Author Topic: Tentang efektifitas penebusan Kristus  (Read 13094 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #45 on: August 13, 2012, 02:49:24 AM »
@bruce, phooey, hello kitty, odading, adhi

Terima kasih atas partisipasi Anda di thread ini. Post-post Anda memperkaya pengetahuan saya dan membantu saya dalam menggumuli satu aspek dalam teologi Kristen yang selama ini saya cuekin. Sepertinya, buat saya pribadi, thread ini sudah sampai penghujung. Tapi ada satu hal lagi:

Mengapa orang-orang tertentu dapat beriman dan mengapa orang-orang yang lain tidak dapat beriman? Iman itu darimana? Apa yang membuat orang dapat beriman dan tidak dapat beriman ketika beriman atau tidak beriman adalah soal surga atau neraka?

(Bro adhi sudah menjawab pertanyaan ini dan tentunya tidak perlu menjawab lagi. Bro odading juga sudah mengindikasikan jawabannya  :giggle:)
 
Salam

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #46 on: August 13, 2012, 05:16:56 AM »

Quote
@hello kitty

Terima kasih atas responnya, sis. (Anda sis atau bro yah? :D)

sister, dong..saya cewek tulen kok Mas..hahahahaha..  :onion8:

Quote
Darimana sis hello kitty mendapatkan kesimpulan ini?
Apakah dua-duanya (iman dan perbuatan) adalah bentuk usaha manusia bagi Keselamatannya?

betul, Mas. dasarnya sudah ditulis Kung Pho:

Untuk sampai kepada keselamatan Allah, tidaklah cukup hanya dengan percaya (iman) saja.
Karena itu harus ditunjukkan dengan perbuatan sebagai bukti implementasi keimanan.

Yakobus 2:14-26
 2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

 :onion12:




jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #47 on: August 13, 2012, 05:20:00 AM »
Quote
Mengapa orang-orang tertentu dapat beriman dan mengapa orang-orang yang lain tidak dapat beriman? Iman itu darimana? Apa yang membuat orang dapat beriman dan tidak dapat beriman ketika beriman atau tidak beriman adalah soal surga atau neraka?

karena itu pilihan mereka sendiri, berdasarkan pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain
Iman adalah hasil kehendak bebas manusia, yang dipengaruhi oleh pergumulan mereka dalam kehidupan, dalam rangka "mencari Tuhan"

jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #48 on: August 13, 2012, 07:34:12 AM »
@bruce, phooey, hello kitty, odading, adhi

Terima kasih atas partisipasi Anda di thread ini. Post-post Anda memperkaya pengetahuan saya dan membantu saya dalam menggumuli satu aspek dalam teologi Kristen yang selama ini saya cuekin. Sepertinya, buat saya pribadi, thread ini sudah sampai penghujung. Tapi ada satu hal lagi:

Saya bersyukur jika anda mendapatkan manfaat dari reply reply di thread ini, bro.

Quote
Mengapa orang-orang tertentu dapat beriman dan mengapa orang-orang yang lain tidak dapat beriman? Iman itu darimana? Apa yang membuat orang dapat beriman dan tidak dapat beriman ketika beriman atau tidak beriman adalah soal surga atau neraka?

Iman, Iman (bahasa Arab:الإيمان) secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (إيمان) diambil dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.

Etimologi
Iman (bahasa Yunani: πίστιν– pisti)[1] adalah rasa percaya kepada Tuhan. Iman sering dimaknai "percaya" (kata sifat) dan tidak jarang juga diartikan sebagai kepercayaan (kata benda). Alkitab Terjemahan Baru (TB) mencatat kata "iman" sebanyak 155 kali. Menurut Paulus, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11:1).
Menurut beberapa versi terjemahan Alkitab, kata "iman" yang dalam bahasa Yunani tertulis sebagai πίστιν (baca "pistin") Namun dalam beberapa versi terjemahan Alkitab, kata "iman" dan kata "percaya" diterjemahkan juga dari kata Yunani "πίστις" (baca "pistis").

Secara mudah, kita bisa artikan bahwa iman adalah relasi yang paling dalam dan paling akrab antara kita manusia terhadap Tuhan yang tidak kita lihat secara visual.

Karena bersifat pribadi, maka jika seandainya bisa diukur, maka bisa dikatakan tidak ada iman yang sama pada setiap manusia. Iman yang adalah relasi/hubungan pribadi, sangat dipengaruhi oleh daya pikir, oleh pengalaman hidup dan pengenalannya terhadap sosok yang diimaninya.

Iman yang didasari pengenalan yang baik, dengan pikiran yang jernih, ditambah dengan pengalaman hidupnya, akan membentuk iman yang sangat kuat. Tidak mudah goyah, pudar ataupun aus. Dengan pengetahuan yang matang, maka setiap pergumulan hidup justru semakin menguatkan iman seseorang, sementara iman yang cuma didasari atas dasar ikut-ikutan akan mudah goyah diterpa badai.

Kira kira seperti itu, bro.

Syalom



Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #49 on: August 13, 2012, 01:45:37 PM »
@pinoq,

makasih sama sama udah banyak bertanya.
Karena secara gak sadar, saya sendiri jadi belajar dgn menggali pengertian saya dan menuangkannya di post ... :)

Secara mudah, kita bisa artikan bahwa iman adalah relasi yang paling dalam dan paling akrab antara kita manusia terhadap Tuhan yang tidak kita lihat secara visual.

Karena bersifat pribadi, maka jika seandainya bisa diukur, maka bisa dikatakan tidak ada iman yang sama pada setiap manusia. Iman yang adalah relasi/hubungan pribadi, sangat dipengaruhi oleh daya pikir, oleh pengalaman hidup dan pengenalannya terhadap sosok yang diimaninya.

Iman yang didasari pengenalan yang baik, dengan pikiran yang jernih, ditambah dengan pengalaman hidupnya, akan membentuk iman yang sangat kuat. Tidak mudah goyah, pudar ataupun aus. Dengan pengetahuan yang matang, maka setiap pergumulan hidup justru semakin menguatkan iman seseorang, sementara iman yang cuma didasari atas dasar ikut-ikutan akan mudah goyah diterpa badai.
huiiih.... ! Mantep banget bruce...  :afro:

Kapan yah saya bisa mengemukakan pengertian dgn bagus seperti contoh diatas ?  :think1:

Nyadar, literatur saya amburadul - krn sekena kenanya menuangkan apa yg ada di benak... hehehe  :blush:  :D

salam.
« Last Edit: August 13, 2012, 01:49:06 PM by odading »

bruce

  • Guest
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #50 on: August 13, 2012, 01:50:15 PM »
@pinoq,

makasih sama sama udah banyak bertanya.
Karena secara gak sadar, saya sendiri jadi belajar dgn menggali pengertian saya dan menuangkannya di post ... :)
 huiiih.... ! Mantep banget bruce...  :afro:

Kapan yah saya bisa mengemukakan pengertian dgn bagus seperti contoh diatas ?  :think1:

Nyadar, literatur saya amburadul - krn sekena kenanya menuangkan apa yg ada di benak... hehehe  :blush:  :D

salam.

Thanks bro, semuanya demi kemuliaanNya saja.

 :pray3:


Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #51 on: August 13, 2012, 06:12:27 PM »
Di atas saya bertanya seperti ini:

"Mengapa orang-orang tertentu dapat beriman dan mengapa orang-orang yang lain tidak dapat beriman? Iman itu darimana? Apa yang membuat orang dapat beriman dan tidak dapat beriman ketika beriman atau tidak beriman adalah soal surga atau neraka?"

Pertanyaan ini muncul ketika saya sedang merespon pertanyaan bro jalu di thread http://forumimankristen.com/index.php/topic,354.0.html. Karena saya melihat ada kaitan antara apa yg dibicarakan di thread ini dng yang dibicarakan di thread tsb, maka saya memunculkan pertanyaan tsb.

Sudah ada respon dari bro bruce, sis hello kitty, dan bro odading (yang, dalam hal ini, sepakat dng bro bruce). Dari respon-respon yang diberikan, saya simpulkan bahwa iman merupakan kristalisasi dari pemahaman dan pengalaman/pergumulan hidup ttg Tuhan. Jadi, iman bukan hanya "di kepala" tapi juga "di hati" dan di perbuatan-perbuatan.

Tapi, saya rasa belum ada yang menjawab dua pertanyaan saya yang ini yah.. :grining:

Mengapa orang-orang tertentu dapat beriman dan mengapa orang-orang yang lain tidak dapat beriman?

Apa yang membuat orang dapat beriman, atau tidak beriman, ketika beriman atau tidak beriman adalah soal surga atau neraka?

Saya ingin tahu bagaimana jawaban bro bruce, odading, adhi, phooey dan sis hello kitty atas dua pertanyaan tsb. Boleh?



Salam


bruce

  • Guest
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #52 on: August 13, 2012, 06:27:33 PM »
Quote
Tapi, saya rasa belum ada yang menjawab dua pertanyaan saya yang ini yah..

Mengapa orang-orang tertentu dapat beriman dan mengapa orang-orang yang lain tidak dapat beriman?

Apa yang membuat orang dapat beriman, atau tidak beriman, ketika beriman atau tidak beriman adalah soal surga atau neraka?

Saya ingin tahu bagaimana jawaban bro bruce, odading, adhi, phooey dan sis hello kitty atas dua pertanyaan tsb. Boleh?

Sebenarnya sudah, bro

Quote
Karena bersifat pribadi, maka jika seandainya bisa diukur, maka bisa dikatakan tidak ada iman yang sama pada setiap manusia. Iman yang adalah relasi/hubungan pribadi, sangat dipengaruhi oleh daya pikir, oleh pengalaman hidup dan pengenalannya terhadap sosok yang diimaninya.

Iman yang didasari pengenalan yang baik, dengan pikiran yang jernih, ditambah dengan pengalaman hidupnya, akan membentuk iman yang sangat kuat. Tidak mudah goyah, pudar ataupun aus. Dengan pengetahuan yang matang, maka setiap pergumulan hidup justru semakin menguatkan iman seseorang, sementara iman yang cuma didasari atas dasar ikut-ikutan akan mudah goyah diterpa badai.

Kira kira seperti itu, bro.

Syalom

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #53 on: August 14, 2012, 01:48:49 AM »
Sebenarnya sudah, bro

Syalom

Oh kalo begitu saya yang harus berusaha lebih keras memahami post bro bruce tsb sebagai jawaban atas pertanyaan saya :swt:

Seperti biasa, saya akan mengutarakan kesimpulan saya dan bro bruce cek apakah kesimpulan saya sudah atau belum tepat seperti yang bro bruce maksudkan.

Dari post bro bruce tsb, saya simpulkan bahwa orang bisa beriman atau tidak beriman ditentukan oleh daya pikir, pengalaman hidup dan pengenalannya terhadap sosok yang diimaninya. (Mungkin ini seperti kata pepatah "tak kenal, maka tak sayang" ya?). Orang bisa beriman pada Kristus karena ia mengenal Kristus dengan baik serta melibatkan pengenalannya tersebut dalam menjalani kehidupannya sehari-hari (pengalaman).

Sebaliknya, orang tidak beriman kepada Kristus karena ia tidak mengenal Kristus sama sekali, atau mengenal Kristus tapi hanya sebatas aspek kognitif saja. Ia tahu Yesus itu ada tapi ia tidak percaya bahwa Yesus itu Tuhan dan Juruselamat.

Bisa disimpulkan begitu, bro?

Bila bisa disimpulkan begitu, pertanyaan saya berikutnya: bagaimana orang bisa mengenal Kristus dengan baik? Maksud saya: dengan tolok ukur apa orang bisa yakin bahwa ia telah mengenal Kristus yang benar, bukan Kristus yang palsu? Atau, dengan tolok ukur apa orang bisa yakin bahwa iman yang ia punya adalah iman yang menyelamatkan, bukan iman yang palsu?

Saya menanyakan hal ini karena saya teringat ayat di Matius: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku,'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, 'Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah daripada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!........" Ayat tsb menunjukan bahwa pengenalan akan Kristus bukan hal yg mudah.

Jadi, bagaimana caranya?


Salam

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #54 on: August 14, 2012, 07:21:01 AM »

---cut---

Bila bisa disimpulkan begitu, pertanyaan saya berikutnya: bagaimana orang bisa mengenal Kristus dengan baik? Maksud saya: dengan tolok ukur apa orang bisa yakin bahwa ia telah mengenal Kristus yang benar, bukan Kristus yang palsu? Atau, dengan tolok ukur apa orang bisa yakin bahwa iman yang ia punya adalah iman yang menyelamatkan, bukan iman yang palsu?

Saya menanyakan hal ini karena saya teringat ayat di Matius: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku,'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, 'Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah daripada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!........" Ayat tsb menunjukan bahwa pengenalan akan Kristus bukan hal yg mudah.

Jadi, bagaimana caranya?


Salam

 (Mat 7:16-23 ITB)
16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?  17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.  18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.  19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.  20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
 21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.  22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


(Mat 22:37-39 ITB)
 37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.  38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.  39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
 

Sorry Bro Pinoq, ikutan nimbrung   :D
Ikut mengutarakan pendapat ..........

Ayatnya saya tarik mundur ya Bro.
Mat 7:16-20 menyatakan dari buahnya kita akan mengenal mereka.
Mat 7:21-23 menyatakan perbuatan-perbuatan melulu hanya kasih untuk Allah saja. Melupakan kasih untuk sesama.

Padahal seperti kita ketahui bahwa Tuhan Yesus memberikan 2 hukum utama, yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.
Jadi tolok ukur iman yang lengkap adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesama.
Karena sekali lagi iman tanpa perbuatan adalah mati.
Dan dalam hal ini iman harus dibuktikan dengan perbuatan selain kepada Allah juga jangan dilupakan kepada sesama manusia.

GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

bruce

  • Guest
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #55 on: August 14, 2012, 08:05:45 AM »
@pinoq

Quote
Bila bisa disimpulkan begitu, pertanyaan saya berikutnya: bagaimana orang bisa mengenal Kristus dengan baik? Maksud saya: dengan tolok ukur apa orang bisa yakin bahwa ia telah mengenal Kristus yang benar, bukan Kristus yang palsu? Atau, dengan tolok ukur apa orang bisa yakin bahwa iman yang ia punya adalah iman yang menyelamatkan, bukan iman yang palsu?

Saya menanyakan hal ini karena saya teringat ayat di Matius: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku,'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, 'Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah daripada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!........" Ayat tsb menunjukan bahwa pengenalan akan Kristus bukan hal yg mudah.


Begini bro, saya berikan uraian saja ya, setelah itu bisa anda coba simpulkan sendiri.

A, adalah seorang pemuda, dari keluarga miskin beragama Kristen, bersekolah hingga sarjana, bekerja giat rajin dan jujur. Menikah dengan seorang gadis yang dicintainya, memiliki seorang anak yang gadis lucu. Keluarga mereka saling mencintai dan penuh rasa syukur. Setiap minggu mereka rajin ke gereja, memberikan persembahan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Hingga suatu saat si istri kena penyakit kanker payudara, dan berujung pada kematian. Sementara A karena terlalu banyak mengurusi istrinya selama sakit pekerjaannya menjadi terbengkalai, dan berujung pada PHK. Di saat masalah seperti itu, sang anak terkena demam berdarah, dan harus masuk rumah sakit untuk menerima transfusi. Biaya tidak punya, pekerjaan tidak ada, kebutuhan uang mendesak. A bersujud dan berdoa, menyerahkan seluruh masalahnya kepada Tuhan, berterima kasih atas semua yang telah diterimanya selama ini, bersyukur bahwa ia masih diberi kesempatan merawat anaknya, dan dengan rendah hati ia menyerahkan masalahnya kepada Tuhan.


B, adalah seorang pemuda, dari keluarga miskin beragama Kristen, bersekolah hingga sarjana, bekerja giat rajin dan jujur. Menikah dengan seorang gadis yang dicintainya, memiliki seorang anak yang gadis lucu. Keluarga mereka saling mencintai dan penuh rasa syukur. Setiap minggu mereka rajin ke gereja, memberikan persembahan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Hingga suatu saat si istri kena penyakit kanker payudara, dan berujung pada kematian. Sementara B karena terlalu banyak mengurusi istrinya selama sakit pekerjaannya menjadi terbengkalai, dan berujung pada PHK. Di saat masalah seperti itu, sang anak terkena demam berdarah, dan harus masuk rumah sakit untuk menerima transfusi. Biaya tidak punya, pekerjaan tidak ada, kebutuhan uang mendesak. B, berdoa dan bertanya kepada Tuhan, apa salahnya, apa yang telah dilakukannya sehingga mendapat beban sedemikian berat, sehingga tidak dapat ditanggungnya. B mohon Tuhan mengangkat masalah yang menghimpitnya, karena ia sudah tidak kuat lagi.


Dari dua contoh itu, A dan B, mana yang menurut anda lebih beriman? Mereka berada pada kondisi yang sama, dengan beban yang sama, tetapi respon berbeda.

Manusia dapat denan mudah bersyukur dan berterima kasih saat mendapat berkat berlimpah, tetapi masihkan rasa syukur dan terima kasih terucap saat prahara dan kesesakan menimpa kita? Di sini adalah rasa syukur dan terima kasih, bro, bukan doa dan permohonan lho.

Bisakah saat kita terjerembab tak berdaya, kita masih bisa bersyukur dan berterimakasih, serta berserah pada Tuhan? Atau kita mulai menghitung apa yang kurang yang saya lakukan sehingga Tuhan membalas saya seperti ini? Apa dosa saya? Apa yang membuat Tuhan murka? Mengapa orang orang yang kurang 'beriman' dibanding saya mendapat berkat lebih banyak dari saya?

Bisakah kita berlutut seperti Jesus di taman Getsemani, dan berdoa 'Terjadilah padaKu menurut kehendakMu'

Syalom

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #56 on: August 14, 2012, 11:39:24 AM »
@bruce, phooey

Saya rasa si A memiliki iman yg sejati, sementara si B tidak. Saya berkesimpulan seperti itu setelah melihat respon mereka masing2 ("buahnya")

Pertanyaan saya: apakah respon-respon tsb merupakan pilihan bebas dari ybs ( si A memilih utk merespon spt ini dan si B memilih untuk merespon spt itu)?

« Last Edit: August 14, 2012, 11:42:29 AM by pinoq »

bruce

  • Guest
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #57 on: August 14, 2012, 11:59:59 AM »
@bruce, phooey

Saya rasa si A memiliki iman yg sejati, sementara si B tidak. Saya berkesimpulan seperti itu setelah melihat respon mereka masing2 ("buahnya")

Pertanyaan saya: apakah respon-respon tsb merupakan pilihan bebas dari ybs ( si A memilih utk merespon spt ini dan si B memilih untuk merespon spt itu)?

Saya yakin tidak ada yang menentukan si A harus merespon seperti itu, sementara si B merespon seperti ini. Mereka melakukannya dengan kesadaran penuh.

Cuma, kalau anda teliti, anda akan menemukan perbedaan utama dari doa si A dan si B itu, bro.

Si A, setiap saat bersyukur, dan berterima kasih terhadap apapun yang diterimanya. Setiap saat ia melakukan kebaikan atas dasar rasa syukur. Bahkan semua pencobaan berat yang diterimanya, diterima dengan rasa syukur, bahwa ia hanya melakukan apapun demi kemuliaan Tuhan saja.

Sementara si B, mungkin tidak nyata nyata seperti ini, tetapi tanpa sadar, ada harapan bahwa apa yang dilakukannya membuat Tuhan senang, dan apa yang tidak dilakukannya membuat Allah murka. Jadi saat ada masalah menerpa, ia cenderung bertanya, dimana kesalahan yang aku perbuat?

Seorang yang sungguh mengasihi orang lain, tidak akan pernah terpikir ada niat jahat dari orang itu kepadanya. Sedangkan orang yang masih ada keraguan apakah orang itu sungguh mengasihinya, masih memiliki kekuatiran bahwa orang itu mungkin saja berniat jahat kepadanya.

Iman yang sungguh sungguh, adalah kepasrahan sepenuhnya kepada Tuhan, kita percaya bahwa Tuhan itu baik, bahwa apapun yang direncanakan Tuhan untuk kita pastilah baik. Sepahit apapun yang kita rasakan, karena kita percaya bahwa pada akhirnya Tuha akan memberikan yang terbaik bagi kita.

Syalom


Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #58 on: August 14, 2012, 02:21:31 PM »
Si A, setiap saat bersyukur, dan berterima kasih terhadap apapun yang diterimanya. Setiap saat ia melakukan kebaikan atas dasar rasa syukur. Bahkan semua pencobaan berat yang diterimanya, diterima dengan rasa syukur, bahwa ia hanya melakukan apapun demi kemuliaan Tuhan saja.

hahahahahaha..haduh.. :rofl:
Bro, ini karangan Anda semata kan? atau kisah nyata?

saya melihatnya dari sudut pandang yang berbeda ya Mr.Bruce :flower:
no offense

tokoh A ini kelihatan sekali polosnya...khas banget sanguinis yang bertindak dulu baru berpikir belakangan. :think:
dari cerita Anda, tampak sekali si A tidak pandai mengatur hidupnya (apalagi hidup istri dan anaknya).
kalau mau sedikit berpikir, harusnya dia bisa minta tolong pada orang lain (atau keluarganya yang tersisa) untuk membantu meng-handle istrinya toh?
kok dia ini malah  menangani semua sendirian..yang justru berujung pada kehancuran dirinya sendiri (dalam hal ini PHK)--> hingga akhirnya dia kebingungan menangani anaknya yang sakit DB?

nah, giliran sudah terhimpit, kok bisa2nya dia bersyukur atas pencobaan yang dia alami?
pencobaan apa?
saya kok tidak melihat hal buruk yang terjadi itu adalah pencobaan dari Tuhan? :'o
bukankah semua yang terjadi padanya adalah hasil pilihan dia sendiri?
ckckckckck.. :doh:

Quote
Sementara si B, mungkin tidak nyata nyata seperti ini, tetapi tanpa sadar, ada harapan bahwa apa yang dilakukannya membuat Tuhan senang, dan apa yang tidak dilakukannya membuat Allah murka. Jadi saat ada masalah menerpa, ia cenderung bertanya, dimana kesalahan yang aku perbuat

kisah yang ini juga tidak masuk akal.. :whistle:
tapi tak apalah..bagus juga untuk dijadikan sebagai perbandingan

Quote
Apapun yang direncanakan Tuhan untuk kita pastilah baik. Sepahit apapun yang kita rasakan, karena kita percaya bahwa pada akhirnya Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita.

fiuhh.. :doh:
itu konsep saya zaman dulu, dan sukses membuat hidup kerohanian saya hancur total

saya bisa sembuh secara rohani justru setelah menganut konsep ini:
- segala sesuatu yang terjadi pada hidup adalah rangkaian proses sebab akibat.
- kondisi yang tidak nyaman atau kepahitan juga hasil dari kehendak bebas kita sendiri plus kehendak bebas orang lain yang ada di sekitar kita.
- keadaan menjadi lebih baik, ketika kita memutuskan untuk mengubah keadaan atau mengubah sudut pandang terhadap keadaan tersebut
- rencana Tuhan tidak akan pernah kita mengerti secara penuh karena keterbatasan kita sebagai manusia --> jadi jangan mengaitkan rencana Tuhan dengan kejadian yang kita alami

konsep yang Anda tulis itu lebih cocok untuk orang2 yang sudah dewasa secara rohani, Bro..
kalau diterapkan pada orang yang belum siap, justru bisa membuatnya makin jauh dari Tuhan :doh:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Tentang efektifitas penebusan Kristus
« Reply #59 on: August 14, 2012, 02:45:42 PM »
saya bisa sembuh secara rohani justru setelah menganut konsep ini:
- segala sesuatu yang terjadi pada hidup adalah rangkaian proses sebab akibat.
- kondisi yang tidak nyaman atau kepahitan juga hasil dari kehendak bebas kita sendiri plus kehendak bebas orang lain yang ada di sekitar kita.
- keadaan menjadi lebih baik, ketika kita memutuskan untuk mengubah keadaan atau mengubah sudut pandang terhadap keadaan tersebut
- rencana Tuhan tidak akan pernah kita mengerti secara penuh karena keterbatasan kita sebagai manusia --> jadi jangan mengaitkan rencana Tuhan dengan kejadian yang kita alami

konsep yang Anda tulis itu lebih cocok untuk orang2 yang sudah dewasa secara rohani, Bro..
kalau diterapkan pada orang yang belum siap, justru bisa membuatnya makin jauh dari Tuhan :doh:

Tadinya pingin ikutan komen...
eh ternyata mirip dengan komen mbak hello....

ya udah.. gak jadi....
I second your comments mbak.. sip...

Memang Perjalanan Iman / Pergumulan / Pendewasaan / Pendalaman Iman adalah proses yang GRADUAL dan hanya bisa by experience..
sehingga ada tahapan fase yang harus dilalui & dari kegagalan / ke-kurang-enak-an itulah kita baru bisa merefleksi dan merasa bahwa Tuhan ternyata semakin luar biasa..

Komen mas bruce yang ini:
Quote
Sementara si B, mungkin tidak nyata nyata seperti ini, tetapi tanpa sadar, ada harapan bahwa apa yang dilakukannya membuat Tuhan senang, dan apa yang tidak dilakukannya membuat Allah murka. Jadi saat ada masalah menerpa, ia cenderung bertanya, dimana kesalahan yang aku perbuat

ternyata.. oh ..ternyata...
saya cukup surprise bahwa cukup banyak teman-teman yang memutuskan (atau terbawa) sikap iman yang demikian..
kalau bahasa kasarnya: ber-Iman dalam rangka me-NYOGOK / me-NYUAP Tuhan biar senang & biar dimasukkan surga...
atau lebih parahnya:.. biar bisa me-NAGIH JANJI Tuhan buat dikasih karcis ke surga.. hehe..

Padahal, kembali ke post mbak hello tadi..
Perbuatan kita adalah hasil free will kita sendiri...
Baik & Buruk adalah hasil kita sendiri..
Konteks kehendak Tuhan adalah bahwa Kejadian Baik / Buruk PASTI-lah dimaksudkan oleh Tuhan demi IMPROVE-ment kita sendiri..
tinggal MAMPU-kah & MAU-kah manusia itu mengambil Opportunity for improvement yang sudah disediakan oleh Tuhan tsb..

Salam,
« Last Edit: August 14, 2012, 02:53:05 PM by cadangdata »