Tapi saya nangkapnya kok "nasib" ini bukan sesuatu yang sudah ditetapkan Allah sejak semula (mirip takdir). Sepertinya nasib di sini lebih merupakan akibat yang didahului oleh sebab.
Barusan saya nge-cek lagi di AO (Alkitab Online) dgn membandingkan kata kunci "takdir" dan "fate".
Ternyata, setiap kali ayat yg dalam bahasa inggris-nya keluar kata "fate" --- tidak diterjemahkan kedalam bahasa Indonesianya menjadi "takdir" bahkan tidak juga menjadi kata "nasib" --- dan hasil search AO, tidak ada satupun ayat yang menggunakan kata "takdir". Kenapa yah ? apa memang terjemahan Indo menghindari penggunaan kata "takdir" ? ataukah memang tidak ada "takdir" didalam keKristenan ? Lalu "fate" artinya apa donk ?
tetapi benar, nasib bisa diubah.
Contoh: mereka bertobat (ada tindakan) ========> tidak lagi binasa (nasib berubah)
Apabila adalah benar, Allah
bukan sebagai puppet master --- maka imo, "nasib/takdir" adalah HASIL perbuatan manusia dimana
HASIL keseluruhan-nya terkait pada seluruh SebabAkibat kosmik ini.Pada yg ijo ... "bisa diubah" menurut saya mesti diliat dulu konteksnya ... : model yg kayak gimana "itu nasib" yg bisa diubah ?
IMO - bisa ada bbrp kemungkinan model "nasib"-nya dan belon tentu bisa di ubah.
A. Model "nasib" dilahirkan di keluarga miskin, ini bisa di ubah.
B. Model "nasib" lahir cacat, ini tidak bisa diubah
(saya gak lagi masukin asumsi pake kaki kayu ato mata gundu ... ).C. Model "nasib" yg meratapi kondisi-nya, ini bisa diubah.
D. Model "nasib" orang berkendaraan di jalanan, tidak bisa diubah.
Pd stiap orang bahkan stiap ciptaan, Tuhan sudah terlebih dahulu menetapkan rancangan (bbrp org mnyebutnya takdir).
Ada org yg lahir cacat, ada yg lahir smpurna, ada yg lahir dr kluarga miskin, ada yg lahir dr kluarga kaya, ada yg single parent, ada yg full parent.
Disini saya juga sebenernya masih "rancu" / bingung.
Apakah Alkitab emang explicitly menyatakan bhw "bawa-an bawa-an" pada sso (yg ungu) = pekerjaan Allah ---> Allah
personally - literally - deliberately WILL setiap orang lahir pada suatu kondisi spesifik (ungu) ?
Yes 45:7
yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini.
Dari duilu ada keinginan saya membuat topik berkenaan dgn ayat ini.... kebetulan siip mencantumkannya.
Kalo menurut saya sih ya ... ayat tsb tidak sedang "berusaha" utk berkata personally ke sso.
Saya cenderung mengertikan ayat tsb secara general, yaitu secara kosmik.
Misal, sso sedang berkendaraan dijalan ... dan orang ini sudah hati2, patuh, sopan dalam lalulintas --- tautau aja jebret! dia ditabrak truk yg sopirnya ngantuk. Pertanyaannya : apakah
Allah personally - deliberately - literally WILL menciptakan nasib malang buat si ketabrak ? Kalo saya disuruh ngejawab... ya jawaban saya : nggak tau-lah secara pastinya... hehehe
.
Oleh karena itu saya cenderung utk berpendapat : itu "misteri" kosmik SebabAkibat.
Bagi yang positif-thinking,
tidak akan menganggap peristiwa dia ditabrak tsb adalah suatu "nasib" malang (apalagi menganggap orange) --- karena memang begitulah kosmik adanya
(begitulah kosmik diciptakanNYA) ... ada malang ada mujur, ada sedih ada gembira, dll.
Bagi yang negatif-thinking,
akan menganggap peristiwa dia ditabrak tsb adalah "nasib" malang, suatu ketidak mujuran --- dia sedang mengalami kesialan dan terbuka kemungkinan dia mencari "kambing hitam" dgn berpendapat orange.
Yah... kira kira begitulah pendapat saya ...
.
salam.