Agak melebar sedikit, kemarin malam saya ketepatan memirsa acara TV yang di
hosti oleh Dedy Corbudzer (Ah, sulit amir ngejanya).
Diceritakannya (meski redaksionalnya tidak identik) begini. Pada dasarnya (maksud saya semulanya), manusia itu tercipta baik (ini mengingatkan saya pada nats PL yang bilang segala yang diciptakanNya itu baik adanya). Tidak memerlukan alkohol buatan atau yang dipaksakan, tidak memerlukan nikotin buatan atau dipaksakan, tidak memerlukan zat-zat supplemen lainnya yang diasupkan secara paksa (dikonsumsi) ke dalam tubuh. Itu terbukti dari penelitian naluri manusia.
Kepada orang-orang remaja dan dewasa, ditunjukkan kue
tart dan buah-buahan, ternyata kue
tart lebih menggiurkan mereka. Sementara kedua benda itu ditunjukkan kepada bayi dan anak-anak, ternyata buah-buahan lebih menggiurkan mereka. Dari situ disimpulkan, bahwa naluri asali, atau naluri mula-mula dari manusia, adalah mengkonsumsi hasil alam secara berimbang.
Namun karena pemikiran, pengetahuan, dan keinginan manusia, maka hasil-hasil alam itu direkayasa, dimasak, dibakar, disemur, dll. Demikian pula, berkembang menjadi menciptakan minuman beralkohol, menciptakan rokok, dll, dll.
Dan bila saya ingat ketika dikader dalam proyek pemberantasan peredaran narkoba, dikatakannya bahwa sebenarnya, metabolisma tubuh manusia itu sudah sempurna memasok seluruh kebutuhan zat yang diperlukan, dengan mengkonsumsi hasil alam. Metabolisme akan berproses memasok selurh zat sesuai kebutuhan tubuh, dari hasil alam yang diasup baik melalui makanan dan minuman.
Kembali ke masalah rokok, sebenarnya merokok itu adalah mengasupkan nikotin ke dalam tubuh, padahal, nikotin itu telah diproduksi melalui metabolisma tubuh. Ketika seseorang mengasupkan nikotin ke dalam tubuhnya dengan merokok, maka pasokan nikotin dalam tubuh akan melebihi kebutuhan, dan mempengaruhi sistem saraf. Bila menjadi kebiasaan mendapat asupan nikotin melebihi yang dibutuhkan, maka ketika pasokan berkurang, saraf akan 'teriak' menuntut dipasok lebih banyak, ketika itulah diistilahkan dengan "orang itu telah kecanduan".
Jadi, sebenarnya, kalau tidak merokok, itu cukup untuk memasok kebutuhan zat yang diperlukan tubuh. Kalau yang sudah 'terlanjur' tergantung kepada rokok, coba saja mengurangi, sampai behenti seperti RHCP dan Phooey.
Baiklah, sebentar saya merokok dulu, ya?
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.