busway itu gak efektif krn jalannya bs dimasukkan ke pengendara kendaraan laen..
ide John bgs jg tuh MRT yg pake tiang aja hehe
Sebenarnya, tanpa disadari kereta MRT sudah ada di Indonesia, yakni KRL, terutama yang hibah dari jepang itu. Pemanfaatannya juga sudah mirip, dengan adanya jalur melingkar (loop), tetapi belum maksimal. Terutama karena jalurnya masih menggunakan jalur kereta api antar stasiun peninggalan belanda, jadi masih sangat kurang, jalur barat ke timur Jakarta belum ada.
Busway tidak berjalan baik karena dalam hal jalur, justru jalur busway merampas jalur kendaraan lain, ini yang membuat warga Jakarta sebal. Jalur yang sudah sempit dan macet, dengan dijadikan busway justru kehilangan lagi satu jalurnya, yang membuat tambah macet. Hal mana terjadi karena pemda tidak mau berpikir saat membuat busway.
Cara paling mudah dan murah, buat bus bus kota yang nyaman, seperti damri dari bandara itu. Saya memilih naik damri dari badara dibanding taxi, mengapa? Karena nyaman, aman, dan murah. Coba bandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi, hitunglah biaya tol dan bbm plus parkir, dan bandingkan dengan damri yang cuma 20ribu. Tetapi itupun tidak diseriusi pemerintah, bus damri yang sangat diminati tidak disediakan cukup jumlahnya.
Jadi, kalau buskota bisa dibuat nyaman, aman dan tersedia cukup, msyarakat juga akan memilih menggunakan bus kota, dan selanjutnya tinggal ditentukan biaya parkir yang tinggi. Tetapi aturan lalu lintas harus tegas, jangan biarkan angkutan kota melanggar aturan seperti sekarang ini, belum lagi motor yang serasa berada di atas hukum.
Yang dibutuhkan Jakarta adalah visi dan pelaksanaan aturan dengan benar, bukan dengan sedikit sedikit buang uang untuk proyek tidak jelas yang hanya berujung korupsi.
Syalom