Author Topic: Seperti Anak-anak  (Read 365 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Seperti Anak-anak
« on: October 18, 2012, 04:33:13 PM »
Sore yang cerah menjadi kesempatan untuk mengajak anakku yang baru berumur setahun untuk berjalan-jalan menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Aku mengajaknya ke pekarangan samping rumah neneknya yang cukup luas. Di tempat itu, selain tertanam berbagai pohon juga ada beberapa kandang ayam, itik, dan kelinci. Tetapi yang paling menarik perhatian anakku adalah kandang kelinci. Kuajak mendekat kandang dimana beberapa ekor kelinci sedang sibuk menikmati makanan mereka. Dengan takut-takut anakku merangkul leherku.

Kupetik sehelai daun dan kuulurkan ke mulut salah satu kelinci di kandang. Kelinci putih tersebut segera merenggut dengan mulutnya dan asyik menikmati rumput yang kusodorkan. Anakku menjulurkan kepala, tertarik... Diamatinya perilaku kelinci tersebut. Lalu dilihatnya selembar daun di tanah, sudah agak kering. Diambilnya dan dijulurkannya ke mulut si Kelinci mengikuti contoh ayahnya tadi. Si Kelinci langsung merenggut dengan mulutnya, mengunyahnya sampai habis. Anakku tertawa gembira. Kali ini kuraih tangan kecil anakku untuk mengelus kepala kelinci tersebut. Anakku menarik tangannya dengan takut. Bermaksud memberi contoh, kuulurkan tanganku memegang dan mengelus kelinci tersebut. Tidak lama kemudian anakku sudah mendekat, memegang dan mengelus bulu-bulu lembut si Kelinci sambil tertawa-tawa ceria....tidak lagi ada ketakutan.

Begitu mudahnya seorang anak percaya kepada Ayah (Bapa)nya. Tentunya ada alasan dia percaya, pertama karena ayahnya telah mencontohkan sendiri melakukan sesuatu hal yang tidak akan mencelakakannya, kedua karena ia percaya kepada ayahnya, bahwa ayahnya pasti akan selalu siap melindunginya. Begitulah seorang anak kecil, sehingga jika seorang Ayah memeberikan contoh yang tidak baik atau mengajarkan sesuatu yang tidak baik, demikian juga akan dicontoh si anak yang selalu percaya kepadanya.

Ketika kita kecil, begitu mudah kita percaya akan sesuatu. Begitu mudah juga kita dibodohi sesuatu. Semakin dewasa, semakin kita tidak mudah percaya. Bahkan kepada Tuhan, Allah Bapa kita di Sorga, kita sering meragukan kuasaNya. Pengalaman hidup yang pahit mungkin membuat kita sering meragukan kasih Tuhan. Atau kadang-kadang kita terlalu mengandalkan kekuatan kita sendiri, terlalu sombong, terlalu jumawa, sehingga kita enggan menaruh kepercayaan kita kepada Tuhan. Kita lupa bersikap bagaikan anak kecil yang mudah percaya, yang dengan polos mau bergantung penuh kepada Bapa-nya.

Yesus justru mengajarkan kita untuk menjadi anak-anak jika mau masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Menjadi anak-anak berarti mau meninggalkan ego maupun kesombongan kita dan berserah penuh kepada Bapa, percaya kepada Bapa bahwa Dia mengetahui yang terbaik bagi hidup kita. Bahkan di saat-saat sulit atau kondisi yang menakutkanpun kita bisa percaya bahwa Bapa mengawasi kita dan akan melindungi kita. Menjadi anak-anak berarti memiliki rasa takut, bukan takut karena ada intimidasi, melainkan takut yang muncul dari rasa kasih, takut membuat Bapa menjadi bersedih karena perilaku kita.

Sudahkah kita menjadi seperti anak-anak terhadap Bapa kita di Sorga?

Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.   Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." (Matius 18:2-5)
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Lily

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Seperti Anak-anak
« Reply #1 on: October 18, 2012, 04:49:14 PM »
Quote
Yesus justru mengajarkan kita untuk menjadi anak-anak jika mau masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Menjadi anak-anak berarti mau meninggalkan ego maupun kesombongan kita dan berserah penuh kepada Bapa, percaya kepada Bapa bahwa Dia mengetahui yang terbaik bagi hidup kita. Bahkan di saat-saat sulit atau kondisi yang menakutkanpun kita bisa percaya bahwa Bapa mengawasi kita dan akan melindungi kita.
teorinya mudah, tapi prakteknya sulit  :swt:

konon sate kelinci itu enak & gurih Mod  :whistle:
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

bruce

  • Guest
Re: Seperti Anak-anak
« Reply #2 on: October 18, 2012, 04:53:00 PM »
teorinya mudah, tapi prakteknya sulit  :swt:

konon sate kelinci itu enak & gurih Mod  :whistle:

Horror  :doh:

Offline hello kitty

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1675
  • Reputation Power:
  • Denominasi: GKI
Re: Seperti Anak-anak
« Reply #3 on: October 18, 2012, 04:55:12 PM »
kalau tetap seperti anak2, yang kerepotan adalah orang2 di sekitar saya, Mas.
harus selalu memfasilitasi dan melindungi.........
saya sih hepi selalu, wong mentalnya memang mental anak2 yang mudah percaya dan dibodohi :giggle:

apesnya, saya jadi diomelin orang2 sekitar karena umur nambah tapi kedewasaan tidak pernah ada.
tapi kalau dasarnya memang tidak tumbuh, saya paling cuma nyengir dan merepotkan lagi..

hahahaha............. :onion15:
jangan masukkan kami ke dalam pencobaan..
karena kami bisa masuk sendiri ke dalamnya
(St. Kitty dari Lawang)

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Seperti Anak-anak
« Reply #4 on: October 18, 2012, 05:00:18 PM »
teorinya mudah, tapi prakteknya sulit  :swt:

konon sate kelinci itu enak & gurih Mod  :whistle:

sadis....

kalau tetap seperti anak2, yang kerepotan adalah orang2 di sekitar saya, Mas.
harus selalu memfasilitasi dan melindungi.........
saya sih hepi selalu, wong mentalnya memang mental anak2 yang mudah percaya dan dibodohi :giggle:

apesnya, saya jadi diomelin orang2 sekitar karena umur nambah tapi kedewasaan tidak pernah ada.
tapi kalau dasarnya memang tidak tumbuh, saya paling cuma nyengir dan merepotkan lagi..

hahahaha............. :onion15:

Haduh....yang nyuruh jadi kekanak-kanakan siapa sis..???  :headbang:
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ