Dari kronologisnya Petrus sangat kuat perkiraanya tdk fasih atau bhkan sangat sedikit mengerti bhs yunani dan tidak dapat menulis. oleh karena itu memerlukan Markus sbg penerjemah dan pencatat.
yang dimaksud translate adalah penterjemahan dari ucapan Petrus bro, jadi pada dasarnya ada bhs asli yang diterjemahkan walaupun bukan tulisan. seperti acara rohani di rcti setiap minggu siang.
apakah Markus hanya menulis terjemahan? apakah Petrus tdk menyuruh membuat tulisan berbahasa aram/ibrani sbg master kitab?
Bro PI,
Silakan dipahami dulu, bahwa Kristen (setidaknya GK & GO) BUKANLAH agama buku, yg artinya iman kami tidak terbatas pada sebuah buku yg bernama Kitab Suci.
Iman kami adalah iman yg hidup, disampaikan oleh Yesus sendiri, diperintahkan oleh Yesus untuk diteruskan ke seluruh penjuru dunia dengan tuntunan dan kekuatan dari Roh Kudus yg diutus oleh Yesus sendiri kepada Gereja.
Gereja inilah tiang penopang dan dasar kebenaran dalam hidup iman kristiani
1 Tim 3 : 15.
Yesus juga telah menjanjikan perlindungan kepada Gereja agar terhindar dari kesesatan (
Mat 16 : 18).
Kembali ke Injil Markus, AFAIK, Injil Markus memang ditulis setelah Petrus dibunuh.
Petrus memang tidak menuliskan Injil, melainkan mengajarkan kepada jemaat di Roma dengan bantuan Markus sebagai penerjemahnya.
Entah mungkin seperti yg Anda lihat di RCTI, Petrus berkotbah satu kalimat demi satu kalimat lalu diterjemahkan oleh Markus, atau Petrus belajar bahasa Yunani dengan bantuan Markus lalu mengajar dalam bahasa Yunani dengan didampingi Markus utk membantu kesulitan bahasa, atau entah bagaimana cara tepatnya, kita tidak tahu.
Setelah Petrus dibunuh, umat yg haus akan Firman Allah seperti yg diajarkan oleh Petrus meminta agar Markus, yg merupakan penerjemah sekaligus murid dari Petrus, utk menuliskan ajaran2 yg disampaikan oleh Petrus agar mereka tidak melupakannya. Selengkapnya bisa Anda baca sendiri di "Church History" yg ditulis oleh Eusebius, di link yg sudah aku berikan sebelumnya.
Yang pasti, Petrus tidak pernah menuliskan ataupun menyuruh menuliskan Injil, karena iman kristen sejak awal adalah BUKAN iman buku.
Gereja dengan soko gurunya (i.e. diaken2 dan penilik2 jemaat) lah yang menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran, BUKAN sebuah buku yg menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran.
Master dan terjemahan, okelah kita anggap penulisan selain Matius tdk dalam bhsa aram/ibrani.
jadi selama hidupnya Petrus tdk tahu apa yang dicatat Markus? apakah tidak janggal kronologis seperti ini bro?
Tidak, tidak janggal sama sekali bagi kami. Lihat penjelasanku di atas.
Boleh jadi tulisan Markus itu dipertanyakan kemurnian ajarannya, apakah seperti yg diajarkan Petrus yg merupakan ajaran lgsg dari Yesus, atau sudah "terkontaminasi" oleh ajaran Markus.
Boleh jadi pula penulisan injil atau epistle2 itu dipertanyakan diperdebatkan, tetapi ajaran2 yg ada di dalamnya tidak pernah diperdebatkan.
Tapi kami memiliki Gereja sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran, yg telah menjaga ajaran2 itu, dan bisa Anda lihat sendiri bahwa Gereja yang tersebar di seluruh penjuru dunia tetap memiliki iman yang sama akan Allah Tritunggal.
Setiap kali iman kami mendapat serangan dari ajaran2 bidaah, Gereja dengan bimbingan Roh Kudus akan mengambil sikap dan keputusan utk menjaga umat berada di jalan yg benar, contohnya bisa dilihat di Konsili2 Ekumenis di mana ajaran2 iman Kristen dikukuhkan, seperti Konsili Yerusalem yg dikisahkan di Kisah Para Rasul, Konsili Nisea, Konsili Kalsedon, Konsili Trente, Konsili Vatikan II, dsb.