Apologetics

[Ignas]

Apologetics diambil dari kata 'ἀπολογία/apologia' bahasa Yunani yang artinya Mempertanggungjawabkan/ Memberikan Bantahan/ speaking in defense.

istilah Apologetik ini sudah ada sejak jaman Kekristenan Awal pada abad pertama dan kedua (i.e. St. Paulus, St. Justinus Martir, St. Irenaeus dgn Bukunya Against Heresies), serta Mempertanggungjawabkan Iman juga dapat dilihat dari Kitab Suci :

antara lain :

• 1 Petrus 3:15 'Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab l apologia kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat'
  
  
• Acts 26:3 'Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab l apologeomai di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku'
  
  
• Filipi 1:7 'Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela l apologia dan meneguhkan Berita Injil. '
  

Pertanggungjawabkanlah imanmu, supaya mereka yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.. [lih 1 Petrus 3:16]
Sudah berserakan situs2 apologi baik di internet maupun di dunia nyata, ada situs imankatolik, katolisitas, katolikmenjawab, ekaristi, sarapanpagi, etc. sekarang ini situs2 apologia bukan hanya monopoli kaum kristiani saja, tetapi sekarang mulai berkembang sampai ke ajaran2 seberang mereka juga mempunyai 'pembela iman' utk membantah segala tuduhan yang diarahkan kepada imannya.

Selamat berapologi..

TBK.

[quovadis]

Apologetics diambil dari kata 'ἀπολογία/apologia' bahasa Yunani yang artinya Mempertanggungjawabkan/ Memberikan Bantahan/ speaking in defense.

istilah Apologetik ini sudah ada sejak jaman Kekristenan Awal pada abad pertama dan kedua (i.e. St. Paulus, St. Justinus Martir, St. Irenaeus dgn Bukunya Against Heresies), serta Mempertanggungjawabkan Iman juga dapat dilihat dari Kitab Suci :

antara lain :

• 1 Petrus 3:15 'Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab l apologia kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat'
  
  
• Acts 26:3 'Ya raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk memberi pertanggungan jawab l apologeomai di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku'
  
  
• Filipi 1:7 'Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela l apologia dan meneguhkan Berita Injil. '
  

Pertanggungjawabkanlah imanmu, supaya mereka yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.. [lih 1 Petrus 3:16]
Sudah berserakan situs2 apologi baik di internet maupun di dunia nyata, ada situs imankatolik, katolisitas, katolikmenjawab, ekaristi, sarapanpagi, etc. sekarang ini situs2 apologia bukan hanya monopoli kaum kristiani saja, tetapi sekarang mulai berkembang sampai ke ajaran2 seberang mereka juga mempunyai 'pembela iman' utk membantah segala tuduhan yang diarahkan kepada imannya.

Selamat berapologi..

TBK.

Setiap orang kristen memang harus bisa mempertahankan imannya

[hanhalim2]

Setiap orang kristen memang harus bisa mempertahankan imannya

Namun Iman kristiani adalah iman yang berdasar pada Hasih karunia


Tuhan Yesus memberkati


Han

[Husada]

Setiap orang kristen memang harus bisa mempertahankan imannya

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Dalam berapologet, menjadi sangat menarik (atau, membosankan?) bila dilakukan oleh dua orang yang sama-sama mempunyai landasan atau acuan yang sama meski tidak identik. Ketidakidentikan itu pula yang sering menjadi bahan perbedaan pemikiran dan pendapat, bahkan sering meruncing sehingga terjadi saling hujat, saling caci, saling membodohkan partner apologianya.

Sesama pengaku pengikut Kristus, yaitu orang yang mengimani bahwa Jesus Kristus adalah orang sekaligus Tuhan, sering mempersoalkan bagaimana tafsir atau pemaknaan atau pengertian dari suatu ayat yang tertulis di Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru). Secara umum, ada yang mengimani bahwa Perjanjian Lama masih berlaku sepenuhnya. Ada yang berpandangan bahwa Perjanjian Lama harus dilihat dari terang Perjanjian Baru. Ada yang berpandangan bahwa Perjanjian Lama sudah kadaluwarsa.

Perbedaan pandangan iru sangat sering mengakibatkan perbedaan pandangan dari orang-orang yang sama-sama mengaku sebagai pengikut Kristus. Yang mengimani bahwa Perjanjian Lama masih sepenuhnya berlaku sering mengambil acuan dari beberapa perkataan Jesus Kristus yang mengatakan, "Ada tertulis... bla, bla, bla. Diartikannya, bahwa dengan perkataan Jesus Kristus seperti itu mengindikasikan bahwa apa-apa yang tertulis di Perjanjian Lama masih terus berlaku sampai sekarang, bahkan sampai akhir zaman.

Ada yang berpandangan bahwa dengan perkataan Jesus Kristus, "Ada tertulis ... bla, bla, bla, TETAPI AKU MENGATAKAN... bla, bla, bla,". Diartikannya, bahwa karena Jesus Kristus menambah "TETAPI ..." mengindikasikan bahwa apa-apa yang tertulis di Perjanjian Lama memang harus dipandang dari terang Perjanjian Baru.

Ada yang berpandangan bahwa Perjanjian Lama (yang berisi Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi), berlaku hanya sampai pada zaman Yohanes. Dengan demikian, tidak perlu melihat Perjanjian Lama. Pernah ada organisasi atau yayasan atau apalah, mengedarkan Perjanjian Baru (saja) ke kamar-kamar hotel.

Masalahnya, dari ketiga pandangan itu, sering sekali timbul perbedaan di sana-sini, yang tidak jarang meruncing menjadi bahan 'perkelahian'. Dengan demikian, mengingat bahwa Jesus Kristus hanya satu, perlu penyamaan pandangan. Maka, dalam berapologi, saya pikir, selaku mengaku pengikut Kristus, harus menjadikan Ajaran Kristus sebagai acuan.

Meski demikian, karena diakui juga bahwa Tuhan dari dulu, sekarang, sampai selama-lamanya adalah tetap, maka apa yang disampaikan Tuhan dalam Perjanjian Lama, tidak berubah sampai selama-lamanya. Jadi, tidak mudah menyamakan pandangan agar menjadikan Ajaran Kristus sebagai acuan dalam berapologet, walaupun apologi itu dilakukan oleh orang yang sama-sama menyatakan diri sebagai pengikut Kristus.

Jalan tengahnya saya kira, semua orang bebas memilih cara pandang yang bagaimana antara (1) Perjanjian Lama masih terus berlaku, atau (2) Perjanjian Lama harus dipandang dari terang Perjanjian Baru, atau (3) Karena Perjanjian Lama sudah kadaluwarsa, maka pandangan hanya dari Perjanjian Baru. Bila seseorang sudah memilih cara pandangnya, tidak seorang lainpun yang dapat merubahnya kecuali orang itu sendiri dengan pertolongan Tuhan, dan dalam berapologet, partisipan harus saling menghargai dan saling menghormati pilihan partner-nya.

Damai, damai, damai.

[sniperX]

Tidak semua pertanyaan perlu dijawab.
Tidak semua keberatan perlu dijelaskan.
Karena tidak semua pertanyaan butuh jawaban.

Seperti ada tertulis :

"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." 

Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya." 

[hanhalim2]

Ayat yang sudah jelas tak perlu di tafsirkan dan tak bisa di pelintir lagi


P Baru: Efesus

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia(Yesus) telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,


P. Baru: Lukas: 16
16:16 Hukum Taurat dan KITAB PARA NABI berlaku sampai kepada zaman Yohanes;

Tuhan Yesus memberkati

Han

[Husada]

Ayat yang sudah jelas tak perlu di tafsirkan dan tak bisa di pelintir lagi
P Baru: Efesus
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia(Yesus) telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,
P. Baru: Lukas: 16
16:16 Hukum Taurat dan KITAB PARA NABI berlaku sampai kepada zaman Yohanes;
Tuhan Yesus memberkati
Han

Iya juga, tidak bisa dipelintir, tetapi bisa saja dilewati alias tidak dibaca. Ato, dibaca tanpa disimak. Lhah, kalo sudah terindoktrinasi dengan sempurna, justru merasa sangat mumpuni megartikan ayat per ayat Alkitab.

[hanhalim2]

Iya juga, tidak bisa dipelintir, tetapi bisa saja dilewati alias tidak dibaca. Ato, dibaca tanpa disimak. Lhah, kalo sudah terindoktrinasi dengan sempurna, justru merasa sangat mumpuni megartikan ayat per ayat Alkitab.

Betul sekali ,. biasanya Hamba Tuhan para penganut perpuluhan melakukan hal ini
Malaikhi 3 : 10 didengungkan berulang kali , tapi efesus 2 :15 tidak pernah sekalipun di singgungnyah

Tuhan Yesus memberkati


Han

[cadangdata]

Setiap orang kristen memang harus bisa mempertahankan imannya

perbedaan yang amat tipis antara "mempertahankan iman" dengan "berdagang Yesus dan Jualan Iman"#

hehe...

[salt]

perbedaan yang amat tipis antara "mempertahankan iman" dengan "berdagang Yesus dan Jualan Iman"#

hehe...

Nah sependapat nih

 

[Husada]

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Dari berbagai posting-an diatas, seluruh partisipan yang mengaku sebagai Kristiani, sewajarnya menggunakan ajaran Tuhan Jesus Kristus sebagai acuan dalam memaknai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sebab, yang namanya Kristiani, mengikut Jesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Kalau PL melukiskan Allah dengan perkataan-perkataan, maka PB memberitahukan bahwa Tuhan Jesus Kristus mengajar langsung, tatap muka, berinteraksi langsung, dan memberikan contoh secara langsung. Apabila diimani bahwa PL menubuatkan bahwa akan datangnya Mesias, maka di PB Mesias yang dinubuatkan itu telah menjadi daging dan tinggal diantara manusia, dalam rupa Tuhan Jesus Kristus. Maka dari itu, akan terasa janggal kalau masih berpegang ke PL yang nota bene menubuatkan kedatangan Mesias, sementara Mesias sendiri sudah mengajar.

Berdasarkan itu semua, kiranya para Kristiani, idealnya, dalam berapologet-ria, hanya menyandarkan pemahaman, pengertian, pemaknaan, dan atau apapun, kepada ajaran yang diterima dari Tuhan Jesus Kristus. Tulisan-tulisan di PB sungguh sangat dapat menunjukkan arah yang pas dan pasti. Pertanyaannya, bersediakah para Kristiani mendalami ketuhanan hanya dengan PB?

Damai, damai, damai.