Author Topic: Icons as Windows to Heaven  (Read 833 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
Icons as Windows to Heaven
« on: August 26, 2012, 10:29:44 AM »
Banyaknya pertanda perestroika dan perubahan politik menandai perjalananku ke Kiev di tahun 1990. Sekalipun demikian, setelah mendengar berbagai kisah penganiayaan terhadap Kekristenan di Uni Sovyet, aku merasa terkejut sekaligus senang mendapatkan sebuah salib kecil dari batu amber yang dijual ditengah kumpulan berbagai souvenir di lobby hotel. Harganya murah, jadi aku membelinya dan menggantungkannya pada kalung emas yang kukenakan. Segera aku melupakan hal itu.

Dua hari kemudian, aku diundang oleh seorang gadis Rusia untuk mengunjungi sebuah biara kecil di dekat situ. Gadis itu ingin belajar bahasa Inggris, dan aku ingin juga sekaligus berjalan-jalan melihat apapun yang bisa kulihat, jadi kamui pergi berdua. Saat itu sudah menjelang sore, dan saat kami masuk ke kapel yang remang-remang, aku mendapati diriku sendirian diantara sejumlah besar ikon, yang dikelilingi oleh bunga-bunga taman dan lilin yang menyala terang.

Segera seorang perempuan tua mendekatiku, seorang biarawati Orthodox bertubuh kecil,  yang jelas tinggal disitu. Ia dengan sabar bercerita kepadaku, entah dalam bahasa Russia atau Ukraina. Setiap beberapa kata ia menunjuk ke salib kecil di leherku. Dan tampaknya ia tidak begitu senang dengan hal itu.

Aku menggelengkan kepala. Ia menggelengkan kepalanya, dengan kening yang makin berkerut.

Dengan rasa malu dan menduga jangan-jangan aku, entah dengan cara bagaimana, telah menimbulkan insiden internasional, mencari di tempat itu si “penerjemah”ku. Tentunya ia tidak kutemukan disitu.

Sementara itu, sang biarawati tampaknya mengulang-ulang perkataannya sendiri. Dia tampak sedikit frustrasi. Aku menggelengkan kepalaku lagi dan menaikkan bahuku tanda tak mengerti. Tak dapat kubayangkan apa yang begitu mengganggunya.

Akhirnya, ia menggandeng lenganku melintasi kapel ke sebuah triptych, yang tingginya sekitar 2 kaki (60 cm). Ada Yesus tergantung di salib, dengan Maria Ibu Nya berdiri di sebelah kanan dan Yohanes Pembaptis di sebelah kiri.

Aku melihat ke icon tersebut, pada bunga yang wangi semerbak yang dengan indahnya diletakkan di sampingnya, dan ke lilin-lilin yang mewakili doa orang beriman. Segera aku mengerti. Biarawati tua itu – yang, sudah setua itu, telah bertahan selama 70 tahun hidup dalam pemerintahan ateisme Soviet – tidak ingin melihatku memakai salib itu tanpa mengerti dengan jelas maknanya. Icon tersebut, baginya, adalah sekilas pandangan kepada realitas pengorbanan Kristus bagi dosa manusia. Anak Allah telah menderita dan mati baginya, bagiku, dan  bagi seluruh dunia. Mengertikah aku akan hal itu?

Sebelumnya, sepanjang jalan menuju kapel, aku telah belajar mengatakan “Yesus hidup” dalam bahasa Rusia. Aku mengangguk, meletakkan tangan di dadaku, dan membisikkan kata-kata dalam bahasa Rusia itu: “Yesus Zhiv”
Untuk pertama kalinya, senyuman merekah di wajah biarawati itu. Ia mengangguk, menggenggam kedua tanganku dan meremasnya pelahan, dan pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata, merasa puas karena aku cukup mengerti tentang Injil untuk mengenakan sebuah salib kecil di leherku.

Windows to Heaven
Elizabeth Zelensky & Lela Gilbert

bruce

  • Guest
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #1 on: August 26, 2012, 10:59:21 AM »
Quote
Aku menggelengkan kepala. Ia menggelengkan kepalanya, dengan kening yang makin berkerut.

Mungkinkah si biarawati itu bertanya, 'Apakah kamu tahu arti salib yang kamu kenakan itu?'
Dan ketika si penulis menggelengkan kepalanya karena tidak tahu apa yang ditanyakan, si biarawati tentu semakin kecewa dan sedih.

 :nod:

Betul, banyak dari orang Kristen yang tidak tahu bahwa salib memiliki arti yang sangat dalam. Di dalam salib terlambang begitu besarnya Kasih Allah kepada manusia, sehingga diberikannya PuteraNya yang Tunggal bagi keselamatan kita. Begitu besar penderitaan Sang Kristus di atas kayu salib itu.

Bagi kebanyakan orang Kristen, mengenakan salib adalah bagai mengenakan perhiasan saja. Padahal, salib memiliki arti yang sangat jauh. Di dalamnya terkandung semangat perngorbanan dan kasih tiada batas.

Nice posting, bro.

Syalom

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #2 on: August 26, 2012, 12:25:51 PM »
Betul, banyak dari orang Kristen yang tidak tahu bahwa salib memiliki arti yang sangat dalam. Di dalam salib terlambang begitu besarnya Kasih Allah kepada manusia, sehingga diberikannya PuteraNya yang Tunggal bagi keselamatan kita. Begitu besar penderitaan Sang Kristus di atas kayu salib itu.

Bagi kebanyakan orang Kristen, mengenakan salib adalah bagai mengenakan perhiasan saja. Padahal, salib memiliki arti yang sangat jauh. Di dalamnya terkandung semangat perngorbanan dan kasih tiada batas.
Syalom

Bro, saya malah ngeri mengenakan salib sebagai asesoris, apalagi menggantungnya di dinding kamar. entah ya, mungkin karena saya langsung membayangkan peristiwa penyaliban yang sungguh menyakitkan.
lebih serem lagi kalau melihat salib besar di mana ada patung Yesus tertancap di sana.
saya mengerti itu lambang kasih Tuhan, tapi tetap saja itu bukan pemandangan yang menyenangkan.

astaga..saya kok jadi kayak iblis..takut sama salib :onion2:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #3 on: August 26, 2012, 12:31:17 PM »
Bro, saya malah ngeri mengenakan salib sebagai asesoris, apalagi menggantungnya di dinding kamar. entah ya, mungkin karena saya langsung membayangkan peristiwa penyaliban yang sungguh menyakitkan.
lebih serem lagi kalau melihat salib besar di mana ada patung Yesus tertancap di sana.
saya mengerti itu lambang kasih Tuhan, tapi tetap saja itu bukan pemandangan yang menyenangkan.

astaga..saya kok jadi kayak iblis..takut sama salib :onion2:

Sebagai kebalikannya, saya sangat menyukai patung salib. Saya memiliki berbagai bentuk dan buatan. Ada yang dari kayu, ada yang dari sejenis batu, ada yang dari logam.

Entah mengapa, kalau ada persoalan yang menghadang, saya cukup melirik salib itu, saya koq merasa dikuatkan lagi, bahwa sudah ada sosok yang menanggung sebagian besar beban saya, yang harus saya pikul tinggal ringan saja. Begitu sis.

 :nod:

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #4 on: August 26, 2012, 12:39:58 PM »
Entah mengapa, kalau ada persoalan yang menghadang, saya cukup melirik salib itu, saya koq merasa dikuatkan lagi, bahwa sudah ada sosok yang menanggung sebagian besar beban saya, yang harus saya pikul tinggal ringan saja. Begitu sis.

dulu saya juga berpikir seperti Anda.
tapi berhubung hampir semua peristiwa berat terselesaikan setelah berjuang habis2an dulu, saya jadi agak skeptis.
akhirnya saya terprogram untuk menyelesaikan masalah dulu sendiri. kalau tidak bisa, baru cari bala bantuan. kalau masih gagal, baru deh saya minta bantuan pada Tuhan. :'o
*aliran sesat
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #5 on: August 26, 2012, 12:45:00 PM »
dulu saya juga berpikir seperti Anda.
tapi berhubung hampir semua peristiwa berat terselesaikan setelah berjuang habis2an dulu, saya jadi agak skeptis.
akhirnya saya terprogram untuk menyelesaikan masalah dulu sendiri. kalau tidak bisa, baru cari bala bantuan. kalau masih gagal, baru deh saya minta bantuan pada Tuhan. :'o
*aliran sesat

Bukan, tetapi aliran kurang iman.

 :doh:

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #6 on: August 26, 2012, 12:52:32 PM »
Bukan, tetapi aliran kurang iman.

 :doh:

hiks.. habis saya sering kecewa kalau minta tolong di depan.
banyak melesetnya.
kalau minta tolong di bagian akhir, saya kan cenderung sudah capek (karena sudah berjuang habis2an) --> jadi cenderung pasrah, terserah Yang Memberi Bantuan deh..
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #7 on: August 26, 2012, 12:54:55 PM »
hiks.. habis saya sering kecewa kalau minta tolong di depan.
banyak melesetnya.
kalau minta tolong di bagian akhir, saya kan cenderung sudah capek (karena sudah berjuang habis2an) --> jadi cenderung pasrah, terserah Yang Memberi Bantuan deh..

Anda punya ponakan? Pernahkah ponakan anda minta atau mengharapkan sesuatu dari anda?
Apa perasaan anda kalau ponakan anda mintanya sambil merengek dan maksa?

 :nod:

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #8 on: August 26, 2012, 04:20:58 PM »
Anda punya ponakan? Pernahkah ponakan anda minta atau mengharapkan sesuatu dari anda?
Apa perasaan anda kalau ponakan anda mintanya sambil merengek dan maksa?

 :nod:

tidak punya.
sejauh ini tidak ada yang berani bersikap seperti itu pada saya.
hehehehe.. :swt:
hmm..jadi ingat kasus di Alkitab, di mana ada janda yang merengek terus pada jaksa. pada akhirnya, jaksa itu mengabulkan permintaannya karena sumpek disamperin terus.
kadang saya memakai metode itu sih.. :swt: :swt:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

bruce

  • Guest
Re: Icons as Windows to Heaven
« Reply #9 on: August 26, 2012, 06:48:01 PM »
tidak punya.
sejauh ini tidak ada yang berani bersikap seperti itu pada saya.
hehehehe.. :swt:
hmm..jadi ingat kasus di Alkitab, di mana ada janda yang merengek terus pada jaksa. pada akhirnya, jaksa itu mengabulkan permintaannya karena sumpek disamperin terus.
kadang saya memakai metode itu sih.. :swt: :swt:

Bahkan ada satu cara lagi yang bisa dipergunakan, yakni doa Yabez.

 :whistle: