Author Topic: Predestinasi/freewill (lagi)  (Read 43609 times)

0 Members and 9 Guests are viewing this topic.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #270 on: October 03, 2013, 01:08:47 AM »

Orang percaya juga masih bisa jatuh kedalam dosa tetapi keselamatan tetap tidak akan bisa hilang (OSAS).

Shalom

Jadi, orang yang diuji Allah pasti lolos uji, ya? Kalo udah pasti lolos uji, lalu apa sebenarnya tujuan dari ujian Allah?


Cheers

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #271 on: October 03, 2013, 04:30:25 AM »
Jadi, orang yang diuji Allah pasti lolos uji, ya? Kalo udah pasti lolos uji, lalu apa sebenarnya tujuan dari ujian Allah?


Cheers

Nah itu pertanyaan yang sudah saya ajukan ke Soli, dan belum memperoleh jawabnya.

'Apakah Tuhan sebagai Yang Mahatahu, perlu menguji untuk tahu seseorang layak lolos ujian?'

 :whistle:

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #272 on: October 03, 2013, 08:56:53 AM »
Nah itu pertanyaan yang sudah saya ajukan ke Soli, dan belum memperoleh jawabnya.

'Apakah Tuhan sebagai Yang Mahatahu, perlu menguji untuk tahu seseorang layak lolos ujian?'

 :whistle:

Jadi terminologi nya bukan "ujian" tetapi "latihan"


 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #273 on: October 03, 2013, 10:03:19 AM »
Jadi terminologi nya bukan "ujian" tetapi "latihan"


 :D

'Latihan' untuk tujuan apa, kung?

 :D

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #274 on: October 03, 2013, 10:10:14 AM »
Sbnrnya lg pd bahas apa sich??? saya berasa lost track...hehehe
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #275 on: October 03, 2013, 10:17:37 AM »
Sbnrnya lg pd bahas apa sich??? saya berasa lost track...hehehe

Ibarat air, mengalir saja kemana ceruk dan celah tersedia, bro, he he he he.
Selama TS nya gak protest tentu saja.

 :whistle:

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #276 on: October 03, 2013, 10:37:12 AM »
ibarat pepatah, air cipratan atap, jatuhnya ke ----- juga
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #277 on: October 03, 2013, 10:48:25 AM »
yg lagi dibahas sbnrnya apa sih bro Oda tkait ujian dan cobaan???
bahwa didalam predestinasi : tidak ada itu yg namanya ujian/cobaan.

coba deh, mungkin siapa tau siip bisa ketemu alur-nya utk bikin ilustrasi menyangkut perihal predestinasi dgn ujian. Saya sih belon bisa, udah di predestined kok di uji lagi  (utk diliat taat ato kagak ? katanya :D)

Ujian/cobaan hanya bisa ditinjau dari pov manusia : freewill.

:)
salam.

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #278 on: October 03, 2013, 10:54:13 AM »
Kl dlm konteks predestinasi, maka ujian/cobaan adalah suatu pembuktian akan apa yg sudah pasti (pov Allah).
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #279 on: October 03, 2013, 11:25:45 AM »
Saya termasuk yang menolak paham predestinasi.

Nah mengikuti alur logika bro oda, mungkin kalau dalam predestinasi ada cobaan ataupun ujian, mungkin kisahnya mirip sinetron. Ada konflik ada romantisme ada klimaks, agar menarik untuk disaksikan.

Itu kalau kita 'lancang' menganggap Tuhan sedang 'menonton' karya sinetronNya ya.

Saya sih gak percaya yang seperti ini.

Syalom

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #280 on: October 03, 2013, 12:01:25 PM »


YA ! Allah tidak menguji dengan FirmanNYA.
Firman diberikan BUKAN sebagai alat uji, tetapi utk keselamatan manusia TITIK.
 kata "try" disitu, bahasa aslinya  menggunakan kata "tsaraph",


Alkitab sendiri mengatakan Allah menguji hati manusia :

Mazmur 7:10 Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.

Amsal 16:2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Amsal 17:3 Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Amsal 21:2 Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Camkan yang saya bold merah tsb !

Pakai apa Tuhan menguji kalau bukan dengan Firman Tuhan yang merupakan satu satunya alat pengukur kebenaran yang absolut ?

Semua kata yang keluar dari mulut Allah dan semua yang diinspirasikan oleh Roh Kudus adalah Firman Allah dan kebenaran sebagai alat uji satu-satunya yang absolut.

Makanya komentarmu sama sekali  hanyalah kosong makna bagi kekristenan.

Istilah “tried” bermakna tries, test, tested, assay, proved, examine, tried, try, tests,berarti tujuannya untuk menguji sesuatu apakah sesuai dengan norma yang ada (proved),bukan untuk membuat sesuatu menjadi jatuh atau gagal.


Quote
Quote
Istilah mencobai sama sekali tidak tepat kalau dikenakan kepada Allah karena sudah membuat Allah kontradiksi dengan Firman-Nya sendiri.
Giliran saya memberi ayat yg menggunakan kata "mencoba" kau belokan ke bahasa asli. Giliran saya konsisten ke bahasa asli, kau belokan lagi ke bahasa indo-nya.

Nah sekarang saya balik lagi ke yang bahasa indo :


Saya buktikan kekerasan kepalamu yang konyol itu karena tidak paham hermeneutika yang benar :

Kamu mengutip Kej.22:1 maka saya berikan perbandingan terjemahan:

Compare Translations for Genesis 22:1

New International Version
Some time later God tested Abraham. He said to him, "Abraham!" "Here I am," he replied.

American Standard Version
And it came to pass after these things, that God did prove Abraham, and said unto him, Abraham. And he said, Here am I.

Bible in Basic English
Now after these things, God put Abraham to the test, and said to him, Abraham; and he said, Here am I.

Common English Bible
After these events, God tested Abraham and said to him, "Abraham!" Abraham answered, "I'm here."

Complete Jewish Bible
After these things, God tested Avraham. He said to him, "Avraham!" and he answered, "Here I am."

English Standard Version
After these things God tested Abraham and said to him, "Abraham!" And he said, "Here am I."

GOD'S WORD Translation
Later God tested Abraham and called to him, "Abraham!" "Yes, here I am!" he answered.

Good News Translation
Some time later God tested Abraham; he called to him, "Abraham!" And Abraham answered, "Yes, here I am!"

Hebrew Names Version
It happened after these things, that God tested Avraham, and said to him, "Avraham!" He said, "Here I am."

Holman Christian Standard
After these things God tested Abraham and said to him, "Abraham!" "Here I am," he answered.

Lexham English Bible
And it happened [that] after these things, God tested Abraham. And he said to him, "Abraham!" And he said, "Here I [am]."

New American Standard
Now it came about after these things, that God tested Abraham, and said to him, "Abraham !" And he said, "Here I am."

New Century Version
After these things God tested Abraham's faith. God said to him, "Abraham!" And he answered, "Here I am."

New International Reader's Version
Some time later God put Abraham to the test. He said to him, "Abraham!" "Here I am," Abraham replied.

New King James Version
Now it came to pass after these things that God tested Abraham, and said to him, "Abraham!" And he said, "Here I am."

New Living Translation
Later on God tested Abraham's faith and obedience. "Abraham!" God called."Yes," he replied. "Here I am."

New Revised Standard
After these things God tested Abraham. He said to him, "Abraham!" And he said, "Here I am."

Revised Standard Version
After these things God tested Abraham, and said to him, "Abraham!" And he said, "Here am I."

The Darby Translation
And it came to pass after these things, that God tried Abraham, and said to him, Abraham! and he said, Here am I.

Third Millennium Bible
And it came to pass after these things, that God tested Abraham and said unto him, "Abraham!" And he said, "Behold, here I am."

Today's New International Version
Some time later God tested Abraham. He said to him, "Abraham!" "Here I am," he replied.

World English Bible
It happened after these things, that God tested Abraham, and said to him, "Abraham!" He said, "Here I am."

Young's Literal Translation
And it cometh to pass after these things that God hath tried Abraham, and saith unto him, `Abraham;' and he saith, `Here [am] I.'

Inilah contoh kekonyolan orang yang merasa dirinya lebih hebat dari para ahli penterjemah Alkitab umumnya dan mau menghakimi Allah dengan istilah pencobaan (tempted) yang sama sekali kontradiksi dengan Firman-Nya sendiri.

BERSAMBUNG

« Last Edit: October 03, 2013, 12:03:14 PM by solideogloria »
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #281 on: October 03, 2013, 12:11:27 PM »

@Odading,


Quote
Quote
Istilah mencobai sama sekali tidak tepat kalau dikenakan kepada Allah karena sudah membuat Allah kontradiksi dengan Firman-Nya sendiri.
OH YA ?

Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

Sudah berkali kali saya ajarin kamu, kalimat merah itu sah sah saja .... bukan seperti menurutmu yg ungu : tidak tepat kalau kata dasar "coba" dikenakan kepada Allah.

TEPAT TEPAT SAJA,
selama kita mengertikan bhw kata "mencoba" disitu in a good sense !

Baca lagi diatas tentang kekonyolan komentarmu,Kata mencobai kalau dikenakan kepada Allah hanya "non sense" bukan good sense.


Quote
Quote
Yakobus 1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobaisiapapun.

Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

Dengarkan baik2, saya ajarin kamu :
Dua ayat diatas TIDAK BERKONTRADIKSI !
yang satu, in a bad sense - yang satu lagi, in a good sense.
Jelas ?!

Baca lagi diatas tentang kekonyolan komentarmu yang non sense !


Quote
Quote
Kamu yang tidak konsisten mengatakan bahwa Allah tidak menguji dengan Firman-Nya dan sudah saya beberkan kekeliruanmu berkali-kali.
Loh ? saya lagi konsisten : Allah tidak menguji dengan FirmanNYA, koook

Baca lagi diatas tentang kekonyolan komentarmu yang non sense !


Quote
Quote
Saya konsisten menganggap bahwa Tuhan memang menguji pakai alat uji yaitu Firman-Nya.
Nah bunyi Firman yang kayak begimana di jaman sekarang yg merupakan alat uji tsb ?

Quote
Sekarang tidak mungkin ada wahyu lagi
Dengan demikian, selain Firman2 yg dipakai menguji orang2 tertentu di jaman baheula dan yang tertulis di ayat tsb ... berarti sekarang sudah tidak ada lagi aplikasinya, bhw Firman itu diberikan sebagai alat uji ... jelas ?


Firman Allah bersifat kekal,dan aplikasinya harus berdasarkan penafsiran yang benar menurut ilmu hermeneutika yang benar bukan sembarangan yang berbau kekonyolan dan kontradiksi.


Quote
Quote
Sekarang Semua Firman Tuhan yang tertulis merupakan alat uji (test,prove,examine) ketaatan manusia karena sudah lengkap,sempurna dan selesai ditulis.
dzieeeeehhh.... die muter lagi.

Soli, kalo kamu katakan SEMUA FIRMAN YANG TERTULIS di ayat sekarang di pake sebagai alat uji, maka Firman "bunuh anakmu" itu juga bisa dipake di jaman sekarang. Ngerti ?

Sso bisa dateng ke pendetanya, dengan mengatakan "Tuhan menguji saya dengan berfirman untuk membunuh anak saya". Dan kalau kamu yg jadi pendetanya, maka kamu akan menyuruh orang itu taat untuk membunuh anaknya ... karena pedomanmu adalah SEMUA FIRMAN Tuhan yang tertulis = alat uji


Baca lagi cara bagaimana menafsirkan Alkitab yang sudah saya jelaskan,jangan menunjukkan kebodohan diri sendiri pura pura tidak membaca prinsip prinsip penafsiran yang benar.

Jadi jangan menunjukkan kebodohan diri sendiri disini !


Quote
Quote
Memang mengerikan kalau mengabaikan Firman Tuhan sebagai alat uji kelak karena hukumannya bersifat kekal dan sangat mengerikan.
Ya... mengerikan .. Tuhan yang begitu Kasih memberikan FirmanNYA agar manusia selamat, eh dimengertikan segelintir orang bhw itu = alat uji. Menyedihkan !

Jangan menafsirkan Alkitab hanya separoh doang karena Allah tidak hanya kasih tetapi juga bisa murka,baca juga berikut ini :

Ibrani 12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Roma 2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.


Dan manusia kelak akan diuji/dihakimi berdasarkan semua Firman Tuhan yang tertulis.

Kelihatan sekali caramu menafsir diskon melulu !


Quote
Quote
Jadi kamu memang tidak bisa membantahnya bahwa ujian sama sekali berbeda dengan pencobaan bukan.
Kamu mao ngomong apa ?!
Mao ngomong peirazo - dokimazo ? ato hanya dalam ranah bahasa indonesia aja menguji - mencoba ? jangan mondar-mandir lah ... .
Mau membuktikan bahwa Allah tidak mencobai melainkan menguji hati manusia bung !

Camkan itu dan renungklan bagaimana harus menafsirkan Alkitab bukan sembarangan saja penuh kekonyolan  !


Quote
Quote
Itulah contoh kongkrit bedanya motivasi ujian dan cobaan !
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

Baca lagi diatas tentang kekonyolan komentarmu yang penuh kontradiksi  !


BERSAMBUNG

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #282 on: October 03, 2013, 12:15:16 PM »

@Odading,


Quote
Quote
Allah tidak mungkin mencobai,itulah yang saya katakan jadi jangan pula kamu memanipulasi komentar saya Oda karena itu cara diskusi yang buruk.
Kamu mao ngomong apa ?! penggunaan kata "mencobai" ataukah makna dibalik kata "mencobai" tsb ?

Sudah saya ajarin kamu :
Jangan berfokus pada kata dasar "coba/try" - melainkan liat konteksnya, liat konteksnya dan liat juga konteksnya.  ---> Konteks di Yakobus in a bad sense, konteks di Kejadian in a good sense. TIDAK BERKONTRADIKSI.

Baca lagi diatas tentang kekonyolan carami menafsir Alkitab  !


Quote
Quote
Sudah saya berikan begitu banyaknya komentar gereja tetapi kamu ngelantur melulu Oda karena tidak jujur mengakui kesalahan sendiri.
Ngapain juga saya mesti ikut2an komentar gereja yang tidak sesuai dengan hati saya ? Kalo saya ngikut2 komentar gereja ttg Firman Allah ke Adam = ujian - itu artinya saya TIDAK JUJUR pada dirsen.

"jangan makan buah Adam, nanti kamu mati" kok dibilang ujian seeeeeh ????

Disandingkan dengan ilustrasi ujian sekolah lagi.
Kalo mao setara, maka kalimatnya guru adalah diketika ujian tsb guru ngeliat murid yg sedang ujian dan berkata : "jangan jawab ada 7 sila, nanti kamu gak lulus" .

Dan yang setara dengan event Firman Allah ke Adam dengan ilustrasi ujian adalah : "jangan malas belajar, nanti kamu tidak lulus" ---> perkataan guru yang seperti ini TIDAK/BUKAN ujian... melainkan agar murid lulus.

Firman Allah ke Adam "jangan makan buah Adam, nanti kamu mati" BUKAN ujian, melainkan agar Adam selamat.


Kalau pakai pikiranmu mau menghakimi kebenaran Firman Allah silahkan saja tetapi itu hanyalah omong kosong dan tidak ada maknanya kalau mau mengkritik kekristenan !

Makanya baca lagi bahwa Tuhan itu memang menguji manusia sebagaimana guru menguji muridnya dengan tujuan untuk kebaikan mereka sendiri.

Mencobai itu hanya pekerjaan Iblis Oda !


Quote
Quote
Sama sekali tidak ada “in a good sense” secara hermenutika kalau mengatakan Allah mencobai karena motivasinya sudah berbeda antara menguji dan mencobai.
Baca Kejadian 22:1 yah ... dan jangan kuatir masih ada lagi kok ayat lain yang menggunakan kata dasar "coba" yg ngerujuk ke Allah .


Baca lagi diatas tentang kekonyolan komentarmu yang tidak mampu membedakan antara pengujian dan pencobaan !


Quote
Quote
Istilah “nasah” menurut Strong (H5254) bisa berarti “to test” ; try ;prove.
Jadi Allah memang menguji tidak mencobai manusia.

Kej.22:1 Some years later God decided to test Abraham, so he spoke to him. Abraham answered, "Here I am, LORD."(Contemporary English Version)
Nah tuh ... sekarang lari lagi ke yg bahasa inggris. Hadeh !!!! .

Dari bhs indo, giliran tak ajuin yang inggris, dia lari ke yg peirazo.
Giliran tak konsistenin yg peirazo, dia balik lagi ke yang bhs indo.
Giliran masuk ke yg bhs indo, dia lari-in lagi ke yang inggris.
Hadeh... hadeh.. hadeeehhhhh... biyung ... .


Baca lagi diatas tentang kekonyolan komentarmu karena tidak paham ilmu hermeneutika !


Quote
Quote
Yang undebatable itu adalah bahwa kata mencobai itu sama sekali tidak tepat kalau dikenakan kepada Allah karena memang Allah sendiri membedakan keduanya.
OH YA ? SAMA SEKALI TIDAK ?

Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

silahkan search AO dengan kata dasar coba - ada beberapa ayat lain yang menggunakan kata dasar "coba" dan dirujuk kepada Allah.

Untuk yang keseribu kalinya :
Adalah tidak masalah (dan tidak bisa dikatakan SAMA SEKALI TIDAK TEPAT seperti menurut akal sehatmu yg tidak terbatas ngacir kemana mana) ayat menggunakan kata dasar "coba" yg dirujuk kepada Allah, selama pembaca memang memahami bhw kata tsb bisa in a bad sense, bisa juga in a good sense.


Untuk kesekian kalinya Baca lagi diatas tentang kekonyolan komentarmu karena tidak paham ilmu hermeneutika !

Shalom
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #283 on: October 03, 2013, 12:27:39 PM »
Maksudnya?
Semoga tidak salah mengartikan pertanyaan Soli.

Saya pikir, begitu Tuhan Jesus Kristus berinkarnasi menjadi manusia, Dia mengikuti waktu dan ruang. Karena manusia sudah tersebar sampai ke ujung bumi, maka manusia yang menetap di ujung bumi tidak segera mendapat kesempatan mengetahui penawaran Jesus Kristus. Untuk menyampaikan penawaran itulah maka kepada apostel-apostelNya diperintahkan untuk mengabarkan kabar sukacita sampai ke ujung bumi. Penawaran dimulai dari Nazareth, diteruskan sampai ke ujung bumi melalui pengajaran oleh apostel-apostel dan para penerusnya, yang mengajarkan kepada manusia, segala sesuatu yang telah diajarkan Tuhan Jesus Kristus.


Tidak mungkin kamu bisa sangkal bahwa jutaan mungkin milyaran manusia memang tidak pernah mendapat kesempatan yang sama untuk mendengar berita Injil selama hidupnya.

Ini adalah fakta dan realitas sejarah !

Jadi itu merupakan bukti kongkrit bahwa keselamatan hanya diberikan kepada sebagian orang saja sesuai dengan rencana kekal Allah Bapa sebelum dunia diciptakan.

Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.


Quote
Quote
2.   KALAU KESELAMATAN BERDASARKAN RESPON MANUSIA BAGAIMANA BERJUTA JUTA MANUSIA BISA MERESPON KALAU SELAMA HIDUPNYA TIDAK PERNAH MENDENGAR INJIL ?
Tuhan Jesus Kristus mengetahui siapa yang dengan tulus mencari kebenaran. Jadi, dimungkinkan seorang yang dengan tulus mencari kebenaran, tidak menyadari bahwa dirinya sedang dan sudah berada di jalan, kebenaran, dan hidup. Bagi orang yang seperti itu, akan sampai kepada Bapa.

Tidak ada seorangpun manusia yang dalam statusberdosa dan dalam keadaan mati secara rohani yang mencari Allah :

Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.

Perhatikan yang saya bold merah tsb.


Quote
Quote
Tidak pernah ada ajaran Alkitab bahwa iman keselamatan merupakan penawaran atau penyediaan Allah melainkan merupakan pemberian Tuhan berdasarkan kasih karunianya kepada orang orang pilihan-Nya:

Efesus 2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Wadduh, muter lagi.

Keselamatan itu memang pemberian, tetapi untuk memelihara keselamatan itu, harus ada usaha. Pihak yang diberi keselamatan itu, merdeka untuk menerima atau menolak keselamatan yang diberikan itu. Bila orang itu menerima, maka dia harus memelihara keselamatan itu sampai kepada akhir zaman dimana dia saling bertatap muka dengan Tuhan. Kalau orang itu menolak keselamatan, maka dia tidak akan sampai kepada Bapa.


Baca lagi komentar saya diatas mengenai status manusia yang berdosa dan mati rohani serta menjadi hamba dosa.

Kejadian  6:5 Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Tuhan yang memilih manusia bukan sebaliknya seperti komentar anda :

Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.


Kemampuan untuk bisa percaya juga merupakan karunia Allah bukan datang dari inisiatif manusia itu sendiri.

Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,


Quote
Quote
Roma 8:29,30 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.[/color]

Jika benar bahwa pengertian dari ayat kutipan Soli itu seperti itu, bahwa sudah ditentukan sejak semula siapa saja yang menjadi serupa dengan Tuhan Jesus Kristus, maka sia-sialah kedatangan Tuhan Jesus Kristus yang mengajak bertobat sambil memberikan contoh. Diikuti atau tidak contoh yang diberikan oleh Tuhan Jesus Kristus, bila sejak semula sudah ditentukan siapa saja yang menyerupai Jesus Kristus, penentuan itulah yang terjadi, dengan atau tanpa contoh. Menjadi aneh, ada contoh tetapi diikuti atau tidak, hasilnya sama saja. Demikiankah?   


Tuhan Yesus inkarnasi adalah untuk menggenapkan rencana kekal Allah Bapa bagi mereka yang sudah ditentukan-Nya dari kekal untuk menerima keselamatan melalui karya salib Tuhan Yesus.

Yohanes 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Yohanes 6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.



BERSAMBUNG



BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #284 on: October 03, 2013, 12:28:56 PM »
@Husada,


Quote
Quote
Semua orang telah berdosa di dalam Adam, dan patut menerima hukuman, yaitu kutuk Allah dan kematian yang kekal. Oleh karena itu, Allah tidak akan berbuat tidak adil terhadap siapapun, seandainya Dia telah memutuskan untuk membiarkan segenap umat manusia dalam dosa dan kutuk serta menghukumnya karena dosa, sesuai dengan perkataan Sang Rasul, 'Seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.' (Rom 3:19,23). Dan, 'Upah dosa ialah maut.'(Rom 6:23)
Tetapi sejak kekekalan Allah yang kasih sudah menentukan pilihan-Nya atas siapa yang akan selamat berdasarkan anugerah kasih karunia-Nya semata (unconditional).
Sama dengan di atas, bila sejak semula sudah ditentukan siapa saja yang memperoleh anugrah kasih karunia, maka percuma saja keatangan Tuhan Jesus Kristus mengajak dan memberi contoh kepada manusia. Diikuti ato tidak, diterima ato tidak, tidak merubah apa-apa, sebab sejak semula sudah ditentukan.

Pemaknaan yang aneh.


Pemahamanmu yang aneh alias tidak Alkitabiah.

Allah tidak saja merencanakan keselamatan tetapi juga sekalian bagaimana sarana keselamatan itu harus digenapi baik oleh karya Juruselamat maupun oleh manusia manusia yang sudah menerima keselamatan dibumi (penginjilan).

Sebagai ilustrasi pemberian grasi dari Presiden kepada terhukum mati yang dipilihnya tidak bersifat penawaran tetapi pemberian,demikian jugalah pemilihan oleh Allah bagi semua manusia yang sudah mati secara rohani akibat dosa dosa asal dan dosa perbuatannya sendiri.

Kalau semua terhukum mati disuruh memilih maka tidak mungkin ada hukuman mati yang terjadi didunia ini,tetapi itu sama sekali bukan merupakan pilihan karena mereka berada didalam status terhukum mati sebagaimana semua manusia juga sudah mati secara rohani akibat dosa .

Roma  6:20 Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.

Yohanes  8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.

Yoh.3:3 mengatakan tanpa kelahiran baru tidak ada manusia yang masuk kedalam Kerajaan Allah dan kelahiran baru itu hanyalah pekerjaan Roh dan Firman bukan manusia.


Lagipula anugerah keselamatan atau kasih karunia Allah adalah kontradiksi dengan usaha atau jasa atau perbuatan manusia didalam proses keselamatan.

Apa yang tidak mungkin dilakukan oleh terang kodrati (rasio,logika,filsafat,pengetahuan) dan hukum Taurat, itulah yang dikerjakan Allah oleh kuasa Roh Kudus dan oleh Firman atau pelayanan pendamaian, yakni “Kelahiran Baru” melalui Injil Yesus Kristus,Allah telah berkenan menyelamatkan manusia pilihan-Nya.

Roma 8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?


Quote
Quote
Kita tidak dapat menjadi sebab pertama dari proses keselamatan.
Apa artinya anugerah?
a.   Tidak didapat karena layak.
b.   Tidak didapat sebagai upah kerja.
c.   Tidak didapat karena jasa apapun .
Terjadinya keselamatan itu, semata-mata karena penawaran dan pemberian. Apakah manusia mengambil dan menerima keselamatan itu, manusia merdeka. Jika sudah ditentukan sejak semula siapa saja yang selamat, menjadi percuma kedatangan Tuhan Jesus Kristus untuk mengajar, memberi contoh, dan menawarkan keselamatan.


Tidak ada kemerdekaan yang sejati diluar Kristus klarena Alkitab berkata :

Yohanes 8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."

Tidak pernah ada manusia yang netral secara kodrati,kalau bukan menjadi hamba Iblis / dirinya sendiri tentunya menjadi hamba Allah.

Roma 6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.

Roma 6:22 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.



Tidak ada pilihan manusia merdeka seperti Allah karena dia hanyalah mahluk ciptaan yang tidak berada pada dirinya sendiri (self sufficient) melainkan diciptakan baru ada dan dia adalah milik Allah bukan milik dirinya sendiri.

Roma 9:20,21 Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa.


Quote
Quote
Di hadapan Tuhan, kita tidak layak, tidak mengerjakan sesuatu yang patuh mendapatkan upah, tidak berjasa apa-apa. Jadi anugerah diberikan kepada seseorang, bukan karena dia baik, bukan karena dia melakukan sesuatu, juga bukan karena dia berjasa, melainkan karena kerelaan Dia yang memberi, dan cinta kasih yang dinyatakan pada orang yang menerimanya.
Pemahaman kita berbeda. Sampai batas tertentu, ada yang sama pemahaman kita, tetapi pada titik tertentu, kita berbeda. Betul, adalah kewenangan Allah untuk memberi keselamatan kepada siapa yang dikehendakiNya, tanpa dapat diintervensi oleh siapapun. Namun, pemahaman saya, Allah tidak lepas dari logika, dan Allah tidak dapat menyangkal diriNya. Jadi ketika Tuhan Jesus Kristus mengatakan "Ikutlah Aku," dan manusia mengikutNya, maka Tuhan Jesus Kristus tidak akan membuang orang itu. Sebaliknya, ketika Tuhan Jesus Kristus mengatakan, "Ikutlah Aku", tetapi manusia tidak mengikutNya, maka orang itu tidak akan dibuang oleh Jesus Kristus, melainkan orang itu sendiri yang membuang dirinya. Ketika Jesus Kristus mengatakan, "Ikutlah Aku," tetapi manusia malah menolak Jesus Kristus, maka orang itu akan ditolak. Semua itu, bukan karena sudah ditentukan sejak semula.


Yesaya 55:8,9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Logika manusia jauh berada dibawah kebenaran Allah karena iman lebih besar dari logika manusia yang diciptakan itu.

Seorang kristen memang harus rasional tetapi sama sekali tidak boleh rasionalist yaitu mengabsolutkan rasio manusia karena hal hal supranatural tidak mungkin dipahami logika manusia yang natural.

Rasio  manusia harus tunduk kepada kebenaran Allah,dan Alkitab adalah kebenaran Allah.


BERSAMBUNG



BACK TO BIBLE