Kalau apa yang njenengan tahu adalah hasil dari apa yang saya sampaikan, kemudian njenengan jadi pengajar, apa kemudian saya sedemikian bodohnya untuk belajar dari njenengan?
Coba cari di tulisan saya di atas, apa ada kata SAMA PERSIS ?
Baiklah kalau analogi njenegan seperti itu, njenengan sabagai guru lalu saya belajar, dan saya pintar dan hapal pelajaran njenengan, njenengan bilang saya itu jenius dan juara, lalu apakah kemudian saya mengamalkan pelajaran njenengan mengapa selanjutnya njenengan malah jadi berseberangan dengan saya?
karena kalau nabi belajar semua dari kitab pamannya, dan pamannya sendiri yg mengatakan bahwa Muhammad adalah seorang nabi, mengapa sang paman masih berseberangan ajaran dengan nabi?
karena menurut saya Nabi mengajak pamannya tuk mengikuti ajarannya (kalau memang itu pelajaran dari sang paman, ya ikut melanjutkan pangajaran sang paman), bukan tuk mengajarkan kembali kepada sang paman.
kenyataannya sang paman berseberangan ajaran meskipun sang paman tahu bahwa apa yg diajarkan ponakannya itu benar, bahkan mengatakan bahwa Muhammad adalah seorang Nabi, pasti ada alasan mengapa sang paman masih bersikukuh utk tdk ikut Islam, 'mungkin' kalau sang paman masih menjadi salah satu pemimpin kaum qurays, sang paman bisa melindungi Nabi dari serangan kaum qurays.
ini hanya pendapat saya pribadi saya saja, kebenaran hanya milik Allah.
mengenai SAMA PERSIS, saya hanya mengutip dari pernyataan mas yopi:
dimana hampir semua isi Alquran sama persis dengan Alkitab Ebyon (kitab sang paman), termasuk kisah Tuhan Yesus yang ganti orang ketika disalib!