Author Topic: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"  (Read 4786 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« on: September 13, 2012, 01:52:15 AM »
Quote
'issue mendoakan orang mati' adalah salah satu faktor penyebab terjadinya perpecahan pada Gereja-Nya di abad ke-15 yang dipelopori oleh Martin Luther dengan 'Sola Fide dan Sola Scriptura'-nya.

yang menjadi pertanyaan 'Apa betul mendoakan orang mati adalah Tidak Alkitabiah'..?
sebelum kita jawab ada baiknya kita bahas dulu dari berbagai aspek..

=================
Mendoakan orang mati adalah Tradisi yang sudah mendarah daging dalam kalangan Yahudi, hal ini dapat dilihat dari perlakuan Yudas Makabe kepada para prajuritnya yang gugur :
2 Makabe 12:44-45
"Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka."

dan Tradisi ini diteruskan kepada Rasul dan Gereja Perdana dalam liturgy2 awal :

Divine liturgy of St. Mark [70 AD]
The Deacon reads the record of the dead.
The Priest bows and prays.
XV. Give peace, O Sovereign Lord our God, to the souls of all who dwell in the tabernacles of Your saints. Graciously bestow upon them in Your kingdom Your promised blessing, which eye has not seen, and ear has not heard, nor has it entered into the heart of man what You, O God, have prepared for those who love Your holy name. Give peace to their souls, and deem them worthy of the kingdom of heaven.

Liturgy of Sts. Adaeus and Maris
O Lord God Almighty, accept this oblation for the whole Holy Catholic Church, and for all the pious and righteous fathers who have been pleasing to You, and for all the prophets and apostles, and for all the martyrs and confessors, and for all that mourn, that are in straits, and are sick, and for all that are under difficulties and trials, and for all the weak and the oppressed, and for all the dead that have gone from among us; then for all that ask a prayer from our weakness, and for me, a degraded and feeble sinner. O Lord our God, according to Your mercies and the multitude of Your favours, look upon Your people, and on me, a feeble man, not according to my sins and my follies, but that they may become worthy of the forgiveness of their sins through this holy body, which they receive with faith, through the grace of Your mercy for ever and ever. Amen.


Jika saja teman2 protestan mau menerima ajaran2 yang terdapat dalam deuterokanonika dan menerima liturgy2 ilahi para rasul dan murid2nya, sudah terjawab bahwa 'mendoakan orang mati adalah alkitabiah dan sesuai dengan iman kristen'.. tetapi biasanya teman2 protestan menolak kitab di luar kanon mereka (39 PL + 27 PB), jika seperti ini maka dibutuhkan waktu lagi utk menjelaskan dasar alkitabiah mendoakan orang mati..

Rasul Paulus Mendoakan Onesiforus (i.e. YANG SUDAH MATI).
dalam surat terakhirnya sebelum Paulus menjadi martir di roma, Paulus pernah mendoakan sahabat yang juga muridnya yang sudah lebih dahulu meninggal yaitu Onesiforus..

kita lihat ayatnya:
2 Timotius 1:18 "Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku."
2 Timothy 1:18 [KJV] "The Lord grant unto him that he may find mercy of the Lord in that day: and in how many things he ministered unto me at Ephesus, thou knowest very well."


Di akhir suratnya Paulus memberikan salam kepada orang2 yang Paulus kasihi kecuali Onesiforus.
2 Timotius 4:19 "Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus."
2 Timothy 4:19 [KJV]  "Salute Prisca and Aquila, and the household of Onesiphorus."

secara nalar dapat disimpulkan bahwa Onesiforus sudah wafat pada saat 2 Timmotius ditulis, karena :

1. Paulus berbicara tentang Onesiforus dalam Kenangan [Lampau];
2. Paulus LUPA menyalami Onesiforus dalam surat terakhirnya sebelum Paulus dihukum mati;
3. Ketika salam- salam ditujukan kepada Prisca dan Aquila, dan dari Ebulus, Pudens, Linus dan Klaudia, namun sekali lagi hanya ‘keluarga Onesiforus’, dan bukannya Onesiforus sendiri yang diberi salam.


dan hal ini [i.e. Onesiforus dikatakan telah wafat sebelum surat 2 Timotius ditulis] diyakini oleh Para Ahli Kitab Suci Protestan seperti A.T. Robertson, Begel - Lutheran, Alford - Anglikan, Dave Amstrong [ex. reform], etc..

jadi dapat disimpulkan dari tulisan2 diatas jelas bahwa 'mendoakan orang mati' adalah pengajaran alkitabiah dan sesuai dengan Iman Kristen..

Tuhan Sertamu,

Thread diatas Sy copas dari room sebelah. ( http://forumimankristen.com/index.php/topic,99.msg1196.html#msg1196 )
Sy pribadi g' berniat membahas ttg mendoakan orang mati karena hal itu kembali kepada masing2 pengajaran dalam gereja.
Yg mau Sy bahas disini adalah ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran tersebut.
Selanjutnya uraian singkat Sy akan Sy bahas dibawah.

Thanks
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #1 on: September 13, 2012, 02:13:44 AM »
Quote
Mendoakan orang mati adalah Tradisi yang sudah mendarah daging dalam kalangan Yahudi, hal ini dapat dilihat dari perlakuan Yudas Makabe kepada para prajuritnya yang gugur :
2 Makabe 12:44-45
"Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka."

Untuk pernyataan yg pertama diatas, Sy mau bertanya :

Apakah korban penebus salah yg diajarkan dalam Hukum Taurat, juga ditujukan untuk orang mati....?

Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada Tuhan, maka haruslah ia mempersembahkan kepada Tuhan sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah.

Hal kudus yang menyebabkan orang itu berdosa, haruslah dibayar gantinya dengan menambah seperlima, lalu menyerahkannya kepada imam. Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah itu, sehingga ia menerima pengampunan.

Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang Tuhan tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri.

Haruslah ia membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, sebagai korban penebus salah. Imam itu haruslah mengadakan pendamaian bagi orang itu karena perbuatan yang tidak disengajanya dan yang tidak diketahuinya itu, sehingga ia menerima pengampunan.

Itulah korban penebus salah; orang itu sungguh bersalah terhadap Tuhan.
Imamat 5:15-19

Dalam ayat diatas diceritakan bahwa yg menerima dan melakukan prosesi korban penebusan salah itu adalah imam dan pelaku dan tentu saja, pelaku ini masih hidup.
But...
Yang dilakukan Yudas Makabe adalah sesuatu yg melanggar pengajaran dalam Hukum Taurat berkaitan dengan hal itu.
Bagi kebanyakan orang, yg dilakukan oleh Yudas Makabe mungkin benar tetapi ketika kembali ke pengajaran Hukum Taurat, ternyata dia melakukan sesuatu yg bertentangan dengan Hukum Taurat itu sendiri.


Di dalam thread itu dituliskan :

Quote
Mendoakan orang mati adalah Tradisi yang sudah mendarah daging dalam kalangan Yahudi

Sepanjang yg Qt ketahui, dalam Perjanjian Lama tidak pernah diadakan prosesi seperti yg dilakukan oleh Yudas Makabe, hal ini pun berlanjut dalam peristiwa kematian Lazarus sebelum dibangkitkan Yesus Kristus.

Quote
Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya.

Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Yohanes 11:19,31

Dalam peristiwa diatas, tidak ada dilakukan tradisi mendoakan orang mati, padahal semua Qt tahu bahwa Lazarus adalah seorang Israel yg hidup dalam tradisi Yahudi.

Quote
Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh[/b]. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Yoh 11:44

Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
Yoh 20:6-7

Satu2nya tradisi Yahudi yg tercatat dalam Alkitab perihal kematian seseorang dicatat disini :

Quote
Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
Yoh 19:40

So...
Kesimpulan Sy selanjutnya adalah memang tidak pernah ada tradisi mendoakan orang mati dalam Yahudi terlebih lagi memberikan korban penebusan salah untuk orang mati yg jelas2 melanggar Hukum Taurat.
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #2 on: September 13, 2012, 02:31:55 AM »
Selanjutnya ditulis begini :


Quote
Rasul Paulus Mendoakan Onesiforus (i.e. YANG SUDAH MATI).
dalam surat terakhirnya sebelum Paulus menjadi martir di roma, Paulus pernah mendoakan sahabat yang juga muridnya yang sudah lebih dahulu meninggal yaitu Onesiforus..

kita lihat ayatnya:
2 Timotius 1:18 "Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku."
2 Timothy 1:18 [KJV] "The Lord grant unto him that he may find mercy of the Lord in that day: and in how many things he ministered unto me at Ephesus, thou knowest very well."


Di akhir suratnya Paulus memberikan salam kepada orang2 yang Paulus kasihi kecuali Onesiforus.
2 Timotius 4:19 "Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus."
2 Timothy 4:19 [KJV]  "Salute Prisca and Aquila, and the household of Onesiphorus."

secara nalar dapat disimpulkan bahwa Onesiforus sudah wafat pada saat 2 Timmotius ditulis, karena :

1. Paulus berbicara tentang Onesiforus dalam Kenangan [Lampau];
2. Paulus LUPA menyalami Onesiforus dalam surat terakhirnya sebelum Paulus dihukum mati;
3. Ketika salam- salam ditujukan kepada Prisca dan Aquila, dan dari Ebulus, Pudens, Linus dan Klaudia, namun sekali lagi hanya ‘keluarga Onesiforus’, dan bukannya Onesiforus sendiri yang diberi salam.


Menurut Sy, wajar saja kalau rasul Paulus MEMBERIKAN salam kepada Onesiforus karena AJAL rasul Paulus SUDAH DEKAT, hal ini diberitahukannya dalam suratnya sendiri :

Quote
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
2 Timotius 4:6-8

Dan SALAM TERAKHIR rasul Paulus buat mereka yg setia dalam pelayan mereka kepada Tuhan ditujukannya kepada Onesiforus salah satunya.

Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus.
2 Timotius 4:19

Alasan rasul Paulus memberikan salam kepada Onesiforus ditulisnya dalam :

Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia TIDAK MALU MENJUMPAI aku di dalam penjara.
2 Timotius 1:16

So...
Ayat ini "...Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku (2 Timotius 1:18 )..." yg menjadi dasar pernyataan Onesiforus telah meninggal sama sekali g' ada hubungannya dengan kesimpulan dibawah ini :

Quote
jadi dapat disimpulkan dari tulisan2 diatas jelas bahwa 'mendoakan orang mati' adalah pengajaran alkitabiah dan sesuai dengan Iman Kristen..

Karena g' ada indikasi bahwa ayat itu merupakan doa untuk orang mati, bisa saja ayat itu berupa ucapan berkat yg diberikan rasul Paulus kepada Onesiforus dan keluarganya mengingat kebaikan2 yg telah dia lakukan selama rasul Paulus berada dalam penjara.

Demikian uraian singkat Sy.

Thanks.
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

bruce

  • Guest
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #3 on: September 13, 2012, 09:03:57 AM »
Sebenarnya, prinsip dasar ajaran Gereja Katolik untuk mendoakan jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal adalah adanya Persekutuan Orang Kudus yang tidak terputuskan oleh maut. Rasul Paulus menegaskan “38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rm 8:38-39).

Kuasa kasih Kristus yang mengikat kita semua di dalam satu Tubuh-Nya itulah yang menjadikan adanya tiga status Gereja, yaitu 1) yang masih mengembara di dunia, 2) yang sudah jaya di surga dan 3) yang masih dimurnikan di Api Penyucian. Dengan prinsip bahwa kita sebagai sesama anggota Tubuh Kristus selayaknya saling tolong menolong dalam menanggung beban (Gal 6:2) di mana yang kuat menolong yang lemah (Rm 15:1), maka jika kita mengetahui (kemungkinan) adanya anggota keluarga kita yang masih dimurnikan di Api Penyucian, maka kita yang masih hidup dapat mendoakan mereka. Ini sesuai dengan pengajaran di kitab 2 Mak 12:42-46.

Memang, umat Protestan tidak mengakui kitab Makabe ini dalam Kitab Suci mereka. Juga, bagi mereka, keselamatan hanya diperoleh melalui iman saja (sola fide), yang terlepas dari perbuatan. Sedangkan bagi kita umat Katolik, kita diselamatkan melalui iman yang bekerja oleh perbuatan kasih (Gal 5:6). Maka dapat dimengerti bahwa umat Protestan menolak ‘perbuatan’ mendoakan jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal. Sedangkan Gereja Katolik mengajarkan bahwa perbuatan-perbuatan kasih yang didasari iman itu sangat berguna bagi keselamatan kita. Sehingga, jika “kasih” di sini diartikan menghendaki hal yang baik terjadi pada orang lain, dan jika kita ketahui bahwa maut tidak memisahkan kita sebagai anggota Tubuh Kristus (lih. Rom 8:38-39), maka kesimpulannya, pasti berguna jika kita mendoakan demi keselamatan jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal. Sebab perbuatan kasih yang menghendaki keselamatan bagi sesama, adalah ungkapan yang nyata dalam hal “bertolong-tolonglah dalam menanggung bebanmu” (Gal 6:2). Perbuatan ini berguna baik bagi jiwa yang sedang kita doakan maupun keselamatan kita sendiri, sebab itulah maka ada yang disebut sebagai Indulgensi.

Jangan lupa bahwa yang kita bicarakan di sini adalah bahwa doa- doa yang dipanjatkan untuk mendoakan jiwa-jiwa yang orang yang sedang dimurnikan dalam Api Penyucian, sehingga mereka sudah pasti masuk surga, hanya sedang menunggu saat pemurniannya. Dan dalam masa pemurnian ini mereka terbantu dengan doa-doa kita, seperti halnya juga pada saat kita kesusahan sewaktu hidup di dunia ini, dan kita terbantu dengan doa-doa umat beriman lainnya yang mendoakan kita. Sedangkan, untuk orang-orang yang meninggal dalam keadaan tidak bertobat, sehingga masuk ke neraka, maka memang kita tidak dapat mendoakan apapun untuk menyelamatkan mereka. Atau untuk orang -orang yang langsung masuk ke surga (walaupun mungkin tak banyak jumlahnya), maka doa-doa kita sesungguhnya tidak lagi diperlukan, sebab mereka sudah sampai di surga. Namun masalahnya, kita tidak pernah tahu, kondisi rohani orang-orang yang kita doakan. Pada mereka memang selalu ada tiga kemungkinan tersebut, sehingga, yang kita doakan dengan kerendahan dan ketulusan hati adalah belas kasihan Tuhan kepada jiwa-jiwa tersebut, mohon pengampunan dosa mereka dan istirahat kekal, jika itu sesuai dengan kehendak Tuhan.

Berikut ini saya sampaikan pengajaran ini yang termasuk De fide (Dogma):

“The Communion of the Faithful on earth and the Saints in Heaven with Poor Souls in Purgatory:
The living Faithful can come to the assistance of the Souls in Purgatory by their intercessions (suffrages).”[1]

Terjemahannya:

Persekutuan umat beriman di dunia dan Para Kudus di Surga dengan Jiwa-jiwa yang menderita di Api Penyucian:
Para beriman yang [masih] hidup dapat membantu jiwa-jiwa di Api Penyucian dengan doa-doa syafaat (doa silih).

Silih di sini diartikan tidak saja doa syafaat, tetapi juga Indulgensi, derma dan perbuatan baik lainnya, dan di atas semua itu adalah kurban Misa Kudus. Ini sesuai dengan yang diajarkan di Konsili Lyons yang kedua (1274) dan Florence (1439).

Jadi meskipun umat Protestan tidak mengakui ajaran pada kitab Makabe, namun sesungguhnya mereka secara obyektif tidak dapat mengelak bahwa tradisi mendoakan jiwa orang yang telah meninggal sudah ada di jaman Yahudi sebelum Kristus. Tradisi ini kemudian diteruskan oleh para rasul, seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus ketika mendoakan Onesiforus yang sudah meninggal, “Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya [Onesiorus] pada hari-Nya.” (2 Tim 1:18). Tradisi mendoakan jiwa orang yang sudah meninggalpun dicatat dalam tulisan para Bapa Gereja, seperti:

1) Tertullian, yang mengajarkan untuk menyelenggarakan Misa kudus untuk mendoakan mereka pada perayaan hari meninggalnya mereka setiap tahunnya.[2].

2) St. Cyril dari Yerusalem dalam pengajarannya tentang Ekaristi memasukkan doa-doa untuk jiwa orang-orang yang sudah meninggal[3].

3) Sedangkan St. Yohanes Krisostomus dan St Agustinus mengajarkan bahwa para beriman dapat mendoakan jiwa orang-orang yang meninggal dengan mengadakan derma.[4].

Maka memang, mendoakan jiwa orang-orang yang sudah meninggal bagi orang Katolik merupakan salah satu perbuatan kasih yang bisa kita lakukan, terutama kepada orang-orang yang kita kasihi yang telah mendahului kita. Ini adalah salah satu dogma yang semestinya kita jalankan, sebagai orang Katolik. Tentu saja, kita tidak bisa memaksakan hal ini kepada mereka yang tidak percaya. Namun bagi kita yang percaya, betapa indahnya pengajaran ini! Kita semua disatukan oleh kasih Kristus: kita yang masih hidup dapat mendoakan jiwa-jiwa yang di Api Penyucian, dan jika kelak mereka sampai di surga, merekalah yang mendoakan kita agar juga sampai ke surga. Doa mereka tentu saja tidak melangkahi Perantaraan Kristus, sebab yang mengizinkan mereka mendoakan kita juga adalah Kristus, sebab di atas semuanya, Kristuslah yang memang menginginkan agar kita selamat dan masuk ke surga. Jadi doa para kudus saling mendukung dalam karya keselamatan Allah bagi manusia. Kita tergabung dalam satu persekutuan orang-orang kudus, karena kita semua adalah anggota Tubuh Kristus yang diikat oleh kasih persaudaraan yang tak terputuskan oleh maut, sebab Kristus Sang Kepala, telah mengalahkan maut itu bagi keselamatan kita.

Disarikan dari www.katolisitas.org

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #4 on: September 13, 2012, 09:34:56 AM »
Sepertinya alasan penolakan ttg ayat2 yg dijadikan dasar Katholik Roma untuk mendukung pengajaran "mendoakan orang mati" dalam Alkitab sudah Sy tulis bahwa tidak ada ketidakterkaitan antara Hukum Taurat dengan Kitab Makabe.

Dalam contoh Lazarus juga memang g' ada tradisi mendoakan orang mati.
Sanak keluarganya g' ada yg mendoakan dia.
Begitu juga ketika Yesus meninggal, Maria g' mendoakan Yesus.
Juga dalam kasus Onesiforus, ketika ditelusuri dalam Surat Rasul Paulus itu, g' ada indikasi bahwa "itu adalah doa untuk orang mati" setelah melihat alasan mengapa rasul Paulus mengirim salam untuk keluarga Onesiforus.

Jika ada pengajaran yg mengatakan bahwa "mendoakan orang mati" itu sesuai dengan pengajaran Alkitab, sepertinya memang harus diuji dulu dalil2 yg digunakan.
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

bruce

  • Guest
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #5 on: September 13, 2012, 12:10:16 PM »
Sepertinya alasan penolakan ttg ayat2 yg dijadikan dasar Katholik Roma untuk mendukung pengajaran "mendoakan orang mati" dalam Alkitab sudah Sy tulis bahwa tidak ada ketidakterkaitan antara Hukum Taurat dengan Kitab Makabe.

Dalam contoh Lazarus juga memang g' ada tradisi mendoakan orang mati.
Sanak keluarganya g' ada yg mendoakan dia.
Begitu juga ketika Yesus meninggal, Maria g' mendoakan Yesus.
Juga dalam kasus Onesiforus, ketika ditelusuri dalam Surat Rasul Paulus itu, g' ada indikasi bahwa "itu adalah doa untuk orang mati" setelah melihat alasan mengapa rasul Paulus mengirim salam untuk keluarga Onesiforus.

Jika ada pengajaran yg mengatakan bahwa "mendoakan orang mati" itu sesuai dengan pengajaran Alkitab, sepertinya memang harus diuji dulu dalil2 yg digunakan.

Kalau anda anggap pengajaran ahli Alkitab sekarang ini lebh mumpuni dan lebih benar dari pada mereka ini :


1) Tertullian, yang mengajarkan untuk menyelenggarakan Misa kudus untuk mendoakan mereka pada perayaan hari meninggalnya mereka setiap tahunnya.[2].

2) St. Cyril dari Yerusalem dalam pengajarannya tentang Ekaristi memasukkan doa-doa untuk jiwa orang-orang yang sudah meninggal[3].

3) Sedangkan St. Yohanes Krisostomus dan St Agustinus mengajarkan bahwa para beriman dapat mendoakan jiwa orang-orang yang meninggal dengan mengadakan derma.[4].


Ya, tidak ada yang meminta anda untuk mendoakan orang tua anda sendiri koq, bro. Orang Katolik juga beroa untuk orang tuanya sendiri, bukan untuk orang tua gereja lain. Betul?

 :doh: :lol:

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #6 on: September 13, 2012, 01:20:31 PM »
Untuk pernyataan yg pertama diatas, Sy mau bertanya :
Apakah korban penebus salah yg diajarkan dalam Hukum Taurat, juga ditujukan untuk orang mati....?

Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada Tuhan, maka haruslah ia mempersembahkan kepada Tuhan sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah.

Hal kudus yang menyebabkan orang itu berdosa, haruslah dibayar gantinya dengan menambah seperlima, lalu menyerahkannya kepada imam. Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah itu, sehingga ia menerima pengampunan.

Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang Tuhan tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri.

Haruslah ia membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, sebagai korban penebus salah. Imam itu haruslah mengadakan pendamaian bagi orang itu karena perbuatan yang tidak disengajanya dan yang tidak diketahuinya itu, sehingga ia menerima pengampunan.

Itulah korban penebus salah; orang itu sungguh bersalah terhadap Tuhan.
Imamat 5:15-19

Dalam ayat diatas diceritakan bahwa yg menerima dan melakukan prosesi korban penebusan salah itu adalah imam dan pelaku dan tentu saja, pelaku ini masih hidup.
But...
Yang dilakukan Yudas Makabe adalah sesuatu yg melanggar pengajaran dalam Hukum Taurat berkaitan dengan hal itu.
Bagi kebanyakan orang, yg dilakukan oleh Yudas Makabe mungkin benar tetapi ketika kembali ke pengajaran Hukum Taurat, ternyata dia melakukan sesuatu yg bertentangan dengan Hukum Taurat itu sendiri.


Di dalam thread itu dituliskan :

Sepanjang yg Qt ketahui, dalam Perjanjian Lama tidak pernah diadakan prosesi seperti yg dilakukan oleh Yudas Makabe, hal ini pun berlanjut dalam peristiwa kematian Lazarus sebelum dibangkitkan Yesus Kristus.

Dalam peristiwa diatas, tidak ada dilakukan tradisi mendoakan orang mati, padahal semua Qt tahu bahwa Lazarus adalah seorang Israel yg hidup dalam tradisi Yahudi.

Satu2nya tradisi Yahudi yg tercatat dalam Alkitab perihal kematian seseorang dicatat disini :

So...
Kesimpulan Sy selanjutnya adalah memang tidak pernah ada tradisi mendoakan orang mati dalam Yahudi terlebih lagi memberikan korban penebusan salah untuk orang mati yg jelas2 melanggar Hukum Taurat.

Sebelum diskusi kita panjang lebar saya mau memberitahu kamu informasi penting, sebelum kita berjalan2 mencari hal 'Titik Koma' dalam Scriptura..

FYI, Yahudi sampai hari masih memegang tradisi mendoakan org mati..!
Tradisi Kaddish => Prayers for the dead form part of the Jewish services. The prayers offered on behalf of the deceased consist of: Recitation of Psalms; Reciting a thrice daily communal prayer in Aramaic which is known as "Kaddish". Kaddish actually means "Sanctification" (or "Prayer of Making Holy") which is a prayer "In Praise of God"; or other special remembrances known as Yizkor; and also a Hazkara which is said either on the annual commemoration known as the Yahrzeit as well on Jewish holidays.

doanya seperti ini : "Have mercy upon him; pardon all his transgressions . . . Shelter his soul in the shadow of Thy wings. Make known to him the path of life."
http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer_for_the_dead

========

sekarang saya jawab pertanyaan kamu,
Duke : "Apakah korban penebus salah yg diajarkan dalam Hukum Taurat, juga ditujukan untuk orang mati....?"

Jawab : Dapat digunakan utk mendoakan org mati..



Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #7 on: September 13, 2012, 01:25:39 PM »
Selanjutnya ditulis begini :
Menurut Sy, wajar saja kalau rasul Paulus MEMBERIKAN salam kepada Onesiforus karena AJAL rasul Paulus SUDAH DEKAT, hal ini diberitahukannya dalam suratnya sendiri :

Dan SALAM TERAKHIR rasul Paulus buat mereka yg setia dalam pelayan mereka kepada Tuhan ditujukannya kepada Onesiforus salah satunya.

Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus.
2 Timotius 4:19

Alasan rasul Paulus memberikan salam kepada Onesiforus ditulisnya dalam :

Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia TIDAK MALU MENJUMPAI aku di dalam penjara.
2 Timotius 1:16

So...
Ayat ini "...Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku (2 Timotius 1:18 )..." yg menjadi dasar pernyataan Onesiforus telah meninggal sama sekali g' ada hubungannya dengan kesimpulan dibawah ini :

Karena g' ada indikasi bahwa ayat itu merupakan doa untuk orang mati, bisa saja ayat itu berupa ucapan berkat yg diberikan rasul Paulus kepada Onesiforus dan keluarganya mengingat kebaikan2 yg telah dia lakukan selama rasul Paulus berada dalam penjara.

Demikian uraian singkat Sy.
Thanks.

Apa iya rasul Paulus memberi salam kepada Onesiphorus dalam suratnya kepada timotius..??
ini harus di clearkan dulu sebelum panjang lebar diskusinya..

apa menurutmu di bawah ini adalah salam..??
2 Timotius 1:18 "Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku."
2 Timothy 1:18 [KJV] "The Lord grant unto him that he may find mercy of the Lord in that day: and in how many things he ministered unto me at Ephesus, thou knowest very well."



Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #8 on: September 13, 2012, 03:43:43 PM »
Sori guys, saya mau tanya:

Apakah orang-orang Protestan "mengharam"kan aktivitas mendoakan orang mati?


SAlam

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #9 on: September 13, 2012, 09:10:14 PM »
Kalau anda anggap pengajaran ahli Alkitab sekarang ini lebh mumpuni dan lebih benar dari pada mereka ini :


1) Tertullian, yang mengajarkan untuk menyelenggarakan Misa kudus untuk mendoakan mereka pada perayaan hari meninggalnya mereka setiap tahunnya.[2].

2) St. Cyril dari Yerusalem dalam pengajarannya tentang Ekaristi memasukkan doa-doa untuk jiwa orang-orang yang sudah meninggal[3].

3) Sedangkan St. Yohanes Krisostomus dan St Agustinus mengajarkan bahwa para beriman dapat mendoakan jiwa orang-orang yang meninggal dengan mengadakan derma.[4].


Ya, tidak ada yang meminta anda untuk mendoakan orang tua anda sendiri koq, bro. Orang Katolik juga beroa untuk orang tuanya sendiri, bukan untuk orang tua gereja lain. Betul?

 :doh: :lol:

Anda mau mendoakan orang mati, silahkan...
G' ada yg melarang dan Sy juga g' mempermasalahkan hal itu, Sy sudah tulis diawal, itu pengajaran masing2 Gereja.
(Baca lagi tulisan Sy diawal)

Quote
Sy pribadi g' berniat membahas ttg mendoakan orang mati karena hal itu kembali kepada masing2 pengajaran dalam gereja.
Yg mau Sy bahas disini adalah ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran tersebut.

 :doh: :)

Yg Sy permasalahkan disini adalah ayat2 yg digunakan untuk menguatkan pengajaran itu dan ketika dikroscek, anda bisa lihat sendiri hasilnya seperti yg Sy uraikan di atas.

Jika ada pengajaran yg mengatakan bahwa "mendoakan orang mati" itu sesuai dengan pengajaran Alkitab, sepertinya memang harus diuji dulu dalil2 yg digunakan.
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #10 on: September 13, 2012, 09:31:20 PM »
Sebelum diskusi kita panjang lebar saya mau memberitahu kamu informasi penting, sebelum kita berjalan2 mencari hal 'Titik Koma' dalam Scriptura..

FYI, Yahudi sampai hari masih memegang tradisi mendoakan org mati..!
Tradisi Kaddish => Prayers for the dead form part of the Jewish services. The prayers offered on behalf of the deceased consist of: Recitation of Psalms; Reciting a thrice daily communal prayer in Aramaic which is known as "Kaddish". Kaddish actually means "Sanctification" (or "Prayer of Making Holy") which is a prayer "In Praise of God"; or other special remembrances known as Yizkor; and also a Hazkara which is said either on the annual commemoration known as the Yahrzeit as well on Jewish holidays.

doanya seperti ini : "Have mercy upon him; pardon all his transgressions . . . Shelter his soul in the shadow of Thy wings. Make known to him the path of life."
http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer_for_the_dead

========

Berkenaan dgn ini, Sy belum bisa mengatakan "Iya" atw "Tidak" karena dalam Injil tidak diceritakan demikian untuk mengkonfirmasi apa yg dilakukan Yudas Makabe.
Seandainya "mendoakan orang mati" ini diartikan "berkabung", mungkin Sy sepaham karena pada dasarnya, hampir semua orang berkabung atas kematian keluarga, saudara atau kerabatnya.


sekarang saya jawab pertanyaan kamu,
Duke : "Apakah korban penebus salah yg diajarkan dalam Hukum Taurat, juga ditujukan untuk orang mati....?"

Jawab : Dapat digunakan utk mendoakan org mati..

Bagaimana caranya...?
Ayat2 yg berkaitan dengan itu sudah Sy tuliskan...
Berkaitan dengan yg dilakukan Yudas Makabe, Sy lebih memandangnya sebagai inisiative pribadi dr dia sendiri, bukan berdasarkan apa yg diajarkan oleh Musa melalui Hukum Taurat karena kenyataannya, g' ada prosesi yg sama yg dilakukan terhadap Lazarus sebelum akhirnya dibangkitkan Yesus.
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #11 on: September 13, 2012, 10:01:12 PM »
Apa iya rasul Paulus memberi salam kepada Onesiphorus dalam suratnya kepada timotius..??
ini harus di clearkan dulu sebelum panjang lebar diskusinya..

apa menurutmu di bawah ini adalah salam..??
2 Timotius 1:18 "Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku."
2 Timothy 1:18 [KJV] "The Lord grant unto him that he may find mercy of the Lord in that day: and in how many things he ministered unto me at Ephesus, thou knowest very well."

Salam, ucapan berkat bisa demikian, tp menyimpulkan untuk mengatakan ini adalah "doa untuk orang mati" sepertinya terlalu dini.

Quote
Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara.
Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku.
Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku.
2 Tim 1:16-18

Oleh karena itu, diawal Sy menulis demikian :

Quote
Karena g' ada indikasi bahwa ayat itu merupakan doa untuk orang mati, bisa saja ayat itu berupa ucapan berkat yg diberikan rasul Paulus kepada Onesiforus dan keluarganya mengingat kebaikan2 yg telah dia lakukan selama rasul Paulus berada dalam penjara.
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #12 on: September 13, 2012, 10:03:35 PM »
Sori guys, saya mau tanya:
Apakah orang-orang Protestan "mengharam"kan aktivitas mendoakan orang mati?

SAlam

G' :ballspin:  :nod:
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

Offline Duke Archangel

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 92
  • Reputation Power:
    • Duke Archangel Demaskus
  • Denominasi: Evangelical
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #13 on: September 14, 2012, 04:17:47 AM »

FYI, Yahudi sampai hari masih memegang tradisi mendoakan org mati..!
Tradisi Kaddish => Prayers for the dead form part of the Jewish services. The prayers offered on behalf of the deceased consist of: Recitation of Psalms; Reciting a thrice daily communal prayer in Aramaic which is known as "Kaddish". Kaddish actually means "Sanctification" (or "Prayer of Making Holy") which is a prayer "In Praise of God"; or other special remembrances known as Yizkor; and also a Hazkara which is said either on the annual commemoration known as the Yahrzeit as well on Jewish holidays.

doanya seperti ini : "Have mercy upon him; pardon all his transgressions . . . Shelter his soul in the shadow of Thy wings. Make known to him the path of life."
http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer_for_the_dead


Sy mau nambahin dikit, berkaitan dengan "Kaddish", dr sumber Wikipedia dikatakan :

Mempersembahkan doa untuk orang mati khususnya tidak ditemukan dalam sumber-sumber Yahudi lainnya yang sezaman, karena bahkan "Kaddish," doa yang diucapkan orang Yahudi ketika seorang sanak-keluarga meninggal dunia, digunakan untuk menyatakan kemuliaan Allah

http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_2_Makabe

Kaddish is a prayer found in the Jewish prayer service. The central theme of the Kaddish is the magnification and sanctification of God's name. In the liturgy different versions of the Kaddish are used functionally as separators between sections of the service. The term "Kaddish" is often used to refer specifically to "The Mourners' Kaddish", said as part of the mourning rituals in Judaism in all prayer services as well as at funerals and memorials. When mention is made of "saying Kaddish", this unambiguously denotes the rituals of mourning. Mourners say Kaddish to show that despite the loss they still praise God.

http://en.wikipedia.org/wiki/Kaddish

The Kaddish is a prayer that praises God and expresses a yearning for the establishment of God's kingdom on earth. The emotional reactions inspired by the Kaddish come from the circumstances in which it is said: it is recited at funerals and by mourners, and sons are required to say Kaddish for eleven months after the death of a parent.
http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/Judaism/kaddish.html

Dari 3 sumber diatas, Sy mau menyimpulkan bahwa Kaddish adalah bentuk doa pujian kepada Allah meskipun mereka kehilangan keluarga, saudara atw kerabat terdekatnya.
Demikianlah yg terjadi dalam Injil ketika sanak keluarga Lazarus dihibur oleh tetangganya, kematian Musa membuat bangsa Israel berkabung.
Tp...
Sepanjang cerita itu, tidak ada satupun diantara mereka yg mendoakan orang yg sudah mati itu.

Truz...
Tentang isi Kaddish itu sendiri, berikut kutipannya yg Sy dapat dari salah satu web diatas :

May His great Name grow exalted and sanctified in the world that He created as He willed.
May He give reign to His kingship in your lifetimes and in your days, and in the lifetimes of the entire Family of Israel, swiftly and soon.
Now respond: Amen.

(Cong Amen. May His great Name be blessed forever and ever.)

May His great Name be blessed forever and ever.
Blessed, praised, glorified, exalted, extolled, mighty, upraised, and lauded be the Name of the Holy One, Blessed is He

(Cong. Blessed is He)

beyond any blessing and song, praise and consolation that are uttered in the world.
Now respond: Amen.

(Cong. Amen).

May there be abundant peace from Heaven, and life upon us and upon all Israel.
Now respond: Amen.
He Who makes peace in His heights, may He make peace, upon us and upon all Israel.
Now respond: Amen.

(Cong. Amen).
For there is hope of a tree, if it be cut down, that it will sprout again, and that the tender branch thereof will not cease. Though the root thereof wax old in the earth, and the stock thereof die in the ground;[Yet] through the scent of water it will bud, and bring forth boughs like a plant.

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Re: Ayat2 yg diambil untuk mendukung pengajaran "Mendoakan orang mati"
« Reply #14 on: September 14, 2012, 12:51:48 PM »
Berkenaan dgn ini, Sy belum bisa mengatakan "Iya" atw "Tidak" karena dalam Injil tidak diceritakan demikian untuk mengkonfirmasi apa yg dilakukan Yudas Makabe.

lho sudah jelas saya berikan bukti bahwa apa yang dilakukan oleh Yudas Makabe => sama seperti yang dilakukan Yahudi sekarang (i.e. kaddish)..
doanya seperti ini : "Have mercy upon him; pardon all his transgressions . . . Shelter his soul in the shadow of Thy wings. Make known to him the path of life."
[terjemahan bebas : "kasihanilah dia, ampuni segala kesalahannya … Lindungi arwahnya didalam naungan sayap-Mu, tuntun dia kejalan kehidupan" ]
http://en.wikipedia.org/wiki/Prayer_for_the_dead

renungan : apakah protestan lebih cakap menafsirkan PL ketimbang orang Yahudi..??

Seandainya "mendoakan orang mati" ini diartikan "berkabung", mungkin Sy sepaham karena pada dasarnya, hampir semua orang berkabung atas kematian keluarga, saudara atau kerabatnya.

kalau diartikan berkabung malah salah Total..!
doanya seperti ini : "Have mercy upon him; pardon all his transgressions . . . Shelter his soul in the shadow of Thy wings. Make known to him the path of life."
"kasihanilah dia, ampuni segala kesalahannya … Lindungi arwahnya didalam naungan sayap-Mu, tuntun dia kejalan kehidupan"

kalau HANYA berkabung tidak mungkin ada doa seperti diatas, doa diatas adalah doa utk keselamatan arwah..!

Bagaimana caranya...?
Ayat2 yg berkaitan dengan itu sudah Sy tuliskan...
Berkaitan dengan yg dilakukan Yudas Makabe, Sy lebih memandangnya sebagai inisiative pribadi dr dia sendiri, bukan berdasarkan apa yg diajarkan oleh Musa melalui Hukum Taurat karena kenyataannya, g' ada prosesi yg sama yg dilakukan terhadap Lazarus sebelum akhirnya dibangkitkan Yesus.

kamu baca Yoh 20:30
kalau kamu ngotot semua harus ditulis, kamu tunjukan ayat mana yang merupakan perintah Yesus supaya ajaran2-Nya ditulis dalam kitab2 kemudian disatukan..??
menurutmu Yohanes, Matius, Lukas menulis injil atas perintah Yesus atau Iseng2..?? Kalau itu perintah Yesus ayat mana Yesus menyuruh mereka menuliskannya..


Salam, ucapan berkat bisa demikian, tp menyimpulkan untuk mengatakan ini adalah "doa untuk orang mati" sepertinya terlalu dini.

Oleh karena itu, diawal Sy menulis demikian :

2 Timotius 1:18 "Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku."
saya tidak tau logika dari mana sehingga mengatakan ayat diatas ini adalah "salam"..?

sebelum kita diskusi panjang2 saya ingin tahu dulu posisi kamu dimana, saya tuliskan 2 ayat yang berbeda :
A. 2 Timotius 1:18 "Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya kepada-nya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus engkau lebih mengetahuinya dari padaku."
B. 2 Timotius 4:19 "Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus."

dari kedua ayat diatas menurut logikamu mana yang merupakan kalimat ucapan "salam" A atau B..?
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.