Perlu dicermati juga apakah terjemahan kemenag yang keliru, atau justru terjemahan MMI yang ingin 'tampil' manis? Karena ilmu taqqiyah mereka sudah mendarah daging.
Syalom
Yang jelas keduanya berbeda pengertian, entah siapapun yang benar.
Yang mengherankan saya sebenarnya justru betapa sering dan gencarnyanya mereka mengkritik Alkitab hanya karena sedikit perbedaan terjemahan (tanpa ada perbedaan pengertian) lalu menyebut bahwa Alkitab sudah diubah-ubah..
Satu hal lagi yang lucu, seingat saya justru orang2 MMI yang sering terlibat terorisme atau setidaknya mendukung pelaku terorisme dengan memperlakukan mereka sebagai pahlawan jihad..