dalam networks of context" adalah bahwa definisi merupakan hasil pengolahan (si pembaca/pendengar yg mengolah) berbagai macam konteks yg saling terhubung bagakan simpul-simpul pada jaring. Unsur 'Jepang' dan 'Scotland' hanyalah satu contoh konteks (sebutlah konteks kultur, misalnya). Masih banyak unsur2 kontekstual lain yg terlibat. Misal: frasa, kalimat, paragraph, kohesi antar paragaph, genre, medium, sosial, politik, eknomi, ideology dst dst

Si pembaca/pendengar sendiri adalah perwakilan (instance) dari suatu sistem sosial yg membentuk mindset dan situasi dia. Unsur-unsur dari pihak pembaca/pendengar ini juga bisa urun dalam proses kontekstualisasi teks. Misal: emosi, pola pikir, paradigma, personality, kondisi ekonomi, latar belakang pendidikan, dst dst

Begitu banyak unsur2 konteks ini. Ketika sso dihadapkan pada sebuah kata, maka semua konteks ini akan membentuk system yg kemudian berperan dalam proses signification (note ttg signification bisa dilihat lagi di post saya di atas). System itulah yg saya maksud dng networks of context.

Quote
hehehe... apa yah ? :D.
Maksud saya yang baku (ibarat semacam doktrin) :).
Wah, kalo itu saya nggak tahu, bro.  :D
Quote
Jadi,

set the mind on the Spirit is life and peace

Kalo menurut budi, yg bener - kata "peace" disitu ngerujuk ke kondisi/state manusia di "dunia nanti" bukan di dunia fana (dunia sekarang), yah ?

Soalnya tadinya saya kirain kata "peace" disitu ngerujuk kondisi/state manusia di dunia sekarang ini ... :).

Pada kalimat budi apakah bisa/boleh saya simpulkan, orang Kristen tidak pernah mempunyai/mendapatkan state Peace barang sejenak selama masih bernafas di dunia sekarang ini ? Jiwa-nya perang terus ?  :think1:

Ya, saya rasa begitu. Bagai domba di tengah2 kawanan serigala. Serigala itu tidak musti berarti orang lain, bisa jadi diri sendiri (duri dalam daging).

Saya jadi teringat sebuah ucapan di Alkitab tapi saya lupa siapa pengucapnya :swt: “Lord, I believe; help my unbelief!” Menurut saya ucapan ini dahsyat dan dalam sekali. Percaya tapi nggak percaya. Nggak percaya tapi percaya. Dan semua itu diucapkan dalam satu "tarikan nafas" (atau satu kalimat).

"Perang" dalam jiwa ini membawa kedamaian.



Salam

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: body, mind and soul ?
« Reply #76 on: August 15, 2013, 08:24:49 AM »

Saya jadi teringat sebuah ucapan di Alkitab tapi saya lupa siapa pengucapnya :swt: “Lord, I believe; help my unbelief!” Menurut saya ucapan ini dahsyat dan dalam sekali. Percaya tapi nggak percaya. Nggak percaya tapi percaya. Dan semua itu diucapkan dalam satu "tarikan nafas" (atau satu kalimat).

Salam

Lha ucapan itu masih sering didengar tatkala menyaksikan tayangan " Dunia Lain"
Percaya engga percaya


Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )