Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kitab Suci => Topic started by: Phooey on October 24, 2012, 11:05:31 AM
-
Yakobus 1:12-15
12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
(Jam 1:12-15 ITB)
ITB Genesis 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (Gen 3:1-5 ITB)
Teman2.........
Dari Kitab Yakobus tersebut diatas, saya mengambil kesimpulan bahwa justru dari keinginan diri sendiri manusia yang berperan aktif yang menyebabkan manusia jatuh dalam pencobaan.
Sedangkan dari Kitab Kejadian, saya mengambil kesimpulan bahwa peran aktif pencobaan berasal dari Iblis.
Sebenarnya pencobaan tersebut terjadi akibat peran aktif diri sendiri ataukah peran aktif Iblis ??
GBU
:)
-
manusia memiliki kelemahan [keinginan daging, kekuasaan dan kesombongan] yang menyebabkan manusia mudah jatuh dalam pencobaan. iblis hanyalah berperan sebagai kompornya, bukankah tugas iblis adalah mencobai manusia agar jatuh ke dalam dosa, seperti yang terjadi pada Hawa.
Yakobus 1:12-15
akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
setuju bahwa Allah tidak pernah mencobai manusia, Allah hanya menguji manusia (seperti yang terjadi pada Abraham, Musa, Ayub).
tapi bukankah Yesus adalah Allah, nah mengapa Dia dicobai iblis ketika berpuasa 40 hari di padang gurun seperti yang diceritakan dalam Mat 4:1-11; Luk 4:1-13 dan Mrk 1:12-13 :giggle:
-
manusia memiliki kelemahan [keinginan daging, kekuasaan dan kesombongan] yang menyebabkan manusia mudah jatuh dalam pencobaan. iblis hanyalah berperan sebagai kompornya, bukankah tugas iblis adalah mencobai manusia agar jatuh ke dalam dosa, seperti yang terjadi pada Hawa.
---cut---
IMHO
Secara teori memang Iblis hanya ngompori saja.
Tapi pernah tidak, Iblis turun tangan langsung memaksa manusia. Seperti film2 horror.
Tetapi Ayub kog bisa dikerjai secara fisik langsung dari tangan iblis sendiri ya.
6 Maka firman Tuhan kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."
7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. (Job 2:6-7 ITB)
GBU
:)
-
---cut---
setuju bahwa Allah tidak pernah mencobai manusia, Allah hanya menguji manusia (seperti yang terjadi pada Abraham, Musa, Ayub).
tapi bukankah Yesus adalah Allah, nah mengapa Dia dicobai iblis ketika berpuasa 40 hari di padang gurun seperti yang diceritakan dalam Mat 4:1-11; Luk 4:1-13 dan Mrk 1:12-13 :giggle:
Kalo yang di bold diatas, enggak bisa jawab.
Barangkali teman2 lain yang dapat membantu
:think:
-
IMHO
Secara teori memang Iblis hanya ngompori saja.
Tapi pernah tidak, Iblis turun tangan langsung memaksa manusia. Seperti film2 horror.
Tetapi Ayub kog bisa dikerjai secara fisik langsung dari tangan iblis sendiri ya.
6 Maka firman Tuhan kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya."
7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan Tuhan, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya. (Job 2:6-7 ITB)
GBU
:)
Ayb 1:12
Maka firman Tuhan kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan Tuhan.
Tuhan tidak memerintahkan Iblis untuk menyerang Ayub, namun hanya memberikan dia kuasa untuk melakukan ujian iman berupa berbagai kemalangan dalam hidup Ayub : kehilangan harta bendanya, kematian 10 anaknya, kesepian Ayub dan penyakit Ayub. harta, tubuh & nyawa manusia adalah kepunyaan Allah, apakah itu kepunyaan Ayub? tentu tidak bukan, oleh sebab itu iblis diijinkan ngerjain Ayub.
yang terjadi pada Ayub, adalah agar kebajikan Ayub orang pilihan Allah semakin dikenal banyak orang, untuk melawan tuduhan2 orang yang tidak saleh [i.e Ayub berpura2 baik dan saleh karena berpamrih atas kemakmuran duniawi], dan untuk pertobatan & pengudusan Ayub, for the greater glory of God, ad majorem Dei gloriam. pada akhirnya setelah Ayub bertobat, Ayub memperoleh berkat balik 2x lipat dari Allah.
btw, sy rasa Tuhan menginjinkan iblis menguji Ayub karena Tuhan Maha Tahu bahwa pada akhirnya Ayub akan lulus ujian, jadi bisa dikatakan iblis lah yang gigit jari dikerjain Allah :giggle:
nasehat : makanya jangan saleh2, nanti malah makin banyak mendapat ujian iman :onion9:
-
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Menurut saya, kalau dicermati dari penggalan doa, "Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan," seolah-olah Tuhan mengadakan pencobaan. Doa itu merupakan permintaan, ato bujukan, ato rayuan si pendoa kepada Tuhan, agar Tuhan tidak memasukkan si pendoa ke dalam pencobaan yang masih ada.
Damai, damai, damai.
-
Sebenarnya pencobaan tersebut terjadi akibat peran aktif diri sendiri ataukah peran aktif Iblis ??
IMO --- bukan hal yang sensitif, apakah yg ijo atopun yang biru ---> karena yang paling berperan adalah YA dan TIDAK :).
anyway, karena saya nggak/belon percaya adanya iblis - apalagi sbg entitas roh yg actively ngojok2 manusia ... imo, godaan/pencobaan datangnya dari diri sendiri.
"dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan" ---> imo, bukan literally artinya ibarat minta Tuhan utk "ngiket2" si iblis lalu disingkirkan jauh2 agar jangan sampe si iblis ngojok2 atopun membuat malapetaka ke kita. Melainkan ibarat pengharapan agar kita selalu eling akan Dia sehingga tidak "termakan bujuk rayu" pada "godaan2" dunia.
Jadi pencobaan disini, tidak saya mengertikan spt pencobaan si Ayub ---yaitu malapetaka--- , melainkan :
(6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap KELIHATANNYA, lagipula pohon itu menarik hati karena bla3x memberi pengertian
IMO loh yaaa ...:)
salam.
-
yang saya pernah baca yah...
dosa adalah jerat..
:doh:
-
pencobaan itu kolaborasi keinginan sendiri dan usaha iblis.
jadi jangan menyalahkan Tuhan kalau diri sendiri masuk ke dalam pencobaan :whistle:
-
pencobaan itu kolaborasi keinginan sendiri dan usaha iblis.
jadi jangan menyalahkan Tuhan kalau diri sendiri masuk ke dalam pencobaan :whistle:
Nah, saya setuju pendapat Sis Kitty...
Kalau saya contohkan dengan kasus:
Seseorang yang sudah berkeluarga, dan memiliki hubungan harmonis dengan isteri. Lalu di kantor dapat sekretaris baru. Sekretaris barunya ternyata cantik dan suka senyum2 menggoda (Di sini peran iblis, yaitu memberikan godaan/cobaan).
Si Boss mulai punya keinginan untuk main api dengan si sekretaris (keinginan di sini kesalahannya sendiri), tetapi dia masih ragu2 karena beberapa alasan:
- tdk mau mengkhianati isteri, takut dosa, takut ketahuan, dll... (hati nurani bicara)
- di sisi lain dia berpikir: mumpung ada kesempatan karena si sekretaris sepertinya menanggapi, tidak bakalan ketahuan, isteri tdk perlu tahu, dll (bisikan/bujukan iblis)
Akhirnya keinginan daging dan bujukan iblis menang. Keinginan dibuahi dalam tindakan perselingkuhan, jadilah dosa...
Dan iblis-pun bersorak gembira...
-
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Menurut saya, kalau dicermati dari penggalan doa, "Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan," seolah-olah Tuhan mengadakan pencobaan. Doa itu merupakan permintaan, ato bujukan, ato rayuan si pendoa kepada Tuhan, agar Tuhan tidak memasukkan si pendoa ke dalam pencobaan yang masih ada.
Damai, damai, damai.
Bang Husa....
kalo semisal permintaan / bujukan / rayuan tsb tidak mempan atau doa tsb tidak dikabulkan, dan terjadi kasus seperti yang dicontohkan Mod Shakes... apakah artinya Tuhan memasukan ybs ke dalam pencobaan, salah Tuhan kah? :think:
-
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Menurut saya, kalau dicermati dari penggalan doa, "Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan," seolah-olah Tuhan mengadakan pencobaan. Doa itu merupakan permintaan, ato bujukan, ato rayuan si pendoa kepada Tuhan, agar Tuhan tidak memasukkan si pendoa ke dalam pencobaan yang masih ada.
Damai, damai, damai.
Memang Mod Husada, sangat teliti dan mendalam dalam mempelajari text (Pasti pekerjaan nya kalo enggak Jaksa ya Hakim). :giggle:
Bang Husa....
kalo semisal permintaan / bujukan / rayuan tsb tidak mempan atau doa tsb tidak dikabulkan, dan terjadi kasus seperti yang dicontohkan Mod Shakes... apakah artinya Tuhan memasukan ybs ke dalam pencobaan, salah Tuhan kah? :think:
Mencoba menjawab, berdasarkan contekan di http://www.indocell.net/yesaya/id990.htm
Jean Carmignac, ahli Qumran ternama, setelah mempelajari dengan cermat serta seksama, mengemukakan bahwa permohonan ini lebih tepat diterjemahkan sebagai, “Bapa… peliharalah kami agar kami jangan masuk ke dalam pencobaan” atau “agar kami jangan dikalahkan oleh pencobaan.” Jadi, kita memahami permohonan ini dalam pengertian bahwa Tuhan memberikan kepada kita rahmat untuk mengenali serta menolak pencobaan. Kita patut menyadari bahwa daya upaya manusiawi kita tidaklah cukup untuk menghadapi segala pencobaan yang mengepung kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita membutuhkan pertolongan ilahi untuk membimbing kita hidup kudus.
Meminjam istilah Bro Onde, harus dibaca dengan terang Perjanjian Baru :pray3:
-
Seseorang yang sudah berkeluarga, dan memiliki hubungan harmonis dengan isteri. Lalu di kantor dapat sekretaris baru. Sekretaris barunya ternyata cantik dan suka senyum2 MENGGODA (Di sini peran iblis, yaitu memberikan godaan/cobaan).
maap... nggak sependapat ah ama shakes ... :).
Karena, --imo-- BELUM TENTU, senyam senyum si cantik itu bermaksud menggoda si boss --- siapa tau memang si cantik ini murah senyum, ramah atopun setengah gila ? ---> dimana bagi sang boss, cengarcengir kuda si cantik itu KELIHATANNYA menggoda diri dia.
Nah, kenapa pula jadi kita "se-enak-nya" berpendapat bahwa si sekretaris itu ditunggangi iblis utk menggoda si boss ? sementara kondisi-nya adalah masih BELUM TENTU ?
Si Boss mulai punya keinginan untuk main api dengan si sekretaris (keinginan di sini kesalahannya sendiri), tetapi dia masih ragu2 karena beberapa alasan:
YAP, keinginan-nya si boss itu adalah kesalahan sendiri --- karena BELUM TENTU si cantik itu ditunggangi iblis utk menggoda si boss dgn tebar pesona cengarcengir sanasini ke si boss.
Bahkan sekalipun si cantik ini emang sengaja ungu, BELUM TENTU itu karena si iblis ngebisik-bisikin si cantik utk melakukan yg ungu - bisa saja karena memang niat si cantik itu sendiri, krn dia adalah type perempuan gatel atopun matre.
Hayoooo.... gimana donk ?
hehehe :D.
salam.
-
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Menurut saya, kalau dicermati dari penggalan doa, "Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan," seolah-olah Tuhan mengadakan pencobaan. Doa itu merupakan permintaan, ato bujukan, ato rayuan si pendoa kepada Tuhan, agar Tuhan tidak memasukkan si pendoa ke dalam pencobaan yang masih ada.
Damai, damai, damai.
Dari yang di bold, maka pertanyaannya adalah :
Apakah benar dan pasti, Tuhan memang melakukan aksi memasukkan si pendoa ke dalam pencobaan ?
:)
salam.
-
maap... nggak sependapat ah ama shakes ... :).
Karena, --imo-- BELUM TENTU, senyam senyum si cantik itu bermaksud menggoda si boss --- siapa tau memang si cantik ini murah senyum, ramah atopun setengah gila ? ---> dimana bagi sang boss, cengarcengir kuda si cantik itu KELIHATANNYA menggoda diri dia.
Nah, kenapa pula jadi kita "se-enak-nya" berpendapat bahwa si sekretaris itu ditunggangi iblis utk menggoda si boss ? sementara kondisi-nya adalah masih BELUM TENTU ?
YAP, keinginan-nya si boss itu adalah kesalahan sendiri --- karena BELUM TENTU si cantik itu ditunggangi iblis utk menggoda si boss dgn tebar pesona cengarcengir sanasini ke si boss.
Bahkan sekalipun si cantik ini emang sengaja ungu, BELUM TENTU itu karena si iblis ngebisik-bisikin si cantik utk melakukan yg ungu - bisa saja karena memang niat si cantik itu sendiri, krn dia adalah type perempuan gatel atopun matre.
Hayoooo.... gimana donk ?
hehehe :D.
salam.
Sorry Bro Oda..
Saya masih "Telmi"
Jadi pencobaan menurut Bro Oda itu dari diri sendiri ataukah dari Iblis. ??
Thanks :)
(http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/014.gif)
-
Dari yang di bold, maka pertanyaannya adalah :
Apakah benar dan pasti, Tuhan memang melakukan aksi memasukkan si pendoa ke dalam pencobaan ?
:)
salam.
Bagaimana kalau kata "memasukkan" dibaca/diterjemahkan dengan "membiarkan masuk"..?? :giggle:
Artinya sebelum pencobaan itu datang, atau ketika si iblis memasang jerat, kita berdoa memohon agar Tuhan menghambat langkah kita sehingga tidak "masuk" ke dalam jerat yang dipasang iblis.
Kalau dalam konteks kasus yang saya ceritakan di atas, "campur tangan" Tuhan misalnya dengan menjadikan supaya di antara pelamar2 sekretaris, yang diloloskan kerja yang tidak terlalu cantik dan menggoda... :whistle:
-
Bagaimana kalau kata "memasukkan" dibaca/diterjemahkan dengan "membiarkan masuk"..?? :giggle:
Artinya sebelum pencobaan itu datang, atau ketika si iblis memasang jerat, kita berdoa memohon agar Tuhan menghambat langkah kita sehingga tidak "masuk" ke dalam jerat yang dipasang iblis.
Kalau dalam konteks kasus yang saya ceritakan di atas, "campur tangan" Tuhan misalnya dengan menjadikan supaya di antara pelamar2 sekretaris, yang diloloskan kerja yang tidak terlalu cantik dan menggoda... :whistle:
Dalam contoh Mod Shakes diatas.......kasih karunia Allah kepada saya berupa tergabung dalam "Paguyuban suami2 takut Istri" :whistle:
Jadi dalam kehidupan sehari2.........jauh dari pencobaan :flower:
-
Dalam contoh Mod Shakes diatas.......kasih karunia Allah kepada saya berupa tergabung dalam "Paguyuban suami2 takut Istri" :whistle:
Jadi dalam kehidupan sehari2.........jauh dari pencobaan :flower:
Hehehe...jaman sekarang kebanyakan takut isteri kok...kalau di rumah...!! :giggle:
Begitu ke luar rumah, dan di luar pantauan isteri....gak tau ya..??? :whistle:
-
Sorry Bro Oda..
Saya masih "Telmi"
Jadi pencobaan menurut Bro Oda itu dari diri sendiri ataukah dari Iblis. ??
Thanks :)
(http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/014.gif)
phooey... jawaban saya versi nonK, gak papa yaaa... :).
Kita hidup di alam materi - dan ini kenyataan yg paling jelas.
Utk berpendapat bahwa ada peran makhluk kasat mata secara eksternal dan berperan aktif mempengaruhi sso manusia - menurut saya (bagi saya) adalah aneh.
Bahkan sekalipun ternyata memang benar ADA hal yg spt ungu, manusia (kita) tidak akan pernah bisa tau secara pasti ... kecuali mata manusia itu sendiri bisa melihat bhw makhluk roh tsb sedang ngojok2/membujuk2 ybs :). Karena ini adalah hal yg tidak-pasti (belon tentu), maka (prinsip bagi saya sendiri) adalah salah apabila saya meng-kambing-hitam-kan sesuatu yang nggak keliatan ---> karena ini memberi kesan (bagi saya sendiri) saya manusia gak bertanggung-jawab. Seolah-olah ... kalo saja makhluk tsb tidak melakukan aksi ngebujuk/menggoda, maka kita "AMAN".
IMO --- Kehidupan spiritual di alam bermateri --- hanya bisa dirasakan HANYA oleh ybs itu sendiri (INTERNAL) --- tidak bisa dicanangkan : makhluk spiritual secara eksternal actively melakukan aksi menggoda, membujuk, merayu.
Apabila sso percaya seperti yg ungu --- maka (imo) ini menuntun ke pengertian bahwa kita ber-iman ke si makhluk tsb. Karena bukan sekedar percaya makhluk tsb ADA --- namun lebih jauh lagi karena kita merasa yakin bahwa makhluk tsb MAMPU berbuat seperti demikian.
Dan saya mengerti, keKristenan mengambil solusi yg ijo diatas dgn ngerujuk ke kisah Ayub ---> Makhluk tsb mampu karena seijin Allah. ---> Aplikasi cerita PL jaman baheula diterapkan berlaku juga di jaman sekarang :).
Jadi pencobaan menurut Bro Oda itu dari diri sendiri ataukah dari Iblis. ??
Pencobaan/Godaan adalah dari diri sendiri ---> hasil yang berupa YA ataupun TIDAK adalah JUGA dari diri sendiri :).
DAN,
apabila saya menempatkan diri bhw semua terjadi karena se-ijin Allah, maka konsekwensi saya adalah teman saya yang baru saja mengalami kecelakaan, itu semua karena se-ijin Allah. Allah sedang memasukan teman saya kedalam pencobaan literally ---> tidak ada peran makhluk-roh lain, karena makhluk-roh ini cuma sekedar "pembantu" Allah dimana Dia tidak mau turun tangan sendiri. ---> Tidakkah keKristenan yg fokus pada adanya makhluk-roh yg actively menggoda --- secara gak sadar tertuntun ke pendapat yg biru diatas?
:)
salam.
-
phooey... jawaban saya versi nonK, gak papa yaaa... :).
Kita hidup di alam materi - dan ini kenyataan yg paling jelas.
Utk berpendapat bahwa ada peran makhluk kasat mata secara eksternal dan berperan aktif mempengaruhi sso manusia - menurut saya (bagi saya) adalah aneh.
Bahkan sekalipun ternyata memang benar ADA hal yg spt ungu, manusia (kita) tidak akan pernah bisa tau secara pasti ... kecuali mata manusia itu sendiri bisa melihat bhw makhluk roh tsb sedang ngojok2/membujuk2 ybs :). Karena ini adalah hal yg tidak-pasti (belon tentu), maka (prinsip bagi saya sendiri) adalah salah apabila saya meng-kambing-hitam-kan sesuatu yang nggak keliatan ---> karena ini memberi kesan (bagi saya sendiri) saya manusia gak bertanggung-jawab. Seolah-olah ... kalo saja makhluk tsb tidak melakukan aksi ngebujuk/menggoda, maka kita "AMAN".
IMO --- Kehidupan spiritual di alam bermateri --- hanya bisa dirasakan HANYA oleh ybs itu sendiri (INTERNAL) --- tidak bisa dicanangkan : makhluk spiritual secara eksternal actively melakukan aksi menggoda, membujuk, merayu.
Apabila sso percaya seperti yg ungu --- maka (imo) ini menuntun ke pengertian bahwa kita ber-iman ke si makhluk tsb. Karena bukan sekedar percaya makhluk tsb ADA --- namun lebih jauh lagi karena kita merasa yakin bahwa makhluk tsb MAMPU berbuat seperti demikian.
Dan saya mengerti, keKristenan mengambil solusi yg ijo diatas dgn ngerujuk ke kisah Ayub ---> Makhluk tsb mampu karena seijin Allah. ---> Aplikasi cerita PL jaman baheula diterapkan berlaku juga di jaman sekarang :).
Pencobaan/Godaan adalah dari diri sendiri ---> hasil yang berupa YA ataupun TIDAK adalah JUGA dari diri sendiri :).
DAN,
apabila saya menempatkan diri bhw semua terjadi karena se-ijin Allah, maka konsekwensi saya adalah teman saya yang baru saja mengalami kecelakaan, itu semua karena se-ijin Allah. Allah sedang memasukan teman saya kedalam pencobaan literally ---> tidak ada peran makhluk-roh lain, karena makhluk-roh ini cuma sekedar "pembantu" Allah dimana Dia tidak mau turun tangan sendiri. ---> Tidakkah keKristenan yg fokus pada adanya makhluk-roh yg actively menggoda --- secara gak sadar tertuntun ke pendapat yg biru diatas?
:)
salam.
Naahh kalo gini baru saya paham :swt: :swt: :swt:
Bro Oda typical Filosof ya .... seperti Bro Cadangdata :afro:
-
Hehehe...jaman sekarang kebanyakan takut isteri kok...kalau di rumah...!! :giggle:
Begitu ke luar rumah, dan di luar pantauan isteri....gak tau ya..??? :whistle:
Hahahahaaa....... :giggle:
Kira2 siapa lagi ya, yang ikut paguyuban suami2 takut istri :giggle:
-
shakes,
saya terus terang masih kurang ngerti, keKristenan itu sepertinya nge-mix pengertian iblis di PB dgn "kaki tangan" di PL pada kisah Ayub ?
Bagaimana kalau kata "memasukkan" dibaca/diterjemahkan dengan "membiarkan masuk"..?? :giggle:
Kalo mau berpatokan pada kisah Ayub --- Tuhan BUKAN membiarkan manusia digoda iblis, tetapi Tuhan membiarkan Iblis utk menggoda manusia.
Artinya sebelum pencobaan itu datang, atau ketika si iblis memasang jerat, kita berdoa memohon agar Tuhan menghambat langkah kita sehingga tidak "masuk" ke dalam jerat yang dipasang iblis
Dengan demikian pengertiannya "janganlah membawa kami kedalam pencobaan" adalah : Tuhan, tolong jangan ijinkan ato BAHKAN menyuruh iblis menggoda saya.
Apakah pernyataan saya benar menurut shakes ?
Please CMIIW.
:)
salam.
-
Naahh kalo gini baru saya paham :swt: :swt: :swt:
Bro Oda typical Filosof ya .... seperti Bro Cadangdata :afro:
wah... saya juga gak ngerti juga sih sebenernya apa itu filosof atopun definisinya... :).
Anyway, saya jadi ingin tahu :
Bagaimana "rekonsiliasi"nya --- antara :
Jangan Tuhan biarkan pencobaan/godaan yg akan dilakukan si iblis terlaksana (jadi disini tidak ada itu tawar-menawar / negosiasi antara Tuhan dgn iblis) ---> iblis melaksanakan niatnya TANPA seijin Tuhan.
dengan
Jangan Tuhan menyuruh iblis utk melaksanakan aksi pencobaan/godaan si iblis ke sso
(atopun : jangan Tuhan Oke/Ijin-kan saat iblis menyatakan kepada Tuhan akan niat-nya utk melakukan aksi menggoda/mencobai tsb).
salam.
-
shakes,
saya terus terang masih kurang ngerti, keKristenan itu sepertinya nge-mix pengertian iblis di PB dgn "kaki tangan" di PL pada kisah Ayub ?
Kalo mau berpatokan pada kisah Ayub --- Tuhan BUKAN membiarkan manusia digoda iblis, tetapi Tuhan membiarkan Iblis utk menggoda manusia.
Mau di PL atau di PB pekerjaan iblis kan sama saja, menjerumuskan manusia... :giggle:
saya kok tidak setuju kalau dibilang iblis ini "kaki tangan" Allah, karena di dalam diri mereka ada kepentingan berbeda:
- dari pihak iblis, kepentingannya adalah agar Ayub gagal sehingga membuktikan bahwa manusia sebenarnya tidak layak diselamatkan, karena merekapun hanya mementingkan kenyamanan hidup mereka (menyembah Tuhan karena diberi hidup nyaman).
- sebaliknya dari pihak Allah, mengijinkan pencobaan itu justru untuk membuktikan kepada iblis bahwa manusia-pun memiliki kemampuan untuk patuh kepada Allah meskipun dalam kondisi menderita (kehilangan kenyamanan); di sisi lain mungkin untuk mengatakan "tidak seperti kamu, hei iblis..yang gagal untuk patuh kepadaKu"
Jadi kalau dikatakan sebagai kaki tangan kok kesannya gimana ya... :shrug:
Kalo mau berpatokan pada kisah Ayub --- Tuhan BUKAN membiarkan manusia digoda iblis, tetapi Tuhan membiarkan Iblis utk menggoda manusia.
Dengan demikian pengertiannya "janganlah membawa kami kedalam pencobaan" adalah : Tuhan, tolong jangan ijinkan ato BAHKAN menyuruh iblis menggoda saya.
Apakah pernyataan saya benar menurut shakes ?
Please CMIIW.
:)
salam.
Karena iblis akan selalu menggoda, bukan karena "disuruh" Allah, maka lebih tepatnya:
"Tuhan, jagalah langkah saya agar tidak masuk ke dalam jerat yang dipasang si iblis." :giggle:
Salam
-
Mencoba menjawab, berdasarkan contekan di http://www.indocell.net/yesaya/id990.htm
Jean Carmignac, ahli Qumran ternama, setelah mempelajari dengan cermat serta seksama, mengemukakan bahwa permohonan ini lebih tepat diterjemahkan sebagai, “Bapa… peliharalah kami agar kami jangan masuk ke dalam pencobaan” atau “agar kami jangan dikalahkan oleh pencobaan.” Jadi, kita memahami permohonan ini dalam pengertian bahwa Tuhan memberikan kepada kita rahmat untuk mengenali serta menolak pencobaan. Kita patut menyadari bahwa daya upaya manusiawi kita tidaklah cukup untuk menghadapi segala pencobaan yang mengepung kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita membutuhkan pertolongan ilahi untuk membimbing kita hidup kudus.
Meminjam istilah Bro Onde, harus dibaca dengan terang Perjanjian Baru :pray3:
Kung, bagaimana dengan desolasi / dark night of the sense & souls yang dialami oleh St.Yohanes dari salib & Mother Teresa atau tahapan Puri Batin yang dialami oleh st.Theresia Avilla. dalam bukunya Come be My Light, Mother Teresa menceritakan pergumulannya untuk tetap memegang teguh kaul kemurnian, ketaatan dan kemiskinan, melawan godaan2 dunia. suatu pemurnian [pasif] dari Tuhan agar ybs hidup lebih kudus; yang kelihatannya tidak dapat ditolak oleh ybs. :think:
-
Kung, bagaimana dengan desolasi / dark night of the sense & souls yang dialami oleh St.Yohanes dari salib & Mother Teresa atau tahapan Puri Batin yang dialami oleh st.Theresia Avilla. dalam bukunya Come be My Light, Mother Teresa menceritakan pergumulannya untuk tetap memegang teguh kaul kemurnian, ketaatan dan kemiskinan, melawan godaan2 dunia. suatu pemurnian [pasif] dari Tuhan agar ybs hidup lebih kudus; yang kelihatannya tidak dapat ditolak oleh ybs. :think:
Waahhh....belum pernah baca.
Coba saya baca2 dulu ya Sis.
btw : happy vacation to timbuktu (kayak donal bebek aja....minggat ke timbuktu)
-
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimua Lil.
Bang Husa....
kalo semisal permintaan / bujukan / rayuan tsb tidak mempan atau doa tsb tidak dikabulkan, dan terjadi kasus seperti yang dicontohkan Mod Shakes... apakah artinya Tuhan memasukan ybs ke dalam pencobaan, salah Tuhan kah? :think:
Nih, postingan Phooey berikut ini sangat bagus.Memang Mod Husada, sangat teliti dan mendalam dalam mempelajari text (Pasti pekerjaan nya kalo enggak Jaksa ya Hakim). :giggle:
Mencoba menjawab, berdasarkan contekan di http://www.indocell.net/yesaya/id990.htm
Jean Carmignac, ahli Qumran ternama, setelah mempelajari dengan cermat serta seksama, mengemukakan bahwa permohonan ini lebih tepat diterjemahkan sebagai, “Bapa… peliharalah kami agar kami jangan masuk ke dalam pencobaan” atau “agar kami jangan dikalahkan oleh pencobaan.” Jadi, kita memahami permohonan ini dalam pengertian bahwa Tuhan memberikan kepada kita rahmat untuk mengenali serta menolak pencobaan. Kita patut menyadari bahwa daya upaya manusiawi kita tidaklah cukup untuk menghadapi segala pencobaan yang mengepung kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita membutuhkan pertolongan ilahi untuk membimbing kita hidup kudus.
Meminjam istilah Bro Onde, harus dibaca dengan terang Perjanjian Baru :pray3:
Terima kasih Phooey. Kamu baik deh.
-
@shakes,
karena saya gak enak utk mengemukakan pendapat disini,
saya buka topik baru di board nonK :
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1008.msg23285.html#msg23285 (http://forumimankristen.com/index.php/topic,1008.msg23285.html#msg23285)
respond utk shakes ada disana ... :).
Makasih atas masukan2 shakes.
salam.
-
Memang Mod Husada, sangat teliti dan mendalam dalam mempelajari text (Pasti pekerjaan nya kalo enggak Jaksa ya Hakim). :giggle:
---cut---
Terima kasih Phooey. Kamu baik deh.
Waduhhhh, jadi Mod Husada beneran Jaksa ya :o :o :o
-
Waduhhhh, jadi Mod Husada beneran Jaksa ya :o :o :o
Phooey yang nyimpulkan lho, ya? Tapi, bukan. Saya bukan jaksa.
-
Setelah membaca2 diatas, berarti kesimpulannya Pencobaan adalah peran aktif dari keinginan sendiri.
Barangkali ada pendapat lain :dance: :dance:
-
Setelah membaca2 diatas, berarti kesimpulannya Pencobaan adalah peran aktif dari keinginan sendiri.
Barangkali ada pendapat lain :dance: :dance:
Kalo menurut saya sih begitu.
Cuma karena saya orangnya netral ( cieee.... :console: ) ---imo--- sebetulnya tidak terlalu masalah, apakah itu internal (peran aktif keinginan sendiri) ataukah eksternal (adanya godaan dari "luar" oleh entitas roh) --- karena toh finalnya / "palu dijatuhkan" ya oleh si manusia itu sendiri --- kode digitalnya nol (0) atau satu (1) ---> aplikasinya : Ya atau Tidak :P. (welcome to the most ancient digital world ... :D)
:)
salam.
-
Kalo menurut saya sih begitu.
Cuma karena saya orangnya netral ( cieee.... :console: ) ---imo--- sebetulnya tidak terlalu masalah, apakah itu internal (peran aktif keinginan sendiri) ataukah eksternal (adanya godaan dari "luar" oleh entitas roh) --- karena toh finalnya / "palu dijatuhkan" ya oleh si manusia itu sendiri --- kode digitalnya nol (0) atau satu (1) ---> aplikasinya : Ya atau Tidak :P. (welcome to the most ancient digital world ... :D)
:)
salam.
Setuju. Tanggung jawab akhirnya tetap di manusia.
-
Setuju. Tanggung jawab akhirnya tetap di manusia.
Selamat pagi.
Dengan tetap mengindahkan bahwa keselamatan hanya ada pada Tuhan Yesus.
Apakah konteks diatas mempunyai arti bahwa manusia memiliki faktor dalam penentuan Keselamatannya.
Faktor keikut-sertaan manusia dalam karya keselamatan untuk diri nya sendiri.
Sama seperti Perikop air menjadi anggur Yoh 2:1-11
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Tuhan Yesus memerintahkan agar tempayan2 tersebut diisi dengan air. Bilamana manusia tidak memberikan tanggapan, tentunya tempayan2 tersebut tetap kosong dan Muzizat tidak akan terjadi. Dan tentunya kita semua percaya, bahwa Tuhan Yesus dapat membuat muzizat dengan mengisi air di tempayan tanpa adanya campur tangan manusia.
Akan tetapi sangat jelas bahwa karya Muzizat Tuhan Yesus diatas mencerminkan diperlukannya faktor tanggapan manusia.
Apakah saudara2 setuju dengan pendapat saya diatas ?
-
Selamat pagi.
Dengan tetap mengindahkan bahwa keselamatan hanya ada pada Tuhan Yesus.
Apakah konteks diatas mempunyai arti bahwa manusia memiliki faktor dalam penentuan Keselamatannya.
Faktor keikut-sertaan manusia dalam karya keselamatan untuk diri nya sendiri.
Sama seperti Perikop air menjadi anggur Yoh 2:1-11
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Tuhan Yesus memerintahkan agar tempayan2 tersebut diisi dengan air. Bilamana manusia tidak memberikan tanggapan, tentunya tempayan2 tersebut tetap kosong dan Muzizat tidak akan terjadi. Dan tentunya kita semua percaya, bahwa Tuhan Yesus dapat membuat muzizat dengan mengisi air di tempayan tanpa adanya campur tangan manusia.
Akan tetapi sangat jelas bahwa karya Muzizat Tuhan Yesus diatas mencerminkan diperlukannya faktor tanggapan manusia.
Apakah saudara2 setuju dengan pendapat saya diatas ?
Bro/Sis, kita di sini tidak bicara tentang keselamatan kok, tetapi tentang pencobaan.
Kalau ada pencobaan, terus kita jatuh...siapa yang salah, apakah keinginan kita sendiri atau karena godaan iblis?
Kalau kita membaca kisah Adam Hawa, seberapapun mereka saling menyalahkan (termasuk menyalahkan ular/iblis), tetap saja mereka (manusia) yang harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensi akibat perbuatan mereka.