Damai bagimu striker.
saya tdk tanya siapa penulis kisah ananias.
Tenangkan batinmu. yang ingin saya sampaikan pada striker terkait pertanyaan striker tentang saksi pemilihan Saulus oleh Tuhan ialah,
saling konfirmasinya kisah kebutaan Saulus dengan kisah penglihatan Ananias. Tapi mungkin daya analisis striker belum nyampe, sih.
\Anda menanyakan siapa saksi ketika Nabi mendapatkan wahyu, saja jawab Allah dan Malaikat-Nya dibuktikan dengan Al Qur'an itu sendiri pun anda tdk percaya to?
Saya tidak mempercayainya karena disitu terjadi pemuter-muteran. Mungkin partisipan lain bisa memberi analogi yang dapat striker pahami. Sabar, ya?
jadi saya bertanya pula hal yg sama, siapa yg menajdi skasi penglihatan ananias tsb. jangan2 itu juga klami sepihak ananias saja.
Penglihatan Ananias itu saling konfirmasi dengan pengalaman Saulus yang dipilih Jesus Kristus melalui kebutaan Saulus. Dengan saling konfirmasi begitu, ada atau tidak adanya saksi mata atau saksi bisu, tidak begitu berpengaruh.
kalu tdk perlu tafsir njlimet, tolong dong dimaknai tentang ayat2 tsb
Sudah tertulis di situ. Artikan saja. Namun, harapannya, jangan diputar-putar.
Anda tentu lupa dengan ayat berikut: Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Tidak lupa strik. Hanya saja, memang sulit sekali memberitahukan padamu strik. Betul, satu iotapun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat. Bahwa hukum Taurat itu terus ada sampai lenyap langit dan bumi ini. Hukum Taurat tetap ada, tetapi tidak digunakan lagi, alias dibatalkan. Tolong bedakan
/meniadakan/ dengan
/membatalkan/.
Meniadakan itu artinya menjadikan
tidak ada, sementara
membatalkan itu artinya membiarkan tetap ada, tetapi
mencuekinya.
ayat mana yg menyatakan kematian Yesus membatalkan hukum taurat?
O, mungkin sudah pernah juga striker baca, tetapi luput dari perhatian striker, kerna tidak sesuai dengan yang striker inginkan,
nggih? strik, kalau striker baca Efesus 2:15, striker akan temukan
sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, semoga membantu.
sejarah yg mana? silahkan anda buktikan disini Nabi pernah merampok kabilah
Sabar, strik saya cari dulu. Saya lupa menyimpannya di mana. Dan tolong ingat, bahwa pencarian itu bukan prioritas utama bagi saya. Syukur-stukur kalo segera ketemu. Kalau belum, jangan lupa mengingatkan saya.
bagaimana menyimpulkannya?
Apakah kalau berbeda dengan pemikiran kamu, maka langsung kamu anggap sesat dan tdk dikepalai oleh Yesus, dan hanya kamu yg benar dan dikepalai oleh Yesus, begitu?
strik, kalau tidak salah ingat, di depan sudah pernah saya ajukan cara pengujiannya. Baiklah, saya ulangi, mainkan saja teori Ayah saya yang hanya bintara kroco pilek itu. Cari saja siapa yang diuntungkan? Kalau yang diuntungkan hanya seorang atau sekelompok orang, itu tidak dikepalai Jesus Kristus. Jika hasilnya melayani banyak orang tanpa pandang bulu, itu dikepalai Jesus Kristus.
Samapai2 rekan seakidah dengan kamu, hanya karena beda pemikiran saja, langsung kamu simpullkan macam2, apa bener pemikiran seperti kamu itu pemikiran yg dilandasi dengan ajaran Yesus?
Wah, saya ingin memastikan, apakah striker tahu arti yang striker
posting itu? Apakah striker hendak mempersamakan sikap saya dengan sikap Muslim kebanyakan terhadap Ahmadiyah? Jaoooh strik. Dalam menilai suatu aliran, saya menerapkan ajaran Jesus Kristus untuk menguji roh yang menggerakkan kelompok itu, untuk memastikan apakah roh yang berasal dari Tuhan atau dari mana.
emang cerita tentang Musa yg anda ambil dari PL itu usianya berapa tahun setelah kematian Musa?
Wehh... tanyakan saja pada Yahudi. Kayaknya catatan mereka tentang leluhur mereka lebih dapat dipercaya tuh, daripada cerita leluhur Yahudi diceritakan Non Yahudi.
Apa menurut anda Yesus ketika naik ke surga maka harusnya Al Qur'an langsung turun gitu gak usah nunggu ratusan tahun?
Tentang tahun keturunan, ato penurunan, ato diturunkannya Al Qur'an, bukan menjadi perhatian saya. Yang menjadi obyek pembanding di benak saya, bahwa banyak cerita di Al Qur'an yang mirip-mirip dengan cerita di Alkitab. Perhatikan kata
/mirip/. Terlalu naif bila mengakui kedua kisah yang mirip itu, adalah benar keduanya. Salah satu saja yang benar. Nah, bila dilihat dari usianya, tentu, yang mungkin ialah kisah Al Qur'an dicontek dari kisah Alkitab, tidak mungkin sebaliknya. Bila dibandingkan dari ajarannya, Alkitab sudah meninggalkan "mata ganti mata, gigi ganti gigi" menjadi "kasihilah Tuhanmu, kasihilah sesamamu", e'e'eee... Al Qur'an malah mengembalikan ke "mata ganti mata, gigi ganti gigi". Mundur lagi.
Meskipun berjarak 1000 tahun sekalipun Allah tdk akan lupa dengan cerita umat2-Nya daro awal jamkan sampai akhir jaman
Saking ingatnya atas kisah-kisah itu, sampai mengatakan Maria ibu Jesus adalah saudara perempuan Harun yang hidup terpaut 14 abad
nggih?.
siapa yg bilang masalah? itu malah suatu kebaikan kalau sama bukan, apakah masalah buat anda kalau umat Islam sama disunat seperti Yesus dan sama bersujud pula seperti Yesus ketika berdo'a?
Mau striker pandang sebagai sama, atau bagaimanapun antara Muslim dengan Jesus Kristus, bukan masalah bagi saya. Jesus sendiri sudah bilang, pada waktunya, akan dipisahkanNya domba dari kambing.
Apnya yg tergantung?
kalau menurut anda maknanya sama tidak antara Bapa dengan Bapak?
Beda coy. Dibedakan dengan huruf 'k'. Yang tanpa 'k' itu bernuansa spirit, semangat, rohani. Yang pakai 'k' itu bernuansa jasmani, benda, fisik, yang sering kamu terjemahkan sebagai 'ayah'. Tapi, agar striker pasti, cari saja di kamus. Jangan kamu telan bulat-bulat yang saya hasilkan.
Nah anda sdh mengambil kesimpulan sendiri tanpa konfirmasi, siapa yg mengajarkan kepada anda bahwa saya mengassosiasikan Allah adalah tempat di bumi ini?
Iya, yah. Tapi meski tanpa konfirmasi, saya bukan tanpa alasan mengatakan seperti itu. Seruan-seruan yang keluar dari mulut para pejiarah di Mekkah itu ialah
Labbaika Allahumma labbaika. Setelah saya gugel, ternyata bahasa Indonesianya ialah
Ya Allah, aku datang karena panggilanMu. Nah, benak saya mikir, mengapa setelah di Mekkah mereka berkata demikian? Saya simpulkan,
berarti Allah mereka bermukim di Mekkah. Sebab, ketika masih di Indonesia, seruan seperti itu tidak diserukan seperti ketika di Mekkah. Dan, sujud doanya ketika di Indonesia selalu mengarah ke Mekkah.
kenapa anda tdk berkoenten mengomentari penyebutan Musa terhadap Tuhannya, tapi anda mempermasalahkan penyebutan Muhammad kepada Tuhannya?
Maksud striker, kompeten? Yah... yang ada di sini saja tidak semua saya mengerti, apalagi yang jauh? Muhammad, itu sering disebut di sekitar saya, pakai toa lagi.
kalau Musa menyebut Tuhannya dengan YHWH. Yesus menyebutnya dengan Bapa, dan Muhamamd menyebut Tuhannya dengan Allah, dimana salahnya sih?
Au' ah elap.