Author Topic: merancangkan pernikahan  (Read 4609 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
merancangkan pernikahan
« on: August 01, 2012, 10:58:38 AM »
Quote
Pernikahan merupakan dambaan setiap orang, maka dari itu harus dipersiapkan dengan persiapan yang super matang. Karena pernikahan merupakan salah satu momen yang takkan terlupakan di seumur hidup kita. Berikut ini ada beberapa checklist dan tips-tips yang bisa membantu Anda dalam mempersiapkan acara pernikahan Anda.
WEDDING CHECKLIST :
TEMPAT
[ ] Tempat upacara pernikahan
[ ] Tempat resepsi
DEKORASI
[ ] Dekorasi tempat upacara pernikahan
[ ] Dekorasi pelaminan
[ ] Dekorasi rumah
MAKANAN
[ ] Catering upacara pernikahan
[ ] Catering resepsi
[ ] Catering di rumah
SALON / MAKE UP & HAIR DO
[ ] Test make up
[ ] Mempelai wanita
[ ] Mempelai pria
[ ] Keluarga mempelai wanita
[ ] Keluarga mempelai pria
[ ] Bridesmaid
[ ] Penerima tamu
[ ] Pagar ayu
[ ] Flower girl
[ ] Lain-lain, …
GAUN / BUSANA
[ ] Gaun pengantin
[ ] Accessories pengantin wanita
[ ] Jas pengantin pria
[ ] Accessories pengantin pria
[ ] Gaun bridemaid
[ ] Accessories bridesmaid
[ ] Jas bestman
[ ] Accessories bestman
[ ] Gaun Ibu (untuk klrg pria & wanita)
[ ] Jas Ayah (untuk klrg pria & wanita)
[ ] Gaun pagar ayu
[ ] Penerima tamu
[ ] Flower girl
[ ] Lain-lain, …
BUNGA
[ ] Hand bouquet tangan / dipegang
[ ] Hand bouquet lempar
[ ] Bunga bridesmaid
[ ] Bunga pagar ayu
[ ] Corsage pengantin (untuk di kenakan di jas)
[ ] Corsage untuk klrg pihak pria
[ ] Corsage untuk klrg pihak wanita
KUE PENGANTIN
[ ] Kue untuk dibagi-bagi stlh upacara pernikahan
[ ] Kue di pelaminan
[ ] Kue untuk dibagi-bagi di resepsi (mingle time)
MOBIL PENGANTIN
[ ] Mobil mempelai
[ ] Transportasi klrg wanita
[ ] Transportasi klrg pria
[ ] Perijinan, keamanan & parkir tamu
DOKUMENTASI
[ ] Photo prewedding
[ ] Photo liputan
[ ] Video prewedding
[ ] Video liputan
KARTU UNDANGAN
[ ] Kartu undangan
[ ] Kartu ucapan terima kasih
[ ] Kartu RSVP
[ ] Kartu nomor meja
[ ] Amplop plastic
[ ] Label stiker nama
[ ] List tamu undangan & print
SOUVENIR
[ ] Souvenir + packaging
ENTERTAIN
[ ] MC upacara pernikahan
[ ] MC resepsi
[ ] Music / Wedding Singer upacara pernikahan
[ ] Music / Wedding Singer resepsi
[ ] Sound system upacara pernikahan
[ ] Sound system resepsi
PENDUKUNG ACARA
[ ] Kembang api / Converti (wedding kiss)
[ ] Wine (wedding toast)
[ ] Gelas susun
[ ] Galeri foto (prewedding)
[ ] Stand foto + Foto
[ ] Meja display
[ ] Album foto / Bingkai foto
[ ] Snow Machine, Bubble Machine, Dryice machine, Fireworks indoor and outdoor, Balon, Merpati, dll
CATATAN SIPIL
[ ] Catatan Sipil

LAIN-LAIN
[ ] Cincin
[ ] Buku tamu
[ ] Alat tulis
[ ] Kotak angpau
[ ] Tempat souvenir
TIM PENDUKUNG
[ ] Koordinator lapangan
[ ] Checker jumlah piring catering
[ ] Pagar ayu / bagus
[ ] Bridesmaid & Bestman
[ ] Pengantin kecil / Flower Girl
[ ] Penerima tamu
[ ] Penerima angpau
[ ] Pembawa cincin
Tips :
1.    Apabila Anda merasa kerepotan dalam mengurus persiapan keseluruhan, Anda dapat menggunakan jasa Wedding Organizer, karena WO dan & Vendor-vendor di pameran wedding memiliki paket-paket yang menguntungkan buat pengantin, selain harga bisa lebih murah, beberapa point mereka gabung menjadi satu paket.
2.    Wedding checklist ini dibuat cukup lengkap, untuk resepsi yang lebih sederhana bisa menghapus beberapa point, apabila dirasa kurang, silahkan ditambahkan sendiri.
Sumber :
* “Bella Donna The Wedding”, Mar 2008
* Inspiration Organizer
* Dokumen Pribadi
Wedding progress
11 – 12 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Tentukan tujuan bulan madu anda dan mulailah mencari tour yang akan anda pakai.
* Cari informasi bagaimana mendaftarkan pernikahan anda di Catatan Sipil atau KUA.
* Cari informasi bila anda ingin menikah di Gereja atau tempat ibadah lainnya.
* Tentukan tanggal pernikahan, cari beberapa alternatif jika tanggal yang diinginkan tidak  tersedia
* Cari informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pernikahan, seperti bridal, tempat resepsi, jas pengantin, dan lain-lain. Informasi bisa didapat dari keluarga, teman atau kunjungi pameran-pameran pernikahan.
* Tentukan besar budget
Susun budget berdasarkan anggaran, dari paling besar sampai paling kecil Dimulai dari tempat+catering, lalu gaun+foto, dst.
* Buat daftar tempat tempat resepsi. Mulai pikirkan akan diadakan dimana pesta pernikahan anda nanti, apakah di hotel, restoran, atau ball room gedung gedung yang disewakan.
* Lakukan test kesehatan pra nikah.
* Buat daftar catering-catering. Kunjungi mereka, dan lakukan test food. Mulailah menyusun menu untuk pesta pernikahan anda nanti.
9 – 10 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Pesan tempat resepsi untuk pernikahan anda segera agar tidak didahului oleh pasangan lain.
* Tentukan pengiring pengantin anda. 1 orang remaja pengiring wanita , 1 orang pengiring pria, dan 2 orang pengiring anak kecil.
* Tentukan penerima tamu dan penjaga buku tamu.
* Tentukan siapa yang akan menjadi pengawas catering.
* Beritahu tanggal pernikahan anda di Gereja atau tempat ibadah lainnya, bila anda ingin menikah disana.
* Tentukan catering yang akan anda pakai, berikut menu utama dan pondokan.
* Tentukan jumlah tamu yang datang dari kedua belah pihak. Mulailah menulis daftar tamu, tanyakan kedua orang tua anda, nama-nama sanak keluarga yang harus diundang.
* Segera tentukan model baju pengantin anda, dan pilih salah satu dari bridal-bridal yang ada.
* Bila anda menginginkan kedua orang tua perempuan memakai baju dari bahan yang sama pada saat resepsi, mulailah mencari bahan sekarang.
* Tentukan seragam yang akan dipakai oleh penerima tamu, penjaga buku tamu dan keluarga. Mulailah mencari bahannya sekarang.
* Tentukan jas pengantin untuk mempelai pria
7 – 8 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Mulailah menentukan warna yang akan ditonjolkan agar pesta tampil selaras
* Pesan kartu undangan
* Pesan benda-benda ungkapan terima kasih untuk tamu
* Pesan dekorasi ruang resepsi
* Sewa kendaraan segera agar memperoleh jenis dan warna yang diinginkan
* Pesan keperluan dokumentasi, meliputi: foto studio, foto liputan dan video
* Pesan jas mempelai pria lengkap dengan asesorisnya
* Pesan kue pengantin
5 – 6 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Serahkan segera surat-surat untuk pembuatan akta nikah kepada yang berwenang
* Beli atau sewa pernak-pernik kamar pengantin
* Belanja perlengkapan rumah tangga dan keperluan seserahan
* Mengantar pengiring untuk ukur badan untuk pembuatan gaun yang baru
* Rawatlah muka dan tubuh secara teratur
3 – 4 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Kelompokkan kartu undangan untuk memudahkan pengiriman
* Buatlah janji dengan perancang untuk pengepasan gaun pengantin
* Pastikan susunan menu serta hitung jumlah pesanan secermat mungkin
* Ambil pesanan cincin kimpoi
* Pilih bingkisan untuk mereka yang banyak membantu Anda
* Diskusikan model rambut yang diinginkan dengan penata rambut Anda
* Lakukan test make up
* Foto studio sebaiknya dilakukan pada waktu test make up agar mendapat hasil yang prima

1 – 2 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Jangan lupa mengkonsumsi multivitamin setiap hari
* Susun jadwal acara hari H mulai dari sebelum dirias sampai selesai pesta dan berikan copynya pada pihak yang terkait
* Konfirmasikan semua pesanan Anda atas dekorasi ruang resepsi, foto, video, kue, MC, pemain musik (tentukan pula lagu-lagu yang harus dimainkan), pagar ayu/bagus dan bunga tangan
* Selenggarakan rapat dengan semua panitia
* Lakukan pengepasan terakhir gaun pengantin lengkap dengan asesorisnya
* Lakukan perawatan wajah dan tubuh secara lengkap
* Konfirmasikan kembali semua pesanan
* Istirahat yang cukup
Sumber : http://www.gsn-soeki.com/wouw/

yg mau merid dan uda merid ayo bagi pengalaman..haha

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #1 on: August 01, 2012, 11:21:40 AM »
Bagi rekan2 kristen baik katolik/protestan/orthodox
Jangan lupa acara di Gereja... juga perlu dipersiapkan...

minta Pendeta/ pastornya...
biasanya kalau katolik ada kursus perkawinan, imho yang prostestan ada konseling juga ...jangan sampai dilewatkan  :)
Nanti ada pengumuman di Gereja 3 kali berguna untuk mengetahui apakah ada halangan untuk menikah secara katolik dll..
Organis dan paduan suaranya juga dihubungi...
cincin kawinnya..dipersiapkan juga...


Dan timing...ini penting juga...biasanya kan acaranya nyambung antara kebaktian/ misa di Gereja dengan resepsi perkawinan di tempatnya...nah kalau jarak gedung/ tempat perkawinan dan Gerejanya cukup jauh perlu diperhatikan juga tuh kapan selesai dan mulainya resepsi perkawinannya.

Oh iya jangan lupa mempersiapkan cuti juga dari kantor..biasanya sehabis nikah kita mau liburan dulu hehe...atau mau bulan madu hehe...jadi jangan lupa dipersiapkan juga cuti dari bos bagi yang bekerja, bagi yang buka usaha juga dipersiapkan usahanya dll

salam damai :)
In Omnibus Caritas

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #2 on: August 01, 2012, 11:36:14 AM »
Bagi rekan2 kristen baik katolik/protestan/orthodox
Jangan lupa acara di Gereja... juga perlu dipersiapkan...

minta Pendeta/ pastornya...
biasanya kalau katolik ada kursus perkawinan, imho yang prostestan ada konseling juga ...jangan sampai dilewatkan  :)
Nanti ada pengumuman di Gereja 3 kali berguna untuk mengetahui apakah ada halangan untuk menikah secara katolik dll..
Organis dan paduan suaranya juga dihubungi...
cincin kawinnya..dipersiapkan juga...


Dan timing...ini penting juga...biasanya kan acaranya nyambung antara kebaktian/ misa di Gereja dengan resepsi perkawinan di tempatnya...nah kalau jarak gedung/ tempat perkawinan dan Gerejanya cukup jauh perlu diperhatikan juga tuh kapan selesai dan mulainya resepsi perkawinannya.

Oh iya jangan lupa mempersiapkan cuti juga dari kantor..biasanya sehabis nikah kita mau liburan dulu hehe...atau mau bulan madu hehe...jadi jangan lupa dipersiapkan juga cuti dari bos bagi yang bekerja, bagi yang buka usaha juga dipersiapkan usahanya dll

salam damai :)

wuih thanks buat masukannya bro..hehe

anggota keluarga masing2 capeng jg perlu diperhatikan tuh..jgn sampe ada ribut2 kecil yg bikin susana hari H tidak enak..hehe

bruce

  • Guest
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #3 on: August 01, 2012, 11:50:43 AM »
Ehhhm, sebuah thread yang sangat menarik.
Sayang telat lihatnya, he he he he.

Dulu, saat menjelang ujian lisan, saya mempersiapkan sangat matang. Dan ketika selesai presentasi di hadapan dosen penguji, rasanya lega luar biasa. Saya anggap inilah kelegaan yang paling besar yang pernah saya alami.

Ternyata saya salah.

Saat persiapan pernikahan, semua kami lakukan sendiri, dan repotnya kami berdua bekerja. Sehingga waktu untuk mempersiapkan acara sungguh repot. Bahkan 5 minggu sebelum hari H, saya belum mencetak kartu undangan, dikebut hingga selesai dalam waktu 3 minggu menjelan hari H. Maka pengiriman undangan saya andalkan bagian collection kantor, dan kilat khusus untuk pengiriman luar kota. Ha ha ha. Acara diawali sejak jam 7 pagi, ke salon, upacara di gereja jam 10, jam 12 acara di rumah, istirahat sebentar kemudian ke salon lagi, kemudian ke studio foto, dan ke tempat resepsi, hingga jam 22 baru bisa pulang ke rumah. Akhirnya, ketika semua beres dan acara berjalan lancar, malam hari sekembalinya dari acara pesta, saya duduk bersandar di sofa, menarik nafas legaaaaaa banget.

Ternyata melaksanakan upacara pernikahan stressing nya lebih besar dibanding ujian lisan. Hadeeeeh, ngga kepingin lagi ngadain persta pernikahan lagi. He he he he.

;D ;D

Offline Phooey

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #4 on: August 01, 2012, 11:54:30 AM »
Ehhhm, sebuah thread yang sangat menarik.
Sayang telat lihatnya, he he he he.

Dulu, saat menjelang ujian lisan, saya mempersiapkan sangat matang. Dan ketika selesai presentasi di hadapan dosen penguji, rasanya lega luar biasa. Saya anggap inilah kelegaan yang paling besar yang pernah saya alami.

Ternyata saya salah.

Saat persiapan pernikahan, semua kami lakukan sendiri, dan repotnya kami berdua bekerja. Sehingga waktu untuk mempersiapkan acara sungguh repot. Bahkan 5 minggu sebelum hari H, saya belum mencetak kartu undangan, dikebut hingga selesai dalam waktu 3 minggu menjelan hari H. Maka pengiriman undangan saya andalkan bagian collection kantor, dan kilat khusus untuk pengiriman luar kota. Ha ha ha. Acara diawali sejak jam 7 pagi, ke salon, upacara di gereja jam 10, jam 12 acara di rumah, istirahat sebentar kemudian ke salon lagi, kemudian ke studio foto, dan ke tempat resepsi, hingga jam 22 baru bisa pulang ke rumah. Akhirnya, ketika semua beres dan acara berjalan lancar, malam hari sekembalinya dari acara pesta, saya duduk bersandar di sofa, menarik nafas legaaaaaa banget.

Ternyata melaksanakan upacara pernikahan stressing nya lebih besar dibanding ujian lisan. Hadeeeeh, ngga kepingin lagi ngadain persta pernikahan lagi. He he he he.

;D ;D


Hehehehehe
Maka dari itu kita memegang teguh prinsip Monogami karena alasan diatas ya Bro   :whistle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

bruce

  • Guest
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #5 on: August 01, 2012, 12:01:13 PM »

Hehehehehe
Maka dari itu kita memegang teguh prinsip Monogami karena alasan diatas ya Bro   :whistle:

Yaaa, anda bisa bayangkan saja, gimana rasanya di posma seperti itu, he he he. Dulu, saya pernah terpikir untuk menikah tamasya saja, cukup pasang iklan di koran, kemudian dana untuk pernikahannya bisa diergunakan untuk keliling Eropa, tentu lebih menyenangkan. Tetapi, rupanya orang tua tidak ada yang bersedia/setuju jika putranya menikah tamasya. He he he he.

 :doh:

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #6 on: August 01, 2012, 12:27:10 PM »
Ehhhm, sebuah thread yang sangat menarik.
Sayang telat lihatnya, he he he he.

Dulu, saat menjelang ujian lisan, saya mempersiapkan sangat matang. Dan ketika selesai presentasi di hadapan dosen penguji, rasanya lega luar biasa. Saya anggap inilah kelegaan yang paling besar yang pernah saya alami.

Ternyata saya salah.

Saat persiapan pernikahan, semua kami lakukan sendiri, dan repotnya kami berdua bekerja. Sehingga waktu untuk mempersiapkan acara sungguh repot. Bahkan 5 minggu sebelum hari H, saya belum mencetak kartu undangan, dikebut hingga selesai dalam waktu 3 minggu menjelan hari H. Maka pengiriman undangan saya andalkan bagian collection kantor, dan kilat khusus untuk pengiriman luar kota. Ha ha ha. Acara diawali sejak jam 7 pagi, ke salon, upacara di gereja jam 10, jam 12 acara di rumah, istirahat sebentar kemudian ke salon lagi, kemudian ke studio foto, dan ke tempat resepsi, hingga jam 22 baru bisa pulang ke rumah. Akhirnya, ketika semua beres dan acara berjalan lancar, malam hari sekembalinya dari acara pesta, saya duduk bersandar di sofa, menarik nafas legaaaaaa banget.

Ternyata melaksanakan upacara pernikahan stressing nya lebih besar dibanding ujian lisan. Hadeeeeh, ngga kepingin lagi ngadain persta pernikahan lagi. He he he he.

;D ;D

wow nice share...apakah and a setuju dengan penggunaan WO utk membantu pengantin?
anda nikah dimana bro?ceritakan dunk gmn perjuangannya ketika dimulai kesepakatan kalian utk menikah sampe hari H nya :)

gw malah bepikir merid di gereja, catatan sipil, trus makan keluarga besar aja ama temen2 deket kyk westren wedding style tp sptnya ortu ga ngasih..haha

bruce

  • Guest
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #7 on: August 01, 2012, 12:51:07 PM »
wow nice share...apakah and a setuju dengan penggunaan WO utk membantu pengantin?
anda nikah dimana bro?ceritakan dunk gmn perjuangannya ketika dimulai kesepakatan kalian utk menikah sampe hari H nya :)

gw malah bepikir merid di gereja, catatan sipil, trus makan keluarga besar aja ama temen2 deket kyk westren wedding style tp sptnya ortu ga ngasih..haha

Jika memungkinkan, terutama dalam hal biaya, penggunaan WO jelas sangat sangat membantu. Semua sudah one-stop shopping.

Saat saya menikah, semua keputusan harus dibuat sendiri, termasuk hari H nya. Setelah hari H kami sepakati, kami mendaftar ke paroki untuk mengikuti kursus perkawinan, berikut juga permohonan ijin menikah beda keyakinan dari keuskupan (istri saya protestan). Setelah itu kami (istri dan ibu saya) mencari ruang pesta dan caterring. Sementara saya juga mencari tailor untuk membuat jas. Kemudian kami mencari penjahit untuk membuat gaun pengantin. Dilanjutkan dengan mencari studio foto. Masih dilanjutkan dengan salon kecantikan. Pekerjaan tambahan sepulang kantor adalah diantara kursus perkawinan, mengantar calon istri untuk perawatan menjelang pernikahan di salon. Justru karena itulah pencetakan kartu undangan menjadi terlambat, tak urung percetakan marah marah dan nyaris menolak menerima order kartu undangan saya, he he he.

Intinya, tanpa WO, semua harus dikerjakan sendiri, tidak masalah jika kita tidak bekerja, tetapi menjadi masalah besar jika calon pengantin bekerja dua duanya. Dalam hal ini, WO sepertinya suatu keharusan, kecuali bagi yang senang berpetualang di tengah rimba kekacauan, ha ha ha.

Nah, seperti yang saya katakan di atas tadi, memang paling nikmat jika kita hanya makan keluarga, ke gereja dan jalan jalan. Seluruh biaya yang ada bisa digunakan untuk tour keliling Eropa. Tetapi ortu pastilah keberatan, mengingat bahwa saat pernikahan itulah saat ortu mengakhiri tugasnya dengan melepas anak anak mereka menjadi pribadi mandiri. Ini yang tidak akan diterima oleh setiap ortu. Belum lagi 'omongan' para sanak keluarga.

Oiya, satu hal lagi yang perlu anda tambahkan di daftar checklist anda bro, yakni menentukan berapa orang yang diundang, dan siapa saja yang diundang. Ini susah susah gampang, karena meleset satu undangan saja bisa berakibat panjang bagi keluarga yang peka terhadap hal hal seperti itu.

Syalom

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #8 on: August 01, 2012, 01:48:05 PM »
Ehhhm, sebuah thread yang sangat menarik.
Sayang telat lihatnya, he he he he.

Dulu, saat menjelang ujian lisan, saya mempersiapkan sangat matang. Dan ketika selesai presentasi di hadapan dosen penguji, rasanya lega luar biasa. Saya anggap inilah kelegaan yang paling besar yang pernah saya alami.

Ternyata saya salah.

Saat persiapan pernikahan, semua kami lakukan sendiri, dan repotnya kami berdua bekerja. Sehingga waktu untuk mempersiapkan acara sungguh repot. Bahkan 5 minggu sebelum hari H, saya belum mencetak kartu undangan, dikebut hingga selesai dalam waktu 3 minggu menjelan hari H. Maka pengiriman undangan saya andalkan bagian collection kantor, dan kilat khusus untuk pengiriman luar kota. Ha ha ha. Acara diawali sejak jam 7 pagi, ke salon, upacara di gereja jam 10, jam 12 acara di rumah, istirahat sebentar kemudian ke salon lagi, kemudian ke studio foto, dan ke tempat resepsi, hingga jam 22 baru bisa pulang ke rumah. Akhirnya, ketika semua beres dan acara berjalan lancar, malam hari sekembalinya dari acara pesta, saya duduk bersandar di sofa, menarik nafas legaaaaaa banget.

Ternyata melaksanakan upacara pernikahan stressing nya lebih besar dibanding ujian lisan. Hadeeeeh, ngga kepingin lagi ngadain persta pernikahan lagi. He he he he.

;D ;D
nanti jadi ketua panitia buat nikahkan anak2nya bro ;D ;D

In Omnibus Caritas

Offline steavan_lop

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1955
  • Reputation Power:
    • lop
  • Denominasi: unknown
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #9 on: August 01, 2012, 01:53:01 PM »
Jika memungkinkan, terutama dalam hal biaya, penggunaan WO jelas sangat sangat membantu. Semua sudah one-stop shopping.

Saat saya menikah, semua keputusan harus dibuat sendiri, termasuk hari H nya. Setelah hari H kami sepakati, kami mendaftar ke paroki untuk mengikuti kursus perkawinan, berikut juga permohonan ijin menikah beda keyakinan dari keuskupan (istri saya protestan). Setelah itu kami (istri dan ibu saya) mencari ruang pesta dan caterring. Sementara saya juga mencari tailor untuk membuat jas. Kemudian kami mencari penjahit untuk membuat gaun pengantin. Dilanjutkan dengan mencari studio foto. Masih dilanjutkan dengan salon kecantikan. Pekerjaan tambahan sepulang kantor adalah diantara kursus perkawinan, mengantar calon istri untuk perawatan menjelang pernikahan di salon. Justru karena itulah pencetakan kartu undangan menjadi terlambat, tak urung percetakan marah marah dan nyaris menolak menerima order kartu undangan saya, he he he.

Intinya, tanpa WO, semua harus dikerjakan sendiri, tidak masalah jika kita tidak bekerja, tetapi menjadi masalah besar jika calon pengantin bekerja dua duanya. Dalam hal ini, WO sepertinya suatu keharusan, kecuali bagi yang senang berpetualang di tengah rimba kekacauan, ha ha ha.

Nah, seperti yang saya katakan di atas tadi, memang paling nikmat jika kita hanya makan keluarga, ke gereja dan jalan jalan. Seluruh biaya yang ada bisa digunakan untuk tour keliling Eropa. Tetapi ortu pastilah keberatan, mengingat bahwa saat pernikahan itulah saat ortu mengakhiri tugasnya dengan melepas anak anak mereka menjadi pribadi mandiri. Ini yang tidak akan diterima oleh setiap ortu. Belum lagi 'omongan' para sanak keluarga.

Oiya, satu hal lagi yang perlu anda tambahkan di daftar checklist anda bro, yakni menentukan berapa orang yang diundang, dan siapa saja yang diundang. Ini susah susah gampang, karena meleset satu undangan saja bisa berakibat panjang bagi keluarga yang peka terhadap hal hal seperti itu.

Syalom

wow pengalaman bgt neh sptnya..haha

nah soal dana gmn tuh diketahui namanya merid perlu biaya yg tidak sedkit bahkan gaji pun ga cukup..
apakah ada yg dpt bantuan dari ortu atau yg hanya kalian berdua coba dishare2?

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #10 on: August 01, 2012, 01:59:05 PM »
wow nice share...apakah and a setuju dengan penggunaan WO utk membantu pengantin?
anda nikah dimana bro?ceritakan dunk gmn perjuangannya ketika dimulai kesepakatan kalian utk menikah sampe hari H nya :)

gw malah bepikir merid di gereja, catatan sipil, trus makan keluarga besar aja ama temen2 deket kyk westren wedding style tp sptnya ortu ga ngasih..haha
hehe...nggak usah pakai WO kemahalan tanya aja di gedungnya biasanya ada paket2 an...berarti makanan, kue, photo, rias pengantin , mc , sampai mobil pengantin udah disediakan...

Kalau pengalaman saya kami ketemu , pacaan di batam tapi menikah di Manado hehe...karena ortu isteri dan kebetulan aku juga orang sana walaupun lahir dan besar di Jakarta.

Dulu sempat tawar menawar mau nikah di mana..Jakarta ...tempat saya, atau manado tempat isteri.
Ternyata papaku mengalah karena rupanya dia juga rindu balik kampung hehe...

Jadilah kami menikah di manado...dari gedungnya kita ambil paket kecuali rias pengantin, berhubung proyek KKN sama saudara...bukan2 apa justru kalau nggak make dia bisa nggak enak dan diomongin ke mana2 wkk...

Puji Tuhan semuanya lancar...baik di Gereja maupun di Gedung...

pulang ke Batam sibuk cari kontrakan hehe...maklum dua2nya anak kost yang sama2 bekerja.

Yah gitu deh pengalaman saya dulu

Ayo monggo bagi yang lain yang mau sharing :)
In Omnibus Caritas

bruce

  • Guest
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #11 on: August 01, 2012, 03:11:11 PM »
Sependapat dengan bro Leon. Bagi yang masih punya keluarga besar di luar Jakarta. Pesan saya adalah MANFAAT kan. Mengapa? Karena di Jakarta biaya segala macam lebih besar, dalam hal sewa gedung, makanan, pakaian, semua lebih mahal. Dan satu lagi yang paling terasa adalah jarak dan kemacetan. Jika jarak antara rumah, gereja, salon, studio foto, dan ruang resepsi berada pada lintas jakarta (seperti yang saya alami), terlebih lagi kondisi sekarang ini, pasti sudah stress di jalan.

 :frantic:

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #12 on: August 01, 2012, 05:29:03 PM »
hmmm..paling praktis pernikahan saya dulu deh..

waktu itu pacar langsung bikin surat nikah (dibantu kenalannya), semua serba kilat --> tidak pakai izin orang tua pula, tidak pakai resepsi, tidak pakai pasang pengumuman di koran
resepsi direncanakan setelah saya lulus kuliah saja
setelah itu saya langsung pergi dari rumah, tinggal di rumah mertua (dia masih kerja di luar kota)
saya meneruskan kuliah, suami kerja di luar kota
kami baru serumah ketika saya lulus kuliah

hasil akhir: PERNIKAHAN KANDAS setelah 4 tahun  :scold:
EASY COME, EASY GO..
HARD TO COME, (MOGA2) HARD TO GO

THE END


jangan ditiru ya.. :grining:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #13 on: August 01, 2012, 05:34:42 PM »
hmmm..paling praktis pernikahan saya dulu deh..

waktu itu pacar langsung bikin surat nikah (dibantu kenalannya), semua serba kilat --> tidak pakai izin orang tua pula, tidak pakai resepsi, tidak pakai pasang pengumuman di koran
resepsi direncanakan setelah saya lulus kuliah saja
setelah itu saya langsung pergi dari rumah, tinggal di rumah mertua (dia masih kerja di luar kota)
saya meneruskan kuliah, suami kerja di luar kota
kami baru serumah ketika saya lulus kuliah

hasil akhir: PERNIKAHAN KANDAS setelah 4 tahun  :scold:
EASY COME, EASY GO..
HARD TO COME, (MOGA2) HARD TO GO

THE END


jangan ditiru ya.. :grining:

Keberatan ngga sis, jika anda membuat sharing sebatas yang anda bisa ungkap kepada kami, mengenai sejarah kegagalan pernikahan anda itu, di thread sharing tentunya. Sehingga menjadi pembelajaran bagi kami semua, baik yang sudah maupun akan menikah, supaya kegagalan yang sama tidak menimpa kami.

Thanks jika anda berkenan.

Syalom

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: merancangkan pernikahan
« Reply #14 on: August 03, 2012, 10:53:56 PM »
yg mau merid dan uda merid ayo bagi pengalaman..haha

Nah.. bro steaven kan dari potografi....

Boleh dong share di sini  apa apa saja yang bagus di foto pada saat menikah.
Biar pembaca yang amatir bisa dapet masukan.

siapa tahu nanti bro kebagian order.. ya ngga ??? he he he he