Bermula ketika beberapa tahun yang lalu membaca sebuah buku kesaksian tentang pertobatan seorang yang katanya mantan "orang sakti" kemudian sekarang berbalik menjadi Penginjil. Dan ternyata kesaksiannya cukup laris, sehingga selain bukunya juga laris, dia juga sering diundang berkhotbah dan kesaksian dimana-mana.
Tetapi kembali ke buku yang ditulisnya tadi, semakin dicermati semakin terasa kejanggalannya. Dan semakin dicek dengan orang2 lain yang paham tentang hal2 yang ditulisnya, semakin terlihat juga kebohongannya. Herannya di masa kini seakan orang2 banyak yang terpukau dengan sensasi2 demikian daripada menyisihkan waktu untuk mempelajari Alkitab dengan benar. Persoalannya adalah, banyak orang yang justru merasa diberkati oleh kesaksian2 sejenis, kemudian bertobat dan berusaha mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Ada beberapa model kesaksian2 sejenis ini yang seringkali patut "diragukan" kebenarannya:
1. Seperti cerita di atas, orang2 yang mengaku dulunya hidup dalam kuasa kegelapan, mantan dukun sakti, mantan pejabat tinggi di Gereja Setan, dll. Kemudian mereka dikalahkan oleh kuasa Kristus, kemudian bertobat dan menyerahkan hidupnya untuk memberitakan Injil. Bukan berarti saya tidak percaya, tetapi faktanya banyak juga yang bohong.
2. Mereka yang mengaku mendapat penglihatan-penglihatan tentang kejadian yang akan datang, tentang akhir jaman yang sudah dekat, mengaku bertemu dengan Yesus dan mendapat peringatan2, dll.
Sebenarnya banyak juga pengaruh positif dari kesaksian2 mereka seperti: orang2 yang bertobat dan berbalik meninggalkan kuasa2 gelap, orang2 yang bertobat dan berusaha hidup lebih baik karena takut akhir jaman yang sudah dekat, dan sebagainya.
Tetapi bolehkah mengharapkan pertobatan jika dibangun di atas kebohongan?
Bagaimana pendapat rekan2 sekalian?
Salam