Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kitab Suci => Topic started by: Phooey on August 22, 2013, 07:43:46 AM
-
29 Lalu Roh Tuhan menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
30 Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
32 Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangannya.
33 Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit dua puluh kota banyaknya dan sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.
34 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.
35 Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada Tuhan, dan tidak dapat aku mundur."
36 Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada Tuhan, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena Tuhan telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu."
37 Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
38 Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.
39 Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki.
(Jdg 11:29-39 ITB)
@ Teman2 semua.....
Membaca perikop diatas, benarkah Allah menerima kurban manusia ??
:what:
-
@ Teman2 semua.....
Membaca perikop diatas, benarkah Allah menerima kurban manusia ??
:what:
Pertama, kita harus sadari bahwa tidak semua yang tertulis di Alkitab, terlebih lagi pada PL adalah firman Tuhan. Karena banyak yang lebih berupa sejarah perjuangan bangsa Israel.
Kisah kisah PL baik untuk kita pergunakan sebagai renungan, ada yang pantas kita tiru, dan ada yang tidak pantas kita tiru.
Dalam kisah di atas, kalau kita baca, tidak sedikitpun mencantumkan perintah ataupun firman Tuhan. Yang terjadi adalah ucapan, janji, yang dilakukan sendiri oleh Yefta. Tuhan juga tidak menyatakan menerima persembahan oleh Yefta, kalaupun benar pengorbanan manusia dilakukan Yefta.
Ibaratnya, saat menjelang ujian, saya ber'nazar' kalau lulus saya akan makan apapun yang ada di depan saya. Celakanya, ketika lulus ujian yang muncul pertama kali dihadapan saya adalah baygon 2 liter. Maka, kalau saya makan/minum 2 liter baygon, itu adalah tanggung jawab saya sendiri, bukan perintah Tuhan, kalaupun saya minum baygon, Tuhan tidak menjadi senang.
Satu yang bisa saya petik pelajaran dari kisah Yefta adalah, berhati hatilah saat bicara ataupun berjanji. Jangan mengumbar janji, untuk kemudian menyesali apa yang telah kita janjikan. Dan dalam banyak kejadian, kita masih sering melakukan hal hal seperti ini.
Syalom
-
29 Lalu Roh Tuhan menghinggapi Yefta ; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
30 Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
Bro .... yang dibold ..........
Bagaimana seseorang yang dihinggapi Roh Tuhan melakukan kesalahan seperti itu ?
:what:
-
Bro .... yang dibold ..........
Bagaimana seseorang yang dihinggapi Roh Tuhan melakukan kesalahan seperti itu ?
:what:
He he he he, buktinya bahwa BENAR Roh Tuhan menghinggapi Yefta apa, bro?
Bukankah bisa saja itu perasaan si penulis saja?
Sama seperti kalau sekarang ini kita mendengar ucapan seperti ini:
'Saya sudah bawa masalah ini dalam doa, dan tadi pagi Tuhan sudah berkata kepada saya, bla bla bla.'
Bagaimana kita tahu yang disampaikannya adalah BENAR sabda Tuhan?
Jika kita lihat larangan pengurbanan manusia pada tradisi Yahudi begitu ketat, maka perilaku Yefta ini sudah pasti tidak dikehendaki Allah. Seperti terkisah di artikel ini (bold) :
Human sacrifice in Judaism.
Current religious thinking views the Akedah as central to the replacement of human sacrifice; while some Talmudic scholars assert the replacement was the sacrifice of animals at the Temple—using Exodus 13:2–12f; 22:28f; 34:19f; Numeri 3:1ff; 18:15; Deuteronomy 15:19—others view that as superseded by the symbolic pars-pro-toto sacrifice of circumcision. Leviticus 20:2 and Deuteronomy 18:10 specifically outlaw the giving of children to Moloch, making it punishable by stoning; the Tanakh subsequently denounces human sacrifice as barbaric customs of Baal worshippers (e.g. Psalms 106:37ff).
An angel interrupts the sacrifice of Isaac by Abraham, with the animal replacement in the background (The Offering of Abraham, Genesis 22:1-13, workshop of Rembrandt, 1636)
Judges chapter 11 contains a story in which a Judge named Jephthah makes a vow to God to sacrifice the first thing that comes out of the door of his house in exchange for God's help with a military battle against the Ammonites. Much to his dismay, his only daughter greeted him upon his triumphant return. Judges 11:39 states that Jephthah kept his vow. According to the commentators of the rabbinic Jewish tradition, Jepthah's daughter was not sacrificed, but was forbidden to marry and remained a spinster her entire life, fulfilling the vow that she would be devoted to the Lord. The 1st-century CE Jewish historian Flavius Josephus, however, understood this to mean that Jephthah burned his daughter on Yahweh's altar, whilst pseudo-Philo, late first century CE, wrote that Jephthah offered his daughter as a burnt offering because he could find no sage in Israel who would cancel his vow.
http://en.wikipedia.org/wiki/Human_sacrifice#Judaism
Syalom
-
He he he he, buktinya bahwa BENAR Roh Tuhan menghinggapi Yefta apa, bro?
Bukankah bisa saja itu perasaan si penulis saja?
Sama seperti kalau sekarang ini kita mendengar ucapan seperti ini:
'Saya sudah bawa masalah ini dalam doa, dan tadi pagi Tuhan sudah berkata kepada saya, bla bla bla.'
Bagaimana kita tahu yang disampaikannya adalah BENAR sabda Tuhan?
Jika kita lihat larangan pengurbanan manusia pada tradisi Yahudi begitu ketat, maka perilaku Yefta ini sudah pasti tidak dikehendaki Allah. Seperti terkisah di artikel ini (bold) :
Human sacrifice in Judaism.
Current religious thinking views the Akedah as central to the replacement of human sacrifice; while some Talmudic scholars assert the replacement was the sacrifice of animals at the Temple—using Exodus 13:2–12f; 22:28f; 34:19f; Numeri 3:1ff; 18:15; Deuteronomy 15:19—others view that as superseded by the symbolic pars-pro-toto sacrifice of circumcision. Leviticus 20:2 and Deuteronomy 18:10 specifically outlaw the giving of children to Moloch, making it punishable by stoning; the Tanakh subsequently denounces human sacrifice as barbaric customs of Baal worshippers (e.g. Psalms 106:37ff).
An angel interrupts the sacrifice of Isaac by Abraham, with the animal replacement in the background (The Offering of Abraham, Genesis 22:1-13, workshop of Rembrandt, 1636)
Judges chapter 11 contains a story in which a Judge named Jephthah makes a vow to God to sacrifice the first thing that comes out of the door of his house in exchange for God's help with a military battle against the Ammonites. Much to his dismay, his only daughter greeted him upon his triumphant return. Judges 11:39 states that Jephthah kept his vow. According to the commentators of the rabbinic Jewish tradition, Jepthah's daughter was not sacrificed, but was forbidden to marry and remained a spinster her entire life, fulfilling the vow that she would be devoted to the Lord. The 1st-century CE Jewish historian Flavius Josephus, however, understood this to mean that Jephthah burned his daughter on Yahweh's altar, whilst pseudo-Philo, late first century CE, wrote that Jephthah offered his daughter as a burnt offering because he could find no sage in Israel who would cancel his vow.
http://en.wikipedia.org/wiki/Human_sacrifice#Judaism
Syalom
Ohhh jelas siippp
Thanks penjelasan nya Bro Salt
:)
-
Ohhh jelas siippp
Thanks penjelasan nya Bro Salt
:)
Sama-sama om
:deal:
-
@ Teman2 semua.....
Membaca perikop diatas, benarkah Allah menerima kurban manusia ??
:what:
phooey,
barusan saya ngubek internet ... :D.
whatever comes out of the door of my house to meet me when I return in triumph from the Ammonites will be the LORD's, and I will sacrifice it as a burnt offering.
Kata internet :
penghubung kalimat diatas "and" di bahasa aslinya adalah "vau".
Kata "vau" sebagai penghubung kalimat bisa dua makna, yakni AND ataupun OR.
Dari ayat diatas, yg lebih pas - asumsinya adalah OR.
Jadi kalimatnya mengandung alternatif :
menjadi milik Tuhan OR dijadikan korban bakaran
Yeftah yang dihinggapi Roh Tuhan (kata internet) tidak mungkin asal ngomong. Karena terbuka kemungkinan yang nongol adalah guggug (not clean animal) yg tidak layak utk dijadikan korban persembahan.
Ayat terakhir juga tidak menjelaskan apakah anak tsb bener2 akhirnya dibakar atau tidak ... namun dari ayat sbb, bisa disimpulkan bhw anak tsb menjadi "milik Tuhan" dengan tetap sebagai perawan apabila "vau" dimengertikan = OR
Later, after the two months were concluded, she returned to her father, and he fulfilled what he had solemnly vowed—and she never married
So, pengertian ayat diatas BUKAN : anak yeftah mati dibakar sebagai perawan - melainkan : menjadi "milik Tuhan" s/d matinya sebagai perawan.
Kata internet loh ya, phoeey ...
hehehe ... :D.
:)
salam.
-
phooey,
barusan saya ngubek internet ... :D.
whatever comes out of the door of my house to meet me when I return in triumph from the Ammonites will be the LORD's, and I will sacrifice it as a burnt offering.
Kata internet :
penghubung kalimat diatas "and" di bahasa aslinya adalah "vau".
Kata "vau" sebagai penghubung kalimat bisa dua makna, yakni AND ataupun OR.
Dari ayat diatas, yg lebih pas - asumsinya adalah OR.
Jadi kalimatnya mengandung alternatif :
menjadi milik Tuhan OR dijadikan korban bakaran
Yeftah yang dihinggapi Roh Tuhan (kata internet) tidak mungkin asal ngomong. Karena terbuka kemungkinan yang nongol adalah guggug (not clean animal) yg layak utk dijadikan korban persembahan.
Ayat terakhir juga tidak menjelaskan apakah anak tsb bener2 akhirnya dibakar atau tidak ... namun dari ayat sbb, bisa disimpulkan bhw anak tsb menjadi "milik Tuhan" dengan tetap sebagai perawan apabila "vau" dimengertikan = OR
Later, after the two months were concluded, she returned to her father, and he fulfilled what he had solemnly vowed—and she never married
So, pengertian ayat diatas BUKAN : anak yeftah mati dibakar sebagai perawan - melainkan : menjadi "milik Tuhan" s/d matinya sebagai perawan.
Kata internet loh ya, phoeey ...
hehehe ... :D.
:)
salam.
Thanks ...
Karena kalo baca2 Perjanjian Lama, memang bangsa Israel sangat ketat menolak politeisme dan kurban manusia.
Berbeda dengan bangsa2 mesopotamia lainnya.
Thanks Bro Oda
:afro:
-
Pertanyaan lanjutannya :
Berarti Yefta mengingkari sumpahnya dong :what:
-
@ Teman2 semua.....
Membaca perikop diatas, benarkah Allah menerima kurban manusia ??
:what:
kita harus bisa membedakan antara sosok Ghaib dengan Tuhan
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Pertanyaan lanjutannya :
Berarti Yefta mengingkari sumpahnya dong :what:
Saya justru terpikir lain, om.
Saat Yefta ngomong itu, sebenarnya ada apa atau siapa saja sih di dalam rumahnya itu?
Logikanya, kalau pikiran Yefta adalah korban bakaran, maka seharusnya ternak, dan mengingat bahwa Yefta adalah pemimpin, maka tak mungkin ada ternak dalam rumahnya, karena ternak seharusnya sih di kandang.
Atau, yang disebut rumah adalah halaman rumahnya, yang meliputi rumah utama, rumah pelayan, gudang, dan kandang?
Karena kalau benar hanya rumah yang dimaksudnya, apa yang akan terjadi kalau yang muncul adalah ibu atau mertuanya? Mau dibakar? Karena dilarang menikah pasti sudah terlambat.
:D
-
Pertama, kita harus sadari bahwa tidak semua yang tertulis di Alkitab, terlebih lagi pada PL adalah firman Tuhan. Karena banyak yang lebih berupa sejarah perjuangan bangsa Israel.
:deal: :deal: :deal: :deal: :deal: :deal: :deal:
sesuai signature
Kisah kisah PL baik untuk kita pergunakan sebagai renungan, ada yang pantas kita tiru, dan ada yang tidak pantas kita tiru.
lagi lagi akoor :deal: :deal: :deal:
daud menari nari telanjang di hadapan budak budak ngga usah di tiru
sebab bisa mengerakan shawat para budak
Tuhan Yesus memberkati
Han
NG baru kali ini akur sampe 2 kali
he he he he
-
Bro .... yang dibold ..........
Bagaimana seseorang yang dihinggapi Roh Tuhan melakukan kesalahan seperti itu ?
:what:
mungkin yefta ikut ikutan sama agama mertua musa
jadi bukan roh Tuhan melainkan roh eyang ghaib
Tuhan Yesus memberkati
han
-
Pertanyaan lanjutannya :
Berarti Yefta mengingkari sumpahnya dong :what:
Loh kok ???
Later, after the two months were concluded, she returned to her father, and he fulfilled what he had solemnly vowed—and she never married
Tuh kan yg merah = Yeftah nggak mengingkari sumpahnya, phooey ... :).
Sumpah Yeftah itu mengandung alternatif :
whatever comes out of the door of my house to meet me when I return in triumph from the Ammonites will be the LORD's, and OR I will sacrifice it as a burnt offering.
Yeftah tidak mengingkari sumpahnya, karena dia melaksanakan yg alternatif sumpah biru :D.
:)
salam.
-
He he he he, buktinya bahwa BENAR Roh Tuhan menghinggapi Yefta apa, bro?
Bukankah bisa saja itu perasaan si penulis saja?
Sama seperti kalau sekarang ini kita mendengar ucapan seperti ini:
'Saya sudah bawa masalah ini dalam doa, dan tadi pagi Tuhan sudah berkata kepada saya, bla bla bla.'
Bagaimana kita tahu yang disampaikannya adalah BENAR sabda Tuhan?
hoo-oh ,
digereja penganut theologia kemakmuran , pada waktu oom jajan disitu
om denger Hamba tuhannyang kotbah berkata::
Tuhan berkata kepada saya , tahun ini adalah tahun perlipat gandaan , karena itu ..bla bla bla
(Tuhan yang mana ???)
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Loh kok ???
Later, after the two months were concluded, she returned to her father, and he fulfilled what he had solemnly vowed—and she never married
Tuh kan yg merah = Yeftah nggak mengingkari sumpahnya, phooey ... :).
Sumpah Yeftah itu mengandung alternatif :
whatever comes out of the door of my house to meet me when I return in triumph from the Ammonites will be the LORD's, and OR I will sacrifice it as a burnt offering.
Yeftah tidak mengingkari sumpahnya, karena dia melaksanakan yg alternatif sumpah biru :D.
:)
salam.
Saya justru terpikir lain, om.
Saat Yefta ngomong itu, sebenarnya ada apa atau siapa saja sih di dalam rumahnya itu?
Logikanya, kalau pikiran Yefta adalah korban bakaran, maka seharusnya ternak, dan mengingat bahwa Yefta adalah pemimpin, maka tak mungkin ada ternak dalam rumahnya, karena ternak seharusnya sih di kandang.
Atau, yang disebut rumah adalah halaman rumahnya, yang meliputi rumah utama, rumah pelayan, gudang, dan kandang?
Karena kalau benar hanya rumah yang dimaksudnya, apa yang akan terjadi kalau yang muncul adalah ibu atau mertuanya? Mau dibakar? Karena dilarang menikah pasti sudah terlambat.
:D
Setuju ............. :afro:
Si Yefta saat itu mungkin berpikir .... onta atau kambing yang pertama kali dilihatnya.
Walahhh ternyata anaknya sendiri.
Karena dipersembahkan untuk Tuhan, secara otomatis kalo hewan sebagai korban bakaran.
Kalo manusia, tidak sebagai korban bakaran, melainkan mengabdikan dirinya untuk Tuhan sepenuhnya
:afro1:
-
Dari ayat diatas, yg lebih pas - asumsinya adalah OR.
Jadi kalimatnya mengandung alternatif :
menjadi milik Tuhan OR dijadikan korban bakaran
Tapi kalo Or yang dipilih adalah menjadi milik Tuhan ,mengapa yefta dan putrinya harus bersedih ??? bukan kah semua senang jadi milik Tuhan ???
Tuhan Yesus memberkati
han
-
Tapi kalo Or yang dipilih adalah menjadi milik Tuhan ,mengapa yefta dan putrinya harus bersedih ??? bukan kah semua senang jadi milik Tuhan ???
Tuhan Yesus memberkati
han
Pikirannya Onta atau Kambing Om ...
hehehehe
:D
-
tebak2an odading, "rumah" disitu termasuk juga dengan halamannya.
Ketika bernazar demikian, kemungkinan besar yg di benak Yeftah adalah bukan orang, melainkan binatang ... dan binatang2 tsb ada yg clean ada juga yg not clean... Yeftah saat bernazar tidak terpikir yg ketemu dia duluan adalah orang/manusia ... kalo binatang yg not clean = will be the Lord's ... kalo yg clean = burnt offering.
Entah juga "will be the Lord's" nya kayak begimana kalo binatang not clean ... hehehe ...
WHATever comes out of the door of my house
entah juga, apakah bahasa aslinya punya kata WHATever dan WHOever :D.
Kalo emang ada WHAT/WHO, dan Yefta memilih kata WHATever ... maka (imo) bisa di asumsikan bhw benak Yefta saat itu samasekali nggak kepikiran itu bakalan orang/manusia :D.
Makanya dia jadi "shock" ketika yg ketemu dia duluan itu anaknya :lol: (kalo istrinya gimana yah ? di-cere-in kali yeee... :D)
tak pikir2, saya beberapa kali sering tersenyum (bahkan ketawa) kalo baca2 kalimat dan kisah2 di Alkitab ... apalagi yg PL ... hehehe :D.
-
Itulah sebabnya, di atas tadi saya katakan, bahwa kisah tentang Yefta ini memberi kita pelajaran. Jangan mudah menucapkan janji, ataupun nazar, bahkan bersumpah.
Mat 5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
Mat 5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
Mat 5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.
-
tebak2an odading, "rumah" disitu termasuk juga dengan halamannya.
Ketika bernazar demikian, kemungkinan besar yg di benak Yeftah adalah bukan orang, melainkan binatang ... dan binatang2 tsb ada yg clean ada juga yg not clean... Yeftah saat bernazar tidak terpikir yg ketemu dia duluan adalah orang/manusia ... kalo binatang yg not clean = will be the Lord's ... kalo yg clean = burnt offering.
Entah juga "will be the Lord's" nya kayak begimana kalo binatang not clean ... hehehe ...
WHATever comes out of the door of my house
entah juga, apakah bahasa aslinya punya kata WHATever dan WHOMever :D.
Kalo emang ada WHAT/WHOM, dan Yefta memilih kata WHATever ... maka (imo) bisa di asumsikan bhw benak Yefta saat itu samasekali nggak kepikiran itu bakalan orang/manusia :D.
Makanya dia jadi "shock" ketika yg ketemu dia duluan itu anaknya :lol:
Kalo saya sebagai Yefta ... akan saya pakai "What" ...
Sesuai Bro Oda jelaskan .... hahahha
Masalahnya mungkin bahasa Ibrani seperti bahasa Indonesia.
Kalo mengatakan "Apapun" = berarti bisa manusia bisa barang bisa hewan dll
:D
-
Pikirannya Onta atau Kambing Om ...
hehehehe
:D
maksudnya onta kesayangan putrinya ??
sehingga mereka sedih kalo ontanya di jadikan korban bakaran karena telah akrabd engan ontanya yang di pelihara sejak kecil /??
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Episode-episode Kitab Hakim-Hakim 11:29-39a itu, pernah saya dengar di suatu khutbah Jumat dari masjid dekat rumah. Heran, mengapa sangat mirip antara kisah Yefta itu dengan kisah pengurbanan yang dilakukan Ibrahim atas Ismail? Kisah pengurbanan oleh Abraham di Perjanjian Lama adalah atas Ishak, dan bukan atas Ismael. Kenapa bisa, ya?
-
Masalahnya mungkin bahasa Ibrani seperti bahasa Indonesia.
Kalo mengatakan "Apapun" = berarti bisa manusia bisa barang bisa hewan dll
:D
Markus 16
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
sama juga dengansegala makhluk
bisa manusia
bisa binatang
bisa makhluk halus sebangsa arwah tuyul jin dll
Tuhan Yesus memberkati
Han